Ai Lophe Yu Djember

Jika saja saya disuruh menceritakan tentang asal-usul keluarga asli saya, mungkin saya menjadi orang yang akan kesulitan melakukan hal itu. Disaat semua orang paham dan fasih menyebutkan tentang silsilah keluarganya, saya justru tak paham satu persatu siapa saja yang mempunyai ikatan darah dengan saya. Tapi ya sudahlah, bagi saya semua itu adalah masa lalu dan merupakan bagian dari proses kehidupan pribadi saya, karena tak mungkin saya bisa seperti sekarang ini jika saya belum lalui masa lalu tersebut meskipun pahit. Suatu perjalanan hidup yang panjang dan rumit buat diceritakan dan apabila terpaksa untuk saya tuliskan, wah saya khawatir bukan blog lagi yang saya tulis tapi malah menjadi sebuah novel ha.ha.ha


Pernah suatu ketika saya melakukan napak tilas menuju sebuah kota bernama Jakarta, mencari jatidiri saya sebenarnya. Saat itu barulah saya tahu jika kota terbesar di negeri ini yang telah mendengar tangisan saya yang pertama. Di sebuah rumah sakit kawasan Cideng, disitulah kredit umur saya didunia ini dimulai. Oleh almarhumah ibu saya ditunjukkan suatu tempat dimana dulu berdiri suatu gubuk yang saya tinggali. Namun tempat yang berada di dekat monas tersebut, sekarang sudah menjadi perempatan jalan lengkap dengan lampu merahnya.


Mungkin itu secuil gambaran silsilah yang bisa saya ceritakan. Setelah itu saya cuma tahu jika bukanlah ibukota yang selanjutnya menjadi panggung drama kehidupan, tapi sebuah kota kecil diujung timur pulau Jawa yang saat ini menjadi tempat saya menuliskan semua hitam putih kehidupan saya. Sebuah tempat yang sangat membanggakan saya sewaktu SD, karena di buku pelajaran IPS disitu tertulis juga kota saya sebagai daerah penghasil tembakau di Indonesia.


Suatu kota kecil yang memiliki klub sepakbola daerah yang sampai saat ini masih berjuang mati-matian untuk masuk Divisi Utama. Namun tetap saya banggakan karena meski tak kunjung berprestasi di dunia sepakbola, namun kota ini masih bisa menjawab dengan prestasi lain. Sebuah karya bernama JFC yang sanggup membuat jutaan mata melirik setiap tahunnya. Saya juga patut berbangga, karena bentang alam kota ini merupakan salah satu yang terunik di Indonesia. Suatu karya cipta Illahi berupa pahatan gumuk-gumuk/bukit kecil yang membuat kota ini dijuluki "Kota Seribu Gumuk".


Disinilah tempat saya menjalani kehidupan, bukanlah Jakarta yang menjadi medan laga pertempuran hidup saya. Mungkin saja legendaris Koes Plus pernah menyanyikan lagu "Kembali Ke Jakarta", namun bujuk rayu tersebut tak akan membuat saya kembali ke tanah kelahiran saya, karena saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan kota ini. Bagi saya ibukota sudah terlalu sesak, dan tak mungkin saya akan membikin sesak lagi dengan kehadiran saya disitu.


Disini saya bisa temukan orang-orang yang sanggup mengantikan saudara-saudara yang hilang. Sebuah keluarga yang bisa mengajarkan saya tentang arti keluarga sebenarnya. Sahabat-sahabat yang mau menerima saya sebagai saudara tanpa melihat silsilah masa lalu saya.


Mungkin cuma berkarya, berkarya, dan berkarya yang bisa saya lakukan sebagai balas budi untuk kota yang telah bersedia memberi makan saat saya lapar, mengobati saat saya sakit dan menampung semua tangisan, tertawa, hitam dan putih kehidupan saya.


Ada yang mungkin penasaran dengan kota kecil saya..?, mungkin video dibawah ini bisa mendeskripsikannya buat anda.


AI LOPHE YU DJEMBER


Komentar

  1. Mengomentari paragraf pertama : Jangan lupa brade, kita ini saudara sekode etik, hahahaha....Salam Lestari...!!!

    BalasHapus
  2. tenkyu bradah... lah kan iso aku nulis teko inspirasine lagu Tamasya

    BalasHapus
  3. gak percoyo..? push up 50 set..!

    BalasHapus
  4. cuma 50 set? sak sete piro seh?

    BalasHapus
  5. Ai juga elop Jember SaM...
    Salam hangat;

    BalasHapus
  6. Masbro@ piye le' sak set sak enteke roko'an?
    About me@ Slam anga' juga ka'

    BalasHapus
  7. wah, kok onok salam angak iku..

    BalasHapus
  8. salam knl aja ya...
    semoga sukses selalu...

    BalasHapus
  9. Masbro @ kan musim hujan sekarang

    Sipsara @ kliatane kenal aku..??


    Penghuni60 @ Matur Nuwun brade.. jauh-jauh dari Cirebon cuma mo nonton di bioskop saya.. Salam kenal balik

    BalasHapus
  10. hmmm.. gitu ya Uncle???

    speechless saya mbacanya! :cry:

    BalasHapus
  11. Bundamahes@
    cup..cup.. Mahes tidur jangan keras-keras nangisnya

    BalasHapus
  12. Sabar menjalani kehidupan ya mas...

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya