Semangkuk Soto 222 Ala Essip

222 Deretan angka ini tiba-tiba mampir lagi di hadapan saya. 10 tahunan lalu (eit dah umur saya berapa yak, hihihi) angka-angka ini begitu penting. Waktu itu saya menyandang nomor 2220 di dada, sebagai penanda keikutsertaaan saya dalam seleksi untuk jadi salah satu aparatur Negara, tapi hasilnya kok ya malah mengambil ekor dari nomor saya ”0” hehheh.. Nol? Iya, hasilnya kosong, saya gagal. Tapi, karena gagalnya saya waktu itulah, saya menjadi seperti sekarang ini, dan bersyukur, pasti.

Menjadi saya sekarang ini, menyenangkan. karena di kehidupan saya setelah mengalami situasi nol itu tadi, ternyata banyak bertemu 2 pilihan yang sama-sama baik. Ya, hidup ini adalah tentang menjawab pilihan-pilihan kan? Mana yang kita pilih, itulah kemudian yang kita jalani, sampai bertemu dengan pilihan baru dan kita ikuti lagi pilihan baru itu, begitu seterusnya.

222, pagi ini saya bertemu lagi dengan angka ini, angka yang sama pentingnya dengan angka saya 10 tahun lalu. Kalau saat itu saya harus menyikuti seleksi untuk masuk sebuah instansi. Hari ini justru sayalah yang masuk sebuah “instansi” untuk menyeleksinya. Hihihi , gak kok, gak seserius itu, bukan seleksi, tepatnya mereview nya, karena instansinya adalah sebuah blog.

Sulit, kata pertama yang keluar dari benak saya. Haha.. ya, begitu sulitnya mereview sebuah blog. Bukan perkara mengungkap apa keunggulan dan bagaimana kelemahannya saja, tapi menurut saya, mereview blog, sama dengan membaca tingkah laku, gerak-gerik, bahasa tubuh, sifat dan sikap seseorang. Siapa yang bisa? Kita, seperti diwajibkan “menelanjangi” orang tersebut dan kemudian mengungkapkan detail ini dan itu tentang seseorang itu. Kenapa? Karena blog secara tidak langsung adalah penggambaran diri kita. Blog adalah gambar diri sang pemilik, administrator atau authornya.

Dan blog yang dengan semena-menanya meminta untuk dibedah itu adalah Essip.us, ya, blog yang sedang sahabat nikmati ini. Nikmati? Tentu saja. Layaknya semangkuk soto hangat, blog essip ini sangat pas dinikmati di segala suasana.

Saat Anda melihat tampilannya, begitu menggoda. Komposisi suwiran ayam, daun bawang, tauge, bihun dan ditambah taburan bawang diatasnya yang amat pas dan apik, serasa mengajak kita untuk mengayunkan sendok dan segera melahapnya. Begitulah essip, tampilan semangkuk soto sebanding lurus dengan tampilan essip. Sederhana, namun begitu menggoda. Apa yang disajikan komplit, dan tulisan-tulisanya dapat disantap oleh siapa saja, dengan rasa yang ringan, gurih dan menyegarkan.

Mangkok
Secara kasat, mangkok adalah wadah. Ya, kalau berbicara blog, mangkok ini adalah Nama blog. Artinya, bagaimana kemudahan orang mengakses blog tersebut. Dari Namanya, tentu orang akan sangat mudah mengingat, Essip. Dalam keseharian kita, Sip berarti baik, bagus, jempolan. Ya, Mas Kopral, begitu saya menyebut empunya Essip ini, memang yahud dalam memilih nama untuk blognya. Menancapkan dalam ingatan orang-orang bahwa jika Anda masuk ke blog Essip, maka Anda telah masuk kawasan yang baik, area yang bagus, lingkungan yang top, karena Anda adalah orang-orang yang gak kalah essipnya. Ah, siapa yang gak mau diperlakukan sebegitu essipnya. Hehe

Suwiran Ayam
Jika kita membaca menu, soto babat, sate kambing, soto ayam, dll. Tentunya kita akan dengan mudah menerka apa sih sajian utama menu itu, Ya, jika saya menyebut soto ayam, tentu saja Ayam lah sajian utamanya. Dan berbicara blog, maka suwiran ayam ini adalah tulisan atau postingan. Lagi-lagi, jika kita masuk ke essip, kita akan dibuat melongo tersedap-sedap, ah bahasa apa ini? Ini karena saking nya, hihih.. melongo karena tulisannya begitu empuk, enak dikunyah, begitu gurih, sangat meresap. Mengingat ayam, tentunya kita mengingat kampong. Ya, membaca tulisa essip ini kita seperti diajak menyelami pemikiran “ngampung” namun sangat asik dan membumi. Seperti mempelajari pola tingkah orang-orang di lingkungan yang memang jauh dari perkotaan namun penuh kebersahajaan. Jika ayam kadang kala mengganggu karena terselip di gigi, begitu pula tulisan essip, kadang-kadang menyentil telinga dan rasa tapi sentilan itu kok ya ngangeni, sama dengan kangennya kita makan ayam, gak ada bosennya.

