Apa Yang Kamu Lakukan Dasrun...?
Mencoba melanjutkan operan cerita dari Mbak Iyha dan MasBro
Sebuah lika liku kehidupan manusia ala Dasrunisme dalam episode...
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?"
Sepanjang siang hingga sore hari, kondisi Rama semakin memprihatinkan. Dan puncaknya...
"Mas..mas, Rama mas.!", jerit suara Bu Dasrun dari dalam kamar.
Dasrun berlari menuju kamar itu, dia melihat istrinya menangis sambil menggoncang - goncangkan tubuh Rama yang enggan bergerak. Dasrun sadar jika saat itu Rama dalam kondisi kritis. Jadi tak ada jalan keluar lagi selain segera membawa anak semata wayangnya itu menuju rumah sakit terdekat.
Laksana seorang pembalap sepeda yang ingin segera mencapai garis finish. Dasrun pun mengayuh pedal sepedanya membabi buta, membonceng Rama yang berada dalam pelukan istrinya. Dalam pikirannya cuma satu, Yah harus segera tiba di rumah sakit jika masih ingin melihat Rama.
Tanpa pikir panjang Dasrun membelokkan sepedanya ke sebuah rumah sakit. Sambil menggendong Rama, dia menuju ruang UGD sembari diikuti istrinya dari belakang.
"Mbak tolong anak saya", pinta Dasrun kepada seorang perawat yang sedang piket.
Segera petugas itu membawa Rama menuju ruang UGD. "Maaf anda di luar dulu", begitu kata sang perawat kepada Dasrun.
---------------------------
"Gimana keadaan anak saya Dok?", tanya Dasrun kepada seorang dokter yang baru keluar dari ruang UGD.
"Alhamdulillah kondisi kritisnya bisa diatasi Pak". "Untung saja anda segera membawanya kesini, kalau tidak?", jawab dokter tersebut
"Tapi untuk sementara anak bapak harus dirawat disini dulu, karena kondisinya lumayan memprihatinkan".
"Duh Gusti ujian apa lagi ini", keluh Dasrun dalam hati.
"Setelah kemarin gaji pertama dan gitarku amblas. Kini giliran Rama yang hampir saja pergi dariku".
"Uang darimana lagi aku untuk membiayai perawatan Rama"
"Apakah aku juga harus merelakan sepeda pancalku itu pergi demi Rama?, tapi apa cukup?", batin Dasrun sambil menatap sepedanya.
-------------------------------------
Sudah lewat tengah malam, tapi mata Dasrun sepertinya enggan berkompromi dengan dunia mimpi. Sesekali dari luar kaca ruang UGD, dia tatap anaknya yang masih terbaring lemah di dalam sana. Terlihat Bu Dasrun tengah tertidur di bangku panjang ruang tunggu UGD. Ya, sekarang hanya tinggal Dasrun seorang yang masih saja bertahan bersama sejuta gejolak di dalam pikirannya. Dia buka jaket yang dikenakannya dan di selimutkan ke tubuh istrinya yang tengah tertidur.
"Maafkan aku Iyha", bisik Dasrun sembari mengusap rambut istrinya.
"Jika saja dulu kamu lebih memilih Dargombes menjadi suamimu"
"Mungkin sekarang kamu sudah menjadi seorang Bu Sekdes, bukan istri dari seorang tukang toilet yang selalu bergelimang kesusahan di ibukota ini"
"Tapi tidak..! kamu dan Rama adalah amanat buatku, jadi apapun yang terjadi aku akan terus memperjuangkan kalian", tekad Dasrun dalam hati.
Dasrun merogoh kantung celananya. 1..2..3 , setengah bungkus Toppas filter hasil barter dengan gitar kesayangannya itu kini cuma tinggal 3 batang. Seolah tak mempedulikan sebuah tulisan MEROKOK MERUGIKAN KESEHATAN..! yang terpampang di depannya. Dia nyalakan lintingan penuh sugesti itu. Perlahan dia hisap asap ketenangan yang ada di dalamnya. Ya, saat ini yang dia butuhkan cuma sedikit ketenangan pikiran untuk bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi.
"Apa aku harus terima tawaran itu?", kernyit Dasrun seperti menemukan sesuatu.
Pikiran Dasrun menerawang pada kejadian 2 hari yang lalu saat dia tengah membersihkan toilet kantor.
"Oh kamu yang namanya Dasrun?", sebuah suara menghentikan Dasrun yang tengah membersihkan wastafel kantor.
"Be..benar Bu", jawab Dasrun kepada seorang wanita yang tak lain adalah istri bosnya.
"Aku dengar selentingan di kantor ini jika suamiku ada main dengan sekretarisnya"
"Apa kamu tahu sesuatu tentang kebenaran kabar itu?", tanya wanita itu terkesan bernada sinis dan menekan.
"Ma..maaf bu, saya tidak tahu kabar tersebut", jawab Dasrun gugup.
"Sudah kamu bilang aja kalau tahu enggak perlu takut. Perusahaan ini punya bapakku, jadi aku enggak ingin suamiku yang cuma modal dengkul itu malah main gila disini", imbuh wanita itu nampak emosi.
"Be..betul Bu saya tidak tahu apa - apa", Dasrun makin terdesak.
"Udah kalau kamu tahu apa - apa nanti bilang aja saya, saya akan kasih kamu 10 juta untuk setiap info yang kamu berikan.. paham.!", tambah wanita itu sambil berlalu meninggalkan Dasrun.
Sebenarnya Dasrun tahu akan sesuatu yang dibutuhkan wanita itu. Ya, seringkali dia memergoki si Bos dan sekretarisnya di toilet melakukan perbuatan yang tidak layak. Namun Dasrun cuma bungkam. Menimbun semua aib yang terjadi antara Bos dan sekretarisnya.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", cuma itu pertanyaan yang saat ini berada dalam alam pikirannya.
Tiba - tiba dia seolah mendengar sebuah suara berbisik di telinga kirinya. Sebuah suara serak dan bernada merayu "Sudah kamu terima aja tawaran itu Dasrun!"
"Jangan siakan kesempatan itu kawan, kamu kan butuh duit cepat buat kesembuhan Rama", bisik suara itu semakin merayu di telinga Dasrun.
"Betul juga ya. Jika aku terima tawaran itu mungkin bukan hanya masalah Rama saja yang akan selesai, tapi gitar kesayanganku pasti juga akan kembali", batin Dasrun meringis.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", sebuah suara yang bernada lembut dan bijak tiba - tiba muncul di telinga kanan Dasrun.
"Apa cuma karena uang, kamu tega menjual aib orang lain.. hai saudaraku", bisik suara itu perlahan.
"Jangan didengar Dasrun.. kamu kan butuh duit, ambil aja tawaran itu. beres masalahmu", suara di kiri itu kembali membujuk Dasrun.
"Jangan hiraukan Dasrun, apakah kamu sudah putus asa memperjuangkan anak istrimu", suara di kanan menimpali.
"Sudah terima saja Dasrun", teriak suara di kiri makin meninggi.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", tanya suara di kanan.
TIDAK........!!!
Bu Dasrun tersentak dari tidur mendengar teriakan suaminya.
"Ada apa mas?", tanya Bu Dasrun keheranan.
"Maafkan aku Iyha, aku seolah tak punya harapan lagi untuk menyelesaikan masalah kita ini", Dasrun menjawab perat.
"Sudahlah mas, sampean itu butuh istirahat dulu biar tenang", Bu Dasrun menghibur suaminya.
"Kalau sudah tenang kan sampean bisa berpikir jernih untuk mencari jalan keluar dari masalah ini."
"Sudah sampean tidur aja di sini", Bu Dasrun mengarahkan kepala Dasrun bersandar di pahanya.
"Sabar dan Tawakal itu kunci kita Mas dalam menghadapi masalah ini", Bu Dasrun mencoba menghibur sembari mengelus rambut Dasrun dengan mesra.
Entah sudah berapa petuah bijak yang disampaikan Bu Dasrun untuk membesarkan hati suaminya. Beberapa menit kemudian Dasrun pun tertidur di pangkuan istrinya. Sebuah tidur dari seseorang yang menunggu teka teki kemunculan sinar mentari esok hari.
Apakah sinar kehangatan mentari esok akan memberikan sinar keberuntungan kepada Dasrun?. Yah, hanya Tuhanlah yang berkuasa menolong untuk menjawab sebuah pertanyaan yang saat ini masih mengendap dalam hati Dasrun. Apa Yang Kamu Lakukan Dasrun?.
Bersambung............
Saya hadiahkan kelanjutan cerita ini kepada seorang wanita manis berkacamata bernama Yustha TT, sebagai tanda perkenalan saya.. Mohon diterima ya.
sumber gambar : akatelsp.ac.id
Sebuah lika liku kehidupan manusia ala Dasrunisme dalam episode...
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?"
Sepanjang siang hingga sore hari, kondisi Rama semakin memprihatinkan. Dan puncaknya...
"Mas..mas, Rama mas.!", jerit suara Bu Dasrun dari dalam kamar.
Dasrun berlari menuju kamar itu, dia melihat istrinya menangis sambil menggoncang - goncangkan tubuh Rama yang enggan bergerak. Dasrun sadar jika saat itu Rama dalam kondisi kritis. Jadi tak ada jalan keluar lagi selain segera membawa anak semata wayangnya itu menuju rumah sakit terdekat.
Laksana seorang pembalap sepeda yang ingin segera mencapai garis finish. Dasrun pun mengayuh pedal sepedanya membabi buta, membonceng Rama yang berada dalam pelukan istrinya. Dalam pikirannya cuma satu, Yah harus segera tiba di rumah sakit jika masih ingin melihat Rama.
Tanpa pikir panjang Dasrun membelokkan sepedanya ke sebuah rumah sakit. Sambil menggendong Rama, dia menuju ruang UGD sembari diikuti istrinya dari belakang.
"Mbak tolong anak saya", pinta Dasrun kepada seorang perawat yang sedang piket.
Segera petugas itu membawa Rama menuju ruang UGD. "Maaf anda di luar dulu", begitu kata sang perawat kepada Dasrun.
---------------------------
"Gimana keadaan anak saya Dok?", tanya Dasrun kepada seorang dokter yang baru keluar dari ruang UGD.
"Alhamdulillah kondisi kritisnya bisa diatasi Pak". "Untung saja anda segera membawanya kesini, kalau tidak?", jawab dokter tersebut
"Tapi untuk sementara anak bapak harus dirawat disini dulu, karena kondisinya lumayan memprihatinkan".
"Duh Gusti ujian apa lagi ini", keluh Dasrun dalam hati.
"Setelah kemarin gaji pertama dan gitarku amblas. Kini giliran Rama yang hampir saja pergi dariku".
"Uang darimana lagi aku untuk membiayai perawatan Rama"
"Apakah aku juga harus merelakan sepeda pancalku itu pergi demi Rama?, tapi apa cukup?", batin Dasrun sambil menatap sepedanya.
-------------------------------------
Sudah lewat tengah malam, tapi mata Dasrun sepertinya enggan berkompromi dengan dunia mimpi. Sesekali dari luar kaca ruang UGD, dia tatap anaknya yang masih terbaring lemah di dalam sana. Terlihat Bu Dasrun tengah tertidur di bangku panjang ruang tunggu UGD. Ya, sekarang hanya tinggal Dasrun seorang yang masih saja bertahan bersama sejuta gejolak di dalam pikirannya. Dia buka jaket yang dikenakannya dan di selimutkan ke tubuh istrinya yang tengah tertidur.
"Maafkan aku Iyha", bisik Dasrun sembari mengusap rambut istrinya.
"Jika saja dulu kamu lebih memilih Dargombes menjadi suamimu"
"Mungkin sekarang kamu sudah menjadi seorang Bu Sekdes, bukan istri dari seorang tukang toilet yang selalu bergelimang kesusahan di ibukota ini"
"Tapi tidak..! kamu dan Rama adalah amanat buatku, jadi apapun yang terjadi aku akan terus memperjuangkan kalian", tekad Dasrun dalam hati.
Dasrun merogoh kantung celananya. 1..2..3 , setengah bungkus Toppas filter hasil barter dengan gitar kesayangannya itu kini cuma tinggal 3 batang. Seolah tak mempedulikan sebuah tulisan MEROKOK MERUGIKAN KESEHATAN..! yang terpampang di depannya. Dia nyalakan lintingan penuh sugesti itu. Perlahan dia hisap asap ketenangan yang ada di dalamnya. Ya, saat ini yang dia butuhkan cuma sedikit ketenangan pikiran untuk bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi.
"Apa aku harus terima tawaran itu?", kernyit Dasrun seperti menemukan sesuatu.
Pikiran Dasrun menerawang pada kejadian 2 hari yang lalu saat dia tengah membersihkan toilet kantor.
"Oh kamu yang namanya Dasrun?", sebuah suara menghentikan Dasrun yang tengah membersihkan wastafel kantor.
"Be..benar Bu", jawab Dasrun kepada seorang wanita yang tak lain adalah istri bosnya.
"Aku dengar selentingan di kantor ini jika suamiku ada main dengan sekretarisnya"
"Apa kamu tahu sesuatu tentang kebenaran kabar itu?", tanya wanita itu terkesan bernada sinis dan menekan.
"Ma..maaf bu, saya tidak tahu kabar tersebut", jawab Dasrun gugup.
"Sudah kamu bilang aja kalau tahu enggak perlu takut. Perusahaan ini punya bapakku, jadi aku enggak ingin suamiku yang cuma modal dengkul itu malah main gila disini", imbuh wanita itu nampak emosi.
"Be..betul Bu saya tidak tahu apa - apa", Dasrun makin terdesak.
"Udah kalau kamu tahu apa - apa nanti bilang aja saya, saya akan kasih kamu 10 juta untuk setiap info yang kamu berikan.. paham.!", tambah wanita itu sambil berlalu meninggalkan Dasrun.
Sebenarnya Dasrun tahu akan sesuatu yang dibutuhkan wanita itu. Ya, seringkali dia memergoki si Bos dan sekretarisnya di toilet melakukan perbuatan yang tidak layak. Namun Dasrun cuma bungkam. Menimbun semua aib yang terjadi antara Bos dan sekretarisnya.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", cuma itu pertanyaan yang saat ini berada dalam alam pikirannya.
Tiba - tiba dia seolah mendengar sebuah suara berbisik di telinga kirinya. Sebuah suara serak dan bernada merayu "Sudah kamu terima aja tawaran itu Dasrun!"
"Jangan siakan kesempatan itu kawan, kamu kan butuh duit cepat buat kesembuhan Rama", bisik suara itu semakin merayu di telinga Dasrun.
"Betul juga ya. Jika aku terima tawaran itu mungkin bukan hanya masalah Rama saja yang akan selesai, tapi gitar kesayanganku pasti juga akan kembali", batin Dasrun meringis.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", sebuah suara yang bernada lembut dan bijak tiba - tiba muncul di telinga kanan Dasrun.
"Apa cuma karena uang, kamu tega menjual aib orang lain.. hai saudaraku", bisik suara itu perlahan.
"Jangan didengar Dasrun.. kamu kan butuh duit, ambil aja tawaran itu. beres masalahmu", suara di kiri itu kembali membujuk Dasrun.
"Jangan hiraukan Dasrun, apakah kamu sudah putus asa memperjuangkan anak istrimu", suara di kanan menimpali.
"Sudah terima saja Dasrun", teriak suara di kiri makin meninggi.
"Apa yang kamu lakukan Dasrun?", tanya suara di kanan.
TIDAK........!!!
Bu Dasrun tersentak dari tidur mendengar teriakan suaminya.
"Ada apa mas?", tanya Bu Dasrun keheranan.
"Maafkan aku Iyha, aku seolah tak punya harapan lagi untuk menyelesaikan masalah kita ini", Dasrun menjawab perat.
"Sudahlah mas, sampean itu butuh istirahat dulu biar tenang", Bu Dasrun menghibur suaminya.
"Kalau sudah tenang kan sampean bisa berpikir jernih untuk mencari jalan keluar dari masalah ini."
"Sudah sampean tidur aja di sini", Bu Dasrun mengarahkan kepala Dasrun bersandar di pahanya.
"Sabar dan Tawakal itu kunci kita Mas dalam menghadapi masalah ini", Bu Dasrun mencoba menghibur sembari mengelus rambut Dasrun dengan mesra.
Entah sudah berapa petuah bijak yang disampaikan Bu Dasrun untuk membesarkan hati suaminya. Beberapa menit kemudian Dasrun pun tertidur di pangkuan istrinya. Sebuah tidur dari seseorang yang menunggu teka teki kemunculan sinar mentari esok hari.
Apakah sinar kehangatan mentari esok akan memberikan sinar keberuntungan kepada Dasrun?. Yah, hanya Tuhanlah yang berkuasa menolong untuk menjawab sebuah pertanyaan yang saat ini masih mengendap dalam hati Dasrun. Apa Yang Kamu Lakukan Dasrun?.
Bersambung............
Saya hadiahkan kelanjutan cerita ini kepada seorang wanita manis berkacamata bernama Yustha TT, sebagai tanda perkenalan saya.. Mohon diterima ya.
sumber gambar : akatelsp.ac.id
Kalu enggak salah cerna ini cerita tentang kegalauan dihati Dasrun, kalau misalkan Dasrun itu penulis kira-kira diterima apa enggak? :)
BalasHapusBu Dasrun, istri yang pengertian,
BalasHapuscerita ini khusus untuk Mbak Yustha TT ya?
huaaaaaaaaaaaaa,,, kok bu dasrunnya kayak kukenal ya mas kopral?? hahahha... :)
BalasHapus*nyatut nama aye, ada royaltinye..!!*
sip essip..essip.. nih cerita, keren abissssssss... :) tinggal nunggu lanjutan dari mbak T, gimana ya?? apa yang kamu lakukan mbak T? hehehe
thanks berat ya mas kopral, udah mau repot bikin cerita lanjutan dan menjadi penerus Dasrunisme, haha,,,
semoga persahabatan kita makin erat.. :)
salam sayaaaaaaaaaaanngggggg...
wah istrinya dasrun namanya Iyha ya?? hihihi... bagus nih ide ceritanya mas, jadi ga sabar mo baca kelanjutannya... kerennn...
BalasHapusSalam kenal mas... :)
cerita yang seru dan penuh teka teki, semoga kelanjutannya bisa saya ikuti mas Lozz.
BalasHapusLanjutkan bikin cerbungnya mas atau dibikin e-book saja besok
loh ada gosip baru sama mbak Iyha ya? hehehe
BalasHapusYusuf@
BalasHapusMaaf saya Lozz Akbar bukan Dasrun :19
Rooteye@
heeh spesial pake telur dadar buat mbak Yustha seorang hahaha.. mau ngelanjutin ceritanya, yo minta aja giliran di belakang Mbak Yustha
Advertiyha@
Mbok kalau omong sayang jangan gitu donk.. aku iso ndlosor klepek - klepek loh Mbak :31
Bunda Shisil@
betul Mbak.. dulu Iyha itu pernah pacaran ma Dargombes loh :21
wahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
BalasHapusdisini namanya iyha...
ditempat ku namanya nting...
disini iyha masuk surga...
di rumah nting masuk neraka..
keren...sebarkan virus darsunisme di mana saja..
*ga sabar nunggu kelanjutan ceritanya
BalasHapusharapannya sih semoga si dasrun tetep memegang idealismenya untuk tidak mengumbar aib orang lain, karena saat inilah imannya benar2 diuji
Mas Tony@
BalasHapushahaha Mas Tony ono ono wae.. tapi bagus juga tuh mas idenya E Book dengan judul kiat menjadi seorang Dasrunisme
Lidya@
:16 betul.. malah nanti keliatannya mau tayang gosipnya di salah satu TV swasta
Mylitlleusagi@
BalasHapusoh itu istri Dasrun yang kedua mungkin Mbak
Bundamahes@
ya tanya aja sutradara selanjutnya Bunda :22
weeee....lha kok sayaaaaaa....
BalasHapusweh..weh....
sik, takbacanya dulu nti malam ya..
he'em Lozz..salam kenal juga... :D
Hahaha, asyik2, siiip ceritone. Tinggal menunggu kelanjutan cerita..
BalasHapusLho ...
BalasHapusversi jalur yang ini ...
nama istrinya Dasrun itu Iyha ...
padahal kemarin saya baca istri dasrun namnya Nting ...
(punya berapa istri dia ?)
hahaha
Salam saya
Yustha TT@
BalasHapussalah sendiri sih Mbak.. sampean kemarin manas manasi saya terus.. hehehe
Salam kenal balik deh :12
Masbro@
oke brot... sekarang gantian aku yang ngomporin para sutradara selanjutnya
Nh18@
Kelihatannya 3 Om.. nah tinggal Om NH nih yang belum kebagian tonjokan
Salut banget buat idenya,....salam dari pekalongan
BalasHapusgak sabar nih nunggu kelanjutan ceritanya...
BalasHapusbuka saja... 10 juta itu banyak lho...
BalasHapusTeguhsasmitosdp1@
BalasHapus:39 Salam hangat balik dari Jember
Nadia Meutuah@
eh awas kebagian tonjokan loh
Sky@
oh jadi ini ya orang yang bisiki Dasrun dari sebelah kiri hahaha
Pilihannya memang serba sulit ya Mas...antara kejujuran nurani, masalah materi dan keluarga.
BalasHapusCerita yang tambah seru untuk dibaca lagi kelanjutannya..
SALAM hangat dari Kendari. :)
Wabah Dasrunisme sudah menyebar kemana mana, dan tampaknya akan semakin menyebar lebih luas lagi nih.
BalasHapusWhuaaaaa...
BalasHapusIstrinya namanya Iyha toooooh...hihihi...
Emang si Boss suka ngapain aja di toilet ama sekertarisnya Bang...hihihi...
Kurang spesifik cerita di bagian sininya nih...hihihi..
manusia hanya harus terus berusaha dan berdoa... selanjutnya kita serahkan hanya kepada-Nya kang iia... yg pnting tugas dan kewajiban terlaksana terlebih dulu.. itu lebih baik ketimbang menuntut hak selalu tp gag pernah ngapa2in :p :)
BalasHapusKapan ya nih cerita sampe ke Denuzz... Hehehe... :D
BalasHapusSalam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
bismillahirohmanirohim...cerita yang menarik sob...
BalasHapusmas akbar... jalur ini serius banget, agak sedih juga...
BalasHapuswah, baru kenal mbak titi...hahahhahaha...
saya setuju kalau nama istrinya Iyha, wkakakakka... *puas banget ketawa!
Tusuda@
BalasHapusBetul nih Bli.. saya enggak sabar nih nunggu mbak Yustha ngelanjutin ceritanya
Mood@
mungkin ini sakan menjadi pesaing dari Gayusisme Bang haha
Bibi Teliti@
sebenarnya tadi mau saya ceritakan lebih detail adegan di toilet itu, tapi mau gimana lagi Mbak.. wong Dasrun aja masih bungkam
Genial@
:10 betul.. saya setuju dengan anda Kang Dasrun. eh Kang Genial ding..
Denuzz Burung Hantu@
BalasHapussiap siap aja deh Denuz, siapa tahu besok atau lusa si Dasrun mampir rumah kamu
Komunitas Online Sragen@
Alhamdulillah.. matur nuwun Kang...
Primeedges@
lah salah sang sutradara utama donk Mas prim, ngapain di awal cerita kasih konflik yang menyedihkan.. makanya Mbak Iyha jangan cari gara - gara ma kita.. tul kan? tuh liat sekarang malah jadi istri Dasrun disitu.. mantannya Dargombes lagi :21
lucu si dasrun,,,hehe ditunggu lanjutan ceritanya ya bro,,^^
BalasHapustawaran perkenalan yang hebat
BalasHapusberkenalan melalui sebuah kisah
kreatif Kang
salam sukses..
sedj
waaahh....Dasrun ini gimana sih ?
BalasHapuskok malah punya istri dua sekarang ?
lalu,Nting ,istri pertamanya ,mau dikemanain ?
hahahaha.........
salam
xixixixix......istri keduanya Dasrun itu , seorang blogger bukan ya ? :D :D
BalasHapuskok kayak2nya kenal ...... :P
salam
Jadi pengen tahu kelanjutan ceritanya.........
BalasHapusKisahnya nyindir ya
BalasHapuskalo disini istrinya Dasrun lebih sabar gak kek Nting, dasrun versi betawinya usagi :D
BalasHapuskirain dasrunnya ikutan selingkuh sama istri boss
BalasHapusambil ja dek uang itu, dan beberin semua rahasia itu, coz klo gak u telah membantu suatu perselingkuhan . hehehe benar gk ..?
BalasHapushmmm... pokoke critone semakin esssiiipp deh.. koyok ndelok sinetron lek ngene mas.. hahaha..
BalasHapusada bersambungnya yang bikin penasaran..
lanjut ke tempat berikutnya.. :D
Ahmadz@
BalasHapusya nunggu Mbak Yustha nih yang lanjutin :22
Sedjatee@
eh Kang Sedjatee bikin saya merona - rona nih
Gayahidup@
mungkin lagi PDKT ma Akbar si Ntink Bunda
Bundadontworry@
ini cerita masa muda seorang blogger loh Bun :15
Atikah@
BalasHapusditunggu aja deh Mbak Atik
Mawardi@
ini fiksi loh Mas.. mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat kejadian perkara hahaha
Mamah Aline@
yupz.. karena istrinya Dasrun yang disini tuh asli orang ndeso loh
Komuter@
BalasHapusbegh kan nanti malah ganti judulnya jadi Dasrun si Tukang selingkuh?
Fitr4y@
loh..loh saya bukan Dasrun loh Uni... :25
Kucrit@
ojok ampe nangis loh Mas Kucrit
apik los...terusane ndi???...penasaran...
BalasHapuscurang kenapa bersambung ><
BalasHapussaya kemana aja yak??
BalasHapussampai ga tau kalo sebelumnya Bu lyha udah di jatuhi cinta sama Dargombes :)
Harus baca seri awalnya ni..
BalasHapusMugki@
BalasHapuslah nunggu sutradara selanjutnya sam
Mumu Muray@
:19 lah kan aturane seperti itu
Ysalma@
jangan ingatin masa lalu mbak Iyha donk :21
Putrie@
silakan mencari episode 1 dan 2 nya ya
Whaatttttt????
BalasHapusIyha????? ha ha ha ha haha
dargombest???
Ooohhhh Noooo, hahahahhahahah
semuanya kok familiar yah...
Mbak Iyha,,,,,akhirnya kau benar-benar tenar. hahhaha
Dasrun Section 5 Episode 4 sudah rilis di SINI.
BalasHapusCekidot bro...
Hani@
BalasHapussiap siap tuh Dasrun ke rumah Mbak Han
Yustha tt@
ada ongkos naik becaknya enggak buat ke TKP :17
Setelah bangun Dargombest teringat, ada slogan Selesaikan masalah tanpa masalah ...hehehe
BalasHapusSalam Sukses
wach,keren ka ceritanya..
BalasHapuskakak memang hebat ya..
makasih.
hahahah bu dasrun,iyha..wwkwk..
BalasHapuspengen ketawa deh,..iyha..iyha akhirnya dapet peran juga..
Bismillah.....hehehehe....kayak burung beo aja ikutan apa yang diperintah bos...
BalasHapusWah Lozz, bunda nih ketok-e ketinggalan zaman ya ngikutin cerbung ini. Maklum jarang muncul. Tapi baca cerbung Dasrun karya Lozz dari awal ampe selesai senyum bunda terus mengembang tuh dibibir bunda, yeeeeeeeeeeee..... Lucu banget, suegeeer susunan kalimatnya. Bunda sempet cekikik-an tuh lagi baca bagian si Dasrun (dlm hatinya) nyaranin Iyha dapetin Dargombes. Ha-ha-ha-........buagus banget Lozz, emang yo Seniman tenan ki Crew TamasyaKata. Bravo Lozz.
Ratansolmj9@
BalasHapusloh iki Dasrun loh kang.. bukan Dargombes
Sibutiz@
hehehe aku kan superhero Batman
Nchie@
Mak Nchie kenal juga enggak ma Dargombes??
Yati Rahmat@
asyiikk akhirnya Bundaku sayang mau juga mampir nih...
keren,keren, keren abis pokoknya Mas..
BalasHapusKira-kira gimana ya keputusan Dasrun?
wah wah saya mbacanya kebalik ini mas tadi ke tempat tt duluan hmmm semakin menarik saja cerita kang dasrun ini
BalasHapuslanjooot :D
dasrun dargombes dar opo maneh iki engkok, wkwkwkwkw
BalasHapuskeren pakdhe
dasrun sudah nikah lagi kah???atau sudah cerai dengan nting a.k.a mislitleusagi?trus menikah dengan bu dasrun yang sekarang a.k.a mbak iyha???hahaha
BalasHapushayo loh...
di cerita ini si comel a.k.a nting tidak terlihat dan terdengar celotehnya bang???kemana kah dia???padahal klo ke pepet si comel itu keluar ide2 berliannya hehehe
nek si bu dasrun nikahnya ma mas dargombest ga akan ada crita bersambung si dasrun donk mas hahaha
ada cerbung om dargombest wkwk
piss
btw nasib si rama jadinya sakit apa yak???
virus dasrun semakin menyebar..haha
BalasHapusnunggu kelanjutan ceritanya.. makin seru aja
Yaelah.. pake bersambung segala! macem sinetron aja nih.. :D
BalasHapus:17 :18
Wits@
BalasHapuslangsung aja menuju rumah mbak Yustha..kan dasrun ada disana sekarang
Julie@
:24 waduh kasihan juga Mbak Julie ya.. pasti abis banyak tuh ongkos buat bolak balik nyariin Dasrun
Kira@
wkwkwk Darmaji ma Darminten blum nih
Anugrha13@
BalasHapusgimana kalau kapan - kpan kita patungan bikin cerbung ala Dargombes :15
Melly@
loh mbak Melly blum kebagian virus Dasrun ya..
Mashury@
lah wong Harry Potter aja banyak seri, apalagi Dasrun
DARGOMBES???
BalasHapusWUAKAKAKAKAKAKAKAA...........
**ngakak guling guling
kayaknya seru kalau dilanjutin dari sisi si dargombes, namanya itu yang nggak nahan, orisinal tuh he..he...
BalasHapusceritanya seru banget.... :10. saya jadi teringat saat mengantar anak saya ke rumah sakit karena sakit DBD... :15
BalasHapusDargombes, nama yang bagus...hehehehe :21
Elsa@
BalasHapusloh..loh Mbak Elsa jangan ampe gelundung loh :17
Monda@
waduh jangan nyari PR lagi deh buat saya buat bikin cerpen
Aisyana@
wah jangan ampe anaknya dinamai Dargombes loh :21
wkwkw si dasrun malah makin kebingungan ni.. :D
BalasHapusBismillah, salam kenal mas, ini cerita dasrun dari tetangga pendarbintang.wordpress.com, ya... saya rada kurang ngeh ni crita, maklum saya blogger bau kencur... salam kenal mas, saya dari jember juga. :D
BalasHapusyg menarik dari fenomena dasrun yg badainya ditiup dari iyha ini adalah: semua narablog punya gaya berceloteh yang asyik2 untuk disimak, termasuk dari lozz akbar :D
BalasHapuskalau dibikinkan ebook dasrun dari seluruh penulis yg terlibat kayaknya asik dah!
Kang Ian@
BalasHapuslah wong yang nulis aja juga bingung kan :38
Yahuu@
Alhamdulillah ketemu orang Jember lagi deh..
:12 salam kenal dulur
Red@
napa enggak dibikinin sinetronnya sekalian ya
wah lucu juga, baca cerita dari versi yang berbeda.
BalasHapusVersi yang pertama kubaca adalah yang ditulis oleh ibu2 dan kini di versi yang lain aku temukan penulisnya ada yang laki2, dan ternyata memang beda banget... versi ibu2 dan versi campuran yg ada pikiran dari laki-laki... seru2
Wah...wah...wah... bakalan ngapain nih si dasrun?
BalasHapusNyari lanjutannya dulu ah... :)
Mauna@
BalasHapusmungkin suatu saat Dasrun akan ditulis dalam versi Waria nih :19
Kakaakin@
buru terus Dasrun ampe ketangkep hehehe
kaget..kupikir beneran cobaan lagi yang menimpa dasrun.
BalasHapussalam kenal ya..dari penulis dasrun part V di jalur 1 :D
Hennny Yarica@
BalasHapuswah ada sutradra Dasrun lagi nih.. slam kenal balik ya Mbak....