Story Pudding : Ingin Seperti Itu


Nama lengkapnya Januar Pribadi, tapi orang-orang biasa memanggilnya Jepri. Umurnya lebih muda dari saya. Namun masalah pengalaman hidup saya rasa si Jepri lebih matang dibanding saya.

Bulan April 1995 si Jepri  dengan terpaksa harus menerima sebuah kenyataan hidup. Sang bapak yang selama ini menjadi tulang punggung bagi keluarganya  pergi terlebih dahulu menghadap Pemilik-nya. Meninggalkan Jepri dan Emaknya, seorang wanita tangguh yang kini harus berjuang sendiri untuk membesarkan anak semata wayangnya yang saat itu masih duduk di bangku SMP.

Selama masih ada tarikan nafas yang mengisi rongga dada, selama itu pula roda kehidupan harus terus digulirkan. Kekurangan bukanlah sebuah alasan untuk mengisi kehidupan dengan segala macam keluhan. Namun justru sebuah kekurangan harus bisa dijadikan tantangan untuk menaklukkan semua pahit getirnya kehidupan. Mungkin itulah prinsip yang selalu dipegang oleh emak Jepri. Menyambung hidup dengan bekerja sebagai buruh dengan upah mingguan di sebuah gudang tembakau. Berjuang sekuat tenaga agar anaknya bisa menamatkan pendidikan seperti halnya anak-anak lainnya.

Beruntung si Emak memiliki seorang putra yang mau berbakti seperti Jepri. Di saat rata-rata pemuda seumuran Jepri masih asyik dengan dunia muda-mudi, justru Jepri menghabiskan masa indah itu dengan membantu emaknya dengan segala yang dia mampu. Penjaga warnet, cleaning service sampai berjualan mainan dari SD ke SD pun Jepri lakukan. Tujuannya hanya satu agar bisa meringankan sedikit beban yang ditanggung emaknya sendirian.

Lagi-lagi Jepri harus berbesar hati menerima ketetapan Illahi. Kali ini giliran Emak yang harus pergi meninggalkan Jepri selamanya. Maret 2008 Emak menyusul Bapak menuju ke tempat yang semestinya. Selesai sudah tugas dari wanita yang puluhan tahun menjadi teman berkeluh kesah bagi Jepri. Mewariskan sebuah rumah mungil dengan segala kenangan yang ada di dalamnya.

Kini tinggallah Jepri seorang di rumah kenangan itu. Berjuang menaklukkan kerasnya kehidupan seperti halnya emak dan bapaknya dulu telah lakukan. Beruntung Jepri adalah pribadi yang tabah dan tangguh dalam mengarungi pahit getirnya hidup. Mujur pula saat itu Jepri telah menemukan sebuah semangat hidupnya. Seorang kekasih sebagai ganti emaknya saat dia berkeluh kesah. Meski Jepri tahu kisah cintanya tak berjalan mulus seperti telenovela.

Banyak tantangan yang harus dia hadapi. Ada sebuah penolakan yang harus dia terima sebagai konsekuensi atas segala kekurangannya. Yah, mungkin saja dari pihak sang gadis masih belum percaya dengan status kemapanan yang dimiliki Jepri. Namun Jepri tetap kekeh bertahan dengan cintanya. Bagi dia ini adalah perjuangan antara dia dan kekasihnya. Ya, hanya dia dan gadisnya pemeran utama dalam roman kehidupan itu. Orang lain hanyalah penonton yang hanya bisa memberikan sebuah tepuk tangan, namun terkadang pula sebuah cemoohan. Jadi apapun yang terjadi cinta itu harus diperjuangkan.!, itulah tekad Jepri.

Suatu malam di bulan  Agustus 2008, lewat sebuah pesan singkat Jepri menghubungi saya. "Mas bisa ke rumah sekarang, saya besok mau nikah". Jujur saya kaget waktu itu. Namun saya salut bahkan mengacungi  jempol untuk sahabat saya tersebut, karena dia telah mewujudkan apa yang telah menjadi tekadnya. Sebagai sahabat saya pun harus memberikan sebuah moral meskipun hanya sebatas mbarengi dia di hari yang begitu penting dalam sejarah hidupnya.

