Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Emakku Tak Pernah Tahu Hari Ibu

Gambar
B eberapa hari ini saya mengalami ujian yang berkaitan dengan kesehatan. Tiba-tiba di kaki kiri kanan bermunculan semacam benjolan. Jika dilihat sekilas seperti kulit memar yang baru saja terbentur benda keras. Ukurannya tidak begitu besar. Paling besar mungkin hanya seukuran ibu jari orang dewasa, tapi muncul begitu banyak dan merata di beberapa bagian kaki saya. Awalnya saya menganggap jika mungkin itu semacam bisul saja. Tapi, makin hari makin banyak pula muncul benjolan-benjolan di kaki saya. Ukurannya sih memang tak begitu besar. Paling besar mungkin cuma seukuran ibu jari orang dewasa, tapi efek yang ditimbulkannya begitu luar biasa. Benjolan-benjolan itu muncul di bagian urat dan persendian kaki. Menimbulkan dampak berupa rasa ngilu yang menjalar di sekujur kaki, serta meriang di seluruh badan. Terus terang saya merasa tak mampu saat itu untuk berdiri. Apalagi berjalan, sungguh benar-benar membuat saya terasa tersiksa. Syukurlah hari ini kaki saya sudah terasa mendingan. Set

Hari Gunung? Apa Yang Perlu Diperingati?

Gambar
T anpa sengaja pagi tadi saya melihat sebuah hastag yang lagi naik di Twitter.  Sebab penasaran saya pun mengklik hastag bertajuk #IMS_wisatagunung tersebut. Mencari tahu alasan apakah yang membuat para warga Twitter ramai-ramai menggunakan hastag itu di jejaring pribadinya. Setelah klik sana sini akhirnya saya temukan jika hastag itu digagas oleh akun Twitter resmi Indonesia Morning Show. Sebuah acara di  NET. TV yang sedang mengadakan kuis foto untuk memperingati Hari Gunung Internasional . Mendaki gunung bukanlah sesuatu yang baru bagi saya, tapi jujur saja baru hari ini saya tahu jika ada hari spesial untuk memperingatinya. Sebagai pencinta alam saya punya pandangan jika setiap hari itu adalah hari gunung. Sama halnya memperlakukan setiap hari kita sebagai Hari Bumi atau Hari Lingkungan Hidup yang biasa kita peringati setiap tahunnya. Tapi, semoga saja 11 Desember ini dijadikan momentum bagi kita semua. Tak hanya untuk para pendaki atau pencinta alam, tapi untuk kita semua ag

Ah Bulik, Tahu Saja...

Gambar
S ulit, rasanya begitu sulit jika saya disuruh bercerita akan silsilah. Apalagi bercerita tentang seorang ayah, rasanya itu adalah hal yang paling susah. Yang saya tahu, sejak kecil hingga sekarang saya hidup berdamping dengan seorang Ibu yang akrab dipanggil Ning. Yang saya tahu, saya tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang tak pernah henti mencurahkan kasih sayangnya pada diri saya. Memberi makan saat perut saya kelaparan. Mengobatkan  ketika didera kesakitan. Memberi  pendidikan agar kepala saya terisi pengetahuan sebagai bekal masa depan. Satu hal lagi yang saya tahu, keluarga itu sama sekali tak pernah peduli tentang asal-usul serta bibit bebet bobot yang saya punyai. Masih saja mencurahkan cinta dengan porsi yang sama pada diri saya serta anak semata wayang mereka. Itu saja silsilah tentang saya. Ketika kecil dulu seringkali orang-orang sekitar bercerita tentang diri saya. Sengaja atau tak sengaja, mereka coba menguak akan jati diri orang tua saya sebenarnya. Namun, semuanya