Gondrong Bukan Berarti Garong

Cerita  terjadi beberapa tahun yang lalu. Ketika saya mencoba mencari peruntungan sebagai perantau di kota. Masa dimana setiap pagi saya harus melintasi sebuah tembok pembatas saat menuju ke tempat kerja saban harinya.

Bekerja sebagai tenaga kasar di sebuah proyek ruko di sebuah perumahan elit, itulah pekerjaan saya ketika itu. Menjadi asisten seorang seniman patung yang kebetulan adalah om saya sendiri. Kalau bahasa keren orang-orang proyek sih menyebut pekerjaan saya adalah seorang kenek. Ya, seorang kenek bangunan yang tugasnya mengatur komposisi air, semen dan pasir menjadi adonan kenyal yang siap dikonsumsi om saya sebagai bahan pembuat patung. Hahaha.. ruwet juga bahasa saya ya?. Padahal saya cuma ingin bilang jika saya adalah tukang aduk pasir dan semen. Maklum lah namanya juga blogger..hehe

Banyak orang bilang seorang seniman itu sering nyleneh dalam hal penampilan. Begitu juga halnya yang terjadi pada om saya. Eksentrik..! mungkin itu kata yang tepat untuk sedikit mendeskripsikan penampilan om saya tersebut. Rambutnya gondrong sepunggung. Bertato, berkalung dan bergelang rantai yang menjadi aksesoris sehari-harinya. Pokoknya penampilannya lumayan lah untuk membuat keder ibu-ibu saat naik angkot bareng

Sekilas memang nampak sangar, tapi bagi saya om adalah orang yang penyabar. Kehebohan dalam penampilan pun dia imbangi dengan hasil karya yang tidak mengecewakan. Bahkan sampai sekarang seringkali saya melihat patung-patung karya beliau nongkrong sekilas di acara-acara televisi. Orangnya juga ramah. Dia juga disukai oleh anak-anak muda karena memiliki cita rasa humor yang begitu tinggi.

Ceritanya sore itu om ingin mencari seorang dokter untuk dirinya yang saat itu kurang enak badan. Dari pemilik warung sebelah kontrakan kami mendapat info jika ada seorang dokter praktek di sebuah perumahan yang letaknya tak jauh dari kontrakan kami. Akhirnya kami pun segera menuju tempat dokter praktek yang dimaksud. Turut pula seorang teman dalam perjalanan kami. Sebut saja namanya Andi. Lelaki seumuran saya dan berambut gondrong sebahu seperti halnya saya kala itu.

Sesampai di perumahan kami segera bertanya kepada satpam yang sedang berjaga di gerbang depan. Pak satpam kemudian menunjukkan arah jalan menuju rumah seorang dokter di perumahan tersebut. Dokter Handoko, itulah nama sang dokter yang diberikan pak satpam sebagai petunjuk jika kita tetap kebingungan nanti.

"Kurang bertanya, sesat di perumahan". itulah yang terjadi pada kami saat itu. meski perumahan tersebut tidak begitu besar, tapi cukup rasanya membuat kami kebingungan. Rasanya kami cukup lama berputar-putar tapi masih belum kunjung menemukan rumah dokter yang kami inginkan. Andi  kemudian berinisiatif bertanya kepada beberapa orang yang kami jumpai di perumahan tersebut.

Seorang bapak separuh baya nampak membaca surat kabar di depan rumah. Andi pun kemudian mencoba bertanya kepada bapak tersebut.  

"Permisi pak, rumah dokter Handoko sebelah mana ya?", tanya Andi.
"Maaf mas, saya bukan orang sini, saya hanya tamu", sahut si bapak sambil melanjutkan membaca surat kabarnya.

Tak lama kemudian giliran saya yang balik bertanya. Maklum yang nampak sekarang dua orang cewek yang sedang santai duduk-duduk di depan rumahnya hehe.

"Maaf, Permisi ya mbak. Tahu rumahnya dokter Handoko?", tanya saya kepada mereka.
"Maaf mas, saya bukan orang sini, saya hanya tamu", jawab mereka kompak.

Saya pun beranjak pergi dan sempat berpikir jika mereka mungkin adalah anak kost di perumahan tersebut.

Anehnya untuk ketiga kalinya kami mendapat jawaban "Maaf mas, saya bukan orang sini, saya hanya tamu", saat mencoba bertanya kepada seseorang . Kali ini justru dari seseorang yang kami rasa benar-benar empunya rumah. Seorang pria dan wanita yang tengah bersantai bersama momongannya di depan rumah. Sebuah pemandangan yang sedikitpun tak membuat kami yakin jika mereka hanyalah seorang tamu di rumah itu.

"Ayo balik wis", kata om saya nampak putus asa.
"Lah terus sampean gak jadi suntik?", tanya saya.
"Ora sido wis. Badanku sudah enakan sekarang karena keringatan", jawab om.
"hahaha warase ternyata karena keluar keringat karena jalan-jalan ya om. Mungkin kita disangka tukang garong oleh mereka karena rambut kita gondrong", kelakar Andi
"Emang kalau gondrong meski seorang garong?", sahut om tertawa kecut.

---------------

Dulur blogger  itulah cerita lucu namun memegelkan yang pernah saya alami. Saya rasa wajar jika kita harus waspada terhadap penampilan seseorang. Namun kurang bijak rasanya jika kecurigaan itu menjadi sebuah pobhia yang berlebihan. Gondrong belum tentu dia seorang garong. Berpenampilan preman bisa saja dia seorang roman dan hatinya budiman.

Don’t Judge the Book from it’s Cover, Ya, janganlah menilai sebuah lemper dari bungkusnya, tapi isi yang ada di dalam itulah yang utama. Semoga kita semua tidak terkecoh dengan penampilan seseorang. Apa yang nampak menurut pandangan kasat mata kita, bisa jadi tidak sesuai dengan realita sebenarnya. Bukanlah orang yang berpenampilan preman pasar yang harusnya kita waspadai berlebihan. Tapi orang yang berpenampilan necis dan terlihat berpikiran kritis dan manis di televisi itulah yang patut kita curigai. Sebab dibalik penampilan necis dan tingkah polah kristis mereka, bisa jadi ada sebuah ambisi untuk menggarong duit rakyat dengan begitu sadis. Wassalam.

Komentar

  1. ceritane lucu.hahaha...

    mosok bisa sembuh cuma jalan-jalan.Hebat tuh Pakde

    BalasHapus
  2. Ha ha..
    Karena penampilan 'garong' setiap orang yang ditanya jadi pada mengaku tamu ya. Mungkin karena riskan bila harus ngobrol lama lama dengan sampeyan berdua.
    Tapi setau saya kalo copet copet kereta api ditempat saya penampilannya malah pada perlente Mas, jadi memang ada bagusnya bila kita tidak melihat 'tampilan' saja ya.

    Salam...

    BalasHapus
  3. jangan-jangan sekompleks semuanya tamu Kang.

    tatangga saya sudah umur sepuh tapi gondrong rambut dan gondrong kumis, tapi dia baik hati. Penampilan memang tidak menggambarkan isi hati

    BalasHapus
  4. Don’t Judge the Book from it’s Cover. bagi orang yang mau menyelami, tapi kebanyakan kalau luarnya jelek dalamnya dianggap jelek, padahal tidak
    duren yang kulitnya tajam, isinya lembut dan lembut

    BalasHapus
    Balasan
    1. buku diterjemahin jd lemper, hehehe *bagi yg gondrong untuk menghindari pencitraan menyeramkan - saya sarankkan untuk berjalan melambai-lambai, yiuk!

      Hapus
  5. Mbah Qopet@
    ya mungkin karena keringetan itu, jadi penyakite bisa ikutan hilang

    Bang Mood@
    ya nih bang.. padahal saat saya nanya enggak sambil bawa golok tuh, kenapa takut riskan ya?

