Pengalaman Pertama Bertemu Calon Mertua

Photobucket

Ada yang merasa tertipu dengan judul posting yang saya pajang di atas?. Hehehe enggak kok, satpam dunia maya masih stagnan seperti dulu. Masih menjadi milik publik dan tentunya masih beredar di bursa transfer cinta ala dunia maya. Cerita ini sebenarnya adalah sebuah pengalaman cinta dari seorang teman dan di sini saya hanya sebatas berperan sebagai seorang figuran.

Biar berasa layaknya kisah roman yang melegenda, biarlah untuk sementara waktu saya sebut saja nama teman tersebut dengan panggilan Romli. Yah, si Romli seorang Romeo ndeso yang terlibat asmara dengan kekasihnya yang bernama Juleha. Seorang dara dari kota mangga.

"We think tresno jalaran soko kulino", itu sih kata Tony Q. Tapi kata Romli "We think kasmaran jalaran soko SMSan". Ya, bermula dari sebuah progam SMS gratisan, si Romli melakukan aksi acak nomer untuk mencari mangsanya. Dan singkat cerita akhirnya si Romli pun menjadi pacar SMS dari Juleha.

Jika seseorang sedang di mabuk kasmaran apa pun akan dilakukan. Demikian halnya dengan Juleha, meski tak sekalipun pernah bertemu pandang, tapi segala cara dia lakukan agar selalu bisa berhubungan dengan kekasih tersayang. Termasuk dengan cara mencuri-curi pulsa telpon rumah hanya untuk mendengar langsung tutur kata sang Arjuna yang begitu indah.

Masalah terjadi karena Romli mendapat laporan dari Juleha jika sekarang bapaknya sedang marah besar terhadap dia. Bapak Juleha geram karena mendapati tagihan telpon rumah meningkat tajam. Juleha pun disidang dan mengancam akan mencari Romli karena dianggap telah mengganggu Juleha puteri semata wayangnya.

Juleha mengatakan jika bapaknya adalah seorang big bos di daerahnya. Seorang mantan preman yang tak segan bertindak kasar saat dia marah besar. Dari  Juleha pun Romli mendapat info jika bapak Juleha sebenarnya asli dari kecamatan yang tak jauh dari  tempat tinggal Romli. Yang itu berarti sesuatu yang mudah saja jika bapak Juleha ingin menemukan keberadaan dari si Romli.

Di suatu malam Romli datang ke rumah saya. Dia mengungkapkan keinginannya untuk mengunjungi rumah Juleha. Di satu sisi Romli tak ingin kisah cintanya kandas di tengah jalan, di sisi lain dia pun tak ingin babak belur dihajar mantan preman. Dia pun beritikad baik untuk meminta maaf langsung kepada bapak Juleha dan tampaknya saya yang ketiban rejeki untuk menjadi teman dia dalam menjalankan misinya. "Apes deh, enggak sekalipun mencicipi nangkanya, eh saya yang kena getahnya", begitu pikir saya. Tapi yo wis tah, demi seorang sahabat saya pun rela menemani dia, sekalian saya juga perlu belajar teknik menghadapi seorang calon mertua hehe.

Jarak Jember - Probolinggo lumayan  terasa lama ditempuh dengan sepeda motor. Setelah 3 jam lamanya di perjalanan, akhirnya sampai juga kami di kota tempat tinggal Juleha. Di sana saya tak memutuskan untuk menuju rumah Juleha langsung, tapi sejenak beristirahat di warung kopi sekitar alun-alun kota. Untuk sekedar mempersiapkan mental jika terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan.

"Piye siap Bro?", tanya saya kepada Romli.
"Waduh aku grogi bro", jawab Romli pucat.
"Gini aja wis, nanti kalau ketemu dengan bapak Leha. Jangan sekalipun kamu sanggah kata-kata dia. Kamu diam aja wis intinya", saran saya saat itu.

Kami pun segera berangkat menuju rumah Juleha, setelah sebelumnya Romli mendapat ancar-ancar rumah Juleha lewat SMS yang dikirimnya.

Nampak Juleha sedang menunggu di depan gerbang rumahnya. "Wuih menik-menik juga nih Juleha, enggak heran Romli sampai tergila-gila ya?, pikir saya dalam hati. Oleh dia kami pun dipersilakan duduk di ruang santai yang ada di pelataran depan rumahnya. Dan tak seberapa lama kemudian ibu Juleha pun muncul, yang membuat saya sadar jika kedatangan Romli saat itu memang sudah ditunggu-tunggu.

Tak banyak yang kami bicarakan saat itu. Semua hanya basa-basi. Yang saya ingat saat itu saya hanya bertanya seputar mangga dan musim hujan pada ibu Juleha. Hehehe sebuah trik tentunya agar suasana tak terkesan kaku saat itu. Selang beberapa lama kami terlibat pembicaraan ngalor ngidul tak jelas, Akhirnya muncullah pemeran antagonis yang ditunggu-tunggu. Sebuah mobil mewah terlihat berhenti di halaman rumah. Muncul seorang lelaki separuh baya tinggi besar dari mobil itu. "Puh, Brotoseno kalau ini. Siap-siap saja saya disambel bentar lagi", pikir saya kecut melihat bapak si Leha.

Bapak itu kemudian masuk ke dalam rumah, sekilas melirik kami berdua. Kami pun tersenyum menyambut. Sebuah senyum antara hormat dan takut.

"Kok sadis gitu  yo bro bapaknya Leha", tanya Romli nampak keder.
"Udah deh siap-siap aja kamu pulang ke Jember naik ambulan bro haha", pingkel saya ke Romli.

Lima menit kemudian bapak Juleha menghampiri tempat kami berdua.

"Dari Jember ya mas?", tanya pak Broto pertama kali.

"Inggih pak", jawab Romli menunduk.

"Kamu yang namanya Romli ya?. Enggak usah pake Jawa, bahasa Indonesia saja sama saya", sahut dia.
"Iya pak", jawab Romli lirih.

"Sebenarnya saya enggak larang Leha berteman dengan siapa saja, tapi bukan seperti itu caranya"
"Di sini pihak perempuan mas, jadi kalau ada apa-apa kita yang dirugikan".

Itulah beberapa perkataan dan pertanyaan yang saya ingat saat itu. Tentunya selain menginterogasi habis-habisan si Romli tentang keberadaan orang tua, kuliah dan segala tetek bengeknya. Yang paling saya ingat dan dengar saat itu adalah banyaknya kata "Iya" dan "Iya" yang keluar dari mulut Romli sesuai perintah saya.

"Kalau mas ini masih kuliah?", akhirnya saya pun kebagian pertanyaan dari bapak Juleha.

Deg.. sepintas saya dalam hati mengatakan harus berpikir cepat saat itu. Jika saya berbohong so pasti untuk selanjutnya saya pun akan berbohong untuk menutupi kebohongan yang pertama. Saya harus bisa mencairkan kekakuan suasana. Saya harus bisa menyenangkan bapak Leha yang terlihat begitu bangga dengan dunia kampus. Tapi saya tidak harus menjilat dia dengan berbohong, karena saya tahu bapak Leha adalah orang pintar yang bisa membedakan antara bohong dan benar.

"Saya lulusan SMA pak", jawab saya mencoba tenang.
"Terus kerja di mana?, desak bapak Leha.

Waduh kok tanya kerja nih?, batin saya. Saat itu memang status saya bisa dibilang pengangguran. Pekerjaan saya hanya sebatas membantu saudara yang kebetulan menjadi pengrajin manik-manik kayu. Ahai... ini dia amunisi saya untuk menghadapi bapak itu. Si Romli pernah bercerita jika bapak Juleha adalah big bos pengrajin manik-manik kayu yang diekspor ke luar negeri. Jadi mungkin sekarang saya terpaksa mengeluarkan jurus white lie untuk melakukan obrolan dengan bapak itu. Tidak ada salahnya untuk kali ini saya berbohong sedikit saja, karena setidaknya sedikit pengetahuan akan manik-manik akan membantu saya mencairkan suasana tegang kala itu.

"Saya pekerja di pengrajin manik-manik rumahan pak", jawab saya pede.

"Owh bagaimana prospek manik-manik disana mas?", itulah sambutan Bapak Juleha saat ngobrol dengan saya. Akhirnya kami pun terlibat pembicaraan intens seputar manik-manik dengannya. Seakan tak mempedulikan Romli yang saat itu kelihatan masih bergumul dengan ketakutannya. Hingga akhirnya pembicaraan antara saya dan bapak Juleha mencapai klimaksnya. Sebuah tertawa lepas muncul dari sang calon mertua. Yah, sebuah senyuman manis dari seorang mantan preman yang mungkin bagi Romli tak akan pernah dia lupakan.

Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Pengalaman Pertama yang diadakan oleh Mbak Sitti Rasuna Wibawa.

Komentar

  1. Panjang ceritanya, Mas :)

    Saya justru penasaran sama endingnya. Kalau mereka menikah, tentu saja luar biasa :)

    Ngomong2, apa penulis sudah pernah menghadap calon mertua? #ngeledekkkk :S

    BalasHapus
  2. Jangan-jangan malah bapaknya juleha lebih seneng sama mas dibanding sama si romli itu wkwkwk~

    Tak kira pengalaman ketemu calon mertuamu mas. hehehe. Thanksss sudah kucatat :)

    BalasHapus
  3. Sekarlangit@
    pernah dong.. tuh dah saya tulis di atas hehe

    Sitti Rasuna Wibawa@
    saya pikir gitu juga mbak Una.. soale setelah apel2 selanjutnya bapak Juleha mesti nanya saya..

    makasih mbak... semoga enggak klenger baca tulisan saya yang panjaaaang hahaha #sengaja

    BalasHapus
  4. harusnya mas gantiin temennya jd calon mantunya, pasti diterima :D

    BalasHapus
  5. Ketemu calon mertua teman sudah, terus... ketemu calon mertua sendiri kapan? :)

    BalasHapus
  6. kirain pemilik blog ini yang curhat tentang pengalaman pertamax ketemu calon mertua...qiqiqi

    BalasHapus
  7. Aje@
    apa enggak sebaliknya saya digebukin sama pak Brotoseno hahaha

    the Others@
    setelah bulan sebelas mbak Ren ;)

    Mami Rani@
    selamat anda ketipu judulnya

    BalasHapus
  8. pengalaman kedua nanti pasti sudah ga grogi lagi

    BalasHapus
  9. hiyaa... Uncle Lozz... nih yg bertemu calon mertua Uncle apa si Romli... Nah terus kabarnya si Romli sama Leha gmana sekarang? Udah jadi belom? :-D

    BalasHapus
  10. Ohyaa... Uncle, ada PR buat Uncle Lozz nih..

    http://www.thegreenpensieve.com/2011/11/momori-masa-kecil.html

    BalasHapus
  11. wah, dari judulnya saja sudah menggelitik dan menarik untuk disimak! :D

    BalasHapus
  12. Aeehh...tak kira mas'ee yang yang mau ketemu calon mertuhe,, :D itung2 belajar ye mas biar kaga grogi...kikukkikuk ^___^

    BalasHapus
  13. Pengalaman pertama ketemu Camer pasti begitulah yang dirasakan..
    Nanti mah pengalaman kedua nyante..
    Pengalaman ke3..colek2kan..Nah Loh..

    BalasHapus
  14. siip deh, sudah dapat pengalaman menghadapi calon mertua.
    Semoga bisa ketemu dengan camer beneran setelah bulan sebelas ya, Mas ;)

    BalasHapus
  15. Mas, taktunggu undangan sampeyan. :)

    BalasHapus
  16. xixixi...
    jadi dah pinter nih caranya ngadepin calon mertua? udah siap dong klo gitu. siplah, tinggal tunggu tanggal mainnya kan?

    sukses kontesnya ya Uncle :)

    BalasHapus
  17. Wah takkira kang lozz mau nikah?walah jebule ngontesss

    BalasHapus
  18. kirain sampeyan kang sing ketemu camer.. hehehe

    terus sampeyan piye pengalaman ketemu camere? :D :D

    BalasHapus
  19. jiah... bukannya pengalaman mas essip waktu ke rumah calon mertu setelah bulan sebelas ? hihihihihi :D :D

    BalasHapus
  20. Rumah Mauna@
    sapa bilang mbak? kalau calon mertuane brewok tinggi besar bertato lagi.. apa enggak keder saya hehe

    Arr Rian@
    emang saya caleg, perlu didukung nih

    Lyliana Thia@
    sayangnya mereka dah putus nih mbak Thia.. wew dapat peer lagi nih untuk ketiga kalinya

    Pandian Belajar Ngeblog@
    semoga engga ketipu judul aja mas

    Naya Elbetawi@
    he-eh Nay.. itung-itung pemanasan buat nanti ngadep babe loe hahaha

    Nchie@
    yang ke-4 cubit-cubitan ya teh hehe

    BalasHapus
  21. Kakaakin@
    aamiin.. setelah bulan sebelas kan?

    Asop@
    santai kang Asop.. nanti saya siapkan satu regu pemanah lontar untuk mengirim undangan ke situ

    Nique@
    yupz.. segera tayang di bioskop-bioskop kesayangan anda

    Riez@
    aku masih JOJOBA kang riez

    Mabrurisirampog@
    kapan yo.. setelah bulan sebelas deh

    Jumialely@
    jiyaaaah yang udah punya mertua nih

    BalasHapus
  22. HAHAHAHAHA...
    dicari mertuamu tuh sam.. :P

    sip deh, keyen ceritanya, mengingatkan daku padaaaaaa.... ihik..

    moga menang yo... :)

    BalasHapus
  23. Kami tunggu undanganmu#lohlohloh

    Ya ndak papa,kan itung-itung latihan yak...Jadi kapan?hohohoho

    BalasHapus
  24. Jomblo sing penting adem ayem

    BalasHapus
  25. waduh saya kira tante Akbar nih yang ketemu calon mertua..ups, eh..sori..mas bro akbar..hehehehe...
    jadi ada saatnya bohong itu ndak salah toh mas..hehehee

    BalasHapus
  26. walo ini cerita Kang Romli, itung-itung latihan persiapan untuk setelah bulan ini. Kalo sampean nganter Romli, trus nanti yang nganter sampean sopo Kang ? perlu ban-nyonya?

    BalasHapus
  27. wahaha , tak kiro Bang Loz yang mau ketemu calon mertua , dari kemaren cerita tentang teman terus , bang Loz kapan :)

    BalasHapus
  28. Pengalaman mz akbar, bisa dibuat film tu..xixi :)

    BalasHapus
  29. wah ikut saingan juga ya... tapi kata2 pertama itu aku tersandung euy... masa dikirain aku boong klo disunat itu sakitnya kaya di gigit kuda. :)

    BalasHapus
  30. O ternyata basa-basi itu penting bgt tho buat ngadep ke camer.. :) Iya ya ntar kalo gak pinter basa-basi pasti basi bgt deh acara meetingnya sama camer.. :p
    *inspiratip one, recommended buat ditiru*

    BalasHapus
  31. walah... tiwas wes arep sms ucapin selamat. hehehe.... lumayan nggo latian yo.... essippppppppppppppp

    BalasHapus
  32. sekarang hubungannya si juleha masih berjalan gak?

    BalasHapus
  33. Pertama ketemu calon mertua emang deg-degan. Apalagi ketemu orang kayak Pak Broto, melihat kumisnya aja udah ciut. Mudah-mudahan aja Mas Romli nanti bisa jadi pengganti Pak Broto jadi bos manik2.

    BalasHapus
  34. ketemu calon mertua sendiri kapan mas ?? sekarang mereka sudah menikah blm ? hehhee

    BalasHapus
  35. tak kira ini pengalaman mas lozz sendiri.. ternyata pengalaman teman sendiri to mas :D

    lah kok g pengalaman pribadinya nih loh :D

    BalasHapus
  36. yah kalo kaya gitu mah, kayanya Bapak Leha lebih seneng sama Mas tuh. :D

    BalasHapus
  37. Jadi kang lozz ketemu calon mertuanya kapan nih? Masak keduluan sama aku kang. hhehehe

    BalasHapus
  38. wkwk saya tertipu.

    semoga sukses atuh kontesnya mas.
    tar aku mau kirim PR ya yang lagi hot-hot nya tuh

    BalasHapus
  39. mmpir lagi nich sob...:-D
    sukses ya buat ngontesnya..!

    BalasHapus
  40. di bookmark dulu aja ahh.. waktunya ga nututi klo dibaca skrg.. dah mau pulang kantor nih.. :)

    BalasHapus
  41. pasti tenang, yang dihadapi calon mertua orang lain
    ntar kalau dah mau menghadapi calon mertua benaran, tunggu pencairan suasananya

    wkwkwkw. tapi asyik ya kalau jadi tengah2 donat

    BalasHapus
  42. PDKT nya ampuh juga kalau sudah begini, ada kesamaan dan ketertarikan topik pembicaraan.

    BalasHapus
  43. Jadi?? akhirnya lamarannya diterima gak Mas?

    BalasHapus
  44. Setelah kupikir-pikir, si Romli digantikan Kang Lozz aja lah... Lebih pandai memikat hati sang mantan preman..haha..

    BalasHapus
  45. ceritanya dibuat menggantung seperti sinetron stripping nih... hehehehe

    BalasHapus
  46. Juleha menik2nya kyk sopo uncle? hihihi

    BalasHapus
  47. cieee.....jd ceritanya uncle udah berpengalaman nech...semisal nnti mau menghadapi calon mertua snediri udah tahu jurus-jurusnya heheheh.....sukses utk kontesnya...smoga menang....

    BalasHapus
  48. ini senbenarnya pengalaman si Romli atau pengalaman pribadi nya Uncle tho?
    trus trus gimana jadinya endingnya ?
    semoga sukses diacara giveaway ini ya Uncle
    salam

    BalasHapus
  49. Yang mau kenalan sama temennya yang nganterin itu pasti membingungkan calon mertua ya Lozz, hehe... :D

    Selamat ikut lomba ya, sukses!

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya