Nakal Enggak Harus Kurang Ajar

Menjadi seorang yang paling tua dalam sebuah organisasi secara tidak langsung menyadarkan saya betapa sulitnya menjadi orang tua. Selain berperan sebagai seorang kakak, saya pun harus berperan pula sebagai seorang bapak manakala dibutuhkan.

Pernah suatu hari saya disambati oleh salah satu orang tua dari adik-adik saya. Sebut saja nama adik saya tersebut Margono. Eh jangan ding.. Kurang keren, ganti Morgan aja ya hehe. Nah ceritanya si Morgan  mempunyai sebuah permasalahan dengan ibunya  hingga akhirnya dia nekat memutuskan untuk kabur dari rumah alias minggat.

Sebagai kakak di organisasi saya merasa terpanggil untuk mencoba mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi Morgan saat itu. Segera saya menuju rumah Morgan yang sudah dia tinggalkan selama seminggu lebih. Dengan menetes air mata ibu Morgan menjelaskan dengan detail pemicu awal permasalahan antara dia dan anaknya. Sebenarnya permasalahannya cuma sepele, tapi entah setan mana yang membisiki Morgan hingga akhirnya dia memilih minggat dari rumahnya.

Dari ibu Morgan saya mendapat info jika Morgan sekarang berada di sebuah rumah kosong milik embahnya di sebuah desa. Ibunya juga menjelaskan jika sekarang sudah tidak ada lagi sanak famili yang bisa membujuk Morgan pulang. Bahkan pakdhe Morgan yang dianggap paling tegas diantara keluarganya pun tak digubris lagi oleh Morgan.

Terus terang saya merasa malu mendengar curhat ibu Morgan tentang ulah anaknya. Saya merasa bersalah, karena si Morgan adik didik saya di pencinta alam. Saya pun merasa jengkel, karena meski saya selalu memberi kebebasan adik-adik saya, namun saya tidak pernah mengajarkan adik-adik saya untuk durhaka kepada orang tuanya.  One home one family, satu rumah adalah satu keluarga. Permasalahan Morgan adalah permasalahan saya juga. Jadi apa pun yang terjadi saya harus jemput Morgan malam itu juga.

Setelah melawati jalan makadam yang tak ramah. Setelah sempat pula mencicipi tersesat di areal persawahan yang panjang. Akhirnya saya pun menemukan tempat persembunyian dari Morgan. Dia pucat saat pertama kali bertemu saya. Mungkin tak pernah menyangka jika saya yang akan datang. Hal yang pertama saya lakukan adalah saya ajak dia ngopi. Setelah itu baru saya bertanya "Ono opo sih, kok kamu sampai begini?".

Saya cuma diam tak memenggal sedikitpun keluh kesah Morgan saat itu, karena saya tahu kondisi Morgan masih panas dan mungkin akan meledak jika saya malah memarahi dia. Akhirnya setelah si Morgan selesai menumpahkan semua unek-uneknya saya pun bertanya pada Morgan.

"Coba bayangkan jika saja saat ini kamu kabur dari rumah dengan kondisi hati yang marah dengan ibumu. kemudian tiba-tiba saja ibumu dipanggil Yang Maha Kuasa, tanpa ada kamu disampingnya. Apa yang kamu rasakan?"


"Apa kamu mau menanam sebuah bom waktu yang setiap saat akan meledak di sepanjang hidup kamu?".

Morgan tak menjawab. Dia hanya menunduk dan terlihat berkaca-kaca di matanya. Merasa mendapat angin saya pun melanjutkan khotbah saya.

"Terus terang saya kecewa sama kamu. Saya selalu memaklumi saat adik-adik saya nakal, tapi rasanya kurang ajar jika adik-adik saya sudah berani dengan orang tuanya apalagi kepada ibu yang melahirkannya"

"Kalau kamu mau menjadi lelaki, jangan ngambek seperti. Pergi sekalian yang jauh dan pulang membawa sebuah kesuksesan yang bisa kamu banggakan"

"Saya tahu kamu sungkan kepada saya, padahal saya tak pernah memberi kamu makan. Tapi kenapa kepada ibumu kamu juga tak mempunyai rasa sungkan?. Padahal sudah jelas dia yang melahirkanmu, merawatmu saat kamu sakit, menyekolahkanmu hingga kamu pintar. Namun sayang di saat kamu sudah besar, kamu malah kurang ajar"

Morgan akhirnya menangis. Alhamdulilah dia pun mau saya ajak pulang malam itu juga. Alhamdulillah pula setelah kejadian itu tak pernah lagi saya mendengar kabar si Morgan minggat lagi dari rumahnya.

Buat adik Fathan sayang, permasalahan antara ibu dan anak sudah biasa terjadi dalam kehidupan ini. Semoga kamu bisa memaknai semua perintah atau pun larangan dari ibumu bukan sebagai sebuah pengekangan bagi diri kamu, tapi semua itu adalah wujud sayang dia kepada dirimu. Jika ada sebuah permasalah bicarakan dengan penuh kasih sayang dengannya. Jangan pernah lari dari sebuah permasalahan, apalagi mencoba lari dengan cara minggat karena itu bukan cara laki-laki. Seorang lelaki jantan tentu saja akan menghadapi setiap permasalahan. Bukan malah menghindar menjauh dari realita kehidupan.

Nakal mungkin kelak akan kamu alami dalam kehidupanmu sebagai seorang lelaki. Ada yang bilang jika lelaki tak terlihat jantan sebelum ada goresan-goresan di badan, tapi jangan sampai kenakalan  itu membuat ibumu mengelus dada merasakan kepahitan. Jangan ada air mata kesedihan yang keluar dari seorang ibu, karena memikirkan semua ulahmu.

Mungkin di zaman modern ini tak akan pernah terulang lagi cerita kutukan Malin Kundang. Tapi ingat kesukaran hidup pasti akan kita temukan nantinya manakala kita sampai berani mendurhakai orang tua kita. Jadilah seorang lelaki jantan yang bisa memberikan ibu dan bapakmu sebuah senyum kebanggaan. Jadilah lelaki pemberani yang bisa melindungi adikmu Azizah dari lirik nakal laki-laki. Yah, tunjukkan pada dunia hai Fathan.. Tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang lelaki jantan.


Cerita ini diikutsertakan dalam Giveaway "Anakku Sayang" oleh Rumah Mauna


Komentar

  1. menyentuh sekali mas..
    Jadi teringat ama mak disana.. :)

    BalasHapus
  2. tibake ngontes tah :P
    tiwas serius
    eh tapi seringnya emang begitu om
    para ponakan aja klo sama orang tuanya seringnya tidak mendengar
    eh tapi giliran tantenya yg nasehatin pada nurut deh
    emang sih tidak sampai kurang ajar *ketok meja biar ga sampai kurang ajar*, seringnya emang orang lain harus ikut berperan, lumayan toh nambah2in tabungan pahala di sono heehehe

    sukses ngontesnya yak, semoga menang :)

    BalasHapus
  3. terima kasih atas partisipasi sahabat. anda telah tercatat sebagai peserta giveaway rumahmauna "anakku sayang".

    BalasHapus
  4. tau ga om. diantara blogspot yang aku datangi komen disini loading n uploadnya paling cepet. jd bisa komen berulang...hehe.

    BalasHapus
  5. makasih om. wejangannya bermakna sekali. aku sampai terharu dan nangis. makasih ya om akhirnya mau membagi ilmu dan pengalamannya untuk kami para ortu agar lebih baik lagi dalam mendidik anak dan mengantarkannya sukses dunia akhirat. makasih om aku wes ra meneng iki tangise....

    BalasHapus
  6. maaf ya 4 kolom komen aku penuhi...

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah lahir dengan selamat ye Bang tulisan ini..hihihii.. :D

    bener2 mantap nie cerita. nama tokoh utamanya keren soalnya Morgan, padahal margono..hihiii (kyk nama dosen saya) #plaks!

    Saya suka cara Abang menasehati orang. Bisa belajar banyak dari cerita ini. Kereeeen.

    Memang Bloggers Senior #ups,hihihii

    eh tapi ada yang kelewat kayaknya di kalimat ini
    "Kalau kamu mau menjadi lelaki, jangan ngambek seperti. Pergi.... Abis kata seperti itu apa ya?

    Sukses Bang. Tulisan satu malam di kenang bermalam-malam...hihiiii

    BalasHapus
  8. salah nyantumin nama ya om. kok Fathan hehe...

    BalasHapus
  9. beberapa kali saya menemukan hal yang kurang lebih sama, bahwa jika orang lain terlebih sahabat yang 'ngomong dan memberi wejangan', justru lebih didengarkan dibandingkan dengan keluarganya. Bahkan dengan sentuhan nasehat sederhana justru bisa meluruhkan 'kerasnya' pendirian seseorang

    BalasHapus
  10. Hmmm....apik euy tulisane..
    Ternyata sinior itu lebih manjur ya omongane,,tapi kenapa kebanyakan ABG malah gak manut sama orang tuanya yo Uncle,,

    Koyok'e tulisan iki bakal menang deh ,,Sukses Uncle dengan kontesnya,,,

    BalasHapus
  11. Huehehe aq bngt ini mah. Tp wkt kecil lho. Ga ada yg tak takuti selain pak lik

    BalasHapus
  12. Salut deh atas kepeduliannya thd anggota organisasin yg lain. Seneng ya, jika organisasi yg diikuti bisa jadi keluarga spt itu. Itu organisasi yg bener hehehe...

    Tulisannya utk kontes ini keren, semoga menang ya.. :)

    BalasHapus
  13. mas lozz saya punya anak lelaki yang mulai besar, akan saya perlihatkan posting ini padanya sebagai cerita hikmah yang punya kearifan makna yang dalam.

    BalasHapus
  14. Tapi memang ya Uncle, anak2 muda kadang lebih mau mendengarkan 'orang lain' drpd orang tua atw keluarganya sendiri, banyak saya lihat, termasuk adik2 saya sendiri..

    BalasHapus
  15. calon bapak teladan... hehee..... wes cocok iku.... hahhaa.... moga menang ya.... top markotop dah ^_^

    BalasHapus
  16. cerita yang penuh makna..:) jempoollllll...moga2 menang giveawaynya ^^

    BalasHapus
  17. keponakannya uncle Lozz makin banyak ya skr

    BalasHapus
  18. Kok ada anak yang gampang banget kabur kalau ada masalah ya..?
    Semoga saja bukan karena ngikut tren seleb kabur yang diberitain di tv...

    BalasHapus
  19. Anank@
    yo wis buruan mudik sana. trus ikum sama emak..

    Nique@
    apa karena saya bawa golok ya mbak, si Morgan jadi segan sama saya

    Arr rian@
    emboh.. wocoen dewe hehe

    Djangan Pakies@
    kalau yang bilangin salah, malah bisa bahaya yo kang

    Sofyan@
    soale aku gowo parang pas nyamperin dia

    Tarry Kittyholic@
    pasti Paklik mbak Tarry songotnya panjang ya

    BalasHapus
  20. Catatan kecilku@
    di blogger kita kan one home one Family juga kan mbak?

    Mamah Aline@
    owh ya? kayaknya saya belum kenal tuh Mah?

    Orin@
    adiknya cewek apa cowok teh Orin? kalau cewek kenalin donk hehe

    Ientanainie@
    bapak pembangunan tepatnya hehe

    Naya Elbetawi@
    makasih Nay.. seneng deh dapat semangat dari Nay

    Masbro@
    essip sam

    Lidya@
    he-eh mbak Lid.. tiap minggu nambah tyuus

    Kakaakin@
    enggak mau kabur juga nih Kak? hehe

    BalasHapus
  21. Sama ortu sendiri banyak yang gak manut, sementara sama orang lain malah manut. Kenapa ya???

    BalasHapus
  22. Selamat ngontes, semoga berjaya...

    BalasHapus
  23. Kalau berantem sama keluarga waktu remaja dulu yang keinget juga minggat, tapi minggatnya gak lama *duluuu banget.

    Owh, ini tho, Margono? :D

    BalasHapus
  24. Wejangan Uncle akan saya turuti *kata Fathan*
    Oke banget,suka banget caranya menyampaikan pesan..

    Tos..!!
    Sukses yo ngontesnya..

    BalasHapus
  25. Ceritanya touching banget.
    Moga sukses ikutan kontesnya.

    BalasHapus
  26. Menjadi orang yang dituakan itu memang tidak mudah Lozz, selain harus bisa jadi panutan, dia juga harus bisa menjadi penengah bila ada ketidakcocokan.

    Alhamdulillah Lozz, satu tugas sudah bisa dilakukan dengan baik...
    :)

    BalasHapus
  27. Masukan ilmu nih buat saya, thanks ya!

    BalasHapus
  28. kunjungan pertama saya ke sini dan terkesima dengan nasihatmu kepada sang 'adik' :) sangat dewasa. salam kenal.

    BalasHapus
  29. Kalau yg spt ini adalah tipe senior ug bisa jadi panutan :)

    BalasHapus
  30. Halaman Putih@
    Entahlah Mas, mungkin jaman emang terbalik ya?

    Marsudiyanto@
    matur nuwun pak

    Riez@
    okey kang.. tenkyu ya

    Anazkia@
    tuh namanya minggat instan hehe

    Nchie@
    tuh wejangan buat Olive juga loh

    Mu Mursyid PW@
    hallo pak Mur.. apa kabar nih.. matur nuwun sampun mampir pak

    Bintang@
    makasih mbak Irma..belajar jadi orang tua juga nih saya

    Sheno Monkey@
    salam kenal juga mas.. matur nuwun kunjungannya

    The Others@
    eh ada mbak Reny lagi nih.. selamat ultah ke 3 buat blognya ya mbak

    BalasHapus
  31. lelaki nakal dalam pencarian jati diri bisa dimengerti,
    kalau anak-anak ga ada yang nakal ya uncle, yang ada cuma terlalu penasaran dan bersemangat :)

    BalasHapus
  32. kalo nakalnya anak2 juga bisa mencari perhatian lo bunda ysalma.. Hehehe

    BalasHapus
  33. mmang siih nakal ngak mseti krang ajar
    kbanyakan krang ajar tuh sring nakal :D

    wkwkwk
    'klo smpat berkunjung balik gan!

    BalasHapus
  34. satu yang akan saya ingat selalu kang, senakal-nakalnya saya, tek usahakan jangan sampai mendurhakai ataupun membuat orangtua menangis karena kenakalan saya..

    Sukses kang, pesannya mengena banget

    BalasHapus
  35. Bagus kang,. moga jadi yang terbaik ya,.

    BalasHapus
  36. sungguh nasehat yang menyejukkan kemarahan
    aku suka caramu yg sangat mujarab memberikan petuah....

    BalasHapus
  37. Katanya sih anak yang nakal itu biasanya kreatif dan pada dasarnya hatinya itu baik :D

    BalasHapus
  38. Saya punya cara efektif untuk mengatasi sekaligus membawahi anyak nakal bang. Klik aja http://www.blog.anekaberita.com/2011/10/30/inilah-cara-efektif-mengatasi-anak-nakal.html

    BalasHapus
  39. Saya pun selalu pesan satu sama anak saya. Kamu boleh melakukan apa saja sejauh itu tidak membuat ibumu menangis. Dan dengan batasan ini pun tegas buatnya untuk tau menilai mana yang baik dan buruk :)

    BalasHapus
  40. wahh uncle ngontes lagi nechh,,,smoga berjaya yachh...ak blm sempat posting lagi nech soale kantornya pindah...masih acak2an......l dirumah inetnya lambreta

    BalasHapus
  41. Coba bayangkan jika saja saat ini kamu kabur dari rumah dengan kondisi hati yang marah dengan ibumu. kemudian tiba-tiba saja ibumu dipanggil Yang Maha Kuasa, tanpa ada kamu disampingnya. Apa yang kamu rasakan?"

    kalimat ini yg membuat sya tersentuh kalo saja sya punya peran menjadi morgan. pinter sekali ya pendekatan kpda orang yg lagi ngambek emang haru seperti itu.

    BalasHapus
  42. Lama ga berkunjung ke senior nih huahuahuahaaaa

    ESSIP tenan kang Lozz moga sukses ya dalam kontesnya dan dalam persahabatannya.

    BalasHapus
  43. Menyentuh dalam dawai alunan kata yang berkarakter, menebar keejukan dalam memberi dan mengarahkan.

    Sukses selalu Kang.
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  44. Manstabbbb....
    ini sekalian nasehatin Osar ya uncle.. :)

    sip, moga sukses ya...
    *kalo menang, aku nagih pajak..!! *

    :P

    BalasHapus
  45. cerita yang manstap bro....moga2 aja menang karena tulisannya wokeh banget

    BalasHapus
  46. These are yours alright! . We at the very least should get these individuals stealing pictures to start out running a blog! They possibly just did a picture research and grabbed them. They appear excellent although!

    BalasHapus
  47. aaaah keren.. ceritanya beneran bikin terharu,, ibu, oh ibu.. orang yang paling berjasa dalam hidup kita

    BalasHapus
  48. Nggak hanya Morgan, aku juga ikutan nangis baca ini, Uncle Lozz...

    menyentuh banget...

    BalasHapus
  49. Mas, kalo nakalnya anak SMP udah merokok, itu trmasuk kurang ajar gak? Atau wajar? :D :D

    Temen2 saya dulu SMP, banyak yang udah merokok. Haha.. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya