BBM.. oh BBM Jilid 2


Benar Benar Misteri, itulah yang terjadi dengan BBM kita hari ini. Bensin sekarang menjadi sesuatu yang paling dicari, layaknya Berburu Barang Mewah di luar negeri. Segala cara coba dilakukan, agar isi tangkinya aman. Ada yang Berani Bayar Mahal, ada pula yang rela Baris Berjajar Mengantri demi mendapatkan Barang Bersubsidi Mahal ini. Bahkan ada diantaranya yang mau saja Begadang Buat Menunggu truk tangki tiba di stasiun pengisian.

Dari Bisik Bisik Media dikabarkan, kelangkaan ini dipicu akibat isu harga yang kembali akan dinaikkan. Satu kondisi yang tak hanya Bikin Bingung Masyarakat, tapi Beye Bareng Mentri pun turut bingung menentukan kebijakan di antara kiri kanan yang tengah melakukan desakan.

Di setiap fenomena pastinya ada pelajaran yang bisa kita cerna. Pun demikian soal BBM langka, tentunya ada pula hikmah di dalamnya. Orang tua bilang penghargaan itu kadang timbul ketika sesuatu itu tak lagi dalam genggaman. Demikian halnya dengan bensin kita. Dulu seringkali di antara kita memfoya-foyakannya, sekarang justru kita merasa betapa setiap tetesnya begitu berharga. Mungkin itulah hikmah dari fenomena BBM yang terjadi hingga hari ini. Langka agar kita bisa Bisa Belajar Menghargai di setiap tetes demi tetesnya.

Semoga fenomena ini senantiasa kita sikapi dengan senyum penuh kesabaran. Tak harus menyikapi setiap kesempitan dengan Beradu Bantahan Makian. Apalagi Buang Buang Masa dengan cara mengomentari dan mengeluhkan setiap kebijakan melalui jejaring sosial kita. Jangan sampai kisah "Ratu SPBU" terjadi pula dalam kehidupan kita. Yah, buah ketidaksabaran nona Florence yang membuatnya Bertingkah Bak Majikan di antrian. Ujung-ujungnya malah menjadikan si Bohay Bin Manis ini menjadi Bahan Bully Massal di  penjuru ranah maya.

Dulur Blogger, yuk ah kita Berjamaah Belajar Menghargai segala sumber energi di bumi ini. Senantiasa pula Berusaha Bijak Menggunakan dalam keseharian. Pada motor kita misalnya, tentu kita harus berpikir ulang untuk tak Bisa Bebas Mengendarai kalau hanya Buat Membeli Manisan di warung depan. Pun demikian dengan sumber-sumber energi lainnya, kita pun mau Benar Benar Mengirit menggunakannya. Bukankah hemat energi itu hemat biaya?

Semoga langkanya BBM hari ini membuat kita sadar jika BBM itu Bukan Barang Murahan untuk dihambur-hamburkan di jalanan. Butuh Berjuta Masa untuk membuatnya, jadi sayang jika di kemudian cuma Butuh Beberapa Menit saja kita menghabiskannya dengan percuma. Menyadari jika detik demi detik ini terus menuju ke suatu titik di mana nanti akan tiba waktunya BBM Benar Benar Menghilang dari bumi ini. Semoga saja kita tak mempercepat proses itu dengan pola boros kita, sebab BBM yang kita miliki saat ini sejatinya bukan cuma milik kita sendiri. Tapi, merupakan Bahan Berharga Manusia dan anak cucu kita selanjutnya.


baca juga : BBM oh BBM jilid pertama

Komentar

  1. Saya biasa saja kok. Gak nduwe BBM yo mlaku. Adoh titik, ngonthel. Adoh maneh, nyilih. Adoh nemen, numpak. Gak masalah kan?

    BalasHapus
  2. Haha, lucu moco komene nuzulul. AKu soale malah isone ngontel mas, lha raiso nyetir motor je, opomaneh mobil.

    Bahkan aku ngisi bensin terakhir tahun 2009, ketika itu "dipaksa" nyetir motor soalnya kantorku pas aku kerja di Bali, jauuuuh...

    BalasHapus
  3. unlce apa akabar nih? lama gak menyapa. BBM = baru bangun molor hahaha bahasaku

    BalasHapus
  4. oalaahhh...uncle ganteng yg Bolak Balik Menghilang ini kemana ajaaa kucariin. udah Bersemangat Banget Mencari koq baru ketemu sekarang xixixii...
    Iya, mari kita semua makin menyadari pentingnya tidak Buru Buru Menghambur-hamburkan titipan anak cucu kita ini, menggunakan BBM secara bijaksana

    BalasHapus
  5. semoga kita termasuk yang bisa menghargai BBM
    Bukan Bakat Menyerah dalam hal apapun :)

    BalasHapus
  6. BBM memang Benar-Benar (bikin) Migrain

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya