Ayo Ngeblog: From Facebooker To Blogger
Pagi tadi lewat fasilitas timeline iseng-iseng saya mencoba mengubek-ubek akun FB saya. Membaca satu persatu-persatu aktifitas-aktifitas yang dulu pernah saya lakukan lewat FB. Lucu rasanya manakala saya melihat status-status FB yang dulu pernah saya buat. Begitu reaksional dalam menyikapi sesuatu. Asal nyeplos saat menyuarakan ketidaksetujuan pada sebuah permasalahan. Maklum saat itu saya adalah seorang debater amatir yang getol beradu argumen di grup-grup FB yang saya anggap menyerang keyakinan agama yang saya pegang. Itulah sedikit gambaran tentang saya sebelum menjadi blogger. Seorang facebooker yang doyan membuat coretan-coretan tak jelas ke dinding-dinding FB yang saya ingini.
Ngeblog secara tidak langsung menjadi sebuah panti rehabilitasi psikologi bagi diri saya. Bisa mengajarkan betapa perlunya mendahulukan nurani akal fikiran sebelum kita mengeluarkan opini lewat lisan. Tidak asal nyeplos dan bersikap diam manakala ada sesuatu yang kita anggap mengancam. Meski saya akui sikap primitif itu sering kambuh, tapi alhamdulillah ada dampak perubahan psikologi ke arah lebih baik yang saya rasakan begitu signifikan terjadi setelah menjadi blogger seperti sekarang ini.
Ngeblog tak ubahnya seperti pondok pesantren buat saya. Di sini saya belajar menyelaraskan apa yang saya tulis dengan kehidupan realis. Bagi saya blog adalah sebuah cerminan dari sang empunya. Saya harus menuliskan segala sesuatu yang ada pada diri saya secara jujur tapi tidak kejujuren. Harus ada etika yang saya dahulukan. Harus ada pesan moral yang sebisa mungkin saya sisipkan lewat sebuah tulisan.
Kendati tak berlabelkan agama, saya berharap blog ini bisa menjadi media dakwah bagi siapa saja. Meski tiada sisipan ayat-ayat, tapi saya berusaha agar tulisan saya senantiasa bermanfaat. Berusaha mengarahkan kebaikan meski tiada kutipan firman-firman Tuhan. Menjadikan pula ngeblog sebagai sebuah corong kampanye lingkungan saya sebagai seorang pencinta alam kepada siapa saja yang mau membacanya.
Setahun kemarin di akhir bulan September saya resmi menjadi seorang blogger. Bisa dikatakan saya telah menjadi "korban yang beruntung" dari sebuah hasutan seorang teman. Siapa lagi kalau bukan Masbro dan Apikecil yang saat itu secara sporadis menghasut saya untuk berkarya di sebuah dunia bernama blogsphere. Tanggal 29 September saya membuat sebuah posting perdana yang begitu sederhana. Sebuah kebingungan yang saat itu coba saya ungkap melalui sebuah tulisan. Yah, saya bingung tentang apa yang nanti akan saya lakukan agar blog ini bisa berumur panjang. Yang jelas saya saya tak ingin menjadi seorang blogger yang hanya bisa eksis sesaat, layaknya cendawan yang hanya muncul di kala musim penghujan.
Toleh kanan-kiri, observasi dan amati keadaan sekitar. Itulah yang dulu saya lakukan sebagai seorang pemula. Bukan berarti saya mau pilih-pilih teman, tapi saya harus menemukan pakem yang pas dengan karakter tulisan saya. Blogsephere begitu luas, jutaan karakter ada di dalamnya dan saya harus pandai memilahnya untuk kebaikan perkembangan karier ngeblog saya ke depannya.
Alhamdulillah, saya bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan sebuah semangat pada diri saya. Blogger-blogger yang mau ngayomi, mbarengi dan nguwongi seorang pemula. Serasa saya menemukan sebuah keluarga baru di dunia maya. Sebuah persahabatan yang tak mengenal kasta, status sosial, pendidikan dan berapa banyak isi dompet saya. Sungguh tak pernah saya sangka sebelumnya jika seorang tukang sapu warnet desa bisa bersahabat dengan seorang mantan perwira. Tak pernah saya punya bayangan jika dalam waktu singkat saya bisa mengenal orang-orang hebat. Yah, itulah dunia blogging, segala sesuatu bisa terjadi tanpa kita ingini.
Lewat orang-orang itulah saya bisa belajar banyak hal. Ngeblog tak ubahnya universitas dunia maya bagi saya. Blogwalking sudah menjadi gaya hidup saya untuk menimba ilmu pengetahuan, info, pengalaman hidup dan banyak hal lainnya. Merekalah sebenarnya guru-guru online saya. Lewat tulisan-tulisan mereka saya banyak belajar tentang cara menulis yang baik dan benar. Ibarat seorang pedagang, blogwalking bagi saya adalah sebuah sarana kulakan inspirasi yang akan saya jadikan bahan penulisan saya nanti.
Saat mengikuti kontes-kontes yang bertebaran di dunia maya, saat itulah saya menemukan pengalaman-pengalaman baru. Rasanya ada sebuah sensasi tersendiri saat dulu saya bisa beruntung nyantol menjadi salah satu pemenang kontes menulis cerpen. Padahal saat itulah pertama kali saya membuat sebuah artikel berbentuk fiksi.
"Ikhlas berbagi tak akan membuat kita rugi", Itulah pelajaran yang saya dapatkan saat bareng Masbro dan Apikecil mengikuti sebuah ajang kontes besar bernama Kecubung. Tanpa berlebih mengharap sebuah kemenangan. Hanya sekedar menjadi seorang partisipan untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan kami sebagai pencinta alam. Dan hasilnya? Wow begitu dahsyat.!. Ada rasa haru dan tak percaya saat melihat nama kami sebagai pemenang keduanya. Ada sebuah kebanggaan, tapi kami tak boleh menepuk dada berlebihan. Tak boleh saya terlena karena sebuah sanjungan, sebab kalah menang hanyalah masalah keberuntungan.
Dulur blogger dan Facebooker, itulah secuil pengalaman saya dari seorang Facebooker hingga menjadi seorang blogger. Semoga bisa menjadi semangat bagi siapa saja yang mau dan berminat menjajal blogsphere sebagai tempat berkarya. Yah, jika saja seorang tukang sapu bisa bertahan hingga sejauh ini, kenapa anda yang mungkin memiliki potensi lebih dari saya tidak bisa pula?. Semua hanya butuh niat, kemauan belajar, konsistensi, percaya diri dan keikhlasan. Yah, Sebuah keikhlasan tanpa mempedulikan pujian atau seberapa banyak kemenangan yang telah didapatkan. Sebab seorang blogger sejati tak akan begitu peduli dengan semua itu. Bukan pujian yang dia harapkan. Bukan pula kemenangan yang dia inginkan. Tapi hanya sebuah senyum simpul dan tepukan hangat dari seorang malaikat yang didapat saat nanti dia di akhirat.
Ngeblog secara tidak langsung menjadi sebuah panti rehabilitasi psikologi bagi diri saya. Bisa mengajarkan betapa perlunya mendahulukan nurani akal fikiran sebelum kita mengeluarkan opini lewat lisan. Tidak asal nyeplos dan bersikap diam manakala ada sesuatu yang kita anggap mengancam. Meski saya akui sikap primitif itu sering kambuh, tapi alhamdulillah ada dampak perubahan psikologi ke arah lebih baik yang saya rasakan begitu signifikan terjadi setelah menjadi blogger seperti sekarang ini.
Ngeblog tak ubahnya seperti pondok pesantren buat saya. Di sini saya belajar menyelaraskan apa yang saya tulis dengan kehidupan realis. Bagi saya blog adalah sebuah cerminan dari sang empunya. Saya harus menuliskan segala sesuatu yang ada pada diri saya secara jujur tapi tidak kejujuren. Harus ada etika yang saya dahulukan. Harus ada pesan moral yang sebisa mungkin saya sisipkan lewat sebuah tulisan.
Kendati tak berlabelkan agama, saya berharap blog ini bisa menjadi media dakwah bagi siapa saja. Meski tiada sisipan ayat-ayat, tapi saya berusaha agar tulisan saya senantiasa bermanfaat. Berusaha mengarahkan kebaikan meski tiada kutipan firman-firman Tuhan. Menjadikan pula ngeblog sebagai sebuah corong kampanye lingkungan saya sebagai seorang pencinta alam kepada siapa saja yang mau membacanya.
Setahun kemarin di akhir bulan September saya resmi menjadi seorang blogger. Bisa dikatakan saya telah menjadi "korban yang beruntung" dari sebuah hasutan seorang teman. Siapa lagi kalau bukan Masbro dan Apikecil yang saat itu secara sporadis menghasut saya untuk berkarya di sebuah dunia bernama blogsphere. Tanggal 29 September saya membuat sebuah posting perdana yang begitu sederhana. Sebuah kebingungan yang saat itu coba saya ungkap melalui sebuah tulisan. Yah, saya bingung tentang apa yang nanti akan saya lakukan agar blog ini bisa berumur panjang. Yang jelas saya saya tak ingin menjadi seorang blogger yang hanya bisa eksis sesaat, layaknya cendawan yang hanya muncul di kala musim penghujan.
Toleh kanan-kiri, observasi dan amati keadaan sekitar. Itulah yang dulu saya lakukan sebagai seorang pemula. Bukan berarti saya mau pilih-pilih teman, tapi saya harus menemukan pakem yang pas dengan karakter tulisan saya. Blogsephere begitu luas, jutaan karakter ada di dalamnya dan saya harus pandai memilahnya untuk kebaikan perkembangan karier ngeblog saya ke depannya.
Alhamdulillah, saya bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan sebuah semangat pada diri saya. Blogger-blogger yang mau ngayomi, mbarengi dan nguwongi seorang pemula. Serasa saya menemukan sebuah keluarga baru di dunia maya. Sebuah persahabatan yang tak mengenal kasta, status sosial, pendidikan dan berapa banyak isi dompet saya. Sungguh tak pernah saya sangka sebelumnya jika seorang tukang sapu warnet desa bisa bersahabat dengan seorang mantan perwira. Tak pernah saya punya bayangan jika dalam waktu singkat saya bisa mengenal orang-orang hebat. Yah, itulah dunia blogging, segala sesuatu bisa terjadi tanpa kita ingini.
Lewat orang-orang itulah saya bisa belajar banyak hal. Ngeblog tak ubahnya universitas dunia maya bagi saya. Blogwalking sudah menjadi gaya hidup saya untuk menimba ilmu pengetahuan, info, pengalaman hidup dan banyak hal lainnya. Merekalah sebenarnya guru-guru online saya. Lewat tulisan-tulisan mereka saya banyak belajar tentang cara menulis yang baik dan benar. Ibarat seorang pedagang, blogwalking bagi saya adalah sebuah sarana kulakan inspirasi yang akan saya jadikan bahan penulisan saya nanti.
Saat mengikuti kontes-kontes yang bertebaran di dunia maya, saat itulah saya menemukan pengalaman-pengalaman baru. Rasanya ada sebuah sensasi tersendiri saat dulu saya bisa beruntung nyantol menjadi salah satu pemenang kontes menulis cerpen. Padahal saat itulah pertama kali saya membuat sebuah artikel berbentuk fiksi.
"Ikhlas berbagi tak akan membuat kita rugi", Itulah pelajaran yang saya dapatkan saat bareng Masbro dan Apikecil mengikuti sebuah ajang kontes besar bernama Kecubung. Tanpa berlebih mengharap sebuah kemenangan. Hanya sekedar menjadi seorang partisipan untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan kami sebagai pencinta alam. Dan hasilnya? Wow begitu dahsyat.!. Ada rasa haru dan tak percaya saat melihat nama kami sebagai pemenang keduanya. Ada sebuah kebanggaan, tapi kami tak boleh menepuk dada berlebihan. Tak boleh saya terlena karena sebuah sanjungan, sebab kalah menang hanyalah masalah keberuntungan.
Dulur blogger dan Facebooker, itulah secuil pengalaman saya dari seorang Facebooker hingga menjadi seorang blogger. Semoga bisa menjadi semangat bagi siapa saja yang mau dan berminat menjajal blogsphere sebagai tempat berkarya. Yah, jika saja seorang tukang sapu bisa bertahan hingga sejauh ini, kenapa anda yang mungkin memiliki potensi lebih dari saya tidak bisa pula?. Semua hanya butuh niat, kemauan belajar, konsistensi, percaya diri dan keikhlasan. Yah, Sebuah keikhlasan tanpa mempedulikan pujian atau seberapa banyak kemenangan yang telah didapatkan. Sebab seorang blogger sejati tak akan begitu peduli dengan semua itu. Bukan pujian yang dia harapkan. Bukan pula kemenangan yang dia inginkan. Tapi hanya sebuah senyum simpul dan tepukan hangat dari seorang malaikat yang didapat saat nanti dia di akhirat.
Postingan ini diikutsertakan dalam Kontes Ayo Ngeblog: Saya Ngeblog, Kamu…??!!
pada blog duniamuam
Weh apik mas...
BalasHapusMosok yo mas, ada yang bilang mau leren ngeblog gitu. Ahahaha...
Sukses mas~
Semoga dengan ngeblog dapat pahala...
BalasHapusprofil fbnya udah timeline juga ya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmudah2an suatu saat nanti, uncle Lozz bisa menjadi seorang penulis yang berasal dari blogger ... :)
BalasHapusUntje van Wiebs@
BalasHapussapa Un yang bilang gitu? kamu ya hehe
Riez@
aamiin..
Asep Saepurohman@
ya mas... enggak enak juga sih, tapi wis terlanjur
Sekarlangit@
opo wae Anazkia iki hihihi
Dey@
ora kepikiran bu Dey.. biar Fauzan aja deh yang jadi penulis
Dari facebooker menjadi blogger, dari blogger trus dapat dokter.. hehe
BalasHapusSemoga menang, Kang.. berbagi tak pernah rugi, kalau menang jangan lupa bagi-bagi ya Kang.. hehe
kok ada istilah panti rehabilitasi, apa ekx penggunakah?
BalasHapuspenggunaan istilah blog sebagai panti rehabilitasi keren juga bang...hehehehe...
BalasHapusjujur aja bang akbar,,pengalaman bloggingnya meski baru setahun sudah mumpuni, malu saya yang udah 4 tahun bikin blog masih gini-gini aja..hehehe...
oke, postingan ini kami catat sebagai peserta..
terima kasih atas partisipasinya...
universitas dunia maya, rektornya? hehe-Mantaf!
BalasHapusMari kita lanjutkan meski kita lelah..
BalasHapusDimanapun berada, di media apapun, mari berkarya bersama sama..
Sukadi@
BalasHapussaya pinginnya dapat yang seger-seger kok kang hehe
Citrosblog@
ya kang saya ex pengguna Friendster :)
Muamdisini@
matur nuwun dah dicatat sebagi peserta mas
AdeT@
sampean aja deh yang jadi rektornya
Masbro@
oyi sam. semoga selalu loyal meski tal kepontal hehehe
untung body scannya udah ilang lagi klo ga aku pastri ngeritik lagi. untuk menganti tulisan ini "saya berharap blog ini bisa menjadi media dakwah bagi siapa saja". dengan yg lain :))
BalasHapusno komen wes.. intinya, itulah asyiknya ngeblog yaa yah.. meskipun dengan bahasa dan kata yang berbeda, tapi hampir semua blogger pasti akan bilang seperti itu juga..
BalasHapusaahh, ayah dhe so sweet kali malam ini.. ^_^
SAM.....rokokan disek..^_^
BalasHapusberarti yg mengajari sam lozz iku mbah ku sam...hehehe
sukur diprovokasi ya. jadi saling kenal ama temen2 baru. asik ngeblog dah. ide tersalurkan, keinginan bisa dishare, dibahas bersama2
BalasHapussemoga Uncle terus ngeblog sampai dah punya cucu nanti ya ....
BalasHapussetuju Uncle, banyak yg didapat dr ngeblog ya...
walaupun kadang rasa malas menulis suka datang...
semoga sukses ya Uncle di kontes ini
salam
Iya Lozz, nge-blog itu ternyata membuka wawasan dan latihan meredam emosi :)
BalasHapusBiarpun saya jaraaaang banget ikutan kontes, bukan berarti saya nggak mau berteman Lozz, tapi saya terlalu minder buat menuliskan sesuatu yang tidak saya kuasai dengan baik.
Kenapa saya nge-blog?
Karena saya senang menulis...duuuuh, satu kalimat ini kalo dibikin posting pasti mbulet...hehe :D
Visualisasi postingannya maknyussss... hahahahha, tapi knapa blogger yg jadi sisi feminimnya?
BalasHapushari jadi blog ini sama dg ultahku dong :)
BalasHapusuncle mau pizza pete? :-D
Saleum,
BalasHapussetelah baca tulisan ini akhir nya ngeh juga saya kang. Semua berasal dari niat. Dan saya sudah menyimpan kalimat "tak ingin menjadi seorang blogger yang hanya bisa eksis sesaat, layaknya cendawan yang hanya muncul di kala musim penghujan". karena terkadang saya sering seperti itu. hehehe....
saleum dmilano
jadi inget aplikasi facebook timeline saya yang seminggu kemarin belum aktif ( belum diliat lagi sekarang ).
