Gara-gara Kurang Kopi Saya Ngomong Lebih Tentang Korupsi


Banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang dalam memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada hari ini. Intinya cuma satu, saling menyatukan tekat untuk berjuang bersama-sama memberantas sebuah budaya negatif yang telah mendarah daging di negeri ini.

Sebagai warga yang juga cinta dengan negeri ini, sayapun tak mau ketinggalan untuk menyuarakan aspirasi saya tentang korupsi. Tentu saja saya tidak akan berbicara layaknya pengacara yang paham tentang apa itu hukum pidana, perdata, azas praduga tak bersalah dan segala macam tetek bengek yang berkaitan dengan hukum.

Ini hanya sebuah uneg-uneg dari seseorang yang kehabisan kopi. Opini seorang tukang sapu yang ngawur, tapi tidak membabi buta. Sebab bersuara juga memerlukan sebuah etika. Menyuarakan ketidaksetujuan haruslah  disikapi dengan cara-cara yang elegan. Kebebasan berekespresi perlu pula diimbangi dengan sikap dewasa dan bijaksana. Bukan malah menghakimi, apalagi mencederai.

Untuk Gubernur Bank Indonesia.

Saya mengusulkan kepada beliau agar tidak memberlakukan lagi mata uang rupiah. Kembali ke sistem barter seperti jaman silam. Uenak kan?. Pingin motor tukar dengan duren. Ganti domain bayar dengan ikan asin. Bayar tagihan internet pun cuma dengan menyapu halaman kantor Telkom hahaha.

Memang terdengar konyol, tapi akan memberikan efek males dan mules buat para koruptor. Korupsi menurut saya adalah suatu kepandaian seseorang dalam mengotak-atik angka-angka di atas meja. Enggak harus kepanasan dan berlumpur ria di tengah sawah jika ingin hidup mewah. Enggak perlu memeras keringat menjadi kuli angkut pelabuhan, jika ingin bergelimang kekayaan. Hanya butuh menghapus satu angka nol dan simsalabim dalam hitungan detik rekening koruptor akan bertambah bendol.

Nah jika rupiah sudah gak berlaku lagi tentu saja akan membuat koruptor menjadi mati kutu. Biaya operasional korupsi akan membengkak tinggi. Koruptor butuh  kuli angkut, kontainer dan membangun gudang untuk menyimpan hasil jarahannya. Belum lagi resiko mudah terdeteksi saat mereka menjalankan aksinya mengembat harta rakyat. Sebuah kondisi yang akan membuat seseorang akan malas berbuat korupsi.

Untuk KPK dan para penegak hukum

Saya mengusulkan agar vonis hukuman penjara buat terpidana korupsi ditiadakan. Menurut saya itu sudah jadul. Istilah blogger sih udah gak update alias ketinggalan jaman. Hukuman penjara menurut saya akan membuat sebuah celah munculnya jaringan Takur-takur baru di Indonesia. Bukankah kita masih ingat kisah sinetron "Penjaraku Sorgaku" dengan bintang Artalyta?.

Lah trus apa para koruptor itu mau dibebaskan?. Mau dikasih remisi massal spesial?. Kok enak tenan?. Apa dihukum mati saja?. Hahaha bisa mencak-mencak tuh para aktivis HAM jika usulan itu dilakukan. Diasingkan di hutan rimba atau pulau tak berpenghuni, itulah hukuman yang pas buat koruptor..!.

Sebagai pencinta alam  saya paham jika berapapun uang yang ada di tangan tentunya tak akan bernilai saat kita di pedalaman hutan. Begitu halnya dengan para koruptor, sekalipun bertilyun-tilyun harta yang mereka bawa saat menjalani hukuman pengasingan. Sesen pun hartanya tak `kan bernilai sama sekali. Sebuah hukuman sekaligus media perenungan buat para koruptor, jika pada dasarnya harta yang saat ini mereka timbun adalah sesuatu yang fana.

Untuk Majelis Ulama Indonesia

Saya mengusulkan agar MUI mengeluarkan fatwa tentang sertifikasi pelabelan halal dan haram buat para pejabat kita. Sebab bagaimana negara kita akan bertambah maju, jika para pejabatnya bermental maling?. Bagaimana negeri ini akan mahsyur, jika dikelola oleh orang-orang yang tak jujur?.

Mungkin ada baiknya MUI membuat list tentang orang-orang yang telah terkontaminasi dengan korupsi agar diblokir untuk menduduki jabatan di negeri ini. Atau pakai cara yang lebih ekstrim, dengan membuat sebuah stempel khusus yang bertuliskan HARAM yang nantinya akan distempelkan ke jidat para tikus-tikus kantor.

Dulur blogger, berhubung warung kopi depan warnet sudah buka, jadi saya mesti akhiri opini ngawur hari ini hehe. Semoga kita semua bisa terjaga dari hal-hal yang berbau korupsi. Sebab korupsi hanyalah masalah mental dan kesadaran. Sebuah kesadaran jika pada dasarnya Sang Maha Kreatif telah merancang lambung kita sesuai dengan batasnya masing-masing. Jadi tak mungkin kiranya kita jejali lagi dengan semen, pasir, aspal dan lain sebagainya yang akan membuat perut kita akan meledak.

Semoga pula kita sadar jika saat nanti permainan kita di dunia  mencapai level Game Over, bukanlah rumah megah lagi yang akan kita tempati, tapi hanya semetaran lahan yang di dalamnya kita pun harus rela berbagi dengan cacing-cacing kelaparan. Bukan pula harta yang nantinya akan kita bawa saat resmi menjadi warga liang lahat. Yah, Hanya tiga lembar kain mori yang kita semat tatkala nanti menghadapi intelejen akhirat.


sunber gambar : http://merdekacreatipe.blogspot.com/

Komentar

  1. hmm, hari ini hari anti korupsi ya,ckckk saya baru tahu..

    kalo ngomongin korupsi emang gak ada habisnya.. ahh saya nyimak aja..hehe :D

    BalasHapus
  2. Penjaraku Sorgaku itu sinetron zaman kapan yaa yah?? kok asing banget di keliatannya.. hehe :D

    Hmm, tapi dari sekian banyak itu.. yang paling penting adalah kita sendiri.. jujurlah, jujurlah pada diri sendiri, itu kuncinya.. #sokdewasa :D

    BalasHapus
  3. kopi medan piye kabare? gmana kalau tikusnya kita suruh bangun got dan nanem pohon, hahaha. saya korupsi semangat anda.

    BalasHapus
  4. Semoga para koruptor itu segera tobat ya Uncle.. mosok tahun baru nggak memperbaharui diri ya...

    *optimis*

    Uncle, selamat ya terpilih sebagai salah satu pemenang di kontes Gurindam Muharam, ditunggu alamat dll-nya.. tengkyu.. :-)

    BalasHapus
  5. para koruptor moga2 inget dosa.
    aku pingin laptop baru, barter pakai apa ya?:)

    BalasHapus
  6. Enny Law@
    lah piye mau habis, wong korupsi makin menjadi-jadi.. ngopi aja wis En hehehe

    Dhenok Habibie@
    ayah kapan hari dah jujur loh.. ehm.ehm

    Jumialely@
    jadi tikus pencinta alam donk

    Lyliana Thia@
    alhamdulillah.. matur nuwun mbak Thia.. sun sayang buat Vania ya

    Lidya@
    pakai beras ketan mau gak mbak hehe

    BalasHapus
  7. Wkwk boleh tuh pejabat dilabelin. Di punggung po di tangan di cap halal po haram~

    BalasHapus
  8. klo ini unek2 ngawur aku komennya harus ngawur juga apa ga ya?

    KORUPSI...?
    di negara kita kesenjangan sosial sangat mencolok.
    yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin....

    okelah saya akhiri saja komen ini dengan mengutip kata2 Da'i kondang.
    Untuk membrantasan korupsi adalah PENGENDALIAN DIRI....

    udah ngawur pa belum nih komennya ya :p

    BalasHapus
  9. Mungkin enaknya, para pelaku korupsi dihukum kitik kitik sampe mati kali ye :P

    BalasHapus
  10. Aku yakin, usulannya pasti di tolak semua oleh koruptor :)

    BalasHapus
  11. kalau pingin kawin di barter dengan apa hayoo??

    BalasHapus
  12. hahaha...saya setuju bang...bagus juga idenya, lha mbok yao pak presiden angkat kang lozz sebagai anak angkatnya, pasti tak kan ada lagi korupsi, ihhihi

    BalasHapus
  13. Untje van Wiebs@
    weiks.. namamu kok ganti seperti none Londo gitu Un..?

    Baha Andes@
    kalau omongane Da'i tentune ora ngawur kang

    Mood@
    hehehehe sungguh kejam dikau bang Mood

    Jurnaltransformasiku@
    hahaha.. bisa didemo aliansi koruptor se-Indonesia raya saya mas

    Citrmduro@
    hahaha kok mblarah ke Rabi sih kang

    Tunsa@
    opo kolu presiden angkat saya jadi anak kang hahaha. ono-ono wae sampean

    BalasHapus
  14. segalanya pasti akan game over, tidak berfungsi lagi meskipun koin dimasukkan
    tidak dapat memulai permainan baru setelah kita berada di ujung kaki kita berpijak

    BalasHapus
  15. BI, KPK dan MUI.. hmmm.. saya mau komentari tiga kantong itu aja ah. Pada dasarnya mereka baik. Punya bahasa konsep yang ideal. Lalu kenapa tidak berjalan lancar? Pasti ada yang salah. Trus apanya yang salah? Aduh, saya nggak tahu, belum nyruput kopi hehe..

    Kalau gumuk, kira kira dibarter pake lagu bisa apa nggak ya Kang? :)

    BalasHapus
  16. Koruptornya di biayai naik haji aja Mas, biar tobat.

    BalasHapus
  17. hhaha Artalyta pasti sekarang dikontrak raam Punjabi yah??

    Suka Mas sama humornya yang maknyuusss. Salam kenal. eh sebenernya mah gw dah lama dengar mengenai dikau si Raja Kontes wong menang dimana2 (sekarang ajah menang di Kontes Gurindamnya Jeng Tia_selamat yaaaaa)

    BalasHapus
  18. yah karena harta yg diperoleh di dunia ini toh sementara sifatnya. jadi kalo utk mendapatkannya harus dg korupsi..duh...mestinya berpikir ulang ya.

    BalasHapus
  19. iya ya.... pdhl harta ga dibawa mati tp kok ya pada berlomba2 ngumpulin harta.
    Smoga kita dijauhkan dari yg namnya Korupsi. Biar sedikit asal barokah, dimakan keluarga juga membawa berkah. Amiiin

    BalasHapus
  20. Citromduro@
    puih mak berpuitis ampean Kak?

    Masbro@
    salahe mungkin kurang menikmati nikmatnya ngopi orang-orang tu kang

    Sipicu@
    wkwkwk bisa jadi kaji tomat sam.. sekarang tobat besok kumat

    Zulfadhli's Family @
    weeeikk sapa yang bilang? ini pasti ulah Anaz ya hehehe
    salam kenal mbalik mbak buat anda dan sekeluarga

    Sang Cerpenis Bercerita@
    saya juga mikir berulang2 nih mbak karena komen anda.. ngopi dulu wis

    Tarry Kittyholic@
    ya mbak.. biar dikit asal halal ya

    BalasHapus
  21. Idenya bagus juga tuh hehe konyol tapi kayaknya bsa mematikan jurus para koruptor, ini seperti halnya ide ketua MK bapak mahfud MD konon ada usulan untuk di bangun kebun para koruptor yaitu kebun yang isinya para narapidana koruptor yg di bangun berdampingan dengan kebun binatang.

    Saya sampai kehabisan kata kata untuk setidaknya mau nyentil telinga para koruptor, harus dgn apalagi kalau suara para ulama juga sudah di anggap angin lalu dan efeknya pada saat skrg korupsi sudah makin merajalela.

    BalasHapus
  22. Begitu banyak harap yg tersemat pada para penegak hukum di negara kita dalam memberantas korupsi.

    Akankah semua mampu mengemban amanah masing2, sehingga praktek2 korupsi di negara kita dapat diberantas.

    Semoga saja Indonesia dapat makin baik ke depannya dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya... tanpa kecuali. Amin.

    BalasHapus
  23. sukak banget sama postingan iniii.. *walopun aku bacanya rada' telat*

    ide yang pertama seru tuh kayaknya. selain itu, yang sekarang sudah nimbun uang di bank-bank jadinya uangnya gak laku :)

    BalasHapus
  24. ya ya ya..aku setuju banget mata uang ditiadakan ajah,barteran ajah.
    biar ga ada koruptor lagi,,,,

    oia,kehabisan kopi ya mas.ntar aku kirimin lewat email...heeheee

    BalasHapus
  25. Hmmmm, entah yah... kalau saya pribadi sudah terlanjur apatis dg hal-hal seperti ini. mungkin biarlah menjadi tugas aparat, aktivis dan mahasiswa untuk ngurusin yg bginian. heeheh, bukan warga yang baik emang saya....

    lebih banyak hal yg bermanfaat yg bisa kita lakukan, untuk lingkungan sekitar... jadi gak usah pusing2 mikirin org korupsi yg gak ada matinya itu.

    *btw, first coming kayaknya nih. salam kenal*

    BalasHapus
  26. mari kita sama2 melakukannya lewat keluarga mas.. indonesia strong from home ;)

    BalasHapus
  27. Husss mas...biar ngak didengar orang...kita tembak aja yuk kwkwkwk versi gaib kwkwkwk

    Semoga kita tidak ikut ambil bagian dari hal itu ya kang

    BalasHapus
  28. bahasnya sampe mui segala. udah gini aja, koruptor itu dihukum mati saja. digantung di depan umum. biar kapok. tapi tunggu, kok gambarnya ada tulisan "tidak untuk korupsi", itu kkan punyanya partai penguasa yang sedang banyak kasus korupsinya. kalo gitu, jangan dihukum mati dulu dah, maapin mereka para koruptor, kakn gitu yang dimauin partai korup itu

    BalasHapus
  29. Yayack Faqih@
    lah ketimbang misuh-misuh terus kang.. mending kasih opini meski ngawur hehehe

    Catatan Kecilku@
    aamiin.. semoga impian kita agar negeri kita dipimpin oleh orang-orang yang amanah bisa terkabul ya mbak

    Armae@
    jadi anda setuju mbak, kita kembali ke jaman barter.. apa kata dunia hehehe

    Atma Muthmaina@
    hehehe kopinya barter komen aja nanti ya

    BalasHapus
  30. Syam Matahari@
    salam kenal balik mas Syam.. matur nuwun kunjungannya ya

    Majalah Masjid Kita@
    betul kang.. minimal kita sendiri. keluarga dan teman terhindari dari penyakit ini ya.. lah kan lucu nantinya kan, kalau kita teriak-teriak anti, jika pada kenyataannya kita malah korupsi

    Mawetajamaya@
    endi sing arep dirabi Zy? hehehe

    Ceritabudi@
    puh Bli Budi lebih sadis tuh solusinya

    Rusydi Hikmawan@
    iyo tah kang.. waduh saya ganti deh.. entar dikira saya pendukung partai itu nih

    BalasHapus
  31. sistem barter???nanti apa mau para Importir dibayar pisang ambon?hukuman pengasingan ke hutan boljug

    BalasHapus
  32. salam kenal...
    ahahaa...aku suka bgt sama pemikiran2 kritisnya...
    semoga ada segelintir pejabat yg baca ini yah mas..
    nice, keep writing...^_^

    BalasHapus
  33. Piye nek koruptore di eler eler nang ndalan sam? nanti kalo ada yang tanya, bilang aja koruptornya lagi ulang tahun.

    BalasHapus
  34. Riez@
    loh kan enak kang. Klub bola kita bisa beli Messi barter pakai pisang goreng wkwkwk

    Nick Salsabiila@
    hehehe itu bukan kritis pemikiran mbak, otak saya yang lagi kritis ngawure hehe.. matur nuwun ya, salam kenal balik deh

    Bencot@
    lah kok malah kayak orang Arab ngadain hajatan nikah sam, pakai diarak

    BalasHapus
  35. terkadang harus dibutuhkan ide yang konyol dan terbalik dari kebiasaan, soalnya dengan cara yang lumrah saja korupsi justru makin menjamur.

    BalasHapus
  36. Eh itu Nunun udah ketangkep. Gimana selanjutnya Miranda Goeltom, akankah dia ditangkap juga? Harus! :(

    BalasHapus
  37. Wach kalu gitu kurang kopi terus aja Uncle, biar bisa ngomong lebih soal korupsi... bagus kok ;)

    BalasHapus
  38. wahahaha..bang akbar..idenya orisinil mantap deh..
    tinggal ditunggu waktu kapan bisa diterapkannya yah..hahahaha
    mantap

    BalasHapus
  39. Sertifikasi dari MUI nya jujur dan tidak jujur saja mas. Tapi bagaimana membuktikannya ya???

    BalasHapus
  40. Djangan Pakies@
    asal jangan ide saya yang ngawur ini aja kang hehe

    Asop@
    entahlah kang Asop.. soale kalau ketangkep biasane pas mau diadili para terdakwa alasane sakit.. padahal cuma pilek doang kok hehe

    Ridwan Saiman@
    Wah no Coffee No Story

    Muamdisini@
    gak usah ditunggu mas Muam, pasti ditolak deh

    Halaman Putih@
    mungkin perlu alat pendeteksi kejujuran mas.. tapi ada yang jual enggak ya

    BalasHapus
  41. mungkin karena hukuman yg diberikan selama ini, tidak menyebabkan efek jera ,Uncle

    makanya koruptor makin hari kok ya makin nambah saja , dan tragisnya lagi mereka malah dadah2 seperti seleb saja ketika disorot oleh kamera tv, dimana ya rasa malunya ?

    apa memang sekarang rasa malu itu sudah langka ?
    salam

    BalasHapus
  42. bismillah, saya jadi penasaran nih kopi apa sih yang kurang bisa2 sampe keluar semua keluhan..hehe
    keren tuh pas barter domain sama ikan asin..ntar pd bau asin dong para bloger.. :D
    salam kenal kwan :)

    BalasHapus
  43. keren luarbiasa ide kreatif-nya yang disarankan untuk Gubernur BI,KPK, MUI...semoga saja mereka yang diberi saran tersebut tidak menjadi ketakutan sendiri akan saran itu karena membayangkan diri mereka terkena efek domino dari pelaksanaan-nya :-)

    BalasHapus
  44. dr kecil udah blajar korupsi mgkin~

    BalasHapus
  45. Asal jangan koruptornya yang kurang kopi ya kang, nanti lebih brutal lagi korupsinya hehe...
    maaf telat komentarnya

    BalasHapus
  46. Pelabelan harap untuk koruptor setuju banget tuh he he
    Penyakit kronis yang memberantasnya memang jangan sampe setengah hati.
    Trims mas ..
    Salam

    BalasHapus
  47. setuju sama opini ngawurnya....krna korupsi sudah berjamaah dan sudah mneggurita, sudah sulit dicari akarnya....smoga mrk masih sempat bertobat sebelum ajal menjemput...

    BalasHapus
  48. kurang kopi saja obrolannya 'berat' begini. GImana kalau cukup kopinya ya....lanjut menyimak ahh

    BalasHapus
  49. bro....gw dukung 1000% untuk sistem barter. Kalau internet bayar pake nyapu halaman. Kalau mau handphone tinggal ngelap setalase toko deh.... hahahahaha

    BalasHapus
  50. klo kurang kopi, mari datang sini, mau kopi aja ada :D sengaja ga dipublish, takut pengunjung WeBe pindah sini semua hehehe ...

    *ora urus ah sama korupsi :D*

    BalasHapus
  51. Unik juga sarannya sobat, apalagi itu tuh masalah barter jadi ntar google adsense atau pengiklan lainnya bayar kita pake sembako... makasih atas semangat yang di berikan di blogku, "betapa tidak mudahnya menjadi seorang pemulung di dunia maya" quotenya keren....

    BalasHapus
  52. Korupsi!!!!
    kapan negara kita bebas darinya?

    BalasHapus
  53. Korupsi!!!!
    kapan negara kita bebas darinya?

    BalasHapus
  54. Kalo saya punya jempol jari 3 saya akan angkatkan semua buat tulisan ini...

    Terbukti bahwa masih banyak anak bangsa yang menginginkan budaya primitif oknum negeri tereduksi...

    semangat..

    BalasHapus
  55. Ah...keren tulisannya Uncle, seperti biasanya *jempol*

    Ikut meng-Amin-kan doa Uncle di atas.

    BalasHapus
  56. Kebebasan berekespresi perlu pula diimbangi dengan sikap dewasa dan bijaksana. Bukan malah menghakimi, apalagi mencederai.

    Setuju banget dengan kalimat ini, Lozz...

    Hehehehe, ide Lozz memang tidak biasa. Tapi saya juga sependapat kalau uang berapapun tidak akan bernilai kalau kita sudah ada di hutan terpencil yang nggak ada apa-apa selain pohon dan tanaman liar ;)

    BalasHapus
  57. Inilah asyiknya menjadi Blogger, bisa menuliskan uneg-uneg sak karepe dewe..
    Tapi Bagi Koruptor dan calon koruptor sendiri yang membaca postingan ini, pasti mencak-mencak.. :P

    BalasHapus
  58. Doh, alinea terakhir bikin merinding euy..!! Aku rasa, maling itu nggk takut mati kali, Kang. Mereka hanya takut miskin, makanya rela nyuri dan nggak malu ketahuan nyuri. Paling kalau ketangkap, pura-pura sakit. Trus masuk rumah sakit, trus nggak jadi diperiksa karena kesehatan nggak mengijinkan, trus bebas lagi deh...

    Yang harus dirubah di negara ini, cara berfikir orang-orangnya kali ya, Kang?

    Ribet, ah... mau ikutan ke warung kopi aja, biar adem..

    BalasHapus
  59. Kata Bapakku, koruptor itu tidak perlu kiranya dikurung (toh nantinya juga cepat keluar sel), lebih baik diikat kuat-kuat di bawah pohon, lalu 'ditaburi' sejumlah ulat bulu.

    BalasHapus
  60. hihihi,,,
    keren kang usul2nya,, semoga saja disetujui oleh para anggota dewan,, hahah

    Kalau mau mengasingkan para koruptor, di tempat saya mau tuh kang, buat jaga hutan agar tak mudah dijamah tangan2 tak bertanggungjawab :D

    BalasHapus
  61. Ngakak soal sertifikasi halal untuk para koruptor :))
    Tapi bener juga ya, boleh tuh untuk dicoba :D

    BalasHapus
  62. Gak bisa dihapuskan korupsi dari bumi Indonesia sebab sudah mendarah daging,gugur satu tumbuh seribu..

    BalasHapus
  63. ah.. keren banget nih tulisannya uncle :D

    BalasHapus
  64. wah jangan-jangan kita kena imbas rokok yang keluar asep diharamkan sama Pak Mu'i

    tes tes komen pertama....xixixixi

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya