Hape
Sore itu disebuah kandang kambing, terlihat pak Dargombes dan istrinya tengah berbincang.
"Bu mungkin besok aku mau jual kambing kita satu", kata Dargombes sembari memberi makan kambingnya.
"Loh buat apa toh pak?", tanya bu Dargombes mengernyitkan dahi.
"Wong celengan beras kita di gentong isinya masih banyak".
"Ikan aja tinggal ambil di empang sebelah"
"Mau nyambel kita juga enggak perlu dipusingin dengan harga cabe yang sedang melonjak"
"Apa uangnya itu mau sampean buat kawin lagi?", tanya bu Dargombez cemberut.
"Ah kamu ini ada - ada aja toh Yang, cintaku hanya untuk dikau kok", jawab Dargombes merayu istrinya.
"Aku pingin beli hape bu, biar enggak kalah ma Pak Lurah".
"Lah untuk opo sih Pak, kita beli sesuatu yang enggak penting bagi kita", bu Dargombes menyahut.
"Ah kalau nuruti kamu, enggak bakalan maju kampung ini"
"Ya dibuat telpon - telponan sama teman - temanku di kota toh", timpal Dargombes kesal
"Masak mesti ngandalin kentongan balai desa terus. emang kita ini doro mesti ditabuhin kalau mau kumpul?"
Sambil masuk rumah bu Dargombes menjawab, "Ah terserah wis pak, sampean emang kalau ada maunya enggak bisa dikalahin oleh siapa aja"
"Poko'e aku enggak ikut - ikut kalau ada apa - apa nantinya loh", imbuh Bu Dargombes dari dalam rumah.
Malam itu Dargombes sulit untuk memejamkan mata. Membayangkan besok pastilah namanya bakal melonjak drastis di desanya.
"Mulai besok pasti orang - orang pasti akan sungkan manggil aku lagi si Dargombes wedhus"
"Kalau aku punya hape kan kedudukanku sama seperti Pak Lurah atau Haji Marmo juragan apokat yang juga memiliki hape"
"hahaha, lihat aja besok hai orang - orang ndeso", batin Dargombes meringis.
Esok pagi segera Dargombes menyeret salah satu kambingnya, untuk segera di jual kepada Tarno. Tetangga belakang rumahnya yang sekaligus peternak kambing sama seperti dia. Setelah terjadi kesepakatan harga, segera Dargombes menuju ke kota untuk membeli barang yang amat dia idamkan yaitu sebuah hape.
3 Minggu kemudian....
"Bu keliatannya besok aku mau jual lagi hape ini", kata Dargombes sambil utek - utek hapenya.
"Loh sampean ini piye toh pak?"..
"Kapan hari ngeyel enggak mau dicegah buat beli hape".
"Lah kok sekarang malah mau dijual lagi?", tanya bu Dargombes keheranan.
"Perkiraanku salah Bu. Ternyata punya hape itu enggak enak", jawab Dargombes menghela napas panjang.
"Masak tiap tiga hari sekali aku mesti nitip duit sama Bachtiar kalau pas ke kota buat beli pulsa".
"Wah bisa bangkrut aku kalau gini terus", imbuh Dargombes berat.
"Tapi kan sampean sudah terkenal di desa ini?", bu Dargombes balik bertanya sinis.
"Ya aku emang sudah terkenal Bu'ne, tapi terkenal enggak waras sama anak - anak kecil di desa ini", Dargombes menyahut jengkel.
"Masak gara - gara rumah kita ada di balik bukit, jadi tiap mau nelpon bisanya cuma di pojokan kuburan atas sana".
"Lah aku malah dianggap orang gila sekarang. omong sendiri di pinggir kuburan oleh anak - anak kecil"
"Kalau enggak di kuburan. Naik pohon rambutan dulu baru jaringannya enak".
"Wis emboh Bu'ne. Poko'e besok aku mau minta antar Bachtiar ke kota buat jual hape ini lagi".
"Kesikso aku kalau ceritane gini"
Esoknya Dargombes kembali minta antar tetangganya si Bachtiar. Dengan berboncengan motor dia bermaksud untuk menjual kembali hapenya ke tempat semula.
"Waduh.. waduh. apes..apes poko'e tumpes wes!", teriak Dargombes saat dia masuk rumah sekembali dari kota.
"Loh sampean ini ada apa toh Pak. kok kayak orang habis ngeliat setan pake teriak - teriak?", tanya Bu Dargombes heran.
"Gimana aku enggak kesel hape yang kemarin aku beli itu, sekarang dijual malah laku separuh dari harga aku beli dulu", jawab Dargombes sambil membuka baju.
"Padahal tempatnya sama, orangnya sama. lah kok harganya turun enggak karuan gini malahan"
"Lah itu kan sudah jadi keputusannya sampean dulu kan Pak?".
"Jadi sampean harus bisa nrimo apapun yang terjadi", bu Dargombes mencoba mendinginkan suasana.
"Udah wes Bu'ne. Engga usah ceramah lagi, aku ini tambah mumet dengar ceramahmu", Dargombes membela diri.
"Nyesel rasanya aku beli hape itu dulu".
"Lebih ngenes lagi ternyata kambing yang aku jual dulu, kata si Tarno kemarin sedang bunting"
"Wah rugi banyak aku poko'e.", keluh Dargombes.
"Ya udah Pak, semua dijadikan aja pelajaran buat kita", bu Dargombes menyahut sembari menyodorkan secangkir kopi.
Dargombes menjawab sembari meminum kopinya, "Iya bu'ne, aku nyesel kenapa dulu enggak nurut katamu aja ya".
"Tapi kira - kira boleh enggak ya kalau kapan - kapan aku jual pekarangan buat beli motor seperti punya Bachtiar?"
"Beli motor?, TIDAK...!", jawab bu Dargombes mendelik.
Hikmah :
"Bu mungkin besok aku mau jual kambing kita satu", kata Dargombes sembari memberi makan kambingnya.
"Loh buat apa toh pak?", tanya bu Dargombes mengernyitkan dahi.
"Wong celengan beras kita di gentong isinya masih banyak".
"Ikan aja tinggal ambil di empang sebelah"
"Mau nyambel kita juga enggak perlu dipusingin dengan harga cabe yang sedang melonjak"
"Apa uangnya itu mau sampean buat kawin lagi?", tanya bu Dargombez cemberut.
"Ah kamu ini ada - ada aja toh Yang, cintaku hanya untuk dikau kok", jawab Dargombes merayu istrinya.
"Aku pingin beli hape bu, biar enggak kalah ma Pak Lurah".
"Lah untuk opo sih Pak, kita beli sesuatu yang enggak penting bagi kita", bu Dargombes menyahut.
"Ah kalau nuruti kamu, enggak bakalan maju kampung ini"
"Ya dibuat telpon - telponan sama teman - temanku di kota toh", timpal Dargombes kesal
"Masak mesti ngandalin kentongan balai desa terus. emang kita ini doro mesti ditabuhin kalau mau kumpul?"
Sambil masuk rumah bu Dargombes menjawab, "Ah terserah wis pak, sampean emang kalau ada maunya enggak bisa dikalahin oleh siapa aja"
"Poko'e aku enggak ikut - ikut kalau ada apa - apa nantinya loh", imbuh Bu Dargombes dari dalam rumah.
Malam itu Dargombes sulit untuk memejamkan mata. Membayangkan besok pastilah namanya bakal melonjak drastis di desanya.
"Mulai besok pasti orang - orang pasti akan sungkan manggil aku lagi si Dargombes wedhus"
"Kalau aku punya hape kan kedudukanku sama seperti Pak Lurah atau Haji Marmo juragan apokat yang juga memiliki hape"
"hahaha, lihat aja besok hai orang - orang ndeso", batin Dargombes meringis.
Esok pagi segera Dargombes menyeret salah satu kambingnya, untuk segera di jual kepada Tarno. Tetangga belakang rumahnya yang sekaligus peternak kambing sama seperti dia. Setelah terjadi kesepakatan harga, segera Dargombes menuju ke kota untuk membeli barang yang amat dia idamkan yaitu sebuah hape.
3 Minggu kemudian....
"Bu keliatannya besok aku mau jual lagi hape ini", kata Dargombes sambil utek - utek hapenya.
"Loh sampean ini piye toh pak?"..
"Kapan hari ngeyel enggak mau dicegah buat beli hape".
"Lah kok sekarang malah mau dijual lagi?", tanya bu Dargombes keheranan.
"Perkiraanku salah Bu. Ternyata punya hape itu enggak enak", jawab Dargombes menghela napas panjang.
"Masak tiap tiga hari sekali aku mesti nitip duit sama Bachtiar kalau pas ke kota buat beli pulsa".
"Wah bisa bangkrut aku kalau gini terus", imbuh Dargombes berat.
"Tapi kan sampean sudah terkenal di desa ini?", bu Dargombes balik bertanya sinis.
"Ya aku emang sudah terkenal Bu'ne, tapi terkenal enggak waras sama anak - anak kecil di desa ini", Dargombes menyahut jengkel.
"Masak gara - gara rumah kita ada di balik bukit, jadi tiap mau nelpon bisanya cuma di pojokan kuburan atas sana".
"Lah aku malah dianggap orang gila sekarang. omong sendiri di pinggir kuburan oleh anak - anak kecil"
"Kalau enggak di kuburan. Naik pohon rambutan dulu baru jaringannya enak".
"Wis emboh Bu'ne. Poko'e besok aku mau minta antar Bachtiar ke kota buat jual hape ini lagi".
"Kesikso aku kalau ceritane gini"
Esoknya Dargombes kembali minta antar tetangganya si Bachtiar. Dengan berboncengan motor dia bermaksud untuk menjual kembali hapenya ke tempat semula.
"Waduh.. waduh. apes..apes poko'e tumpes wes!", teriak Dargombes saat dia masuk rumah sekembali dari kota.
"Loh sampean ini ada apa toh Pak. kok kayak orang habis ngeliat setan pake teriak - teriak?", tanya Bu Dargombes heran.
"Gimana aku enggak kesel hape yang kemarin aku beli itu, sekarang dijual malah laku separuh dari harga aku beli dulu", jawab Dargombes sambil membuka baju.
"Padahal tempatnya sama, orangnya sama. lah kok harganya turun enggak karuan gini malahan"
"Lah itu kan sudah jadi keputusannya sampean dulu kan Pak?".
"Jadi sampean harus bisa nrimo apapun yang terjadi", bu Dargombes mencoba mendinginkan suasana.
"Udah wes Bu'ne. Engga usah ceramah lagi, aku ini tambah mumet dengar ceramahmu", Dargombes membela diri.
"Nyesel rasanya aku beli hape itu dulu".
"Lebih ngenes lagi ternyata kambing yang aku jual dulu, kata si Tarno kemarin sedang bunting"
"Wah rugi banyak aku poko'e.", keluh Dargombes.
"Ya udah Pak, semua dijadikan aja pelajaran buat kita", bu Dargombes menyahut sembari menyodorkan secangkir kopi.
Dargombes menjawab sembari meminum kopinya, "Iya bu'ne, aku nyesel kenapa dulu enggak nurut katamu aja ya".
"Tapi kira - kira boleh enggak ya kalau kapan - kapan aku jual pekarangan buat beli motor seperti punya Bachtiar?"
"Beli motor?, TIDAK...!", jawab bu Dargombes mendelik.
Hikmah :
- Kebahagiaan adakalanya terasa indah saat masih belum ada di dalam genggaman, tapi manakala keinginan itu sudah kita dapatkan rasanya tidak seindah saat kita membayangkannya dulu
- Ambisi berlebihan dalam mengejar nama, gengsi atau status sosial justru akan memberikan kesulitan pada diri kita sendiri
- Kecanggihan teknologi haruslah diimbangi dengan pengetahuan yang memakainya.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp
Benar2 menikmati cerita Dargombes ini sampek ludes des. Oyi critane brow..Sip..! Apalagi hikmahnya. Nggarai ayas melu mikir;
BalasHapushaha,... lucu mas ceritane hehe,. kalau elektronik udah bekas pasti jatuh haha, kecuali tanah dan emas hehe
BalasHapusaku sangat setuju dengan : Kebahagiaan adakalanya terasa indah saat masih belum ada di dalam genggaman, tapi manakala keinginan itu sudah kita dapatkan rasanya tidak seindah saat kita membayangkannya dulu
BalasHapuslucu mas ceritanya
BalasHapusMasbro@
BalasHapusOjo terlalu mikir Bro.. iso uleng umak.. jujur wae aku uleng gawe artikel iki :38
Auraman@
ada lagi yang enggak pernah naik brade.. yaitu sandal
Mr. Pall@
piye mas sudah nemu jawaban pertanyaan saya.. bisa bikn bahagia loh kalau tahu jawabannya
Fitrian@
Monggo.. kulo aturi tertawa Mbak :21
aku wis ngiro lek sampyan nulis bakal apik....
BalasHapussip menarik..
menyesal tiada guna, bersyukur mungkin lebih bisa memberi kebahagiaan... :)
BalasHapusceritanya oke mas, semoga beruntung dalam kontes ini... :)
trimakasih
Pak Dargombes memang Oke ...
BalasHapusSalam dari Solo
Propananda@
BalasHapusaku yo ngiro lek bengi iki awakmu bakal komen hehe.
sukes kontesnya ya Sam
Sukadi@
Matur nuwun Mas.. jenengan mboten tumut kontes :22
Rantansolmj9@
:39 Apa kabar Solo Mas.. lama nih kita enggak bersua ya
Walah pada ditodong sama manager blog champ (mas Cholik).
BalasHapustiga hikmah yang benar adanya
BalasHapuskebahagiaan sering terlihat semu
semoga kita bisa semakin bijak
salam sukses..
sedj
Wakakakakaa, bing-kambing.... Segar untuk cerita pagi2. Haha. Mas, pandai menyimpulkan hikmah euy mantep:D
BalasHapussiippppp.......
BalasHapusteruskan berkarya.....
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.C.B
BalasHapusArtikel anda akan segera di catat
Salam hangat dari Markas New BlogCamp di Surabaya
Wah mas Lozz iki akhire ketok kreativitase, kembangkan mas! Ketoke akeh penerbit sik siap nyetak!
BalasHapusBTW realita dimasyarakat sekarang ini banyak yang begitu, keadaan ekonomi kalah dengan gengsi yang akhirnya menjerumuskan pada jurang kemiskinan yang lebih dalam
Semoga artikelnya bisa jadi pemenang mas Lozz
Cerita yang bagus...TOP BGT
BalasHapuskeren bgt ..
BalasHapussmoga sukses ya dek .. :15
ceritanya menarik deh...
BalasHapusSeru banget bacanya.
saya mah beli HP nya ntar kalo dah terakhir aja. Kalo dah murah dan gak akan keluar tife terbaru lagi hehehe
BalasHapuskeren ceritane koncoku
Aldy@
BalasHapuskapan nih sampean bikin acara todong - todongan juga Om?
Sedjatee@
matur nuwun Mas, semoga juga bisa menjadi hikmah buat saya dan siapa saja
Qefy@
ayo dulur2 Bloofers ikutan berpartisipasi yuk
Muhammad Ridwan@
Makasih kunjungannya Mas.. lanjutkan berkarya :10
Shohibul KUCB@
BalasHapusAlhamdulillah ternyata sampun diverifikasi artikelnya.. matur nuwun Pak Komandan
Mas Tony@
ono - ono wae mas Tony iki... ayo ikutan juga Mas mumpung ada waktu
Smials@
oke deh.. MKSH BNYK :10
Fitr4y@
BalasHapusmakasih Uni.. semoga artikel Uni juga menang
Nadia Meutuah@
eh ada Mbak Nadia nih :31 maksih dah berkunjung ya
Cucuharis@
lah piye nanti Mas kalau saya mau pesan Mie janda, kan enggak bisa nelpon Mas Achoey nih :24
Gengsi jangan mengalahkan Akal budi dan akal sehat. Atas stempel komandan blogcamp, JURI datang menilai. Terima kasih atas cerita penuh hikmah. Salam hangat
BalasHapushahahahaha...
BalasHapusowalah dargombes dargombes..
kebahagiaan gak hanya diukur dari materi
BalasHapus-apa yang baik menurut kita, blom tentu baik di mata Allah-
*ijin ngelink blognya ya!
Cihuuuuuuuuyyyyy... ceritanya asoy geboy.. :)
BalasHapusbener banget tuh ketiga hikmahnya mas.. :)
bener2 deh dargombes,, ehehe...
eh, motor kayak bachtiar harganya berapa ya mas?? :P
waaah bachtiar provokasinya....*CANGGIH CERITA RAKYAT YANG SATU INI, ISINYA TENTANG GADGET!
BalasHapusJumialely@
BalasHapusmonggo bu Juri.. kulo haturaken.. diunjuk rumiyen es teh'e nggih.. :11
Kira@
loh kenal dengan si Dargombes ya..?
Bundamahes@
monggo.. saya link balik deh, biar kalau saya lagi kangen ma Mahes jadi enak nyarinya :28
Advertiyha@
apa motor..? emang mbak Iyha mau dipelototin bu Dargombes :19
Adetruna@
heeh kali Mas.. wong bachtiar itu juga sering pinjam kok hape Dargombes hehehe
setuju,setuju... tp sebenarnya aku malah geli baca ceritanya, lucu, apalagi yg bagian kuburannya, hahaha..aku g bs ngebayangin gmn rasanya itu bapak setiap nelp begitu crnya. hahaha.., lucu. Oya, maaf, aku kn bukan org jawa, mo nanya mas, wedhus itu apa sih?srg denger, apalgi pasca merapi; wedhus gembel. Makasih..
BalasHapusKadang kecangihan tekhnologi yang tidak cocok bagi kita malah membuat kita terbelenggu oleh tekhnologi itu sendiri. :14
BalasHapusSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
iya emg punya hp ga enak habis2in duit hahahahahahaha.............
BalasHapusWits@
BalasHapusWedhus it's mean Goat.. ato bahasa latinnya embek
Sugeng@
lah ini yang jago teknologi buat nanam cabe sudah datang :14
Menone@
:36 bener nih enggak butuh hape lagi
wah cerita nya bagus..
BalasHapusapa lagi hikmah nya sangat bagus :D
setuju kang... jika kita sebagai pengguna canggihnya tekhnologi tapi gag ngerti gunainnya, saiia rasa percuma juga :( seperti saiia nii :( hiks hiks hiks
BalasHapusSuatu cerita yang benar-benar membawa hikmah, banyak kejutan disana, hebattt... bukan sekedar cerita, namun sekaligus mengingatkan kita yang kadang-kadang keblinger sama yang namanya teknologi, ayo semangat kang, aku melu ndukung, kang akbar pancen oyee
BalasHapuswkwkwkkkkk.... asli mules mbacanya(lucu...). bagus banget tulisannya... ^menghibur^^
BalasHapusDariz Firzan@
BalasHapusMas Dariz bisa kok bikin cerita yang lebih bagus dari itu
Genial@
lah disyukuri donk.. ngeblog juga teknologi loh
Astrasatria@
:12 matur nuwun Kang. ayo melu pisan kontesnya
Ientanainie@
loh..loh.. awas jangan kenceng - kenceng ketawanya loh Mbak :21
selain sandal ada juga mas , yaitu sikat gigi hehe, aya aya wae to mas haha
BalasHapussalam pelayaran auraman
ia maksudnya gtu kang... :)
BalasHapusHahahahah..
BalasHapuskeren mas ceritane..
salam buat dargombes ya
sukse mas kontesnya
memang kadang kita silau dengan apa yang dimiliki orang lain ya mas.... kadang logika tersingkirkan dengan rasa iri yang berlebih.....
BalasHapusCerita yang menarik, dan semoga menang.
BalasHapushaha...kasian mau jadi terkenal malah dikatain kurang waras.wis tak doakan sing nulis ngga ketularan dan bisa memenangkan kontesnya,nek wis menang ojo lali traktir aku yo..???
BalasHapusSalam
rumahnya baru nih Lozz,,, tahun baru, semangat baru,, :)
BalasHapusceritanya apik banget, mengena,, contohnya sih Hp, tapi banyak kebutuhan lain yg membuat kita seperti Pak Dargombes..
Cerita yang sangat menginspirasi, memang sudah seharusnya berpikir baik-baik sebelum bertindak...
BalasHapusSALAM hangat dari Kendari... :)
Auraman@
BalasHapuswkwkwk... masih kalah dengan sandal donk.. kan selalu turun dibawah
Genial@
lah mampir lagi nih Mas.. matur nuwun ya
Apikecil@
oke deh.. slam lestari wae yo :23
Octa Winanda@
eh Mas Octa.. sudah bangun nih rupanya
Cyber Katrox@
BalasHapusoke tenkyu Mas...
Daun@
begh kok malah nyangkutin sing nulis sih :18
Ysalma@
heeh nih Mbak rumah baru dengan satpam baru bernama Dargombes hehehe
Tusuda@
mataur nuwun Bli.. semoga yang nulis enggak ikut ketularan gegabah separti Dargombes
haha
BalasHapuskadang kita merasa kalo di tempat tertinggi itu menyenangkan
tapi di saat kita di tempat tertinggi itu malah membosankan
malah kadang menyusahkan kita..
kak
BalasHapusaku link ya blog nya
okeh
linkback ya kak
makasih
:D
Ceritanya menarik mas.. Sing jenenge Dargombes ketbiyen ra tau beneh. hehehe... semoga sukses di kontesnya pakdhe.. :)
BalasHapusmaz Lozz....aku lom nemu jawabane hehehe salam yo
BalasHapusAkaneD'Sila@
BalasHapusoke..oke udah saya cantolin juga kok linknya
Fendik@
Matur nuwun mas.. slam buat Mbaknya ma si ganteng Wildan ya :20
Mr. Pall@
:19 wah piye iki juragan kuis, kok maah enggak bisa nebak pertanyaan saya
ngeri amat, nyari sinyal harus ke kuburan dulu :p
BalasHapusyang pasti... HP baru akan kepake kalau ada yang bisa ditelpon, hehehe :)
ceritane mantep kang...hehehe..
BalasHapusmenghibur juga ceritanya kang :D
BalasHapusRime@
BalasHapusHape baru juga baru bisa kepake kalau sinyalnya baik hehehe.. makasih dah berkunjung ya
Xenia@
Mantep juga tuh kalau bisa dapat Xenia.. sukses ya
Kumpulan Hot threads Kaskus@
Alhamdulilah, ternyata ada juga yang merasa terhibur dengan tulisanku.. makasih yo kang :10
manusia indonesia sudah semakin tersihir sama yang namanya hape.. :( hiks hiks.. selalu gak pernah lepas benda satu ini dari genggaman.. jika terlupa... alangkah kebakaran jenggotnya.. duhh :(
BalasHapusmaklum.. ketika GENGSI diutamakan, ya akhirnya sengsara.. :D
BalasHapussalam kenal kang.. :D
hehe,,,
BalasHapusitu cerita tahun berapa mas?
di kampung saya yang pelosok kali pun udah pada pake Hape soale,, :D
:17
hahaha pak dargombes kena batunya:21,,kita mesti sabar ,,nurut omongan istri,,hehe cerita yg menarik,,salam kenal,,:11
BalasHapusmenurut saya haruslah bijak dalam berkeluarga...:24
BalasHapushhhmmm....postingan yang bermanfaat broo...
BalasHapusthank's..
aku pasang link kmu di blogku ya..??
Postingannya bagus banget. Semoga suami or istri yang biasa gak dengerin omongan pasangannya, yang biasanya suka egois baca nih postingan, jadi bisa insyaf and sadar.
BalasHapuskang.. ada hape yg gag kepake apa kang??? :)
BalasHapusLucuuu... :D
BalasHapusTapi, itu bener. Orang2 kita kan kebanyakan suka latah. Orang lain punya apa, langsung pengen pdhl gak tau cara makainya.
inspiratif banget kang tulisanya.
BalasHapusoh ya suksess buat kontesnya ya kang
Merliza@
BalasHapustermasuk yang komen kan..?? :19
Chapunx32b@
wah namanya seperti nama organisasi P.A saya nih. heeh salam kenal balik ya
Mashury@
mungkin itu zaman saat situ masih belum ngerti yang namanya blog :21
Ahmad'z@
makasih dah berkunjung ya.. slam kenal balik dari Jember
Julicavero@
BalasHapusyupz betul, kita berkeluarga kan harus menjalin komunikasi yang baik ma istri.. (sok tau, padahal yang nulis belum punya istri) :29
Usman Jambak@
dengan senang hati Mas, tuh udah aku pasang juga punya anda...
Atikah@
Amieen.. semoga juga saya enggak ikutan egois nanti seperti Dargombez
Genial@
BalasHapushapenya dargombez tuh enggak kepake.. eman mau dibeli tah bro hahahaha
Mirnarizka@
lah Mbak Mirna ini piye toh.. dibawah tadi terharu ampe nangis, lah sekarang malah mringis ndiri nih
And1k@
:30 makasih ya.. enggak ikutan juga nih Brade
Cermin hikmahnya sangat inspiratif Mas!
BalasHapusMemang manusia kadang punya sifat ria, serakah, iri hati dan sebagainya.
Kadang manusia baru sadar akan sifat buruknya saat merasakan akibat dari sifat buruk tersebut.
Semoga kita terhindar dari sifat-sifat buruk itu, amin!
Sukses buat Mas dan keluarga! Amin!
suatu cerita yg memiliki bnyak arti dalam kehidupan.....
BalasHapusngomong2 tu crtax spa sam?????
endi iki mbak chaterine kok ngga ada lagi...??
BalasHapushehehe ;)
ronda malam ngantuk2, menu na mash yg ky kemaren ... ckckckck
BalasHapusceritane renyah gurih sedrhana tapi mengena....slam kenal bro
BalasHapusSuka sama ceritanya :10
BalasHapusceritanya sederhana tapi penuh makna nih brother
BalasHapuskeren :)
kisah yang sarat makna, Akbar.
BalasHapusmembacanya seperti menertawakan diri sendiri,
begitulah kebanyakan dari kita berbuat sesuatu tanpa ilmu, jadinya malah keblinger .
Semoga beruntung di acara KUCB ini ,Akbar :)
salam
Hmm...
BalasHapusRumput tetangga biasanya memang kelihatan lbh hijau ya...hehehe
Yah, pintar2nya ajah kita mengendalikan antara keinginan dan kebutuhan... :)
Erdien@
BalasHapusAmien.. sukses yo Kang buat targetnya
Paryogi Jodi Kusuma@
Yo critane Dargombes le.. masak bang Lozz sih
Daun@
sik mas.. iki ora nemu - nemu bahan :25
Fitr4y@
heeh Uni.. untuk sementara habisin ini dulu deh
jangan grusa-grusu dalam ambil keputusan ya bang?hhe
BalasHapusoh ya, semoga sukses lombanya hhe. caranya ikut lomba gimana bang>
Riez@
BalasHapusemang makanan nih renyah 'n gurih :21
Sya@
:31 Makasih Mbak..
Julie@
Wow ada Mbak Julie lah yaw.. maksih ya Mbak..
Bundadontworry@
terima kasih Bunda.. yang penting berpartisipasi aja deh Akbar..
Vany@
bener.. jangan ampe kita silau melihat kebahagiaan orang lain.
ampiran malam menjelang bu2 nii kang :)
BalasHapusgmn hapenya?
Cahyanugraha@
BalasHapustuh kan ada di link atas.. langsung aja deh ke TKP
Genial@
nanya Dargombes aja deh masalah hape hehe
wakkk..wong ndeso di kmpung toh pengen punya hape :D mending ksi ke saya aja hpeny :D
BalasHapusbagus banget ceritanya, smoga menang yachh......salam kenal
BalasHapuspenuh imajinasi...sukses dalam kontes ya... balesan kunjungannya ditunggu..
BalasHapushaha... suka banget kisah dargombesnya...
BalasHapusbahasanya natural n sangat menjiwai... seolah2 kisah nyata penulis sendiri xixixixi... wokeh..! kereeen..
Kang Ian@
BalasHapuslah kalau di kasih saya juga mau kok Kang
Nia@
makasih Mbak.. slam kenal balik ya
Islam Mumtaz@
oke makasih ya.. Insya Allah saya mampir juga
Bunda Azka@
loh berarti saya Dargomes donk :38
jangan jangan ... hiks.. :21
BalasHapusLozz10x, alur cerita yang sederhana tapi padat dengan humor. Ampe bunda tuh ketawa-ketiwi didepan komputer pas baca ber-hp-ria di kuburan ma harus naek pohon rambutan ha-ha-ha-ha-ha....sekarang giliran bunda deh yang dibilang gini nih ma cucuku: iiiccchhh....bunda koq ketawa sendiri sih??? Lozz.....bunda tarohan nih pasti cerita si Dargombes menang dalam kontes. Hayyoooo, kalo menang bagi paro ya hadiahnya, xixixixixixiiiiiiiiiii...
BalasHapusAlo mas,
BalasHapustabungan sudah saya kirim via ATM
silahkan di cek
Buku segera dikirim
Salam hangat dari Surabaya
Ceritane lucu tapi hikma e bener bener mantep ka,
BalasHapusTerus berkarya ea ;-)