Memo 'tuk Bang Koar
Memo ini ditujukan buat seorang kawan yang saya kenal lewat sebuah grup di FB.
Hallo apa kabar Bang Koar?. Lama juga saya tidak bertegur sapa dengan anda. Padahal dulu kita getol sekali untuk berdiskusi tentang apa yang saat ini menjadi perbedaan diantara kita. Yah, hanya sebuah diskusi atau yang biasa saya sebut sebagai obrolan ringan sembari minum kopi. Bukan sebuah perdebatan tentang keyakinan seperti yang selalu anda banggakan.
Lama juga saya mengawasi kiprah anda di dunia maya. Saya pikir saat ini anda sudah merasa capek untuk berkoar dari dinding FB satu ke FB yang lainnya. Tapi ah ternyata perkiraan saya salah. Ternyata anda masih lantang untuk meneriakkan dan memaksakan apa yang saat ini anda yakini ke dalam lubuk hati semua orang.
Sebenarnya apa yang anda cari Bang Koar?. Ketenaran anda telah genggam. Kekayaan juga bukan sesuatu yang asing buat anda. Tapi kenapa anda terus menghembuskan napas kebencian kepada setiap orang yang berbeda dengan keyakinan anda. Bukankah pernah saya bilang jika keyakinan itu adalah sesuatu yang diperoleh seseorang dari proses pencarian. Bukan hanya sebatas keyakinan yang didasari oleh dogma katanya, katanya dan katanya. Tapi kenapa terus anda mencoba paksakan?.
Maaf bang Koar, saya bukanlah ahli debat bertaraf internasional seperti anda. Saya hanyalah seorang yang haus akan sebuah pengetahuan. Ya saya hanya belajar memahami tentang arti kata dari sebuah perbedaan. Sebuah anugerah dari Tuhan yang terasa indah apabila kita semua bisa saling menghormati. Namun jika anda masih merasa gerah dengan perbedaan itu. Kenapa anda tidak mencari dan tinggal saja di belahan bumi yang cuma mengakui keyakinan yang anda anut?.
Sudahlah Bang Koar, tak usah diteruskan perdebatan ini. Bagi saya perdebatan hanyalah permainan bersilat lidah semata. Pintar mengelak saat terdesak, tapi secepat kilat menghantam musuh saat ada kesempatan. Lebih baik anda mengamalkan apa yang saat ini anda yakini, dan sebaliknya saya juga akan mengamalkan apa yang saat ini saya ikuti.
Hentikan kebiasaan berdusta jika anda adalah utusan langit, karena perilaku anda di bumi sudah mencerminkan jika anda bukanlah manusia pilihan dari langit. Sekali lagi, itu dusta Bang Koar!. Sudah banyak kalam Illahi yang mengisyaratkan seperti apa manusia pilihan langit itu. Apakah orang itu anda?. Ah saya pikir tidak..!. Manusia langit selalu memelihara lidahnya dari kekotoran. Dia juga senantiasa memandang arti dari sebuah perbedaan lewat tatapan kasih sayang. Bukan lewat hujatan, kebencian dan kesombongan yang selalu anda hembuskan.
Mungkin anda cuma menganggap sampah tulisan ini Bang Koar. Tak bernilai sesenpun dibanding dengan artikel-artikel anda yang harganya jutaan dollar. Tapi sebagai saudara sebangsa saya hanya eman atau kalau boleh merasa kasihan dengan anda. Yah sebuah bentuk rasa perhatian saya kepada seseorang yang berambisi mencari sensasi dan materi lewat sebuah anugerah Illahi yang bernama perbedaan.
Oh ya jika saja terawang gaib anda pernah melihat orang-orang seperti saya menangis di neraka. Mungkin anda salah lihat Bang Koar. Karena jika saja neraka yang jadi tempat saya, bukanlah menangis yang akan saya lakukan. Tapi tersenyum, karena setidaknya selama di bumi saya selalu menghormati dan hidup berdampingan mesra dengan orang-orang yang berbeda keyakinan seperti anda..
Semoga Tuhan membuka hati nurani dan menyadarkan anda saudara.
Memo ini ditujukan juga kepada situs, blog, akun FB atau siapapun yang selalu menghujat agama manapun.
Hallo apa kabar Bang Koar?. Lama juga saya tidak bertegur sapa dengan anda. Padahal dulu kita getol sekali untuk berdiskusi tentang apa yang saat ini menjadi perbedaan diantara kita. Yah, hanya sebuah diskusi atau yang biasa saya sebut sebagai obrolan ringan sembari minum kopi. Bukan sebuah perdebatan tentang keyakinan seperti yang selalu anda banggakan.
Lama juga saya mengawasi kiprah anda di dunia maya. Saya pikir saat ini anda sudah merasa capek untuk berkoar dari dinding FB satu ke FB yang lainnya. Tapi ah ternyata perkiraan saya salah. Ternyata anda masih lantang untuk meneriakkan dan memaksakan apa yang saat ini anda yakini ke dalam lubuk hati semua orang.
Sebenarnya apa yang anda cari Bang Koar?. Ketenaran anda telah genggam. Kekayaan juga bukan sesuatu yang asing buat anda. Tapi kenapa anda terus menghembuskan napas kebencian kepada setiap orang yang berbeda dengan keyakinan anda. Bukankah pernah saya bilang jika keyakinan itu adalah sesuatu yang diperoleh seseorang dari proses pencarian. Bukan hanya sebatas keyakinan yang didasari oleh dogma katanya, katanya dan katanya. Tapi kenapa terus anda mencoba paksakan?.
Maaf bang Koar, saya bukanlah ahli debat bertaraf internasional seperti anda. Saya hanyalah seorang yang haus akan sebuah pengetahuan. Ya saya hanya belajar memahami tentang arti kata dari sebuah perbedaan. Sebuah anugerah dari Tuhan yang terasa indah apabila kita semua bisa saling menghormati. Namun jika anda masih merasa gerah dengan perbedaan itu. Kenapa anda tidak mencari dan tinggal saja di belahan bumi yang cuma mengakui keyakinan yang anda anut?.
Sudahlah Bang Koar, tak usah diteruskan perdebatan ini. Bagi saya perdebatan hanyalah permainan bersilat lidah semata. Pintar mengelak saat terdesak, tapi secepat kilat menghantam musuh saat ada kesempatan. Lebih baik anda mengamalkan apa yang saat ini anda yakini, dan sebaliknya saya juga akan mengamalkan apa yang saat ini saya ikuti.
Hentikan kebiasaan berdusta jika anda adalah utusan langit, karena perilaku anda di bumi sudah mencerminkan jika anda bukanlah manusia pilihan dari langit. Sekali lagi, itu dusta Bang Koar!. Sudah banyak kalam Illahi yang mengisyaratkan seperti apa manusia pilihan langit itu. Apakah orang itu anda?. Ah saya pikir tidak..!. Manusia langit selalu memelihara lidahnya dari kekotoran. Dia juga senantiasa memandang arti dari sebuah perbedaan lewat tatapan kasih sayang. Bukan lewat hujatan, kebencian dan kesombongan yang selalu anda hembuskan.
Mungkin anda cuma menganggap sampah tulisan ini Bang Koar. Tak bernilai sesenpun dibanding dengan artikel-artikel anda yang harganya jutaan dollar. Tapi sebagai saudara sebangsa saya hanya eman atau kalau boleh merasa kasihan dengan anda. Yah sebuah bentuk rasa perhatian saya kepada seseorang yang berambisi mencari sensasi dan materi lewat sebuah anugerah Illahi yang bernama perbedaan.
Oh ya jika saja terawang gaib anda pernah melihat orang-orang seperti saya menangis di neraka. Mungkin anda salah lihat Bang Koar. Karena jika saja neraka yang jadi tempat saya, bukanlah menangis yang akan saya lakukan. Tapi tersenyum, karena setidaknya selama di bumi saya selalu menghormati dan hidup berdampingan mesra dengan orang-orang yang berbeda keyakinan seperti anda..
Semoga Tuhan membuka hati nurani dan menyadarkan anda saudara.
Memo ini ditujukan juga kepada situs, blog, akun FB atau siapapun yang selalu menghujat agama manapun.
semoga tidak ada lagi bang koar yang lain, yang menyebarkan hal yang tidak mengenakan hati. karena perbedaan itu sebenarnya fitrah. ketika kita tidak menyukai yang ada (perbedaan). berarti kita telah menyalahi fitrah itu sendiri...
BalasHapussemoga bang koar itu di bukakan pintu hatinya....
Semoga kita senantiasa selalu saling menjaga(ucapan,tindakan ataupun sikap) karena kita semua saudara..... perbedaan itu ada untuk kita bersama jalani salimg berbagi inpirasi. bagi saya media blog adalah sarana berkreasi & berbagi memperkuat talu sillaturahmi.
BalasHapussorry salah ketik maksudnya tali sillaturahmi....hihihihiihi salam lestari
BalasHapustulisan yang bagus, semoga jangan ada lagi bang koar-bang koar yang lainnya,,,,,jadikan setiap perbedaan itu sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan karena di hadapan Tuhan kita semua sama.
BalasHapusWew. . Serem amat tuh orang ampe segitunya.
BalasHapusSemoga dia diberikan hidayah oleh Nya.
Salam.. .
Memo yang menyeramkan, hehe...
BalasHapusdamai2 aja ah, masih agak bete dengan komentar seseorang diblog aku tentang agama juga :(
BalasHapusZico@
BalasHapusbetul brade.. mungkin lebih baik aja tinggal di planet lain yo
Arief Bayoe Sapoetra@
amien..amien... berkate endi :21
Srikandi Hati@
Amien semoga aja Mbak, kita selalu bisa menjaga kerukunan
Mood@
BalasHapussemoga Kang... biar enggak tambah runyam lagi Indonesia
Masbro@
serem tapi ngguyu hahaha
Lidya@
:20 saya selalu cinta damai kok Mbak
wahhh temanya berat kang..hihihi ...
BalasHapussepaham .. "orang yg haus pengetahuan "
i agree with you sir ( boso londo iki jane )
Meski aku sering juga mnelihat perdebatan di blog amupun di situs2 tapi aku jarang sekali masuk ke dalam jebakan nya. Prinsipku, kalau kita berkomentar di blog atau situs nya, mereka akan berbesar kepala karena tulisan nya ada yang meklihat dan menangapi. Biarlah mereka berujar apa saja karena kebenaran hakiki hanya menjadi milik NYA.
BalasHapusSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
padahal pemilik langit sendiri mengatakan "tidak ada paksaan dalam keyakinan"
BalasHapusBrigadir Kopi@
BalasHapusArtine iku opo Kang.. di google translate lah hehe
Sugeng@
bener Kang.. mending dihindari... sing waras ngalah wis
Bunda Azka@
betul Bunda... ojo mekso-mekso kalau untuk urusan yang di dalam hati... makasih dah berkunjung, kok lama enggak muncul? :22
Sebenarnya semua keyakinan tujuannya sama, sama sama untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup berdampingan dengan sesama dan lingkungan....
BalasHapusArtikel anda bagus sekali, jika ada yg bilang ga bagus berarti dia tak menghargai karya orang, setiap karya itu mahal nilainya ya ga hehehe
BalasHapusbagiku agamaku, bagimu agamamu...
BalasHapusHehehe..apik pisan "Memonya" tapi sayank "Bang Koar" wes gak aktif nang kunu sam dia mendirikan Link lain,,soalnya nang Link lama dia sudah gak laku...MERDEKA !!!
BalasHapusbro akbar...apabila seseorang sudah mengklaim punya ilmu agam yang mumpuni tapi kerjaanya masih hujat sana hujat sini, koq....seperti orang yang ga punya ilmu agama yah???....
BalasHapusdamai itu jauh lebih baik daripada perang....pisss ah
wew.. qu di t4 kerja kemaren juga berteman dg orang yg berbeda agama,, bahkan qu punya teman yg gak ketauan agamanya apa,, tapi kita semua saling menghargai, saling mengingatkan.. kadang mereka malah yg suruh aku sholat padahal belum waktunya .. heheheh
BalasHapuskalaupun mesti berakhir di neraka... tp bukankah itu atas ridho yg Kuasa..?!?! bukannya kita seharusnya berbangga.. karena Dia ridho nya kita tuk di sana saja dan bukan di surga :(
BalasHapusYah, orang model seperti itulah yang tidak membawa angin segar bagi persohiblogan atau sejenisnya, tapi malah menimbulkan kegerahan Hmmh ...
BalasHapusBtw, balasan komen ente kok ga kewoco seh kang :(
Bang Koar itu siapa sih...
BalasHapusAku bingung sendiri baca ini!
Mumet dah!
Hiduup Bang Koar..
BalasHapusHHahahay..
^_^
SALAM BERKAWAND
Semoga orang2 bisa pada kalem2 aja ya... :)
BalasHapusCapek juga kalo pada tereak2 melulu...
Sih gaya rek, tampilan baru...essip;
BalasHapusaku ssl denger kalimat ini; different is nice. Beda itu indah. Bagiamana, setuju?
BalasHapustergantung bgmn kita menyikapinya ya
lho, bukankah dengan ilmu agama yg katanya sudah mumpuni, malah tidak pernah ingin menghujat agama lain, Akbar?
BalasHapussedangkan Allah swt sendiri yang Maha Segalanya ,telah menurunkan sebuah surat di Al-qur'an (surah al-kafirun), yang secara tersurat dan tersirat utk saling menghormati agama masing2?
salam
gak ada komentr untuk org seperti itu. selamat pagi sobat ^^
BalasHapusHentikan kebiasaan berdusta jika anda adalah utusan langit, karena perilaku anda di bumi sudah mencerminkan jika anda bukanlah manusia pilihan dari langit.
BalasHapussetuja banget dengan kata-kata ini :)
walaupun ada perbedaan yang penting tidak saling memusuhi atau memerangi satu sama lain,
BalasHapusdan tercupta kedamaian dibangsa ini.
dari pada berkoar lebih baik bersepeda
BalasHapuskalo aku males berurusan dengan para bang Koar itu mas kopral,, orang kok sukanya repot ya? apa mereka ndak pengen hidup damai ayem tentrem saling menghargai
BalasHapussalam kenal gan ;)
BalasHapusada info menarik gan.
pastikan mampir ke sini juga
Onok opo Mas.. Sopo iku Bang Koar? Wes gak usah direken, sabar.
BalasHapusaku bingung, sopo iku bang Koar?? kenalne ta bro... jarne wes pojare dekne sing sabar mawon nggih, selalu ada perbedaan...
BalasHapusmantap mas.......saya suka ini.....bang koar pasti nyesel tuh
BalasHapusLozz, iya-iya-iya, gak lupa bunda pasti bw sandalnya dalam kantong kresek, hihihii..
BalasHapusSoal si Bang Koar ini,sama tuh pertanyaan bunda ma Mas Masyhury: "Sopo toh bang Koar iki?". Biarkan anjing menggonggong-lah kafilah Islam tetap berlalu. Kan ada tuh di Surah Al-Kafirun Lakum dinukum wa liya din (Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
Memonya kepanjangan tetapi memang harus ditulis semua..
BalasHapusSekalian bikin memo untuk Nurdin yaa..
Imam Shyhox@
BalasHapusBetul sam, sama-sama mencari surga kan haruse rukun yo
Anisayu@
makasih Mbak dah mampir balik kesini
Zulham@
setuju Kang....!!
Sofyan@
wis..wis sing waras ngalah wis
Necky@
BalasHapusbetul Pak Necky.. kan mending kita rukun bisa ngopi-ngopi bareng ya Pak hehe
Fitr4y@
tuh baru namanya toleransi Uni..
Merliza@
tapi saya enggak pingin masuk neraka loh Mbak hehe
Ratansolmj9@
biasa kang lagi umek-umek tampilan, kalau orang Jawa bilang komennya di makan buto hahaha
Mashuruy@
hahaha kalau bingung bawa pemandu jalan Bro
Anggar Berkawand@
BalasHapusbegh awas saya bilangin bang Koar loh
Kakaakin@
bener.. mending enakan senam ya hehe
Masbro@
sih gaya rek kaos leaknya baru juga
Wits@
betul... beda itu indah lah yaw..
Gayahidup@
BalasHapusbetul Bun udah jelas kok... makanya saya selalu ingat kata Bunda dulu.. sing waras ngalah rek
Senja@
selamat malem Mbak cantik...ehm..ehm
Bebek@
apanya setuju Bek..?? jelasin donk hehehe
Bali Property@
itu yang saya maksud Mas.. perbedaan harusnya disikapi dengan rasa saling melengkapi
Komuter@
BalasHapusbetul Mas... saya bonceng belakang aja ya hehe
Advertiyha@
iya Mbak Iyha... mending berteman dengan bang Dasrun ya..
Wintop@
salam kenal juga.. maaf saya bukan juragan hahaha, oke bentar lagi saya intip
Bagoes@
enggak kok sam.. kan saiki wis dadi blogger hehe
Wa one@
BalasHapusBang koar itu sering ngopi kok di warungmu hehe, santai brade
Blackbox@
hehe kok malah kayak iklan rokok nih pake mantep, ada yang kuarng tuh.. Gurih hiahaha
Goodcrab@
yang jelas bang Koar enggak gaul kayak Bunda Yati deh hehehe
Gie wahyudi@
mumpung banyak kertas brade.. wah sapa tuh Nurdin..??
saya sudah tobat jadi bang koar mas males ah fban :D
BalasHapuskan ian@
BalasHapusjadi bang mandor aja Kang atau bang Cuwil hehe