    Djangan Pakies@
    hahaha namu berjamaah yo kang

    Citromaduro@
    sampean ini mantan bakul duren yo kang hahaha

    BalasHapus
  6. Gini lho kang, jadi ingat iklan Axe, "Penampilan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda".

    Salesman yang suka semprot obat wangi pembius suka rapih-rapih loh...

    BalasHapus
  7. hahaha... bukan hanya akan menggondol uang rakyat... orang punya niat buruk biasanya akan "menyamar" seperti penampilan orang2 sekitar toh... justru aku jarang liat orang jahat dgn penampilan gondrong plus tato tuh... hihihi...

    aku punya pendapat sendiri ttg orang berpenampilan beda... menurutku orang spt bertato, atau dgn rambut mohawk dll itu ya hanya orang2 yang punya prinsip anti-kemapanan... seperti hippies nya jaman skrg gitu... hippies kan macam the beatles, john lennon gtu ya... *bener gak sih?* hehee...

    BalasHapus
  8. Satu komplek kok tamu semua. Abisnya Mas Lozz Akbar gak ketemu saya waktu itu. Coba kalau ketemu, pasti tambah satu deh tamunya. :)

    BalasHapus
  9. Mungkin di rumah keempat itu rumah saya, pasti jadi disuntik. Kenapa tidak diteruskan? Hehe.....

    Sebagai sesama orang Jawa, saya kenal istilah kenek dan tugasnya karena tugas ini cukup dekat dengan kerjaan. ;)

    BalasHapus
  10. haha masalahnya ketiga tiga nya gondrong semua harusnya coba ngajak temen yg satunya tdk ikutan gondrong hehe...

    Iya banyak dari kita mudah tertipu dgn melihat dari penampilan. Banyak kasus korban hipnotis pasti pelakunya berpenampilan menarik biar tdk di curigai lbh dulu... Bsa jadi pelajaran dari cerita kang lozz tadi :D

    BalasHapus
  11. hahaha saya malah nggak pernah berambut gondrong, selain tidak nyaman, juga kelihatan serem.
    tapi emang bener jalan-jalan bisa membuat badan jadi sehat.

    BalasHapus
  12. halo bang gondrong.. hihihi
    cerita juga ttg pengalaman bergondrongnya...
    aaah, saya jadi pengen cerita juga.. tp ntar aaah.. :D

    BalasHapus
  13. lama gak mampir di sini dan di WB, hiihii..

    aku juga gondrong lho tapi gak ada yg ngira aku preman -_- *ya iyalah kan cwe :D

    Mungkin agar lebih tepat memang jangan melihat penampilan aja tapi melihat tindakan'a jg..krn dari tindakan seseorang bisa lebih kelihatan itu orang baik atau mau macem2..

    tapi memang sih kalo lihat orang bertato mau baik sekali pun orang'a aku kdg takut,hahhaa..mungkin karena manset eh mind set yang salah,hihiii..

    Tapi kdng cowo yg gondrong terlihat lebih cool dibangding yang berambut pendek, ky Kim Nam Gil *korban korean wave :D

    BalasHapus
  14. Ada terus hikmah di balik setiap kejadian..

    Ohiya donk,garong di parlemen mana ada yg gondrong ya mas ya..uapikk uapiikk penampilane,tp kelakuane..hmm nggak usah dibahas disinilah,ntar nambah pegel..hehhe

    Don't ever judge book from it's cover^^

    BalasHapus
  15. mau ketawa tapi takut dibilang ngenye'..hihii

    kesian bener...gara2 gondrong kaga jadi deh pakdenya disuntik...

    BalasHapus
  16. Jadi inget seorang blogger, yang ngomong tentang sampeyan...

    "Mas Lozz itu keras di luar lembut hatinya. Aku tahu bener tentang Mas Lozz"

    Quote kata temen :)

    BalasHapus
  17. Malu bertanya sesat diperumahan,
    ketika bertanya diperumahan malah tambah tersesat karena semuanya mengaku tamu...

    gondrong bukan berarti garong, bisa orang meilhat ini dengan jelas. ditambah pakaian rapi senyum ikhlas...

    Bang Lozz...itu seperti kata temenya mbak anazkia

    BalasHapus
  18. Tenang aja Uncle, ga semua orang begitu kok, dulu waktu msh muda *halah* aku malah suka pria2 berambut agak2 gondorng gitu, keknya gimanaaa gituh hihihihi

    BalasHapus
  19. Hehehe,,nasib jadi orang "gondrong",,nah sekarang malah kebalikannya yang necis yang berbahaya dan yang gondrong berkarya

    untunge gak bareng aku, tak sawat watu omah'e karo aku hahahaha...

    BalasHapus
  20. hehhehehee
    jangan-jangan yang terakhir itu dokter handoko mas essip

    jadi intine jangan bawa bawa pengacara ke dalam koper ya mas essip....

    wong aku ini gondrong juga :)

    salamin om nya ya....

    BalasHapus
  21. wih aku pengin sebenarnya rambut panjang tapi terkadang terikat dengan keadaan yg mengharuskan rambut pendek...

    BalasHapus
  22. weww... prnh parno jg sm gondrong hmpr 1 th. coz dl org gondrong malakin kakakku n ksh bogem mentah jg ke kakakku :(

    BalasHapus
  23. Huehehe, itulah pandangan masyarakat. Yg sangar dikira penjahat. Padahl tak semuanya begitu

    BalasHapus
  24. Ami@
    penampilan juga kadang menipu loh

    Lyliana Thia@
    wah saya enggak ampe kayak anak-anak punker loh penampilannya mbak Thia

    Alamendah@
    hehehe gak tak bikinin kopi nanti sampean mas kalau bilang tamu juga

    Susindra@
    kapok mungkin om saya mbak Sus, kalau ampe keempat dapat doorprize payung haha

    Yayack@
    kalau satunya cepak entar kita dikira intel mas

    Puji Irwanto@
    jangan coba-coba gondorng deh kang, bisa dipanggil parman sampean hehe

    Mabrurisirampog@
    nah kalau masalah gondrong kayaknya pengalaman nih sampean kang

    Ennylaw@
    waspada perlu mbak Eny, tapi kalau ampe berlebihan.. wah bisa-bisa kita kena tatophobia tuh

    Putri Baiti Hamzah@
    kalau mereka gondrong mungkin akan cepat ketahuan tuh kalau mereka garong haha

    BalasHapus
  25. sering juga kok aku ketemu yang seperti itu, nggak mau kasihtau hanya karena males ngomong

    BalasHapus
  26. Naya Elbetawi@
    tertawalah sebelum tertawa itu dikenai pajak

    Anazkia@
    sopo yo? kok malah bikin teka-teki?

    Arrian@
    lah ini teka-teki lagi mas Rian

    Orin@
    owh.. apakah mas Rahman dulu termasuk pria gondrong?

    Sofyan@
    hayooo, gak boleh anarki loh

    Jumialely@
    lah disalamin kemana mbak Jum.. wong om saya udah enggak ada di dunia

    Baha Andes@
    nanti aja kang kalau dah lulus.. sekalian digimbal ya hahaha

    Intanainie@
    nah kalau itu gondrong merangkap garong mbak

    Tarrykittyholic@
    hallo mbak, kapan balik nih ke Indonesia?

    Monda@
    saya pas di kota dulu bukan sekali kok Tante kena pengalaman kayak gitu, ada juga kok pas rambut enggak gondrong.. ada apa dengan mereka ya?

    BalasHapus
  27. Saya juga sebenarnya ingin bertanya, mengapa seniman harus gondrong, padahal kalau dicukur pai pasti tambah cakep. Apa memang suaya dianggap bahwa seniman itu nyentrik ?

    Jaman sudah berubah rek,gondrong kalau rapi kan ya cakep gak harus modal-madil, awut2an. Kesannya gak memang jadi beda gitu lho.

    Pendapat berbeda-beda kan boleh tho mas.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  28. Mas Akbar, dulu guru SMA saya pernah cerita, dia pernah melihat pengemudi sepda motor gede (moge) yang bertato, pake anting, pake cincin, di sebuah mall. Guru saya sempat berpikir yang negatif tentang orang itu.
    Nggak tahunya, pas guru saya sholat di mushola, dia melihat pengendara tadi. Dia sholat! Dan habis sholat dia ngaji pake mushof yang dia bawa sendiri! Subhanallah.... :D

    Guru saya malu sendiri katanya... TT__TT

    BalasHapus
  29. hahaha....duo ina juga takut kali kalo lihat 3 cowok gondrong plus yg satu ada tattonya hehehe.....

    emang sebaiknya jangan menilai orang dr luarnya...cuma masalahnya kalo kita belum kenal sm orang tsb...pasti yg dilihat duluan bagian luarnya tochh....itu barangkali yg bikin mrk akhirnya ngaku sbg tamu hihihi...

    tp krna uncle udah cerita dsini, jd klo besok2 aku ketemu sama pamannya aku takut koq...suerr

    BalasHapus
  30. mksudnya aku ngga takut...hehehe soory keseleo

    BalasHapus
  31. walaupun gondrong tapi senyumnya maut kan uncle hehehe. btw memang kalau ke dokter mesti disuntik ya?:)

    BalasHapus
  32. Membaca komen di atas, kalo gondrong sih boleh menurut Islam. Tapi kalo tatto gak bloeh, baik yang punya maupun yang mentatto. Kalo taubat sungguh2 gambar di tubuh harusnya dihapus

    BalasHapus
  33. siapa yang bilang kalo ayah mirip garong?? sini, dhe timpuk pake sisir.. :P

    ayah ganteng kok kalo rambutnya gondrong, asal rambutnya rapi aja kayak di foto itu tu yang pernah dhe komen.. hehe

    BalasHapus
  34. Saya pengen gondrong...

    tapi sepertinya tidak boleh... :(

    Wah, jan gak asik yo kang...??

    BalasHapus
  35. karena sekarang penjahat gak bisa ditebak ya Uncle, ada yg rapih, perlente , harum, kinyis2, ternyata penipu dan pemalak uang .
    ada juga yg gondrong dan bertato, malah gak jahat tuh, baik dan santun.
    salam

    BalasHapus
  36. Aneh juga... masak orang segitu banyak ngaku tamu semua sih?
    Emang sih penampilan seseorang seringkali dijadikan patokan.. itu makanya banyak orang yg ketipu dg tampang klimis berdasi hehehe

    BalasHapus
  37. tapi ya emang gondrong itu lbh mengerikan drpd yg rapi2 yaa..oopss..jgn menilai lemper dr bungkusnya deh..tapi liatlah yg jual gondrong engga..*ganyambung* hehe..apa kbr mas ?

    BalasHapus
  38. tapi ya emang gondrong itu lbh mengerikan drpd yg rapi2 yaa..oopss..jgn menilai lemper dr bungkusnya deh..tapi liatlah yg jual gondrong engga..*ganyambung* hehe..apa kbr mas ?

    BalasHapus
  39. iya mas akbar,,,jaman sekarang mah orang lebih mementingkan penampilan fisik, padahal mereka yang berdasi dan necis itu justru banyak yang lebih garong dari garong..
    hahahaha.....

    BalasHapus
  40. Kunjungan perdana neh ke suhu Warung Blogger ...
    Btw saya pernah gondrong .. ya itulah apa yang terjadi, akhirnya kadang kita harus menerima .. suatu saat ada orang yang lebih menerima yang gondrong dan kita hanyut dalam kegembiraan bersamanya. ***wkwkwk komen lebay :))
    Tks Mas. Salam hangat selalu :)

    BalasHapus
  41. Tips 17@
    saya termasuk gondrong rapi loh dhe

    Asop@
    hehehe kisinan yo kang?

    Nia@
    wah saya mau potong rambut aja deh kalau nanti main ke rumah duo Ina

    Lidya@
    maut dan bisa membuat orang terkesima hahaha

    Ami@
    bagaimana dengan bule yang muallaf yang tatonya sekujur badan saat dia masih belum muslim dulu? apa harus dihapus jika itu bisa mencederai dia? Taubat itu saya rasa kaitannya dengan hati mbak Ami.

    Dhenok Habibie@
    gak bilang ganteng saya pecat jadi anakku kamu Dhe hehe

    BalasHapus
  42. 16 September@
    jangan kang, nanti bisa takut ibu-ibu kalau sampean gondrong hehe

    Bundadontworry@
    dunia emang sudah berubah Bun.. semoga kita enggak ikutan berubah ya

    Catatan Kecilku@
    mungkin lagi ada acara hari bertamu nasional hari itu mbak

    Joanna@
    hahaha alhamdulillah baik kabar saya mbak Jo

    Muamdisini@
    makasih mas Muam.. ikut trenyuh saya nih dengan berita pembantaian orangutan di sana

    Yayats38@
    waduh jangan bilang suhu mas.. saya malah seperti guru kungfu haha. makasih dah mampir ya mas

    BalasHapus
  43. Wkwkwk, ga enak juga ya kalo punya penampilan garong meski aslinya nggak.
    Aku juga pengen gondronggg *eh saya kan perempuan*

    BalasHapus
  44. Sangat setuju sekali. Karena berhubung saya juga gondrong. :D

    BalasHapus
  45. yang penting hatinya baek mas.. tapi kalo rambutnya pendek kan lebih cakep.heheee

    salam rumi

    BalasHapus
  46. yang penting hatinya baek mas.. tapi kalo rambutnya pendek kan lebih cakep.heheee

    salam rumi

    BalasHapus
  47. yang terakhir saya liat kemarin bank lozz dengan gaya rambut gondrong di imbuhi sedikit brewok.

    diwarnai aja rambut nya

    seperti nya akan ada kurt cobain from indonesia... hahaha

    BalasHapus
  48. Mungkin semua penghuni perumahan itu adalah tamu, hehehe...

    BalasHapus
  49. suami saya gondrong loh, dan saya suka dia gondrong, wkwkwkkwkwkw

    jangan takut untuk jadi gondrong, asal rajin keramas, mas.. hehhehe

    BalasHapus
  50. suamiku dulu gondrong abis,,,sepinggang. Ibu mertua yang gelisah melihatnya..ndak rapi kata beliau, padahal itu dah cita2 lama..gondrong mumpung ora dadi cah sekolahan en wong kantoran kan kesempatan yo mas,arang2 lhooo..:)

    BalasHapus
  51. yup benar banget Don’t Judge the Book from it’s Cover,love,peace and gaul.

    BalasHapus
  52. Don't judge a person by his long hair.. :D

    BalasHapus
  53. Rambutku dulu juga gondrong, hehehehhe

    BalasHapus
  54. kalo garong mesti gondrong gimana tuh Kucing garong...jangan menilai orang dari rambutnya...gondrong asal shampooan no problemo

    BalasHapus
  55. ahh, ikut gondrong jg ahhh. biar ganteng kayak cak Lozz

    BalasHapus
  56. Widih kata2 penutupnya kena banget tuh kalo dibaca sama mereka yang ramai koar2 di TV.

    BalasHapus
  57. halo mas akbar...
    maafkan saya baru mampir lagi.
    mas suami saya pernah bilang mau gondrong dan saya pernah kaget. soalnya kan kenal dia ga gondrong.

    tapi soal gondrong mah saya juga punya banyak teman gondrong and thats no problemo.salam pu ya...

    BalasHapus
  58. He......x9 kalau ada yang rambutnya cepak baru kelihatan kali ya kang ?

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  59. tak selalu tampilan luar bisa dijadikan tolak ukur, meskipun terkadang ada benarnya juga.. tampang sangar hati penyabar juga banyak lho hehe..

    sampeyan gondrong dangdut yo Kang? hhehe

    BalasHapus
  60. benar Kang, gondrong bukan berarti garong, justru garong-garong jaman sekarang banyak yang rapi jali, pakai dasi pula.

    Seumur hidup saya belum pernah gondrong, sepertinya tipe rambut saya kering tidak bisa diajak panjang sedikit, bawaanya risih melulu.

    BalasHapus
  61. gondrong ga pernah tapi kalau botak pernah.......enakan yg mana yah??

    BalasHapus
  62. Wah, waaaah...sampe segitunya ya mereka berjaga-jaga *atau tak peduli* dengan orang yang bertanya...mudah-mudahan saya tidak pernah menjadi bagian dari komunitas seperti itu, Lozz ;)

    BalasHapus
  63. Ane jadi ingat lagunya SLANK 'Aku Gila'
    memang rambutku mmg gondrong.... :D

    BalasHapus
  64. Asal jangan sampai gondrong, dengan kombinasi dekil aja. Kalo gondrong tapi bersih dan wangi semerbak rupawan, ya nggak takut. Malah pengen nyium. #eh

    BalasHapus
  65. Hhaha...tadi pikir sih nih kayanya pernah aku baca nih, re post..
    Ternyata emang postingan dulu ya..

    KAlo boleh Jujur...
    Pertama kali aku kenal sampeyan juga gitu, ada rasa was2 loh ini kok gondrong, pikiran langsung inin cowok bener ga ya..
    Tapi pas di lihat temen bersama nya Masbro, aku lebih mengenal dulu MAsbro kaan..
    Yo Wes..
    Ternyata memamng Benar, kita ga boleh melihat seseorang dari luarnya aja..
    Dan meskipun rambutnya gondrong, hatinya baik, sopan dan ramah..
    TApi kayanya lebih keren potong rambut deh Uncle, biar mirip Ariel Peterpan..xixiixi

    BalasHapus
  66. Mungkin endingnya bagus gini: Don't judge the gondrong from his cover. #eh

    BalasHapus
  67. janganlah menilai sebuah lemper dari bungkusnya

    lemper iku dulurku mas :o

    BalasHapus
  68. ahhh...itu kan pndpt segelintir aja. nyata nya kami engga...ya kan dulur dulur blogger ??? wiss hehe

    BalasHapus
  69. kayaknya pas kejadian itu candil rocker blm nyanyiin lagu "gondrooooonnngggg juga manusia". Makanya org2 masih pd waspada sm yg gondrong2 ya.. :D

    BalasHapus
  70. jd ngingetin tempo doeloe pas ane gemar gondrong jg nie... but bkn tentang gondrong atau cepaknya penampilan seseorang yg mutlak menjadi landasan nilai baik tidaknya seseorang melainkan seberapa cepak-gondrongkah hatinya dlm menelur dan menularkan kebaikan pd yg lain... bknkah begitu bung lozz....
    oia salam kenal buat para senior blogger,,,
    dari @ditya yg baru belajar ngeblog,,,

    BalasHapus
  71. dan sekarang saya jadi tamu mas... :)

    essip pisan trakhir'e

    BalasHapus
  72. hahahahahah klo jaman sekarag itu di bilang tarzan wkwkw

    BalasHapus
  73. hehe... spt anak buah suami jg ada yg gondrong ( maklum anak teatre, tp utk kehidupan sehari2 nukang..) ...klo sdg ngerjain di kantor2 suka dilihat bgm gt sm pemilik kantor...lalu suami sy berkata "tenang sj pak, ini walopun gondrong tp sdh jinak kok"...hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya