Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Biar Menjadi Legenda

Gambar
P inginnya untuk sementara waktu saya rehat bentar dari aktifitas ngeblog di penghujung bulan sebelas ini. Ibarat seorang atlet bola, rasanya-rasanya otot saya sekarang mengalami ketegangan. Jadi sudah waktunya saya duduk di bangku cadangan dulu untuk sekedar melemaskan otot-otot yang sudah kaku. Mencari sesuatu yang fresh agar saya tidak mengalami kram saat ngeblog. Percaya tidak percaya ngeblog itu ngangeni loh. Banyak info, ilmu dan cerita yang saya lewatkan dari dulur-dulur blogger semua. Apalagi beberapa hari kemarin om NH telah memilih Setelah Bulan Sebelas sebagai The Post of November dalam blog beliau. Membuat saya begitu terharu ternyata banyak perhatian  doa dan cinta di ranah blogsphere ini yang kurang saya perhatikan, di saat kurang lebih seminggu ini saya nyaris tak menyentuh tombol login di blog ini. Lantas apa saja yang dilakoni si satpam, wong setiap harinya gak bisa lepas dari dunia maya?. Bisa dibilang saat ini saya sedang ketularan majikan Mesir saya. Ya, say

Pemenang Kontes Dear Pahlawanku

Gambar
A lhamdulillah, akhirnya tibalah kita di penghujung gelaran Kontes Dear Pahlawanku. 58 artikel telah tercatat sebagai peserta, plus dua artikel dari pakde Cholik dan panitia juga turut meramaikan gelaran bernuansa heroik ini. Banyak doa dipanjatkan. Banyak harapan disematkan. Banyak pula tauladan yang bisa kita petik dari artikel-artikel tersebut. Ada aturan main yang harus kita patuhi. Harus ada pemenang dalam kompetisi ini. Semoga saja kita tidak semata memaknai kontes ini sebagai ajang untuk menang-menangan. Kontes ini adalah sebuah momentum bagi kita untuk nguripi ati . Sebuah apresiasi tinggi untuk orang-orang di sekitar kita yang mungkin sekarang telah kita lupakan. Padahal tanpa kita sadari jasa mereka begitu besar dan mungkin pula layak untuk kita sebut sebagai pahlawan. Orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Para petani yang senantiasa membuat perut kita terisi dengan nasi. Guru ngaji yang telah mengajari kita makna Kalam Illahi. Nelayan, tukang parkir, pe

Setelah Bulan Sebelas

Gambar
T anggal lima belas bulan sebelas rasanya masih seperti kemarin. Masih saja asyik memandang si bening layar kaca di depan mata. Sembilan jam sehari harus duduk di kursi jaga ini. Mata pun dituntut awas mengamati satu persatu orang yang keluar masuk di warnet kecil ini. Ah, sebuah rutinitas yang kadangkala membosankan, tapi mau tidak mau harus aku lakukan. Di sebuah tempat yang jaraknya ratusan kilo dari zona kepenatan ini. Tangis haru dan tawa bahagia mungkin dirasa oleh dua sejoli di sana. Kurasa saat ini lelaki itu bisa tersenyum lega karena baru saja terdengar kata SAH yang membelai lembut telinganya. Sebuah kata keren yang begitu didambakan lelaki muslim mana pun juga. Kuyakin pula perempuan mungil itu sedang merona wajahnya saat membaca sebuah buku kecil berhiaskan sebuah nama Zuhanna di dalamya. Selamat malam Bro, piye kabare adikku yang menik-menik itu?. Maaf dulur jika saja aku tak bisa menjadi salah satu orang saksi sejarah  hidupmu. Aku bukan lagi seorang lelaki merdeka

Kitalah Pahlawan Itu..

Gambar
M enonton film di gedung bioskop merupakan sebuah hiburan yang mahal bagi saya saat lampau dulu. Saya teringat kala itu ada sebuah gedung bioskop bernama Aurora. Satu-satunya gedung bioskop di kecamatan saya, yang setiap tiga hari sekali memutar film-film India di jam pertunjukannya. Saya teringat saat dulu begitu menggandrungi film-film action dengan bintang macam Samo Hung, Chow Yun Fat, Jackie Chan, Chuck Norris, Sylvester Stallone sampai bintang lokal macam Barry Prima. Namun kadangkala saya pun terpaksa menonton film India jika saja pas akhir pekan film tersebut yang kebetulan diputar. Sebuah genre film dengan durasi tayang yang lebih panjang dari biasanya, yang membuat seringkali pula saya mendapat marahan dari orang rumah karena pulang kemalaman. Menonton sebuah film India tak ubahnya kita ikut urun skenario dalam film tersebut. Betapa tidak, alur ceritanya begitu mudah ditebak. Sebelum film habis pun kita pasti akan paham ending dari cerita film tersebut. Seorang bocah men

Asal Jadi Daging

Gambar
P ernah di suatu hari saya mendapatkan sebuah tawaran dari seseorang. Rencananya dia mau mengajak saya bisnis chip poker yang saat itu lagi marak-maraknya di daerah saya. Banyaknya orang yang kecanduan dengan game FB ini  membuat permintaan chip pokernya pun meningkat dengan tajam. Sebuah kondisi yang tentunya menggiurkan bagi seorang satpam dunia maya seperti saya. Tak bisa dipungkiri saya suka permainan Zynga Poker ini. Mungkin dengan sedikit akal-akalan saya pun bisa menjadi seorang bandar chip poker saat itu. Yah, dengan sedikit kecerdikan kemungkinan saya bisa meraup rupiah yang jumlahnya mungkin akan melebihi upah saya setiap bulannya. Selama tidak ada unsur uang yang dilibatkan, saya rasa Zynga Poker akan tetap menjadi sebuah permainan kesenangan. Namun manakala rupiah ikut bermain dalam permainan spekulasi ini, saya pikir Zynga Poker tak ubahnya dengan judi. Yah, sebuah bentuk judi yang disamarkan lewat permainan di dunia maya. Saya teringat dengan petuah mbah puteri saya

Pengalaman Pertama Bertemu Calon Mertua

Gambar
Ada yang merasa tertipu dengan judul posting yang saya pajang di atas?. Hehehe enggak kok, satpam dunia maya masih stagnan seperti dulu. Masih menjadi milik publik dan tentunya masih beredar di bursa transfer cinta ala dunia maya. Cerita ini sebenarnya adalah sebuah pengalaman cinta dari seorang teman dan di sini saya hanya sebatas berperan sebagai seorang figuran. Biar berasa layaknya kisah roman yang melegenda, biarlah untuk sementara waktu saya sebut saja nama teman tersebut dengan panggilan Romli. Yah, si Romli seorang Romeo ndeso yang terlibat asmara dengan kekasihnya yang bernama Juleha. Seorang dara dari kota mangga. "We think tresno jalaran soko kulino" , itu sih kata Tony Q. Tapi kata Romli "We think kasmaran jalaran soko SMSan" . Ya, bermula dari sebuah progam SMS gratisan, si Romli melakukan aksi acak nomer untuk mencari mangsanya. Dan singkat cerita akhirnya si Romli pun menjadi pacar SMS dari Juleha. Jika seseorang sedang di mabuk kasmaran apa pu

Dear Pahlawanku : Untuk Pak Sariban

Gambar
Assalamua'alaikum, Salam lestari Pak Sariban Mohon maaf sebelumnya jika saja ada sebuah salam yang mungkin tak lazim bagi indera dengar anda.  Maklum di pencinta alam saya sudah terbiasa dengan pekik salam seperti itu. Meski saya tak tahu apakah semua yang  saya lakukan selama ini sudah setimpal dengan sebutan pencinta alam yang saya sandang. Atau mungkin pula sebutan itu hanya sebatas hiasan pemanis hidup semata. Tapi biarlah, ijinkan untuk sejenak saya muntahkan semua rasa kekaguman saya terhadap anda. Selama ini saya mengenal anda dari media layar kaca. Sosok lelaki hebat dengan setelan berwarna kuning menyala. Meski hanya dari televisi, tapi bagi saya anda adalah sebuah magnet inspirasi. Ya, di sini saya bersama adik-adik pencinta alam  telah mencontoh apa yang saat ini anda lakukan. Menjadikan kalimat "Buanglah sampah di tempatnya" bukan hanya sebatas slogan. Memungut, memulung dan mengais-ngais sampah rasanya itu sudah menjadi bagian dari gaya hidup k