Akulah Sheriff Wildguns

Untuk menghilangkan kejenuhan saat melakukan piket sebagai seorang satpam dunia maya, selain ngeblog dan memulung duit recehan di dunia maya. Saya juga suka bermain game bernama Wildguns. Sebuah game online strategi ala Empire dengan setting kehidupan cowboy di dunia barat.

Saya pikir game ini patut dicoba bagi anda yang mungkin banyak menghabiskan aktifitas hari-harinya di dunia maya seperti saya. Sebagai alternatif tentunya bagi kita untuk sekedar membuang rasa jenuh. Yah ketimbang saat di depan monitor pikiran kita malah mblarah kesana sini, yang membuat kita tergoda untuk membuka situs perang-perangan hehe.

Namun bisa jadi game ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya apabila kita tidak bijaksana dalam memainkannya. Dengan kondisi permainan yang disetting real time, tentu saja akan membuat kita cenderung untuk terus mengawasi desa maya kita agar tidak diserang oleh pemain lain.

Ibarat seseorang yang sedang terkena candu asmara, game ini juga bisa mengakibatkan efek kecanduan bagi para pemainnya. Begitu halnya yang terjadi dengan diri saya dulu, saat menjadi seseorang yang begitu gandrung dengan sebuah game online bernama Travian.

Mau makan jadi teringat dengan pasukan saya di desa maya. Hendak tidur terasa sulit pula memejamkan mata, karena khawatir saat terlelap desa maya yang sudah saya bangun berhari-hari menjadi hancur dalam sekejap diserang oleh pemain lain.

Tak terhitung pula duit yang terbuang percuma gara-gara hanya menuruti sebuah game ini. Rasanya dulu hampir setiap jam saya memasuki warnet untuk sekedar memastikan jika desa maya saya masih aman. Bahkan tak jarang pula saya sampai numpang mandi dan nginap di sebuah warnet.

Dulur blogger, saat ini desa maya saya lumayan besar dan kuat untuk diserang oleh pemain lain. Namun bagi saya sekarang sebuah game online hanyalah sebatas sebuah kesenangan. Game online semacam Zynga Poker, Travian, Wildguns pada dasarnya memang dirancang sedemikan rupa agar memberikan efek kecanduan bagi pemainnya. Dengan harapan chips, gold, nugget dan segala macam tetek bengeknya akan kita beli jika kita sudah menjadi pecandu akut game tersebut.

Cukup kejadian di Korea Selatan kiranya yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua, jika sebuah game online efeknya juga bisa sangat berbahaya bagi pemainnya. Sebuah kejadian seorang ibu muda yang nekat mencekik anaknya sendiri gara-gara buang air kecil di lantai.

Peristiwa tragis yang terjadi gara-gara ibu muda tersebut tak mampu menahan emosi akibat kelelahan bermain game online di internet. Sebuah kejadian gila yang awalnya cuma sekedar ingin sedikit membuang rasa jenuh dan stres, namun akhirnya berubah menjadi seorang yang stres beneran hahaha.

Saya sepakat dengan posting Bli Budiarnaya kemarin, jika sebuah kesenangan tentu ada batasnya dan haruslah kita batasi. Sebuah kesenangan tentu saja membutuhkan sebuah kebijaksanaan dari para pencarinya. Semoga kita tidak melupakan jika di dunia nyata pun kita mempunyai sebuah permainan yang harus terus kita mainkan. Ketimbang malah asyik terlena ke dalam sebuah permainan di dunia maya, yang ujung-ujungnya malah membuat duit, tenaga, fikiran dan waktu kita jadi terbuang sia-sia.

Yo wis dulur blogger, saya tak pamit dulu yo. Kuda saya dah nunggu tuh di depan. Kelihatannya orang-orang bule juga mulai mengincar desa maya saya, jadi saya harus bersiap  membuat benteng setangguh mungkin. Do'akan sherrif Lozz Akbar nanti menang yo, Adios amigos dulur blogger..! yihaaa...