Keluarga Itu Bernama Tamasya
Jika saja ditanya Band apa yang menjadi favorit saya. Mungkin seketika saya akan menjawab Tamasya Band. Sebuah band yang berasal dari kota saya sendiri yaitu Jember tercinta.
Bagi saya lagu-lagu Tamasya bukan hanya sekedar instrumen bunyi-bunyian yang merdu di telinga. Namun disitu banyak sekali pesan moral yang rasanya begitu mrekes hati saat kita dengarkan. bermacam realita kehidupan yang dituangkan dalam sebuah lagu, yang tentunya memaksa kita untuk sedikit merenung saat mendengarnya.
Tamasya adalah semangat bagi saya dan adik-adik saya di Wachana. Tamasya selalu ada di sela-sela saat kami memainkan gitar bersama. Dan di saat kami bersama berdendang ria dengan lagunya, disitu kami sadar jika dunia ini terlalu indah dilewatkan begitu saja tanpa sebuah karya. Tamasya-lah yang menjadi semangat kami untuk bisa terus bertahan berdiri di kaki sendiri.
Alhamdulillah, semalam album Save the Tree #3 mereka telah resmi launching. Saya dan adik-adik saya turut bahagia merasakannya, karena mungkin suasana sekretariat pencinta alam kami akan lebih ceria lagi dengan lagu-lagu baru mereka.
Saya pun merasa bahagia menjadi bagian dalam sejarah mereka, karena dalam acara kemarin album Keluarga Tamasya juga turut diluncurkan. Sebuah album kompilasi lagu-lagu dari beberapa keluarga Tamasya dan kebetulan juga ada dua buah lagu yang saya pun turut menyanyikannya disitu.
Selamat untuk album ketiganya buat Tamasya. Meski kadang lelah jangan pernah hentikan langkah untuk membuat karya-karya kalian yang senantiasa indah. Aku dan adik-adikku selalu rindu dengan karya-karyamu. Jangan khawatir, kami selalu ada di barisan depan saat alunan gitarmu mulai dimainkan. Kami pun akan selalu menjawab lantang saat salam lestari di teriakkan di sela-sela aksi panggungmu.
Bagi saya lagu-lagu Tamasya bukan hanya sekedar instrumen bunyi-bunyian yang merdu di telinga. Namun disitu banyak sekali pesan moral yang rasanya begitu mrekes hati saat kita dengarkan. bermacam realita kehidupan yang dituangkan dalam sebuah lagu, yang tentunya memaksa kita untuk sedikit merenung saat mendengarnya.
Tamasya adalah semangat bagi saya dan adik-adik saya di Wachana. Tamasya selalu ada di sela-sela saat kami memainkan gitar bersama. Dan di saat kami bersama berdendang ria dengan lagunya, disitu kami sadar jika dunia ini terlalu indah dilewatkan begitu saja tanpa sebuah karya. Tamasya-lah yang menjadi semangat kami untuk bisa terus bertahan berdiri di kaki sendiri.
Alhamdulillah, semalam album Save the Tree #3 mereka telah resmi launching. Saya dan adik-adik saya turut bahagia merasakannya, karena mungkin suasana sekretariat pencinta alam kami akan lebih ceria lagi dengan lagu-lagu baru mereka.
Saya pun merasa bahagia menjadi bagian dalam sejarah mereka, karena dalam acara kemarin album Keluarga Tamasya juga turut diluncurkan. Sebuah album kompilasi lagu-lagu dari beberapa keluarga Tamasya dan kebetulan juga ada dua buah lagu yang saya pun turut menyanyikannya disitu.
Selamat untuk album ketiganya buat Tamasya. Meski kadang lelah jangan pernah hentikan langkah untuk membuat karya-karya kalian yang senantiasa indah. Aku dan adik-adikku selalu rindu dengan karya-karyamu. Jangan khawatir, kami selalu ada di barisan depan saat alunan gitarmu mulai dimainkan. Kami pun akan selalu menjawab lantang saat salam lestari di teriakkan di sela-sela aksi panggungmu.