Matur Nuwun Vania..

Alhamdulillah baru saja melek dari tidur, saya mendapat rejeki di pagi hari. Sebuah bungkusan tergeletak di samping saya tidur. Sebuah bingkisan tali asih yang dikirim oleh Mbak Lyliana Thia, karena saya beruntung terpilih menjadi salah satu pemenang di acara giveaway dalam rangka ultah ke 3 puterinya yang bernama Vania.

Benar juga apa yang dikatakan oleh Tante Monda dalam postingnya beberapa hari kemarin, jika bingkisan tali asih Giveaway Vania tidaklah seperti saat woro-woronya. Jauh lebih banyak dibandingkan saat diumumkan di woro-woro kontesnya. Bukan hanya Majalah National Geographic Indonesia Traveler, tapi di situ juga ada 3 souvenir, sebuah buku berjudul The Journeys dan cokelat dari negerinya Jean Claude Van Damme pun juga ada di situ. Sebuah bingkisan cokelat yang langsung diamankan oleh adik perempuan saya hehe.

Matur nuwun mbak Thia dan salam hangat dari Jember buat orang-orang tercinta di dekat anda (foto Vania nya enggak ada ya?). Semoga jalinan silaturrahim kita terus terjaga. Saya bahagia bisa menjadi secuil bagian sejarah dari kehidupan puteri anda. Yah meski hanya sebatas lewat sebuah blog, namun saya berharap semoga tulisan saya tersebut bisa mewakili sun sayang saya di hari ultah Vania. Semoga pula Vania juga bisa menganggap jika jauh di tempat dia berada. Di sebuah kota kecil bernama Jember, ada seorang satpam dunia maya bernama Uncle Lozz, yang jika Vania berkenan anggap pula sebagai om sendiri bagi dia.

Saya tertarik pada sebuah pesan Vania saat pengumuman para pemenang di acara giveawaynya.

Terus menulis dan bercerita untuk anak-anak...
para penerus di masa depan...

para penerus mimpi..

Sebuah pesan yang jujur saja bukan hanya menyemangati saya untuk menulis, tapi sekaligus menyadarkan diri saya jika masih banyak karya yang belum saya lakukan lewat dunia maya ini. Sebuah pesan polos yang membuat pikiran saya nyleneh untuk membuat sebuah rencana membuat blog khusus anak-anak.

Entah saya tidak tahu apakah pikiran saya tersebut merupakan percikan api semangat untuk berbuat atau mungkin hanya sebatas emosi sesaat?. Tapi saya sudah mencoba memulai membuat sebuah blog anak-anak yang saya impikan tersebut. Yah meski di situ hanya ada beberapa posting yang sebatas berisi lagu anak-anak disitu, tapi saya ingin blog tersebut nantinya bisa menjadi sebuah karya yang bisa saya berikan di dunia maya. Bukan hanya untuk Vania, tapi mungkin saja untuk Dija, Mahes, Pascal, Calvin, Nedia, Olive, Fathir, Kayla atau anak-anak Indonesia lainnya.

Kita tahu jika masa kanak-kanak adalah masa yang indah bagi siapa saja. Sungguh sayang sekali jika masa kecil nan indah anak-anak kita terampas sebelum waktunya. Anjing Kecil Helly sudah tiada terdengar lagi, karena kalah tenar dengan si Keong Racun. Kisah Cindelaras tiada lagi berganti dengan Naruto. Dolanan dakon pun ikutan punah, karena kalah modern dengan permainan Playstation.

Dulur blogger, seperti kata Vania jika anak-anak adalah para penerus masa depan, para penerus mimpi kita semua. Mereka punya mimpi dan cinta ala mereka, bukanlah mimpi dan cinta ala orang dewasa. Jika lagu, dolanan, dongeng anak sudah tergerus oleh kemajuan jaman. Apakah kita juga akan membiarkan semua itu juga terjadi di dunia maya?. Semoga kita semua bisa menjadi orang dewasa yang tak pernah lelah untuk bercerita dan membuat anak-anak Indonesia selalu tertawa ceria.