BalasHapusSaya sepakat dan sependapat dengan paragraf ke empat. sekecil apapun, sesederhana apapun saya berusaha untuk membuat postingan yang bukan saja enak dibaca tapi juga sarat makna, walaupun sampai saat ini belum bisa juga.
Wah Mas Lozz sama kayak saya, dari Facebooker ke Blogger :).
BalasHapusSukses buat kontesnya, kayaknya bakal menang lagi nich tulisan :)
Wes no koment,,,tulisane sama dengan nama blognya essip....hehehe
BalasHapusSemoga berjaya Uncle....
Facebook Timeline? Apa itu? Saya masih ga ngerti fiturnya.... :(
BalasHapusdulu facebooker sekarang blogger,hmm...jempol
BalasHapussemangat teruz ya mas
oia,ntar postingan berikutnya atma kabarin^^
Kalimat terakhir ... ?
BalasHapusNonjok banget Sip ...
Saya suka kalimat itu ...
Salam saya dulurku
Ibu juri mampir nih...
BalasHapusBlog adalah universitas dunia maya dan para sahabatlah yang menjadi dosennya ya... :)
Baha Andes@
BalasHapustuh kesalahan teknis dari iklane loh kang. bukan kemauan saya. bisa jadi kapan-kapan muncul lagi. makane sampean inteli aja terus blog saya ya hehe
Dhenok Habibie@
ehm.. so sweet? ada maunya nih kayaknya?
Yudiz@
he-eh.. istilahe Wachana sesepuh hahaha.. semangat sam
Rusydi Hikmawan@
alhamdulillah terprovokasi ke arah yang lebih baik Mas
Bunda Lyli@
betul Bun. cuma males tuh penyakit klasiknya blogger ya. matur nuwun Bunda
Bintang@
ah mbak Irma merendah nih.. Tulisane maknyos gitu loh
Cyaam@
hehehe tuh nemu tadi di pasar emang gitu gambare mbak
Lidya@
oh ya.. wah kapan-kapan saya numpang perayaan ultahnya ya mbak
Dmilano@
BalasHapusbetul kang.. niat untuk berkarya selamanya. masalah hasil biar Tuhan yang tentukan
Abi Sabila@
wah sarat makna banget kok kalau tulisan-tulisane kang Abi
Tarry Kittyholic@
oh ya.. tos dulu aja deh kalau gitu
Sofyan@
lah ora melu dikau kang? berbagi cerita pengalaman ngeblog, gampang kang?
Asop@
ada tuh kang Asop.. coba deh
Atma Muthmainah@
oke mbak Atma, kabari saya ya.. penasaran nih dengan "orang dari masa lalu"
NH18@
matur nuwun ya Om :)
Kakaakin@
waduh ada ibu njuri.. maaf belum sempat gelar karpet merah tadi Bu hehe
Lucu juga kalau ingat dengan postingan pertama blog, karena banyak bingungnya namun 1 hal yang aku banggakan karena saat itu aku memilih untuk membuat blog, kalau tidak, entah gimana yah sekarang
BalasHapuskalau saya, dr ngeblog baru ke facebook mas :)
BalasHapussukses ya buat kontesnya :)
saya belum ngeblog,
BalasHapuspadahal pengin ngeblog,
yah, sudah,
sementara membuat primbon ini,
semoga bisa bermanfaat... :)
baru satu tahun menjadi blogger tapi dari setiap tulisanya kaya blogger yg udah punya nama. Jujur saya suka dengan tulisan2 uncle ga tau terkesan rapih aja dan enak buat di baca. Ada karakternya gitu loh mass :D
BalasHapusItulah hebatnya blog, tak bisa dikalahkan oleh Fesbuk ato twitter..
BalasHapusapakah ada yang dapat calon istri??? wkwkwkwkwkwkwkwk
BalasHapusguyon cak guyon. hehehehe
semangat nge-blog, moga sukses, moga aku jg ikt semangat nge-blognya. hehehehe
Hayo bagi senyumnya biar tidak kena perinah komandan
BalasHapusFadly@
BalasHapusAnda sudah melakukan hal yang tepat mas. Kata pak SBY "lanjutkan..!"
Melly@
awas terlena dengan FB ampe lupa bloge loh mbak Mell hehe
Suke@
selama diniatkan untuk kebaikan napa tidak mas :)
Yayack Faqih@
semua pasti bisa kok mas, termasuk anda. Asal ada kemauan keras untuk belajar, saya rasa anda pasti lebih hebat dari saya
Yuniarinukti@
tapi kok lebih banyak pengguna FB dan Twitter ya mbak hahaha
Kira@
insya Allah bisa kang kalau Allah mengijinkan.. piye Jombang haha
Citromaduro@
uhui.. keep smile
Essip banget niih tulisan :)
BalasHapusbanyak pesen yang disampein, dan ngena banget di hati *senyum manis* makasiih mas Lozz..
sukses ye kontesnye :D
saya selalu suka dengan bahasamu mas...(ehm!)...
BalasHapusDek, aku nggawe blog. Mampir ya.
BalasHapusIku komentarku Dek, Mbak Tutus
BalasHapuswah~
BalasHapusketinggalan angkot,,,
ternyata facebooker jadian sama blogger.... turut berbahagia~
sukses GA nya :-D
ohh di kecubung uncle menang yachh.....kalo aku ngga dapat apa2 heheh...wng ngga bakat bikin cerita fiksi.....
BalasHapuskalo aku kebalikannya...jd blogger dulu baru facebooker....sukses utk kontesnya
saya?
BalasHapussaya ikutan2 akbar aja deh ngeblog juga :)
sukses ya dek
apa yang ditulis apa yg dilakukan. sejalan seiring selaras. Amazing post.
BalasHapussya jg dah terjebak dg TIMELINE btw lol
Akhir-akhir ini saya juga jarang buka akun facebook, gara-gara lebih enak BW dari pada WW di facebook. Kalau nge-blog lebih mudah ketemu teman-teman yang senang menulis, mengungkapkan pikiran lebih runut dan berpanjang-panjang. Nge-blog juga melatih otak lebih isiplin dalam mengungkap sesuatu. Jadi nge-blog sekarang ini emang top Mas. Semoga nanti kita bisa lebih meningkat lagi ya, nulis buku misalnya :)
BalasHapusBlogger itu sebenernya gak beda jauh sama facebook, cuma tampilannya saja dibedakan.
BalasHapusIbaratnya status fb itu sama saja dengan postingan blog alias microblog sama juga seperti twitter yang lebih micro lagi, klo fb bisa di koment juga bisa di like, sama sperti blog. Kalo suka ya di bales klo cuek ya gpp, klo rese ya dihapus..hehe pertemanan di blogspot itu stau saya ya google friend connect, jadi stiap temen bikin posting blog baru secara otomatis ada di beranda blog kita. Kalo salah mangap yak.. :D salam kenal..
Naya Elbetawi@
BalasHapussami-sami Nay :)
Puteriamirilies@
saya juga selalu suka komenmu mbak (ehm)
Lazuardy@
eh mbak Tutus.. udah mampir dan minum kopi saya tadi mbak
Jiah Al Jafara@
enggak minta traktiran jadiannya nih Jiah
Nia@
matur nuwun mbak Nia.. sun sayang saya buat duo Ina ya
Julie@
justru saya malah pingin ikutan mbak Julie nih
Shireshou@
hehehe sulit ya mau balikin ke FB model lama.. matur nuwun dah mampir ya
Evi@
aamiin.. saya turut berdoa deh semoga mbak Evi bisa jadi penulis nanti
Herry@
ehm saya pikir nggak sama deh mas Herry.. salam kenal balik mas :)
ngeblog sebagai salah satu media dakwah buat kita....
BalasHapussya setuju sekali sob...
sukses ya ngontesnya !
Suka bacanya Uncle, beneran, ini bakal menang dech...
BalasHapusTernyata baru ya Ngeblognya, tapi langsung ahli ya, ndak kayak aku yang masih serba ndak ngerti, melangkah di blog sambil tertatih2, hikss... tapi yang penting tetap semangat :)
Iya ya tak selamanya harutan teman itu berbuah penderitaan, buktinya ini...
Subhanallah,,,
BalasHapusPerlu banyak belajar nih kesini...
"Media dakwah" tanpa harus mengobral firman Tuhan. Kampanye lingkungan yang tidak melulu dibalut dengan kutipan "dhoharo fasajadu...(ila akhirihi)" telah nyata kerusakan di muka bumi disebabkan karena ulah manusia...
Makasih, Kang... belajar, belajar belajar. Makin kesengsem nih silaturrahiim kesini.
Jika Kang Lozz menyebut blog sebagai "panti rehabilitasi psikologi" kalau aku menyebut blog sebagai ajang katarsis... hehehe
BalasHapusaku kangen mrene... tak nunut leyeh leyeh yo, Kang :)
BalasHapus