Kenapa Harus Batu Itu..?

K etika melakukan perjalanan menuju Kawah Ijen, mata saya tertuju pada sebuah bukit/gumuk di pusat keramaian daerah Jenggawah, tepatnya disekitar alun-alun. Bangga rasanya melihat bukit tersebut masih memancarkan nuansa hijaunya di tengah hiruk pikuk manusia yang melakukan aktifitas di bawahnya, padahal negeri ini sudah tercatat sebagai negara peringkat ke-4 pembuat kerusakan lingkungan di dunia. Namun tanpa sengaja penglihatan saya menatap suatu kejanggalan pada salah satu sudut di balik rimbunan hijau bukit itu, sebuah batu yang harusnya menjadi suatu ornamen pemanis bukit tersebut telah diimake-up secara paksa oleh seseorang dengan coretan bertuliskan nama seseorang yang digadang-gadang menjadi seorang pemimpinnya kelak. Dalam hati saya berfikir mungkin mereka terlalu bersemangat dalam menyuarakan aspirasi mereka, tapi apakah masih kurang luas medan pertempuran mereka di jalan-jalan? Hingga bukit yang harusnya jadi tempat bermain segelintir satwa yang ada disana, akhirnya harus b...