Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Memo 'tuk Bang Koar

Gambar
Memo ini ditujukan buat seorang kawan yang saya kenal lewat sebuah grup di FB. H allo apa kabar Bang Koar?. Lama juga saya tidak bertegur sapa dengan anda.  Padahal dulu kita getol sekali untuk berdiskusi tentang apa yang saat ini menjadi perbedaan diantara kita. Yah, hanya sebuah diskusi atau yang biasa saya sebut sebagai obrolan ringan sembari minum kopi. Bukan sebuah perdebatan tentang keyakinan seperti yang selalu anda banggakan. Lama juga saya mengawasi kiprah anda di dunia maya. Saya pikir saat ini anda sudah merasa capek untuk berkoar dari dinding FB satu ke FB yang lainnya. Tapi ah ternyata perkiraan saya salah. Ternyata anda masih lantang untuk meneriakkan dan memaksakan apa yang saat ini anda yakini ke dalam lubuk hati semua orang. Sebenarnya apa yang anda cari Bang Koar?. Ketenaran anda telah genggam. Kekayaan juga bukan sesuatu yang asing buat anda. Tapi kenapa anda terus menghembuskan napas kebencian kepada setiap orang yang berbeda dengan keyakinan anda. Bukankah

Poko'e Melu

Gambar
A lhamdulillah.. Mungkin itu yang bisa saya ucapkan untuk semua kebahagiaan yang telah saya dapatkan dalam pekan kemarin. Setelah Dargombes membawa keberuntungan dengan menjadi pemenang ke 8 KUCB lewat hapenya. Kapan hari giliran goyang patah-patah saya yang berhasil membuat Kakaakin kesengsem hingga akhirnya memberikan penghargaan sebagai peserta ternekat dalam Kontes Aku Ingin Sehat. Bicara tentang kontes saya juga mempunyai sedikit pengalaman dengan sebuah kontes yang kebetulan pula saya beruntung di dalamnya. Sebuah kontes foto yang diadakan oleh Myallfriends . Sebuah situs jejaring sosial yang membayar untuk setiap aktifitas membernya. Walaupun cuma berhadiah total $8 untuk tiga pemenang saya antusias sekali mengikutinya. Sebab menurut saya kontes adalah singkatan dari dikongkon ngetes atau dalam bahas Indonesia berarti diujicobakan. Saya pun ingin coba-coba mengetes sejauh mana sih penilaian orang terhadap foto saya itu. Saya pilih beberapa foto yang saya anggap bagus di

Mau Jadi Preman Ya?

Gambar
A da sebagian orang yang bilang jika Februari adalah bulan kasih sayang. Namun bagi saya Februari ini adalah bulan kemarahan. Disaat beberapa orang saling berbagi cokelat yang katanya sebagai ungkapan kasih sayang. Eh kemarin saya malah saling berbagi jotosan dengan seseorang untuk mengungkapkan kekesalan. Heran kenapa saya masih saja sulit memedam sebuah kemarahan. Padahal usia sudahlah tidak muda lagi, tapi kenapa saya harus selalu memakai cara-cara anak muda untuk menyelesaikan sesuatu. Apakah saya harus kembali mengunci pintu untuk sedikit melunakkan hati saya? Atau mungkin saja ini karena efek dari seorang bujangan yang tak pernah berpikir dua kali dalam bertindak. Kemarin seperti biasa saya berangkat ke tempat kerja kira-kira jam lima. Ada sebuah semangat yang saya bawa dari rumah, karena sudah banyak uneg-uneg di kepala yang nantinya mau saya tuliskan lewat blog. Saat asik-asiknya memainkan jemari di keyboard, tiba-tiba masuklah seorang pemuda ke dalam warnet. Dari gelagatn

Utank Cell

Gambar
D ulu saat menjelang kelulusan SMA saya mempunyai keinginan untuk merasakan sejenak menjadi seorang pengangguran. Pingin punya rambut gondrong, hidup bebas dan tentu saja meneruskan hobi mabuk-mabukan yang saya dapatkan saat bangku sekolah. Akhirnya sayapun keturutan menjadi seorang berandal ndeso berambut gondrong, tapi aktif di pesantren (pengangguran santai nan keren) . Kehidupan negatif tersebut saya jalani beberapa tahun setelah lulus sekolah. Namun Alhamdulillah, saya tidak sampai terjebak dalam kasus kriminal sedikitpun. Sayapun bersyukur bisa mengenal pencinta alam. Sebuah dunia yang telah menyadarkan saya dari keterpurukan. Saya mulai sadar jika dengan bertambahnya kreditan umur saya, itu berarti saya juga harus memikirkan untuk mempunyai pekerjaan demi masa depan. Lucunya sampai saat ini saya tidak pernah mempergunakan ijasah SMA saya untuk melamar pekerjaan apapun. Entah kenapa saya merasa tidak mempunyai rasa pede untuk menyodorkan surat berharga itu kepada siapapun.

Periculum In Mora

Gambar
K apan hari seorang sahabat memberi saya sebuah lagu berjudul Periculum In Mora. Sebuah lagu yang menceritakan tentang bumi yang suatu saat akan mengalami sebuah krisis. Sebuah kondisi dimana pohon, burung, sungai, ikan sudah menjadi sesuatu yang langka. Sayang sekali saya tidak bisa share lagu tersebut disini, karena Periculum In Mora baru akan diluncurkan ke publik pada bulan Maret nanti. Periculum In Mora jika diartikan adalah bahaya (mengintai) dalam penundaan. Suatu kondisi dimana pada dasarnya tanpa disadari saat ini ada bahaya yang sedang mengintai kita. Sebuah bahaya yang tidak perlu kita tunda-tunda lagi untuk menanggulanginya secara bersama-sama. Boleh saja jika lagu Periculum In Mora ditunda dulu kemunculan untuk sementara waktu. Tapi untuk sebuah masalah yang berkaitan dengan kelangsungan bumi yang kita diami ini, apakah ada kata untuk menunggu?. Apa benar pohon, burung, sungai, ikan atau segala sesuatu yang menyangga kehidupan di bumi ini akan menjadi barang yang la

Silakan Telanjangi Aku

Gambar
A ssalamu'alaikum.. saya pulang nih. Makasih banyak ya sudah menjaga rumah saya saat empunya mengikuti pesantren kilat ala blogger hehehe. Namanya manusia pastilah tak luput dari sesuatu yang membolak - balikkan hati. Kadang diberi keteguhan untuk menjalankan apa yang saat ini dia lakukan. Namun kadang pula tiba - tiba dia dibayangi sebuah perasaan, jika apa yang dia lakukan adalah sesuatu yang sia - sia. Berawal dari sebuah komen tiba - tiba saja saya mempunyai sebuah pertanyaan dalam diri saya, apakah benar apa yang diutarakan oleh sobat tersebut?. Apa ada yang salah dengan cara ngeblog saya?. Apa yang sebenarnya saya cari dalam dunia blogger ini?. Itulah beberapa pertanyaan yang beberapa hari kemarin muncul dalam benak saya. Suatu kondisi yang memaksa saya untuk sejenak menjauh dari dunia blogging. Dengan tujuan mengevaluasi, introspeksi sekaligus mencari jawaban dari pertanyaan - pertanyaan yang ada dalam hati saya. Ada seorang sahabat yang mengatakan jika sekali - kali

Pamit Bentar

Gambar

Vokalis Dadakan

Gambar
S epertinya benar juga yang dikatakan orang, jika sengsara itu membawa nikmat jika kita ikhlas menerima. Demikian halnya yang terjadi dalam diri saya. Tanpa ada sebuah luka mungkin jari -jari saya akan enggan membuat sebuah karya. Tanpa pernah mengalami sebuah kondisi hati yang kritis, mungkin saya tidak akan pernah menjadi seorang vokalis. Walaupun hanya sebatas vokalis dadakan, setidaknya saya bisa membuktikan jika patah hati tidak bisa dijadikan alasan bagi seseorang untuk mandeg berkarya. Namanya saja dadakan, jadi segala sesuatunya dilakukan dengan instan. Proses penciptaan lagu , aransemen musik sampai persiapan vokalisnya sendiri dilakukan dengan begitu cepat. Tujuannya pun dadakan yaitu hanya untuk sedikit menghibur hati vokalisnya yang sedang dilanda "penyakit dalam" dadakan. Saya teringat saat Masbro membuat lagu hanya dengan bermodalkan curhat dari s`ya. Lantas dia kirimkan lirik lagu tersebut lewat pesan SMS. Hanya sekali saya diperdengarkan nada lagu ters

Award 2 In 1

Gambar
A lhamdulillah saya dapat award nih. Sebenarnya ini award kedua semenjak saya bergabung menjadi warga negara republik blogger. Award pertama saya dapatkan dari Mbak Nadia. Berhubung saya masih belum mudeng tentang ritual yang harus dilakukan saat menerima award itu, jadi saya cuma simpan saja award itu dalam hati saya. Nah sekarang ada adik saya Prit si Api Kecil yang kembali kasih saya award. Bentuknya sama seperti yang pernah mbak Nadia berikan kepada saya. Makanya award ini saya kasih nama award 2 in 1. Satu award dari dua wanita yang berbeda. Meski beda tapi menurut saya memiliki kesamaan yaitu sama - sama cantik, secantik award yang telah mereka berikan. Mungkin Mbak Nadia bisa memaklumi jika dulu saya cuma ucapin terima kasih dan hanya menyimpan awardnya dalam hati saya. Tapi kalau sekarang saya pending lagi, ehmm bisa kiamat kabupaten Jember hehe. Jelas si Prit bisa nangis mencak - mencak seperti dulu saat telat daftar ikut kontes KUMAT. Belum lagi ancamannya yang enggak m

Majikan Vs Bawahan = Piramid Vs Tempe

Gambar
S tatus boleh kalah, dia majikan saya bawahan. Keberuntungan boleh juga tidak sama, dia berduit saya masih pailit. Tapi untuk masalah nasionalisme, saya tidak mau kalah..!. Ya, itulah suasana yang sering terjadi antara saya dengan sang majikan. Engkel - engkelan dan saling membanggakan tentang apa yang dipunyai negara masing - masing, sepertinya sudah menjadi hal yang biasa antara saya dengan Mr. Montasir. Berhadapan dengan seorang warga Timur Tengah yang kebanyakan memiliki ego diatas rata-rata dan ditambah dengan gelar dia sebagai sarjana. Tentunya merupakan hal yang sulit untuk mengalahkan dia dalam perang engkel - engkelan di antara kami. Jujur saya sering mengalami kekalahan saat berdebat dengan dia perihal negara masing - masing. Saat saya bercerita tentang keindahan Borobudur. Dia santai menjawab jika Borobudur memang indah, tapi masih kalah indah dan kuno dari Piramid. Sebuah jawaban yang membuat saya menjadi diam tak berkata, karena saya pikir memang begitu adanya.