Bihun putih
Soto ayam yang bening gurih itu, tentunya kurang pas tanpa adanya bihun putih. Tidak ada bihun yang tampil sendirian dalam semangkuk soto, bihun selalu dating berombongan, rame-rame atau dalam satu kesatuan. Begitulah essip. Blog ini menjaga benar arti penting silaturahim, seperti bihun yang guyup rukun dalam satu mangkok untuk menghadirkan cita rasa istimewa, begitulah essip. Baku komentar di kolom kecil dalam setiap tulisan, terasa begitu membaur dan hangat, saat para penikmat menambahkan kecap manis berupa pujian, empunya menjawab tak kalah manisnya kadang diselingi canda. Atau saat ada yang menambahkan garam karena rasanya dirasa kurang, itu berarti tambahan saran, maka diterima pula dengan suka cita yang nantinya dijadikan sebagai perbaikan. Penggemar soto pun kadang menambah cuka asam, tapi empunya essip menikmati rasa asam itu sebagai penambah kesegaran dan menetralkannya dengan guyonan. Tapi ada juga yang suka menambahkan sambal pedas, kritikan semacam ini, ditanggapi dengan kepala dingin dan dicari penyelesaian secara bijak hingga rasa sajian tak jadi rusak dan tetap sedap disantap.

Daun bawang dan seledri
Kedua daun hijau ini, adalah pelengkap soto yang paling menyegarkan mata. Warnanya yang hijau dengan rasa yang segar tentu berasa kurang jika tidak disajikan. Begitulah essip. Blog ini adalah blog hijau, artinya blog dengan author seorang pecinta alam. Bukan hanya kita yang berlabel pecinta alam saja yang bertanggung jawab atas alam kita, tetapi kita semua berkewajiban menjaga bumi kita ini, begitu semangat yang sering kali di gaungkan melalui essip. Semangat menjaga bumi, memelihara alam, dan mencintai lingkungan. Lewat postingan-postingannya, essip menyelipkan ajakan-ajakan positif tentang kecintaan pada alam. Essip jadi salah satu blog yang mengajak kita kembali ke alam dengan cara yang sederhana namun cerdas.

Bawang goreng
Bawang goreng adalah pelengkap. Tapi juga penyedap. Namun jika penambahan bawang goring itu telalu banyak, tentunya akan merusak rasa. Essip menyadari betul itu. Blognya clean, tak banyak pernak-pernik disana. Sadar benar bagaimana beratnya sebuah blog untuk diakses jika banyak tempelan template ini dan itu, maka empunya melepasnya, mengganti dengan tampilan yang sederhana, simple dan gak terkesan ruwet. Maka essip begitu memanjakan kecepatan koneksi Anda saat mengaksesnya dan juga memanjakan mata Anda dengan tampilan yang lapang, segar dengan proporsi yang pas.

Mari buktikan, dan Anda akan sepakat dengan saya, rasanya tak berlebihan jika saya menyebut Essip adalah semangkok soto ayam yang pas disantap siapa saja kapan saja.

Maka, tak banyak kata, Silahkan menikmati semangkok sajian Soto ayam yang hangat, kaya manfaat dan berbagi cerita dengan para sahabat di Essip.

Ditulis oleh Advertiyha untuk posting Essip ke 222 


Komentar

  1. terima kasih buat ndoro puteri Iyha Advertiyha..

    Essip gak clean kok sekarang hehehe.. tapi masih wat-wut kan jalannya?

    matur nuwun mbak. sun sayang buat Osar yak...

    #emake sun dewe bojone hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. eeeaaaa,,pertamax diembat tuan rumahnya :)

      Hapus
    2. asyiknya di repiuw.
      dibanding2 in ma maeman, alhasil gue jadi laper siang2 begini.
      tapi nggak semua loh blog itu mencerminkan pemiliknya om :p
      muihihihiiiii

      Hapus
    3. Ya memang benar tak semua blog itu mencerminkan penulisnya. Tapi hanya sedikit saja menurut saya. Sebuah tulisan itu memiliki aura kok mas, mana yang jujur dan mana yang hanya sebatas kamuflase saja.

      Dari tulisan juga bisa dilihat kok karakter seseorang, tergantung intuisi anda peka tidak membaca tulisan seseorang

      Hapus
    4. wihihihi, tulisan q banyak kamuplasenya.
      kadang jadi superman ato pun spiderman

      Hapus
  2. Membaca tulisan ini sampai Mangkok, saya sudah menebak kalau ini tulisan dari Ami Osar. lalu saya teruskan lagi hingga tuntas. Lho iyo kan, tulisane Ami Osar, hehe...

    Essip itu Sip.. Mari berkarya bersama-sama, bersinergi dan saling berhaha-hihi.

    Salam Lestari!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyo sam.. mbak Iyha itu suka mengambil filosofi dari makanan.. jadi curiga ya, jangan-jangan mbak Iyha selain ngeblog dia jualan sayur juga hahaha

      Hapus
    2. mas bro.
      tak kirain panjenengan berdua dulu 1 orang loh :D
      ternyata beda toh :p

      Hapus
  3. Wah, pas banget nih, soto itu makanan favoritku lo Uncle, eh Kak Iyha..
    Kenapa aku suka soto, karena isinya beraneka ragam, enak dimakan dan banyak mengandung aneka rasa serta vitamin # jiaahhh kayak dokter

    Selamat buat essip sudah berhasil posting di angka yang essip pula,,

    Salam kenal buat penulis tamunya, Kak Iyha, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun Kang.. nanti kusampaikan salamnya

      Hapus
  4. Awalnya bingung juga, kedua kali mampir disini kalau tidak salah, ini kok rasanya lain banget. Begitu sampai mangkok dan menginjak suwiran ayam jadi curiga kalau penulis tulisan ini mungkin wanita (ga jauh - jauh dengan makanan biasanya :D ).

    Meluncur ke bawah dan langsung lihat foto yang cakep, mbak Iyha ya? Belum pernah ke sana kayaknya. meluncur ahh... Ini termasuk guest blogging ya, seperti yang dilakukan banyak blogger luar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Iyha ini majikan lama saya mas,, jadi biar dia sekali-kali nulis buat anak buahe hehehe

      matur nuwun dah mampir mas

      Hapus
  5. Awal baca belum sadar kalau ini bukan tulisannya uncle, Tapi lama kelamaan baru nyadar hikz. Filosofinya soto pas banget dengan blognya uncle yak....

    Selamat atas pencapaian postingan di angka cantik 222 uncle....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin mbak Iyha paham mbak kalau saya mantan penjual soto hohoho

      Hapus
  6. eh si ihya masih eksis terus ya..?
    jualan soto di tegal kah..?

    kalo dibuatkan penjabaran kek gini, kira kira jadi laris pembeli atau malah mereka balik kanan karena mumet tiap mau makan harus ikuti ritual bak demo pramugari sebelum terbang. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih Kang.. ya jadi juragan soto di tegal saiki areke

      Hapus
  7. Review yg sedap sekali, mbak Iyha...
    Essip memang sip.. :-)

    BalasHapus
  8. selamat deh..uncle ..udah ke angka cantik ya ..
    salam buat Iyha ami Osar di sini aja deh ...

    eh.. ..kok gantian ami yang nulis di sini,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He-eh gantian tante, buat ongkos saya dulu jadi tukang kebun Advertiyha

      Hapus
  9. Saya sepakat dengan apa yang tertuang dalam tulisan mbak Iyha, walopun saya belum pernah berangkulan secara langsung dengan Kang Akbar, apa yang beliau gores dalam blog ini adalah gambaran dari kesederhanaannya dengan pemikiran yang inspiratif untuk kita semua.

    wah saya rasa sudah saatnya kita menghidupkan kembali review blog yang agak mandeg dalam kurun waktu setahun atau dua tahun belakangan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah kapan kita bisa rangkul-rangkulan Kang.. dolan dong ah ke Jember

      Hapus
  10. Wwoow, sotonya lezat banget. Tulisane bener2 kayak soto langgananku.

    Keren mbak Ami. Mantap mas Lozz. Selamat ke 222.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun Bun..

      saya banyak belajar dari sampean loh

      Hapus
  11. wow..soto 222 yg bikin ngiler.
    tapi emg bener kata ami Osar...soto yg ini sukses membuat penikmatnya merasakan suapan demi suapan dg penuh perasaan [ jadi bayangin soto beneran ] xixixixi

    selamat utk post ke 222 nya ya kang.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mi.. Alhamdulillah ya Babeh udah sehat lagi ;)

      Hapus
  12. memakai perumpamaan semangkok soto untuk menggambarkan betapa nikmat dan gurihnya sajian postingan yang ada dalam blog ini sungguh hal yang luarbiasa :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih pak.. doakan saya bisa terus isiqomah ngeblognya ya?

      Hapus
  13. Review yang bikin lapaaaar.....
    Essip memang sip.... banyak bahan dicampur dan diramu jadi makanan yang disukai banyak orang. bahkan favorit di acara kondangan karena lezat dan lebih hemat dari pindang daging atau empal, atau... "wes pokoke uenak lan faporit, wes." kata mak Painem.
    moga aja sejak sekarang aku tidak teringat sop tiap dolan ke blog ini. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe piye kalau nama bloggnya saya ganti ESSOP aja mbak

      Hapus
  14. reviewnya mantap juga ya uncle lozzz.......eeesssssuuuiiiiippp tenan hahahahaha
    keren juga filosofinya,dari sebuah soto jadilah essip *memang,beda :D ngiklan bangetttt nih zwan xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha. Ojo lali mbayar biaya perklik buat iklannya

      makasih bu guru

      Hapus
  15. Baksooo aja ya...soto udah tadi pagi hehehe

    BalasHapus
  16. saya mau mejeng donx uncle... post ke berapa yak? :D

    laparrr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm. kapan ya? kapan-kapan aja deh Jiah hehe

      Hapus
  17. Reviewnya gurriiiih, pas disantap saat jam makan siang hohoho.

    Pa kabar uncle? semoga sehat selalu ya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah baik dan selalu hohoho teh

      Hapus
  18. Nyamm nyamm,, pantesan kok tulisannya sama om lozz beda ternyata tulsannya ami osar toh :D

    eeh kalau niar mirip blog wah narsis mulu dong, blog nya foto tok :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setidaknya udah ngeblog Niar, ketimbang mampu ngeblog tapi gak mau

      Hapus
  19. Wah kebetulan sekali siang ini saya belum makan Uncle :) sotonya 2 mangkok ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaaaa telat udah habis mbak.. kuahnya aja mau? hahaha

      Hapus
  20. tertipu di awal.. dan ngga ngeh sampai akhir..
    pas baca komentar yang lain, ternyata memang bukan tulisan yang biasanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mbak.. tapi mbak Iyha ini guru nulis saya loh

      Hapus
  21. wah pertama baca kirain yg nulis pemilik blognya, di ending ada foto cwek cantik :) tetep undle lozz yg eksis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ada mbak Rahmah.. saya suka loh sama artikel yang kemarin

      Hapus
  22. wah asiknya ya direview blognya sama mbak iyha :)
    saya juga mau doong ^^

    BalasHapus
  23. mas, sotonya satu yah... saya baca sambil ngecess nih.. :)
    wah beruntung sekali kang akbar blognya direview sedemikian rupa..

    BalasHapus
  24. wah .. sdh lama nih mas aku nggak makan mie ayam .. kalau soto ayam bisa masak sendiri

    selamat dengan 222 nya ya

    BalasHapus
  25. Kayaknya beneran, blog itu kadang mencerminkan penulisnya, buktinya blogku yang jarang posting sama dengan orangnya yang susah atur waktu :)

    BalasHapus
  26. Saya kok kl liat angka 222 jd inget ama Wiro Sableng yah! :D *hayoo bacaan angkatan kp ituu hihih
    Boleh nih nyoba soto 222 nya :)

    BalasHapus
  27. mau nambahin koya dan krupuk udang pas pake soto ayam juadi mak nyussss banget. Dari awal membaca koq isi tulisannya berbeda sekali dengan gaya bahasa sampean bro. Nah betul juga ternyata mamanya oscar yg tulis ini....wuih senengnya blog kita di ripiu sama orang ya bro....

    BalasHapus
  28. Mas Lozz eh blognya mas Lozz memang essip. Saya kalo mau ke sini, langsung mengetikkan di browser: essip.us :D
    Gampang diingat ...

    BalasHapus
  29. pertama mbaca eh kyk bukan tulisannya mas Lozz..eh ternyata bener.. ^_^ *kwcup mama osar :))

    BalasHapus
  30. sotonya lezaattt ...

    BalasHapus
  31. Jadi mengundang rasa lapar membaca postingan ini Kang, tapi aku senang melihat gambar photonya. He,,,,x9

    Sukses selalu
    Salam wisata

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya