Sudah Aman dan Nyamankah Anda Bermain Facebook?
Dari hasil pengamatan saya di kantor kerja warnet, Facebook hingga saat ini masih menjadi situs primadona para user di warnet saya. Jejaring sosial ini seakan telah menjadi situs wajib yang harus mereka buka ketika berselancar di dunia maya. Facebook seakan telah menjadi sebuah gaya hidup anak-anak muda sekarang. Sebagai legitimasi katanya, agar status mereka sebagai anak gaul diakui keberadaannya. Sebagai tempat untuk menyalurkan emosi, padahal sebenarnya hanya untuk mencari sebuah sensasi. Ada pula yang menjadikan Facebook sebagai tempat yang nyaman untuk menumpahkan semua curhat, meski terkadang semua itu salah alamat. Yah, itulah Facebook, sebuah virus adiktif yang bisa menggerogoti sisi psikologis pemakainya dengan begitu aktif.
Tak hanya yang muda, yang tua pun tak mau kalah ketinggalan menjadi penganut Zuckerisme. Bagi mereka yang baru saja mengenal teknologi bernama internet, tentunya Facebook adalah pernak-pernik dunia maya yang begitu mudah dipahami. Facebook seolah menawarkan kesenangan sekaligus membujuk diri untuk terus menerus memainkannya lagi.
Apa benar Facebook itu bisa memberi kita sebuah kesenangan? Apa benar dengan melampiaskan emosi lewat sebuah status, semua masalah akan berakhir dengan mulus? Apa benar ketika semua curhat-curhat itu usai ditumpahkan akan membuat diri kita nyaman? Hmmm, saya rasa semua jawabannya ada pada masing-masing pelakunya.
Menjadi Facebooker juga butuh kesiapan mental dan sikap bijak saat mengoperasikannya. Siap mental berarti kita harus siap bertemu dengan berbagai macam karakter orang. Perlu pula menjaga diri dan pandai menempatkan posisi di tengah masyarakat maya tersebut. Bukan berarti kita harus bersikap jaim, tapi perlu pula kesadaran jika di kanan kiri kita ada tetangga yang sedang memperhatikan. Jangan sampai karena perilaku yang berlebihan saat Facebook-an, justru akan membuat orang lain tak merasa nyaman.
Bijak berarti tidak berlebihan dan memperlakukan Facebook dengan cara yang wajar. Sebab jika semuanya dilakukan dengan melebihi takaran, bisa jadi di kemudian hari ketidaknyamanan yang nantinya kita dapatkan. Pernah di suatu hari, di depan mata saya sendiri melihat seorang ibu muda berani menampar seorang suami. Alasannya cukup sederhana, karena si suami lebih memperhatikan FB-nya daripada panggilan sang istri lewat ponselnya. Ada pula seorang rumah tangga yang nampak tak peduli dengan rengekan puteri kecilnya, gara-gara asyik chating dengan "pacar dunia maya-nya".
Mungkin itu hanya contoh kecil sebuah efek FB yang diperlakukan dengan cara tak wajar dan melebihi takaran. Situs jejaring sosial yang seharusnya bisa kita ambil sisi-sisi positifnya, sekarang malah memberi efek negatif akibat efek dari sikap tidak bijaksana saat memainkannya. Lebih parah lagi sekarang Facebook pun dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk kesenangan pribadi. Prostitusi terselubung, judi yang mengatasnamakan game online. Banyak berkeliaran "srigala-srigala dunia maya" yang siap memangsa para wanita dengan bujuk rayunya. Ada pula grup-grup yang dijadikan media "cuci otak" yang menyuntikkan sentimen SARA dengan dalih atas nama debat lintas agama.
Dulur blogger, itulah sebuah cerita tentang dunia baru bernama Facebook. Pernak-pernik dunia maya yang sekilas menawarkan manfaat dan kesenangan, tapi jika kita lengah bisa jadi kesusahan dan ketidaknyamanan yang kita dapatkan di kemudian hari. Semoga kita bisa memilah dan mengambil sisi manfaat dari Facebook. Tiada gading yang tak retak. Tiada yang sempurna pula di dunia maya ini. Yah, jika saja di kemudian hari anda sudah merasa tak nyaman dan aman dengan situs jejaring nomer wahid ini. Jangan ragu, abaikan atau lebih baik lupakan saja akun Facebook itu.
Note : buat mbak "Suit-suit ", lebih sayang mana? Akun Facebook anda atau hubungan anda?
sumber gambar : http://www.maherhackers.com/
Tak hanya yang muda, yang tua pun tak mau kalah ketinggalan menjadi penganut Zuckerisme. Bagi mereka yang baru saja mengenal teknologi bernama internet, tentunya Facebook adalah pernak-pernik dunia maya yang begitu mudah dipahami. Facebook seolah menawarkan kesenangan sekaligus membujuk diri untuk terus menerus memainkannya lagi.
Apa benar Facebook itu bisa memberi kita sebuah kesenangan? Apa benar dengan melampiaskan emosi lewat sebuah status, semua masalah akan berakhir dengan mulus? Apa benar ketika semua curhat-curhat itu usai ditumpahkan akan membuat diri kita nyaman? Hmmm, saya rasa semua jawabannya ada pada masing-masing pelakunya.
Menjadi Facebooker juga butuh kesiapan mental dan sikap bijak saat mengoperasikannya. Siap mental berarti kita harus siap bertemu dengan berbagai macam karakter orang. Perlu pula menjaga diri dan pandai menempatkan posisi di tengah masyarakat maya tersebut. Bukan berarti kita harus bersikap jaim, tapi perlu pula kesadaran jika di kanan kiri kita ada tetangga yang sedang memperhatikan. Jangan sampai karena perilaku yang berlebihan saat Facebook-an, justru akan membuat orang lain tak merasa nyaman.
Bijak berarti tidak berlebihan dan memperlakukan Facebook dengan cara yang wajar. Sebab jika semuanya dilakukan dengan melebihi takaran, bisa jadi di kemudian hari ketidaknyamanan yang nantinya kita dapatkan. Pernah di suatu hari, di depan mata saya sendiri melihat seorang ibu muda berani menampar seorang suami. Alasannya cukup sederhana, karena si suami lebih memperhatikan FB-nya daripada panggilan sang istri lewat ponselnya. Ada pula seorang rumah tangga yang nampak tak peduli dengan rengekan puteri kecilnya, gara-gara asyik chating dengan "pacar dunia maya-nya".
Mungkin itu hanya contoh kecil sebuah efek FB yang diperlakukan dengan cara tak wajar dan melebihi takaran. Situs jejaring sosial yang seharusnya bisa kita ambil sisi-sisi positifnya, sekarang malah memberi efek negatif akibat efek dari sikap tidak bijaksana saat memainkannya. Lebih parah lagi sekarang Facebook pun dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk kesenangan pribadi. Prostitusi terselubung, judi yang mengatasnamakan game online. Banyak berkeliaran "srigala-srigala dunia maya" yang siap memangsa para wanita dengan bujuk rayunya. Ada pula grup-grup yang dijadikan media "cuci otak" yang menyuntikkan sentimen SARA dengan dalih atas nama debat lintas agama.
Dulur blogger, itulah sebuah cerita tentang dunia baru bernama Facebook. Pernak-pernik dunia maya yang sekilas menawarkan manfaat dan kesenangan, tapi jika kita lengah bisa jadi kesusahan dan ketidaknyamanan yang kita dapatkan di kemudian hari. Semoga kita bisa memilah dan mengambil sisi manfaat dari Facebook. Tiada gading yang tak retak. Tiada yang sempurna pula di dunia maya ini. Yah, jika saja di kemudian hari anda sudah merasa tak nyaman dan aman dengan situs jejaring nomer wahid ini. Jangan ragu, abaikan atau lebih baik lupakan saja akun Facebook itu.
Note : buat mbak "Suit-suit ", lebih sayang mana? Akun Facebook anda atau hubungan anda?
sumber gambar : http://www.maherhackers.com/
no coment : http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/23/cuma-5-menit-wkwkwk/
BalasHapusno reply comment juga ah
Hapustak komenin deh
Hapusdaripada tak jontorin
haha
Sptnya FB memang masih di puncak kejayaan ya, twitter saja blm bs menggesernya.
BalasHapusAlhamdulillah, saya kok sdh jarang buka-2 FB...malah kalau buka FB kalau ada lomba yg bisa diikutin..hehehehe
kalau saya harus buka tiap hari mbak. kalau gak dibuka bisa diserang hama tuh sawah di game online saya hehehe
Hapushemm, ndak usah serius serius ngunu lah sam
BalasHapusseng penting kan aku gak nglalekno sampeyan sam, hehehe
Kalau buat kita mungkin dah paham apa yang harus dilakukan ketika FB-an sam. Tapi bagi yang baru kenal dunia maya, mungkin mempersiapkan mental harus diperlukan ketika Facebookan. Soale ora kabeh isine FB itu apik loh
Hapusbijak menggunakan fesbuk ya uncle....
BalasHapuskalo saya malah udah jarang buka fb je, udah capek antar jemput zidane, capek masak, bebersih rumah...kalo ada waktu senggang kayaknya lebih nyamleng untuk tidur daripada fb an....hehe
tapi sesekali masih buka juga sih...sekedar ngecek ada pesan masuk atau tidak.
Yupz prioritaskan dulu yang penting ya mbak, baru Facebookan.. salama jagoan buat Zidane ya
Hapusaku belum perlu facebook jadi ya belum punya akunnya :)
BalasHapusmakane tak goleki nang endi wae, ora ketemu nih FBnya mbak Ely
Hapuslebih cinta ngeblog soale belum mau ke lain hati :)
Hapusaku malah jarang ngurusin pesbuk
BalasHapuslebih asik di blog, om...
Aku buka FB cuma intip WB... tadinya sama main SimsSocial juga...
BalasHapusEtapi enggak sih, kadang iseng buka propil2 orang hihihi :D
propil q Un?
Hapus:p
FB nya Una opo ????
HapusUna hanya ngintip ko Kang Sofyan, berarti tidak harus punya akun FB kam ? he...x9
Hapusapa jadinya kalo pesbuk bisa di ambil alih orang yang pinter n usil.
BalasHapusdata2 semua akun di WB pasti kena juga.
asyik tuh dapet pasword2 anak2 WB.
hehehe
awas punya sampean yang dihack Kang
Hapusmbak suit2 itu yg tetangga itu bukan? *Kepo bgt saya :p
BalasHapusbukaaaan.. ah kepo terus nih teteh
Hapuseeh niar jarang update status facebook lho om, tapi di webe inceng2 terus, hahahahah :p
BalasHapusawas bintilen kebanyakan ngintip
HapusSaya malah bukan penganut facebook mas, punya akun gak pernah aktif.
BalasHapushehehe ngeblog wae wis mas..
Hapuskayaknya sudah gak aman lagi di facebook kang
BalasHapusngelamar aja ke Facebook jadi satpamnya biar aman sam hahaha
Hapusmudah2an bisa bermain aman. masih betah di fb tapi gak nulis2 status :)
BalasHapusaamiin.. semoga aman terkendali deh mbak Lid
Hapushahhaha dulu saya demen sama pesbuk om.. tapi skrg ndak tau knapa kok jadi males bnget,,,,, hehehehhe
BalasHapusmales tapi statuse njumbul terus tiap jam ya nduk :P
HapusDitiap postingan pasti ada mbak-mbak yg diajak mejeng... Kayak James Bond aja mas Lozz...
BalasHapushahaha besok deh saya mbahas embah-embah
Hapuskadang2 karena asik fesbukan, jadi males nyuci piring kotor yang menggunung, nunggu ayah pulang, biar dia yang cuci hihihi
BalasHapusnah tuh.. pelanggaran tuh mbak. Tak laporin Thifa loh nanti
HapusSetuju Uncle .. bijak berfesbuk ria. Saya sendiri pernah ketagihan main game. Sampe lupa waktu sampe lupa ngeblog juga he he.
BalasHapuskalau ketagihan main adsense gak masalah ya Kang hahaha
HapusSetuju sekali mengenai pendapatnya Kang, agar tidak ada orang yang selalu berlebihan. Terkadang emosi dan tawa yang karuan semua tumpoah jadi satu. He...x9
BalasHapusSukses selalu
Salam,
Yups.. FB emang gak punya aturan main yang jelas Kang. Jadi aturannya ya nurani kita sendiri.
Hapushe he he
BalasHapus(cuma pengen komen itu wiss)
senyumnya menawan banget ya Mi hehehe
Hapussenengnya kalo bukan FB ya buka WB .... hehehe
BalasHapusojo lali utang kopine dibayar loh hehehe
HapusEntah sejak kapan aku jarang buka fb lho Uncle, entah kadang sampe berhari2 lupa sama fb :D
BalasHapushehe nanti deh saya colek Yunda biar keluar
HapusSaleum,
BalasHapusSama dengan bunda Yunda, akupun jarang buka pesbuk kang. Paling cuma 6 jam sehari itupun kalau sempat
wkwkwk kalau enam jam sehari tuh bukan jarang bang :P
HapusSepertinya beberapa waktu lalu ada yang berniat hack akun facebook
BalasHapusawalnya sich mau bobol email sepertinya