Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Gara-gara Lemot Koneksi Saya Komplain di Blog Ini

Gambar
B ekerja di bidang usaha pelayanan jasa macam warnet. Tentunya saya harus bisa memberikan sebuah pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan. Melayani mereka dengan sepenuh hati. Memberikan sebuah solusi manakala ada sebuah kendala yang mereka hadapi saat bermain internet. Jika  ada sebuah permintaan mereka yang dirasa enggan atau tak bisa saya  lakukan, saya pun harus bisa melakukan sebuah penolakan secara halus dan baik pula tentunya. Di warnet saya harus bisa berperan bukan hanya sebatas sebagai seorang satpam dunia maya saja.  Dimana tugas utamanya  hanya mengawasi laju angka-angka billing yang tertera di layar monitor. Saya harus bisa berperan multifungsi. Menjadi tukang parkir, tukang jaga sendal, tukang cari artikel, tukang ketik, bahkan jika perlu saya harus menjadi seorang tukang pukul seperti yang pernah saya tuliskan disini . Semua itu harus secara suka rela saya lakukan. Tanpa mengharap sebuah imbalan berupa tips dari para pelanggan saya. Seorang karyawan bagi saya adal

Solitaire dan Sendiri

Gambar
B isa dibilang saya adalah seorang penggemar game PC. Meski bukanlah seorang gamer sejati, tapi saya pernah merasakan sebuah kondisi "sakau" gara-gara sebuah game online. Namun jika ditanya apakah saya suka dengan permainan bernama Solitaire?. Ehmm mungkin akan saya jawab enggak minat hehe Entah kenapa saya kurang begitu menikmati permainan bawaan Windows ini. Bagi saya permainan ini tak ubahnya seperti permainan yang paling tidak saya sukai di dunia yaitu catur. Meski kadangkala saya iseng bermain Solitaire. Tapi tetap rasanya saya tak bisa menikmati permainannya. Membosankan rasanya mendelik di depan monitor hanya untuk membolak-balik kartu remi agar susunannya pas menurut yang kita hendaki. Selain permainan, kata Solitaire juga saya kenal di dunia pencinta alam. Sebuah sebutan bagi seekor satwa yang disisihkan dari kelompoknya. Satwa solitaire ini pernah saya jumpai saat dulu melakukan perjalanan ke Taman Nasional Meru Betiri Biarkan Jerawat Itu... . Seekor banteng s

Nah Ini Baru Kopdar

Gambar
A khirnya kesampaian juga keinginan saya untuk melakukan kopdar dengan dulur blogger. Yah, kopdar adalah salah satu hal yang paling saya inginkan sepanjang menjadi seorang blogger. Rasanya saya hanya bisa gigit jari manakala melihat postingan dari dulur-dulur blogger yang menceritakan tentang nikmatnya sebuah kopdar. Jujur saya ngiler dan saya pun ingin merasakan sebuah sensasi bernama kopdar. Dan sekarang.. wow saya pun telah bisa melakukan kopdar. Bermula dari kedatangan pria-pria tampan dari Pulau Dewata. Siapa lagi kalau bukan Duo Bli Budi. Bli Budi Arnaya dan Bli Budi Astawa saat hari Sabtu kemarin dolan ke kota kecil kami. Rencananya juga si Amela ikutan hadir dalam acara kopdar tersebut. Sabtu pagi saya dikagetkan SMS dari kang Sofyan yang mengatakan jika duo Bli sudah sampai Banyuwangi. Dan selang beberapa jam kemudian Masbro mengirimkan SMS pula jika mereka sudah sampai di Panaongan, rumah Masbro. Hmm, cepet banget ya, begitu pikir saya. Karena rutinitas pekerjaan

Enggak Pingin Kemana-mana

Gambar
J ika saja saya ditanya oleh Una Ini dia empunya Giveaway.. akan imajinasi tentang sebuah tempat yang ingin saya kunjungi. Mau kemana ya?. Hmmm.. Mungkin saya pingin ke sebuah kota yang dulunya bernama Sunda Kelapa. Kota yang menjadi magnet para pengejar impian. Jakarta, Yah itulah yang menjadi impian saya saat ini. Batavia kota yang bersejarah bagi saya. Meski tak ada satupun catatan sipil yang menulis saya sebagai warganya. Tapi dari kota inilah layar kehidupan saya mulai dikembangkan. Kota inilah yang menjadi tempat saat pertama kali saya sambut dunia lewat sebuah tangisan. Udara Batavialah yang dulu pertama kali memenuhi rongga dada saya. Tapi sayang udara Batavia tak lagi ramah seperti dulu kala. Rasanya tak bisa lagi dibedakan mana sebenarnya udara dan mana asap para pengendara. Saya ingin ke tempat yang disebut orang sebagai surganya para kaum urban. Tapi bukanlah menjadi seorang pengejar impian yang dulu pernah saya lakukan. Saya hanya ingin sedikit bernostalgia saat dulu

Bekas Bagimu, Berharga Bagi Mereka

Gambar
Seringkali dalam postingan saya singgung tentang progam "memulung sampah" yang dilakukan oleh adik-adik saya di pencinta alam. Mengumpulkan berbagai macam sampah anorganik macam botol plastik dan segala jenisnya. Memanfaatkan sesuatu yang oleh sebagian orang disebut "barang tak berharga" ini agar bernilai komersil, yang hasilnya kami jadikan sebagai pelumas agar roda-roda organisasi kami senantiasa terus berjalan. Salah satu "barang primadona" yang menjadi obyek "memulung" kami adalah kertas. Selain memiliki nilai profit tinggi dan jauh dari kesan kekotoran. Mengumpulkan kertas bekas juga menjadi sebuah ajang aplikasi kami tentang pentingnya sebuah konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Yah, ketimbang kita makin hari sibuk membabati pohon demi pohon karena kebutuhan kertas yang semakin meningkat. Alangkah bijaknya jika kita mendaur ulang kertas-kertas tak terpakai itu menjadi kertas yang baru kembali. Musim perburuan kertas mencapai pun

Antara Bapak, Anak dan Burung Gereja

Gambar
Kali ini saya akan berbagi sebuah video yang saya ambil dari Youtube. Sebuah video karya sutradara Yunani bernama Constatin Pilavios. Durasinya pendek, tapi pesan moral yang disampaikan di dalamnya, saya rasa sudah cukup untuk dijadikan sebagai media taffakur tentang apa yang sudah kita berikan bagi orang tua kita. Video yang berjudul "What is that?" ini menceritakan sebuah adegan antara seorang bapak tua dan anaknya yang tengah duduk di sebuah taman depan rumah mereka. Si anak nampak membaca sebuah surat kabar, sedang bapaknya hanya diam mendampingi di sebelahnya. Tiba-tiba muncul sebuah burung gereja dan hinggap lalu berkicau di dekat mereka. Si bapak yang mungkin sudah mengalami rabun pada penglihatannya, terlihat penasaran dengan suara tersebut. Lalu mencoba bertanya pada anaknya. "Apa itu?" , tanya si Bapak. "Burung gereja" , sahut anak tersebut, lalu melanjutkan membaca korannya. Burung gereja tersebut masih tak beranjak dari tempatnya

Puisi Anti Biasa Diantara Rasa Yang Tak Biasa

Gambar
Dulur-dulur, gara-gara pak Mars saya harus memutar otak membuat puisi. Semoga saja tulisan dibawah sudah dianggap puisi. Kalau enggak yo wis tah, namanya aja usaha. Dianggap puisi Alhamdulillah, enggak yo Masya Allah hihihi. Sing penting melu wis dan so pasti seperti  pak Mars bilang bloggere Warung Blogger harus bisa Anti Biasa. Yo wis dulur-dulur saya pamit bobo dulu ya.. Cuapek puol rasanya bikin posting puisi itu.. Saya ngilang dulu ya.. twing..! Hujan.. ah kenapa tiba-tiba kau datang tanpa kuundang Apa kau coba tawarkan menjadi teman pemecah kesunyian? Atau hanya sekedar singgah untuk menertawakan? Mungkin saja kau anggap aku dagelan berlagak bak sastrawan Atau kau mau mengejek sinis dan berkata..hoi tulisanmu ini gak puitis.! Hahahaha..Masa bodoh kau sebut tulisan ini apa Puisi..prosa atau mungkin kidung jenaka. Bandrol saja terserah kau suka Lebih baik tuntaskan saja tugas wajibmu Tertawalah, buat semua yang di bumi basah Karena setelah ini giliranku me

Di Hutan pun Ada Etika

Gambar
D i posting kemarin saya ceritakan tentang secuil pengalaman saya saat melakukan kegiatan di alam bebas. Sebuah kondisi yang tak bisa saya hindari, karena tiba-tiba saja ada sebuah "agresi militer" yang terjadi dalam organ tubuh saya hahaha. Memang terdengar agak saru, tapi saya berharap setidaknya anda bisa menangkap sebuah pesan yang coba saya sampaikan dalam posting kemarin. Jika sebuah etika juga diperlukan saat kita berada di hutan alam bebas. Ada aturan main yang harus kita patuhi, meski tiada seorangpun di kanan kiri. Meski di hutan bukan berarti  bisa leluasa membuang sampah kita sembarangan. Walau tak ada satu pun polisi yang berdiri, bukan berarti pula kita bisa seenaknya merusak, mencoret,  mengambil atau bahkan membunuh segala sesuatu yang kita temui. Bahkan untuk urusan buang hajat sekalipun ada sebuah aturan tak tertulis yang harus kita patuhi. Itulah salah satu sisi moral dari seorang pencinta alam. Selain sebagai tempat bermain, alam tanpa disadari tel