Hanya Sebuah Warung

Surat Untuk Warung Blogger

Orang bilang hari ini kau sedang merayakan hari jadi. Kata mereka genap 4 tahun sudah usiamu di 25 Mei ini. Meski  baru aku tahu jika sebenarnya ultahmu sudah lewat beberapa hari yang lalu.  Bukan, bukan berarti aku telah melupakanmu, tapi memang seperti itulah adanya. Tanpa banyak direncana, kau tercipta mengalir begitu saja. Meski kata mereka akulah peletak batu pondasi pertama, tapi bagiku orang-oranglah yang telah membuat kokoh dinding-dindingmu dengan sepenuh cinta. Yah, akulah si pembuat tapi orang-oranglah yang membuatmu menjadi hebat.

Menurutku memperlakukan hari jadimu itu sama halnya seperti memperlakukan setiap karya-karya kita. Tak semata untuk diingat-ingat, apalagi merayakannya dengan pesta pora yang terlampau sangat. Yang terpenting adalah tentang bagaimana cara memperlakukan sisa usia yang kita punya. Mengisinya dengan karya kita selanjutnya. Semampu kita untuk benar-benar bermanfaat, begitu seterusnya. Sebab dunia tak akan mempersoalkan seberapa banyak artikel kita yang nangkring di pejwan. Dunia juga tak akan terlalu peduli meski blogmu memiliki PR yang tinggi. Sebab itu hanyalah olah karya  mesin yang bisa dipencundangi manusia. Dunia cuma akan bertanya seberapa banyak goresan kalimat kita yang telah mampu memberi makna pada pembacanya.

Menurutku Webe itu adalah wadah bersama. Tak hanya milik aku atau para pelayanmu saja. Bagiku percuma saja sebuah serikat jika hanya memunculkan satu dua orang yang terlihat hebat. Harus ada muka-muka baru yang juga muncul dari pintu warungmu. Terkenal satu terkenal semua, itulah yang menjadi AD/ART-mu.

Webe itu juga wadah berbagi. Wadah para blogger untuk saling mengisi. Tempat berteduh yang nyaman bagi para pemula. Tak jua sekedar lewat, tapi juga untuk mencari sahabat. Yang lebih dulu mengajari yang belum tahu. Tua mendampingi yang muda. Muda menghormati yang tua dengan sewajarnya, itu saja. Selebihnya Webe itu adalah wadah berkarya bersama di dunia maya. Meski sederhana, tapi sebisa kita memberi nilai manfaat untuk siapa saja.

Di warungmu, senior atau pemula kedudukannya adalah setara. Namun bukan berarti semua bebas berpolah apa saja. Ada aturan  yang harus mereka hormati. Meski aku tahu tak semuanya memaklumi  aturan "uluk permisi" yang mereka sebut dengan basa-basi. Ah kawan, kurasa mereka sedang tak menyadari jika kita sedang belajar untuk menjadi seorang pedagang yang baik. Tentang cara menjajakan lapak dagangannya agar lebih menarik. Tak hanya sebatas datang, titip lalu lari tunggang langgang. Mereka mungkin juga masih belum tahu jika kamu mencoba menyegarkan ingatanmu akan budaya bangsa kita bernama "unggah-ungguh". Coba kau bayangkan andai saja kau ada di warung dengan antrian banyak orang? Lalu kau menjadi orang pertama yang menyantap hidangan, apa yang kamu lakukan? Begitu saja melahap hidangan yang ada di depan, atau kau uluk permisi dulu dengan pengunjung lain di kiri kanan? Kurasa sesederhana itu saja aturannya. Bukan untuk memberatkan, tapi justru untuk menjaga keharmonisan dengan nilai-nilai keakraban.

Aku juga tahu ada pula yang mempertanyakan tentang eksistensimu. Hmm, kurasa aku juga bingung untuk menjawabnya. Kurasa aku lebih suka menyebutmu dengan warung saja. Aku juga tak berniat menyulapmu menjadi sebuah komunitas yang terlalu formal. Aku tak mau kau nanti akan berubah layaknya partai politik dengan pendukung yang berlebih dalam hal fanatik. Yah, aku hanya takut saja sikap fanatik itu akan membuat mereka memandang komunitas lainnya dengan pandangan yang tak simpatik. Sebab kau diciptakan bukan untuk dibesarkan, tapi untuk membesarkan. Untuk mendukung pengunjungmu dan komunitas-komunitas lainnya, itu saja.

Selamat bertambah umur sayang. Semoga kamu tetap menjadi sebuah warung bersahaja selamanya. Sesuai dengan namamu, sebuah warung dengan pelayan yang digaji dengan dollar keikhlasan. Warung rakyat yang tak mempersoalkan isi dompet serta status para pengunjungnya. Tiada beda, semua setara. Bukan kafe atau restauran, tapi hanya tempat berbagi aneka penganan karya. Juga tempat bagi mereka untuk berbagi canda sembari menikmati sruput kopi capucinta.






Komentar

  1. Ya Allah, Kang, aku terharu sekaligus malu baca surat ini. Makasih Kang, udah ngasih kepercayaan buat Vie selama ini di WB. Makasih udah ngasih tahu arti hakiki dalam berkomunitas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hatur nuhun juga buat segenap cintanya buat Webe Vi..

      Hapus
  2. Sugeng tanggap warsa, Warung Blogger :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun mbak Carra.. sukses buat sampean

      Hapus
  3. Kangen baca tulisanmu, Sam.

    Selamat ultah untuk WB, salah satu karya yg nyala spiritnya selalu dijaga.

    BalasHapus
  4. Setelah baca tulisan ka evi terus baca ini, jadi makin terharu huaaaa...beruntung banget bisa kenal WB, walaupun awal2nya masih malu2 buat kenalan langsung. Dari WB sekarang aku punya keluarga baru, pengetahuan baru, pengalaman baru dan semakin luas pengetahuan tentang dunia blog dari sini ( WB ) setiap hari, setiap saat bisa bertukar pikiran tentang dunia blogging kepada para membernya. #SayangWB

    BalasHapus
  5. Saya pertama datang kesini, maaf saya belum pernah kepoin.
    Saya merasa tersentak dan merasa di ingatkan jg u/ tidak terlalu fanatik dgn suatu komunitas, jg dengan Warung ini,
    Makasih kang Loz,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata Veti Vera yang sedang-sedang saja mas..

      salam kenal mas Rudi

      Hapus
  6. "Sebab kau diciptakan bukan untuk dibesarkan, tapi untuk membesarkan."
    Webe penuh dengan orang2 bersahaja di dalamnya. Terima kasih, Kang Lozz sudah membuat warung ini tetap ada dan dicinta :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun juga mbak Ayu udah mbarengi dan memaklumi Webe

      Hapus
  7. Kang Lozz, Aku merembes baca surat ini ;(

    Makasih banyak kang lozz dari wb banyak hal yang aku temukan. Pengalaman, pengetahuan, ilmu, teman, sahabat, keluarga baru. Terima kasih juga atas kepercayaannya maaf jika aku masih banyak kekurangannya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maap juga jika Webe cuma bisa kasih gaji dollar keikhlasan ya hehehe

      Hapus
    2. Aku juga mbrebes mba mita. Tulisan itu menyentuh sampe ke jantung!

      Hapus
  8. Hahahahaha... gawl banget lah mas satu ini, ndiriin 'warung' keren ;") Mau dong cappucintanya... eh btw, nuwun ya udah nemenin temenku :P Hayo mbok takoni opo wae wekekeke...

    BalasHapus
  9. ini yang bikin warung kemana aja sih? gak pernah online ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mbak Lid.. lagi nyari bibi buat Pascal hahaha

      Hapus
  10. mana kopi kapucinta nyaa
    maoooo donk

    hepi menempuh hidup baru paman sam

    BalasHapus
  11. Selamat bertambah umur WB, semoga semakin bermanfaat bagi semua warganya :)

    BalasHapus
  12. Haaaai, Kanda. Apakabar? :D
    Selamat ulang tahun untuk WB, ya. ^_*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuih ada temanten anyar,, met menempuh hidup baru juga ya

      Hapus
  13. Warung Blogger warungnya orang pinter
    Selamat hari jadi yang ke-4
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. matur nuwun Pakde.. sukses terus buat progam SabulSabuknya

      Hapus
  14. Waaah WB ultah lagi ya? Nggak terasa, cepet banget. Selamat ultah WB, semoga tetap jadi warung yang hangat buat ngobrol ngibril & ngupi2 :D

    BalasHapus
  15. Kulanuwun, Kang...
    Surat sarat kerendahan hati sang peletak batu pondasi pertama Webe
    Selamat ultah Webe, perekat komunitas saling berbagi
    Tabik.

    BalasHapus
  16. ditunggu kopdar kopi susu di Surabaya ya Om :)))

    BalasHapus
  17. Eh? udah 4 tahun ya. Nggak kerasa.. :D

    BalasHapus
  18. Kang Lozz memang paling bisaaa.... Terima kasih sudah mengingatkan pentingnya keluarga di WB kita :)

    BalasHapus
  19. Jadi berkaca kaca baca tulisan ini, Kang. WB adalah kawah candra dimuka pertama saya di dunia blogosphere, komunitas yg dipenuhi orang2 bersahaja ditengah hingar bingar dunia maya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. WB emang tempat berbagidan juga menerima ilmu yang paling seru

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya