Sudah 100 Hari

Tanpa terasa sampai detik ini Essip ditakdirkan bernapas. Tanpa terasa pula sudah seratus hari penyakit yang ditularkan oleh sahabat Brohakim ini menjangkit di tubuh saya. Sebuah Virus yang kadang muncul kadang hilang dalam kehidupan saya.

Yah, begitulah perasaan saya sejak berkenalan dengan dunia blogging. Adakalanya bersemangat untuk menuliskan apa saja yang ada di benak saya. Kadang pula ada perasaan enggan untuk menyentuhnya, tatkala isi otak bercampur dengan kejenuhan yang tak bisa saya uraikan darimana asalnya.

"Apa Yang Harus Kutuliskan", itulah sebuah pertanyaan yang menghantui saya saat pertama kali mencoba merangkai kata lewat blog ini. Sebuah pertanyaan klasik sebagai seorang pemula yang merasa tidak punya bakat sama sekali dengan dunia sastra dan bahasa. Tapi Alhamdulillah, saya masih mempunyai semangat untuk belajar dengan cara nonggo di rumah dulur - dulur blogger lainnya. Dan tanpa saya sadari hingga detik ini sudah 38 posting yang telah saya tuliskan. Sebuah angka yang menyadarkan saya bahwa kita tidak akan pernah tahu apa yang ada didalam diri kita, jika kita tidak berusaha menggali dan mengeluarkannya sendiri.

Di hari yang keseratus ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang telah mengenalkan saya dan membuat saya betah untuk terus bernapas di  dunia ajaib bernama blogging ini.

1. Bro Hakim (Acacicu) - Jangan khawatir brade, aku masih disampingmu kok, untuk mewujudkan impian kecil kita. 
2. Om Aldy - Matur nuwun sarannya Om tentang template saya dulu, memang benar kata anda lebih memuaskan jika itu hasil karya kita sendiri meski wujudnya hanya tampilan sederhana.
3. Bundadontworry - Maaf loh Bunda jika saya sering nyuri inspirasi dari blog anda.

Juga kepada semuanya deh dulur blogger yang pernah mampir kesini. Maaf jika ada penyambutan yang kiranya kurang berkenan di hati anda. Ingatkan saya jika saya belum berkunjung balik ke rumah anda. Tolong jangan pahami saya sombong jika saya tidak bisa berkomentar di blog anda, tapi maklumi jika procesor otak saya mungkin terlalu lemot untuk memahami apa yang anda tuliskan.

Semoga rumah saya ini bisa bermanfaat untuk saya dan siapa saja yang pernah singgah di dalamnya. Bisa saling bertegur sapa ria lewat berandanya. Meneduhkan hati bagi siapa saja yang memasuki kamarnya, dan bisa memberikan sajian menu pengetahuan atau renungan yang dihasilkan dari dapur rumahnya.

Sekali lagi terima kasih semuanya..Lophe Yu All...