Secarik Kain Itu

Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah gawe besar Wachana di tahun ini. 9 orang Chapunk muda saat ini telah berada mesra di tengah-tengah kami. Meski diklat kami masih belum bisa dikatakan sempurna, tapi saya bangga sebab inilah karya murni adik-adik saya yang nyaris tiada campur tangan saya didalamnya.

Saya juga ikut terharu melihat semua peserta menitikkan air mata saat saya mengalungkan secarik kain berwarna abu-abu di leher mereka. Bermacam janji kesetiaan kepada teman dan organisasi diucapkan. Keinginan untuk berubah ke arah yang positif juga terlontar dari lisan polos mereka. Wallahualam, yah cuma dia dan Pencipta-Nya yang tahu apakah janji tersebut cuma di lisan atau memang terbukti akan mereka wujudkan kedepannya.

Kadang saya heran kenapa banyak orang yang mau bersusah payah hanya untuk mendapatkan secarik kain menggantung di leher mereka. Padahal nilai materi dari secarik kain tersebut tentunya tak sebanding dengan perjuangan mereka saat mendapatkannya. Seringkali saya mengingatkan adik-adik saya jika scraf yang mereka banggakan mungkin hanya akan nampak sebagai secarik kain, jika kita tidak bisa memaknai arti didalamnya. Bagi seorang pencinta alam seperti saya tentunya scraf bukan hanya sebatas penghias atau tanda jika kita adalah seorang pecinta alam. Secarik kain itu haruslah bisa mengingatkan kita jika di kemudian hari kita melakukan kekhilafan yang tidak sesuai dengan jati diri seorang pencinta alam.

Para netter, mungkin saja saat ini kita telah meraih apa yang telah diidamkan, seperti halnya adik-adik saya yang telah berjuang mendapatkan scraf dalam diklat. Namun apakah setelah itu perjuangan kita telah cukup sampai disini?. Sebuah kopiah haji tentu akan cuma berfungsi sebagai penutup kepala, jika saat memakainya kita masih belum tahu arti dibalik kopiah haji itu. Baju safari wakil rakyat mungkin akan cuma jadi pelengkap saat mereka dinas, jika mereka tidak sadar dengan tanggung jawabnya sebagai abdi masyarakat.

Semoga saja jika saat ini kita telah menyandang sesuatu atau gelar, tak membuat diri kita lena dengan semua itu. Namun sebaliknya gelar yang kita sandang tersebut bisa dijadikan amanat yang mesti kita pertanggungjawabkan.

Selamat datang para Chapunk muda, jangan biarkan apa yang sekarang menggantung dilehermu hanya menjadi secarik kain berwarna abu-abu.

Salam Lestari..!

Komentar

  1. Secarik kain itu adalah media pengingat kenangan, dan simbol pengikat tali persaudaraan. Semoga tidak diartikan berlebihan sama adek2 kita ya Kang.
    Salam Lestari...!!

    BalasHapus
  2. Yah semoga saja Bro.. adik-adik saya bisa terus berkarya semampu mereka.. biar jenderal veterannya bisa lebih fokus mencari Liliz.. ha..haa

    BalasHapus
  3. salam sobat
    sama , sayajuga kadang heran melihat orang yg mau bersusah payah demi secarik kain.
    salam saya untuk semua sahabat di Jember.

    BalasHapus
  4. Semoga hal itu menjadi pengikat untuk tetap teguh pada niat awal berbuat manfaat untuk dunia ini :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya