Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Hallo, Apa Kabar?

Gambar
note : silakan mampir di forum Warung Blogger dan Blog AgregatorWebe

Kalau Cuma Gitu, Vania Juga Kuat Puasa.

Gambar
A lhamdulillah sudah separuh perjalanan kita di bulan Ramadhan ini. Bagaimana dengan puasa anda semua?. Masih tetap on fire kan hingga penghujung bulan nanti?. Bagaimana pula dengan suasana Ramadhan di tempat anda semua. Apa barisan shaf di masjid anda semakin hari semakin maju ke depan, karena sudah banyak orang yang memilih makmuman di pusat perbelanjaan?. Yah, semoga saja kita semua masih diberi keteguhan untuk melaksanakan ibadah puasa ini secara khusyuk hingga lebaran nanti. Secara fisik bagi saya puasa adalah sesuatu yang enteng untuk dikerjakan. Bahkan jika saja puasa tersebut dilakukan setahun penuh, Insya Allah saya akan tetap kuat menjalankannya (secara fisik loh) . Bukan berarti saya sombong atau merasa sebagai orang yang tahan lapar dan haus. Namun pola hiduplah yang membuat saya bisa berkata demikian. Sebagai manusia nokturnal tentu saja saya memiliki gaya hidup yang sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Di saat sebagian orang menjadikan mentari pagi sebagai start aw

Weekly Photo Challenge : Bagai Pinang Dibelah Tak Rata

Gambar

Sahur..sahur..sahur

Gambar
Tanpa terasa kita telah menjalani sepertiga pertama di bulan suci ini. Bulannya para pencari Tuhan. Bulan saat pintu ampunan dibuka lebar-lebar bagi siapapun juga yang sungguh-sungguh ingin memasukinya. Menghamparkan kembali lembaran sajadah panjang, yang mungkin sudah lama tak tersentuh di dalam almari pakaian. Membasuh muka dan anggota tubuh yang mungkin telah rindu sejuknya air wudlu'. Ya, itulah Ramadhan. Bulan perlombaan menuju kebaikan. Bulan dimana hanya pejuang sejati yang akan mengangkat trophy kemenangan tinggi-tinggi di lebaran nanti. Dulur blogger, entah kenapa dini hari ini pikiran saya menerawang suasana Ramadhan beberapa tahun silam. Saat di mana di bulan seperti ini biasanya saya berlagak bak panglima perang yang lengkap dengan senjata meriam. Ya, saya kangen mercon bumbung . Saya kangen keceriaan saat petasan bambu itu dinyalakan. Namun sayang, petasan mambu itu sekarang hanya menjadi cerita masa kecil yang telah lalu. Suara keceriaan itu sekarang telah bergant

Mau Lari Kemana Kamu?

Gambar
M alam itu satpam dunia maya dibuat uring-uringan gara-gara warnetnya tersandung kasus curander. Kasus pencurian pengutilan sepele yang sering dialami warnet-warnet manapun. Yah, hanya sebuah card reader yang dikutil. Sebuah barang yang nominalnya tak seberapa. Namun cukup membuat si satpam geregetan, karena barang kecil itu sangatlah diperlukan ketika si satpam menjalankan tugasnya. Satpam pun merasa tak enak hati dengan majikan besar, karena untuk kesekian kali warnetnya mengalami kebobolan. Satpam juga tak ingin juragan besar menganggap si satpam menjadi teledor karena terlalu asyik bersyalala di dunia maya. Esok harinya kebetulan si satpam giliran piket di pagi hari. Tanpa disangka komplotan pengutil amatir tersebut muncul kembali di tempat kerjanya. Namun sayang orang yang paling dicurigai sebagai tersangka oleh si satpam  tidak muncul bersama mereka. Satpam dunia maya cuma diam saat melihat mereka. Hanya menatap tajam mereka satu persatu, yang membuat mereka nampak begitu ge

Karena Aku Penerus Perjuangan Itu

Gambar
J ika saja bukan karena sebuah amanat, mungkin tak kan kupilih jalan hidup seperti ini. Menj`dikan jalanan sebagai tempat mencari makan. Mengumpulkan kepingan recehan tuk bertahan menjalani kehidupan. "Aku tahu jalan hidup ini penuh dengan kesusahan nak. Namun aku berharap kau mau meneruskan perjuangan bapak .  Ya, karena amanat dari bapak kujadikan musisi jalanan sebagai pilihan hidup. Sebuah wasiat dari almarhum pejuang kemerdekaan. Pak Darjo, itulah nama bapakku. Seorang patriot yang mengabdikan seluruh hidup untuk negeri yang dia cintai. Menjadi seorang musisi jalanan untuk melepas lelah setelah sekian lama berjuang merebut kemerdekaan. Memilih gitar kecil tua sebagai pengganti bambu runcing yang dulu digenggamnya. Mengobarkan semangat kemerdekaan untuk siapa saja lewat lagu-lagu keroncong perjuangan yang selalu beliau dendangkan. Aku tahu banyak mata memandang rendah kepadaku. Sebagian dari mereka pun mencoba meminggirkan orang-orang sepertiku. Apakah mereka tidak sada

Kopdar-kopdaran...

Gambar
S udah 10 bulan saya wira-wiri di ranah blogsphere. Menyaksikan hilir mudik orang-orang yang lalu lalang di dalamnya. Datang dan pergi silih berganti sepertinya bukan hal yang baru lagi. Yang di awal dulunya keliatan bersemangat rajin membuat postingan. Kini sudah ada beberapa yang mulai tumbang di tengah jalan. Alhamdulillah, tunas-tunas baru pun bermunculan. Blogger-blogger muda  yang penuh semangat untuk berkarya di dunia maya. Namun kita juga tidak tahu apakah ngeblog sudah menjadi salah satu pilihan hidup mereka untuk berkarya, atau malah sebaliknya semangat justru itu makin lama-lama makin hilang seperti halnya blogger-blogger lain yang telah tumbang. Dunia blogging bagi saya adalah sebuah dunia yang penuh keajaiban. Ranah blogspher tak ubahnya ibarat sebuah akademi yang memberikan banyak pelajaran bagi diri saya. Sebuah dunia yang mengajarkan jika tidak ada sesuatu yang tak bisa kita kuasai jika kita mau mempelajari.  Sepuluh bulan saya bertahan menjadikan ngeblog