Sampai di rumah Jepri rasanya saya tak percaya dengan apa yang saya lihat malam itu. Nyaris tiada tanda jika besok di tempat itu ada sebuah peristiwa bersejarah buat empunya. Tiada sekumpulan ibu-ibu yang sibuk membungkus makanan. Tiada bunyi-bunyian yang biasa terdengar seperti halnya malam pernikahan kebanyakan. Tiada pula sekumpulan bapak-bapak yang asyik begadang sembari menikmati obrolan. Hanya ada saya, Jepri, seorang teman, mempelai puteri dan sepasang suami istri sebagai wali dari mempelai ipihak perempuan.

Sungguh saya mengelus dada manakala ikut dalam rombongan yang mengantar Jepri menuju kantor KUA. Tiada arak-arakan rombongan yang lengkap dengan kendaraan pengiringnya. Cuma berjalan kaki dan saat orang-orang bertanya kepada kami, si Jepri cuma tersenyum kecil sambil menjawab "saya mau karnaval". Lebih nelongso lagi rasanya manakala saat tiba Jepri melangsungkan akad nikahnya saya hanya bisa mengabadikan momentum bersejarah itu dengan sebuah kamera ponsel VGA.

Acara walimahannya pun berjalan dengan begitu sederhana. Tiada puluhan bahkan ratusan undangan yang dihadirkan. Hanya segelintir orang yang bisa dihitung dengan jari-jari tangan. Namun sungguh indah, karena di situ saya begitu merasakan sebuah keberkahan. Saya pun yakin jika Emak dan Bapak Jepri pun di atas sana tersenyum melihat keberhasilan perjuangan yang dilakukan putera kesayangannya.

Itulah sebuah kisah pernikahan sederhana dari seorang sahabat saya. Seorang sahabat yang jujur saja saya begitu salut dan bangga dengan perjuangannya. Seorang yang sudah saya anggap dulur itu sekarang telah menikmati buah dari ketabahan dan kegigihannya selama ini. Yah, Jepri sekarang telah mulai menapak mapan, karena dia telah menjadi seorang karyawan di sebuah bank. Jepri juga telah selangkah lebih maju dari saya, karena kini dia telah menjadi lelaki sejati dengan hadirnya seorang buah hati. Seorang putera mungil yang diberi nama Jibril Ar Rahman.

Dulur blogger, jika saja saya ditanya pernikahan model apa yang saya inginkan. Mungkin saya menginginkan pernikahan seperti halnya Jepri. Meski mungkin tak senelongso pernikahan Jepri, tapi kesederhanaan itulah yang sangat saya dambakan saat nikah nanti. Tiada pelaminan dan pakaian pengantin ala keraton, sebab jujur saya tak seberapa tampan dan memiliki bodi atletis layaknya pria-pria kerajaan haha. (ups.. maaf saya ngakak dulu ya mbayangin kalau hal itu dilaksanakan). Tak ada bunyi-bunyian dangdut koplo yang biasanya terdengar di pernikahan orang-orang kampung. Tanpa ada pula orang-orang begadang sembari bermain kartu, yang ujung-ujungnya sering dibuat acara mabuk-mabukan. Cuma ada teman dan sahabat yang nantinya berkumpul di hari itu dengan suasana penuh kesederhanaan.

Tapi kapan Lozz kamu akan nikah? hehe. Itulah pertanyaan yang sering saya dapatkan. Jujur secara mental saya sudah siap berbagi ranjang dengan seseorang. Kalau mungkin ada sekarang, yo wis ayo laksanakan. Apa perlu saya beli songkok dan jas sekarang? hehe. Masih ada titik koma yang sepertinya harus saya lakukan. Sekali lagi secara  mental saya siap disebut papa Lozz. Namun yang jadi pertanyaan sekarang "Apa ada yang mau ya dengan seorang satpam dunia maya berupah kurang dari 600 ribu rupiah?".


Kisah ini diikutsertakan pada "A Story Pudding For Wedding" 
yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga

Komentar

  1. Endingnya... Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, ada jalan... (lagunya Maher Zain). Speechless soalnya.

    Gak sekali dua kali aku diomongin kayak endingnya itu... toh banyak cara untuk bahagis...

    BalasHapus
  2. semua akan indah pada waktunya ... :)

    BalasHapus
  3. Tapi kapan Lozz kamu akan nikah? hehe. Itulah pertanyaan yang sering saya dapatkan. Jujur secara mental saya sudah siap berbagi ranjang dengan seseorang. Kalau mungkin ada sekarang, yo wis ayo laksanakan. Apa perlu saya beli songkok dan jas sekarang? hehe. Masih ada titik koma yang sepertinya harus saya lakukan. Sekali lagi secara mental saya siap disebut papa Lozz. Namun yang jadi pertanyaan sekarang "Apa ada yang mau ya dengan seorang satpam dunia maya berupah kurang dari 600 ribu rupiah?"

    perasaan itu juga pernah saya miliki mas dengan upah yang tidak jelas, tapi setelah saya jalani tetap aja cukup

    LA Light "KAPAN NIKAH"

    BalasHapus
  4. Sebetulnya ajaran Islam mengajarkan untuk optimis. Rejeki itu ada dimana-mana, di luar hitungan upah bulanan kita. Seperti Yusuf Mansyur yang mempopulerkan Miracle of Giving.

    Aku sebetulnya juga merasakan Miracle of Giving itu, keajaiban ada dimana-mana. Mendapat rejeki di luar gaji, saat membutuhkan ada yang membantu. Pas ada yang melamar, eh... malah akunya udah gak minat, hehehe... (postingan curhat dibales curhat juga)

    BalasHapus
  5. Ami@
    jiaah kok malah panjang hehe.. saya kan gak curhat tapi cerita mbak hehe

    Dey@
    amiin.. matur nuwun Bu Dey

    Citromaduro@
    Maybe tahun ini mas.. atau setelah tahun ini atau setelah.. haha

    Bahul Ho@
    berangkat nang endi.. tak antemi awakmu loh kalau mudik

    BalasHapus
  6. subhanallah menyentuh banget nih ceritane, mungkin di balik kesederhanaan itu ada kebahagiaan yang tak munkin bisa di ukur dengan Harta.

    ngomong-ngomong mas Lozz belum dapet Calon yea,?? saya doakan semoga cepet dapet Calon yang Sholehah baik luar maupun dalam.

    BalasHapus
  7. salut dengan Jepri yang berani menghadapi hidup, salam buat dia dan keluarga ya

    BalasHapus
  8. Subhanallah...

    Luar biasa sekali dengan perjuangan Jepri. Salam buat temennya yah, Mbah.

    Semoga lekas bertemu belahan hatinya :)

    BalasHapus
  9. Ceritanya inspiratif kang.. Salut buat kang jepri...
    Eh kang... kalau mau nikah, ya nikah aja... ngapain mikirin itu..? hehehe... saya aja jd satpam ndak lebih dari 400 :). tp Alhamdulillah, selalu ada jalan bagi orang yang berusaha... Semoga sukses selalu kang, dan cepat dapat momongan.. oeks.. eh, didekatkan ma jodohnya kang.. Amin..

    BalasHapus
  10. kebahagiaan tidak diukur dari materi dan kemewahan...

    Kalimat itu dapet banget lewat cerita ini...

    kesederhanaan, kebersamaan dan saling menerima itu yg lbh menjadi modal utama setelah niat, usaha dan tentu doa ya mas...kebahagiaan tidak diukur dari materi dan kemewahan...

    Kalimat itu dapet banget lewat cerita ini...

    kesederhanaan, kebersamaan dan saling menerima itu yg lbh menjadi modal utama setelah niat, usaha dan tentu doa ya mas...

    BalasHapus
  11. Salut dengan Jepri dan Temannya.
    Perjuangan Jepri sangat luar biasa dan layak mendapat posisi seperti yang dia dapat sekarang. Semoga menang kontesnya ya.

    BalasHapus
  12. ternyata ada yg lbh sederhana dr aq ya. Tp kayaknya aq ga bs sesederhana itu. Lha sodaraku ae sak kampung xixi.

    Mas lozz jgn berkecil hati. Pasti ada yg mau. Suamiku aja dl ga pny gaji aq jg mau hehe

    BalasHapus
  13. Hmm...sepertinya postingan ini akan menang,,

    Sederhana sekali acaranya Mas Jepri ya Unlce,,bisa jadi inspirasi buat aku untuk tidak terlalu wah, oh ya Uncle ternyata kebahagiaan itu datang bukan karena materi lo Uncle, kebahagiann itu datang dari rasa saling nerimo (kona'ah) antara kedua pasangan, jadi sekecil apapun materi yang didpat yang penting barokah,,

    Ayo ndang tuku songkok dan jas hehehe,,aku wes kepingin delok uncle di pajang di ruang tamu

    Semoga menanggg

    BalasHapus
  14. Rasulullah Saw juga menganjurkan agar pernikahan itu sederhana saja. Jangan sampai hutang sana-sini demi gengsi.
    Wah komplit ulasannya mas
    Sip-tak doakan jagoan yaaa
    Janur Kuning kapan melambai di depan rumah ?Cepetan lho selak kiamat

    salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  15. ikt terharu skaligus terhanyut dg kisah jepri. patut dicontoh kegigihan dan ketabahannya. Pasti ada kok uncle... tinggl mslh "dor" aj kok. mslh ditrima ato nggak, ursn blakangan. dan berapapun gajimu, pasti cukup klo dh diniati. klo dibilang kurang, pasti akan kurang terus. demikian klo dibilang cukup, Insy Allah akan cukup. percaya deh. dah ngalamin sy (saksi hidup. xixixi...). btw,kesetiaan istri diuji pada waktu rumah tangganya dlm ekonomi sulit. tapi kesetiaan pria, diuji sewaktu ekonominya mapan ^_^. #lha... apa hubungane ya???? hehee....
    SEMANGATTTTTTTTTTTTTTTTTTTT~!!!!!

    BalasHapus
  16. wow... hebat sekali ya mas si jepri itu... aku paling juga besok kayak gitu aja lah nikahnya.. lagian g ada uang

    BalasHapus
  17. Kang Lozz...Mudah2an segera dibulatkan tekadnya untuk menikah ya...
    sekalian saya juga didoakan...(Loh??)

    BalasHapus
  18. Subhanallah...baca postingan ini gak rela kalo harus disudahi, angkat topi buat Jepri :)

    Insya ALLAH ada masanya buat mas Lozz, laki2 baik pan jodohnye wanita baik2 juga *senyum akh..*

    #setuju ame mbak Inge#

    BalasHapus
  19. thanx brotha ...............................................................................................................................................................................................................................................................................................

    BalasHapus
  20. Insya Allah ada Uncle, tunggu saja mungkin belum waktunya

    BalasHapus
  21. Mbah Qopet@
    aaamiin.. salam buat bulikmu ya hehe

    Monda@
    nanti saya salamin tante.. matur nuwun ya

    Anazkia@
    salam buat temennya saya, apa temennya Jepri?

    Fendik@
    masalahe sing dinikah anake sopo kang hahaha

    Inge@
    betul mbak.. yang bisa merasakan ya hanya kita apa arti sebuah kebahagiaan.. oh ya turut deg-deg ser nih saya menunggu hadirnya si kecil.. semoga lancar jaya ya mbak

    Susindra@
    makasih mbak Sus

    Tarry Kittyholic@
    kalau saudarane banyak berarti banyak dong saudara-saudara perempuannya, mbok saya ini dikenalin satu dong ah

    BalasHapus
  22. Sofyan@
    songkok dan sarunge dah siap kang..hehe.. Matur nuwun kang suportnya, santai saja dulu.. ngopi-ngopi dulu aja

    Pakdhe Cholik@
    hehehe sudah siap tah Dhe blangkonnya?

    Ientanainie@
    DOR... nang sopo yo? hayoo..

    Chiorul@
    piye kalau kita ikutan nikah massal aja mas? hehe

    Arr Rian@
    matur nuwun kang.. kita amiini secara kolektif ya

    Belo Elbetawi@
    aku juga gak rela kalau Bello mendapat laki-laki lain hahaha

    Jibrilku@
    oke suwun dulur.. jujur anda lebih hebat dari saya..

    Lidya@
    mbak Lidya mau nyumbang apa nih? hehe, nitip sun sayang buat dua lelaki kecil ganteng itu ya

    BalasHapus
  23. Buat yang nulis #ngulurin daun salam segepok *kalem...

    BalasHapus
  24. duhh aku nangis nech baca postingan ini....bener2 hebat yach si jefri..akhirnya perjuangannya membuahkan hasil yg indah.....

    utk kang lozz....ayo kapan janur kuning melambai...klo perlu jas....nanti tak kirim jaskoko heheheh.....

    tp bener lochh, klo dihitung secara matematika, gaji segitu gak mungkin cukup utk hidup dgn keluarga...tp ternyata Allah itu Maha Besar, dengan uang segitu ternyata cukup loch..krna diluar dugaan ada aja rejeki dr pintu yg lain....apalagi klo dah punya anak..krna katanya anak itu udah ada rejekinya masing2...percaya dech....jangan minder cuma gara2 gaji...biasanya kalo dah kawin justru rejekinya makin mengalir....yg penting tetap berusaha...Insya Allah ada jalan....

    BalasHapus
  25. Nanti aja tak bikinin anak cewek buat sampean. *ngangkat sandal langsung kabur* hahaa

    BalasHapus
  26. menikah adalah sebuah keputusan besar dalam hidup. Jika sudah terbesit dalam hati, maka bersegeralah. Insya Allah Gusti Allah mboten sare mas Lozz, Rejeki akan segera dibuka begitu anda memasuki gerbang pernikahan.

    BalasHapus
  27. sebuah kisah pernikahan yang sederhana ya mas, semoga dengan perjuangan yang begitu panjang di awal membuat mereka tangguh dalam melewati badai2 pernikahan. makasih banget ya mas akbar udah ikutan story pudding :D

    BalasHapus
  28. Satpam dunia maya yang berupah kurang dari 600 ribu rupiah per jam maksudnya, Lozz?
    :P

    Sederhana itu selalu indah, saya juga suka...

    BalasHapus
  29. ayoo lozz.. kapan dirimu mau nikah?? :D

    BalasHapus
  30. titip salam semoga jepri dan keluarganya selalu diberkahi yg kuasa.
    tentang sang satpam yg sudah siap mental tak doain semoga segera ketemu calon yg sudah siap mental sebagai bu satpam :)

    BalasHapus
  31. Wow...salut untuk mas Jepri, pastinya sangat mengharukan saat itu ya mas, beruntung sekali mas Lozz jd saksi momen sakralnya sahabat.

    Sok atuh kapan nikahnyaa mas Lozz?? *kabur sebelum ditimpuk sendal jepit* hihihihi

    BalasHapus
  32. aduh mas saya merinding bacanya begitu kuat tekad mas Jepri, beliau udah ikhlas nerima, tekad nya hebat pula. salam buat beliau mas. Hebat penuh perjuangan. nikah mah memang bukan perkara harus mewah atau gak kan mas. yang penting syarat-syarat nya terpenuhi aja.

    Saya dukung sepenuhnya artikel mas lozz ini jadi juara kontes, amin..
    oh ya mas untuk kalimat terakhir tentang "siapa yang mau..." aduh mas jodoh mah udah ada yang mengatur kan. kita mah ikhtiar aja dan berdoa ya

    bukan dinilai dari seberapa kekayaan harta kita, tapi dari kekayaan hati kita, insyaAllah, amin..

    semangattttt :D

    loh panjang juga nih komen. hehe saya udah tau songkok sekarang

    BalasHapus
  33. InsyaAlloh jodoh tersebut akan ketemu juga, jangan berkeceil hati dong, maslah pernikahan yang penting ada kesepakatan dan pengertian ke dua belah pihak.

    BalasHapus
  34. Anazkia@
    mbalik maneh nduk.. ojo gudo terus loh, bisa naksir nanti aku ehehe

    Nia@
    cup..cup mbak... hadooh kok malah nangis sih.. oke deh nanti saya carikan Ina dan Walu tante wis haha

    Tarry Kittyholic@
    lah keburu purnawiran saya mbak

    Mandor@
    matur nuwun sam. langsung semangat golek kodew ayas sekarang

    Puteriamirilis@
    sami-sami mbak.. udah lengkap semua kan syarate?

    Bintang@
    wkwkwk kalau gaji segitu justru saya yang malah gaji majikan

    BalasHapus
  35. Dhila13@
    kapan ya?

    Mechta@
    aaamiin.. doakan terkabul doa wanita ini ya ALLAH

    Orin@
    ehm.. awas nanti ya, tak wadulno mas Rahman kalau mbak Orin ngece saya

    Melly@
    cuma papan nama saja mbak Mell

    Maminx@
    hehe nanti jangan lupa sumbang saya songkok ya Mas

    Thanjawa Arif@
    wow saya belum mampir rumah mas Arif nih.. oke deh langsung meluncur sekarang juga

    BalasHapus
  36. Asal ada usaha insyallah ada jalan

    BalasHapus
  37. bunda miris tapi sekaligus bahagia membaca kisah perjalanan hidup Jepri, juga pernikahannya yg sangat sederhana itu ,Uncle.
    namun, justru dr kesederhanaan itu, cinta mereka penuh dgn kebahagiaan, apalagi sekarang sudah punya momongan ya Uncle
    Semoga allah swt selalu mencurahkan barokah dan ridho NYA pd Jepri dan keluarga,aamiin..

    Dan..........
    untuk pertanyaan terakhir,
    jangan patah semangat sebelum berjuang dong Uncle
    kelak satu hari nanti , bunda yakin akan datang seorang perempuan sholehah dan kaya hati utk Uncle dampingi sehidup semati dlm pernikahan yg diridhoi Allah swt ,aamiin
    salam

    BalasHapus
  38. saya terharu sekali membaca kisah ini akbar

    BalasHapus
  39. semoga lewat cerita ini Om Akbar bisa menang&terima kasih sekali lagi sudah mau mengankat ceritaku.semoga bisa bermanfaat buat semua

    BalasHapus
  40. Subhanallah...
    Kesederhanaan Bang Jepri tak menyurutkan niatnya tuk menyempurnakan separuh agamanya ya...
    Semoga Mas Akbar bisa segera meningkatkan status dari Uncle Lozz menjadi Papa Lozz. Eh, tapi yakin nih, mau dipanggil Papa? Bukannya Abi? :D
    Semoga sukses kontesnya...

    BalasHapus
  41. Terharu dgn kisah pernikahannya Jepri.. Salut sy.. Kelanggengan dan kebahagiaan rumah tangga gak ditentukan oleh seberapa meriah pesta pernikahannya ya...

    Subhanallah...

    Pertanyaan terakhir.. Pasti adalah Mas Lozz, blm ketemu sj... Meminjam istilah teman, semua akan indah pada masanya.. ^_^

    Doa kami utk Uncle Lozz and Uncle Jepri.. ^_^

    BalasHapus
  42. takjub saya mas akbar membaca cerita itu...
    kesederhanaan sahabat mas akbar telah membuka mata kita kalau ukuran kebahagiaan berumah tangga itu tidak diukur dari seberapa mewah acara walimahan dan akad...
    salut mas untuk sahabatnya...
    dan sukses untuk acaranya...

    BalasHapus
  43. papa lozz,, au..au..au..au.. so sweet.. :P
    kapan pun itu, yakin wes, itu hari paling ehem buatmu.. :)

    tetap semangat, sabar dan optimis,,,
    Rezeki Allah nempel sama orang2 yang pantang menyerah...
    (termasuk rezeki jodoh.. )

    Kapan Osar punya sepupu? :P

    BalasHapus
  44. What the kamsud is gudo, Mbah? *e'eee... ini aku balik lagi
    Nek naksir lamar ae, Mbah *angkat jarik, mlayuuuu :D

    #eh, sik2... OOT

    Pak Gurune wis nduwe calon jew, Mbah. Salam nggo Pak Gurune opo calone?

    BalasHapus
  45. Sampeyan juga bisa seperti itu kok Kang, yang sabar saja, kalau sudah punya inceran langsung tembak saja, biar lebih greeenggg... hehehe

    Semoga lekas kesampaian Kang, dan semoga menang :)

    BalasHapus
  46. Wahh suddenly, saya dapet inspirasi kalo meried nanti mau ngundang temen2 sesama blogger.. sekalian kopdar #sesuatu bgt pastinya.. Hihi

    BalasHapus
  47. tetep semangat yahh.. kalo jodoh gak akan kemana koq. di mana ada niat, apalagi niat baik, insya Allah akan dipermudah. AMien

    BalasHapus
  48. Mas Akbar, kalo nanti melaksanakan pernikahan, undang2 saya ya. :)

    BalasHapus
  49. sungguh luar biasa sahabatnya kang..
    saya pun pengennya saat nikah nanti ga perlu rame2 yg terlalu mewah, pengen sederhana saja...

    kapan kang?? .. hehhe

    BalasHapus
  50. Riez@
    seperti kata Maher Zein kan?

    Bundadontworry@
    aamiin Bunda... cepetaaan carikan saya bunda haha

    Julie@
    ojo nangis loh mbak Jul

    Jibrilku@
    matur nuwun yo sudah mau berbagi cerita di sini.. sun sayang buat Jibril ya

    Kakaakin@
    wah sama dengan kang Abi Sabila dong.. ehm romo aja deh

    Lyliana Thia@
    matur nuwun mbak Thia.. semoga secepatnya Vania punya aunty ya

    Muamdisini@
    makasih mas Muam

    BalasHapus
  51. Advertiyha@
    panggil saya romo mulai sekarang ndoro hahaha.. salam saja buat Osar akan ada waktunya uncle lozz nyanyi Koi Mil ghaya haha

    Anazkia@
    begh mbalik maneh? bonus payung buat anda, silakan ambil di kantor pos terdekat

    Sukadi@
    peluruku cuma pelor kang hehe

    Edi wijoyo Kusumo@
    saya bisa datang enggak ya?

    Nia Angga@
    aamiin matur nuwun mbak Nia dah mampir, bentar lagi saya meluncur deh kesana

    Assop@
    essip, sekalian kopdar ya

    Vira@
    owh Vira-Vira andai manusia pasti kulamar dikau.. tapi sayang kamu cuma mesin spam

    Mabrurisirampog@
    lah kapan? sekarang tah? ayo wis mumpung ada diskon di pak Penghulu hehe

    BalasHapus
  52. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  53. harus kah diganti menjadi "papa" Lozz?? tapi dhe lebih suka dengan panggilan ayah.. tak peduli siapa nanti yang akan menjadi teman hidup ayah, tak peduli berapa nominal uang yang ayah punya..

    always luph yu Dad.. ^^

    BalasHapus
  54. jujur saya tak seberapa tampan dan memiliki bodi atletis layaknya pria-pria kerajaan haha. (ups.. maaf saya ngakak dulu ya mbayangin kalau hal itu dilaksanakan)

    ga..ga kuat
    ga..ga kuat..
    pengen ketawa baca tulisan copas di atas hheh..

    JAdi kapan Uncle Lozz nikah?

    BalasHapus
  55. Sebuah pembelajaran dalam kesederhanaan terdapat kebarokahan di dalam hidup ini ya Kang. Semoga ini dapat dijadikan pembelajaran untuk kita semua.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  56. Mas Lozz :" Pernikahan itu membuka pintu rejeki"....Amiiin

    BalasHapus
  57. Terharuuu T_T
    Tapi emang sepertinya pernikahan lebih asik kalo gak pake acara-acara seremonial yang menurutku gak penting hehehe dan buang-buang uang.
    Semoga cepat menikah mas.
    Salam kenal...

    BalasHapus
  58. hai mas Akbar,..:) selamat pagi dulu ah..:)
    BTW, cerita di telenovela itu justru njelimet, mbuntet dan mbulet2 lho..hehehe
    kalo kisah nyata ini,..aku doakan semoga selalu diberi kekuatan buat yg menjalaninya. amin..
    gudlak kontesnya ya ..:)

    BalasHapus
  59. Tidak perlu takut dengan bayangan ka, ALLAH lebih tau apa yang kita perlukan.

    Semangat....
    dan moga cepet tercapai beli songkoknya :D

    BalasHapus
  60. Aku banyak belajar dari arti kesabaran, ketegaran dan rasa istiqamah sohibnya ya om...semoga dikau juga banyak ambil hikmahnya juga..sukses utk kontes GAnya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya