Ini Bukan Tips Menulis

Katanya bukan hal yang gampang untuk menulis. Padahal menulis itu sebenarnya mudah dan gratis. Macam orang membuat story WA kala hati teriris. Gara-gara pasangannya berlaku bengis. Begitu mengharukan dan tragis. Membuat yang membaca serasa ngupas bawang sambil menangis.

Alasan klasiknya sih tak punya bakat di bidang jurnalis. Kadang berdalih tak lihai merangkai kata-kata nan puitis. Sebuah alasan yang dibuat dramatis. Lah wong pas bikin status FB, bisa kok ceriwis.

Menulis itu susah di awal pas kalimat masih sebaris. Setelahnya, ikuti saja alurnya hingga habis. Pelakunya saja yang kadang terlalu skeptis. Tak percaya diri sebab tulisannya tak seindah novelis. Merasa minder sebab tak sekeren pengarang yang bukunya laris. Padahal masing-masing orang itu sudah punya garis. Seekor angsa tak akan pernah sama dengan belibis. Jadi, berhentilah bersikap pesimis.

Mulailah saja menulis dengan kalimat sederhana dan tak egois. Iya, gunakan kalimat yang orang mudah cerna dan menghipnotis. Tak harus menggunakan bahasa tingkat tinggi dan membuat pembaca mengerutkan alis. Kosakata dan istilah bahasa asing sebaiknya digunakan dengan minimalis. Mungkin baik juga diselipkan kosakata bahasa daerah sebagai pemanis. Ingat ya, kita ini orang Indonesia, bukan Inggris.

Atur dan susunlah paragraf agar tak bertumpuk bak kue lapis. Perhatikan pula pemakaian huruf kapital dan tanda baca macam titik koma pada tiap baris. Tujuannya agar nafas pembacamu tak menjadi kembang kempis. Juga biar tulisanmu terlihat rapi layaknya orang antre di depan loket karcis. Memang sih terlihat sepele dan kadang tak kita gubris. Padahal permainan menempatkan tanda baca itu tak semudah dilakukan dengan praktis.

Sebisa mungkin hindarilah menulis dengan tema yang dirimu  bukan spesialis. Macam tema debat agama tanpa didasari ilmu hadis. Atau, tema ideologi politik di saat dirimu masih belum tahu beda atheis, komunis dan kecap manis. Biar tak kebingungan di saat pembacamu melontarkan pertanyaan kritis.

Yuk ah, terus asah kemampuan menulis kita agar tak statis. Tak harus nyastra bak pujangga yang kaya akan untaian kata romantis. Juga tak harus meniru tulisan Tere Liye atau Dewi Lestari yang berdaya magis. Cukuplah menjadi dirimu yang selalu optimis. Seiring waktu corak dan pakem tulisanmu akan berkembang begitu fantastis.

Tips Menulis


Komentar

  1. Ini si beneran tips menulis. Apa-apa ditulis, yang penting manis. Boleh juga dibuat puitis, semua diakhiri is-is-is. Boleh juga sambil terkenang pada Jeng Is yang berparas manis.

    BalasHapus
  2. Coba besok mengenang marpuah pake yang ah

    BalasHapus
  3. Daebaaaak lah kalo udah baca tulisan mas 😄👍. Menulis memang ga susah mas, tapi yg pake rima di semua postingan ini yg cukup bikin mumet 🤣. Masih belum bisa aku. Separagraf doang masih okelah, tapi kalo semua tulisan, nyerah dulu 😄. Bener sih, kita menulis mah, pilih yg paling dikuasain aja yaaa 😁

    BalasHapus
  4. menulis untuk sharing dan nggak ada beban, jadi waktu nulis ya lancar-lancar aja
    apalagi kalau nulis hal yang disukai, bisa cepet kelar nulisnya

    BalasHapus
  5. setiap orang pasti bisa menuangkan ide ide nya masing2 di mulai dari hal hal sederhana

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya