Kitalah Pahlawan Itu..

Photobucket
Menonton film di gedung bioskop merupakan sebuah hiburan yang mahal bagi saya saat lampau dulu. Saya teringat kala itu ada sebuah gedung bioskop bernama Aurora. Satu-satunya gedung bioskop di kecamatan saya, yang setiap tiga hari sekali memutar film-film India di jam pertunjukannya.

Saya teringat saat dulu begitu menggandrungi film-film action dengan bintang macam Samo Hung, Chow Yun Fat, Jackie Chan, Chuck Norris, Sylvester Stallone sampai bintang lokal macam Barry Prima. Namun kadangkala saya pun terpaksa menonton film India jika saja pas akhir pekan film tersebut yang kebetulan diputar. Sebuah genre film dengan durasi tayang yang lebih panjang dari biasanya, yang membuat seringkali pula saya mendapat marahan dari orang rumah karena pulang kemalaman.

Menonton sebuah film India tak ubahnya kita ikut urun skenario dalam film tersebut. Betapa tidak, alur ceritanya begitu mudah ditebak. Sebelum film habis pun kita pasti akan paham ending dari cerita film tersebut.
  1. Seorang bocah menjadi yatim piatu ditinggal mati orang tuanya
  2. Ortunya mati dibunuh penjahat
  3. Si bocah ingat wajah para pembunuh itu dan berniat balas dendam
  4. Penjahat itu berkuasa dan terus melakukan kesewenang-wenangan
  5. Si bocah besar dan menjadi seorang inspektur polisi
  6. Keadilan ditegakkan, karena si bocah berhasil membunuh penjahat itu.
Itulah alur cerita yang sering saya temui saat menonton film India dulu. Namun yang namanya hiburan mahal, mau tidak mau saya pun bisa menikmatinya kala itu. Makian dan hujatan seringkali saya dengar dari penonton sebelah saat dia melihat sebuah ketidak adilan dalam  film tersebut. Tuan Takur, yah dialah pemeran antagonis nomer satu yang menjadi serangan makian para penonton. Sorak sorai bahkan tepuk tangan pun kemudian muncul manakala Inspektur Vijay datang menjadi pahlawan untuk menegakkan keadilan. Sebuah pesan moral yang mudah kita tebak, jika ketidak adilan akan dikalahkan oleh aksi heroik dari seorang pahlawan.

Dulur blogger, hari ini kita tengah memperingati sebuah hari yang penuh dengan nuansa heroisme bagi bangsa kita. Seperti halnya para penonton film India yang tak sabar menanti datangnya inspektur Vijay muncul dalam cerita, kita pun pasti rindu dengan sosok-sosok pahlawan dalam kehidupan nyata sekarang. Di saat pemerintahan kita masih penuh dengan para Takur-takur politisi, kita rindu sosok pahlawan yang bisa mensterilkan pemerintahan kita dari kuman-kuman korupsi. Rindu dengan sosok pejabat yang senantiasa memegang amanat rakyat. Mendambakan sosok aparat yang selalu siap mengayomi. Merindukan sosok ratu adil yang bisa memberikan sebuah kesejahteraan bagi kita semua.

Tapi apakah hanya menunggu yang saat ini bisa kita lakukan?. Apakah kita terus berandai-andai dan berangan menanti datangnya pahlawan imajiner macam inspektur Vijay agar segera datang?. Hai dulur..! tak sadarkah dirimu jika sebenarnya engkaulah pahlawan itu?.

Mungkin saja saat ini anda hanya sebatas menjadi petugas penjaga pintu palang kereta api, tapi tak sadarkah anda jika sebenarnya anda adalah seorang pahlawan yang menyelamatkan nyawa banyak orang?. Harusnya anda bangga meski hanya menjadi seorang penjaga pintu air, karena di tangan andalah ratusan bahkan ribuan nyawa akan terselamatkan dari banjir.

Menjadi petani, guru, sopir, mahasiswa, kuli bangunan, blogger atau apapun pekerjaan anda, saya kira anda bisa menjadi seorang pahlawan jika memang anda menginginkan. Berkaryalah sebisa kita meski tiada selembar SK pahlawan dari Presiden yang kita terima. Selalu berbuat kebaikan walau tak sekalipun gambar-gambar wajah kita pernah dipajang di dinding-dinding sekolahan. Jadi kenapa kita harus menanti dan saling sibuk menyalahkan lewat adu teori, padahal kita sendiri bisa menjadi seorang pahlawan sejati?.

note : Kontes Dear Pahlawan diperpanjang hingga tanggal 13 Nopember jam 23.59 WIB

Komentar

  1. wow keren tulisan iki sam,,,, semakin saja dirimu..hehehe

    BalasHapus
  2. Dan pemenang kontes Dear Pahlawan adalah.....

    wah ga jadi menang karena ga ada bannernya.

    BalasHapus
  3. Bioskop di jalan ambulu y sam?
    Aduh aku gak nutut soale keburu tutup//

    BalasHapus
  4. salam merdeka kang!!! :D

    Ttg hari pahlawan? Kata mbak yenni wahid sih, melakukan sesuatu dgn tindakan berani utk kepentingan umum udah bsa di sebut sbg pahlawan. Dlm konsep yg lebih sederhana juga kita sudah di sebuta sbg pahlawan jika kita mampu mengurangi rasa nyaman kita hanya untuk memberi rasa aman buat org lain. Contohnya saya pagi2 msh tidur terus ada temen kita nelpon suruh katanya mobilnya mogok, dgn membantu otomatis sya akan mengurangi rasa nyaman sya untuk memberi nyaman buat org lain.

    Pahlawan tdk harus berdarah darah pahlawan jg tdk harus dpt pengakuan dari org lain.

    BalasHapus
  5. pahlawan adalah mereka2 yang bermanfaat buat orang banyak ya Uncle.. apapun profesinya, asal tulus ikhlas buat kepentingan bersama, insya Allah kepahlawanannya akan dikenang... :-)

    BalasHapus
  6. semua orang bisa menjadi pahlawan asalkan mampu memberikan jasa yang berarti bagi kemajuan negaranya.

    BalasHapus
  7. beruntung sekali ya sekarang film india ceritanya lebih kompleks, jadinya gak mudah di tebak, dan hampir jarang ada perkelahian :)

    mmmmhh,. semoga apapun yang kita kerjakan bisa bermanfaat untuk orang banyak. dengan begitu, siapapun kita, akan layak disebut sebagai pahlawan.

    BalasHapus
  8. siaaaap uncle :) berkarya jadi ibu rumah tangga saja dulu ya saya

    BalasHapus
  9. sama uncle...dulu waktu kecil aku jg suka nonton film india.....tepuk tangan klo inspektur vijay sdh beraksi....hihihi uncle msh inget aja nech.....

    BalasHapus
  10. kitalah pahlawan untuk diri kita sendiri. Selamatkan diri dari ke-nggak bener-an.

    BalasHapus
  11. Jadi blogger yang bermanfaat juga merupakan pahlawan yo kang

    BalasHapus
  12. Semoag saya termasuk Pahlawan juga Uncle, se' tah iki seng vales komen kok wong liyo,,hehehe ndi tuan rumah'e

    BalasHapus
  13. Ternyata dulu suka nonton film India di bioskop to? Kerasan nonton selama 3 jam? hehehe
    Sepertinya orang2 India namanya Vijay semua ya? :p

    BalasHapus
  14. Setidaknya aku bisa menjadi pahlawan, bagi anakku ya?

    BalasHapus
  15. Propananda@
    yah ketimbang kita sibuk menyalahkan pemerintah atau bahkan dengan memberikan sebuah opini yang tak sesuai bidang kita, mending kita melakukan sesuatu semampu kita kan sam

    Baha Andes@
    hehe belum kang, nanti deh pengumumannya

    Yudis@
    he-eh sam, itu cerita jaman saya masih gagah dulu

    Yayack faqih@
    wuih.. jadi semangat nih saya dengan komentar mas Yayack nih.. betul mas, enggak harus berdarah macam Rambo, tapi apapun yang kita bisa lakukan buat kebaikan, saya rasa kita adalah pahlawan.. minimal pahlawan yang memberikan kenyamanan pada sesorang

    Lyliana Thia@
    bener mbak Thia.. apapun profesi kita sebenarnya itulah medan perang kita untuk menjadi pahlawan

    BalasHapus
  16. Panduan Belajar Ngeblog@
    sekecil apapun karya yang kita lakukan saya rasa itu berarti buat negara kita ya mas?

    Armae@
    loh penggemar film dari negeri Gangga juga ya mbak?

    Lidya@
    anda layak disebut pahlawan keluarga..!

    Nia@
    udah saya tebak kok kalau mbak Nia juga penggemar tuan Takur hehe

    Asop@
    setuju kang...

    BalasHapus
  17. [L]ain@
    yupz.. tapi jangan lupa sebisa mungkin menjadi pahlawan buat orang lain

    Mas Jier@
    pasti dong Mas Jier, tulisan juga bisa mempengaruhi orang lain kan?

    Sofyan@
    aamiin.. hehehe sepurane kang, semalam itu saya bikin login blognya Yudis, lupa di logout hehe

    Catatan Kecilku@
    ada kok yang namanya Slamet atau Sumini hihihi

    The Others@
    yupz.. andalah pahlawan buat Shasa

    BalasHapus
  18. Ya ampun Lozz...sekarang saya mau ke Bandung lagi lo, besok juga...entah kenapa minggu-minggu ini sibuk dan *malesmya...hehe* luar biasa.

    Maaf ya Lozz, kayaknya saya belum bisa ikutan buat lomba kali ini, maaf bangeeeet. padahal tema dan contoh surat-surat yang Lozz buat di posting ini inspiratif banget...asyik lah pokoknya :D

    BalasHapus
  19. kok saia waktu itu gak diajak nonton vijay mas essip.... kan bisa bawa pohon selendang sambil menari india :)

    BalasHapus
  20. Aku udah bikin huehehe.
    Mas Lozz ga bikin? Plak, yang ngadain kan njenengan :p

    BalasHapus
  21. sepakat mas..tanpa SK Presiden pun kita sebenarnya pahlawan ketika kita mampu memberikan manfaat untuk sekitar dalam bentuk kebaikan, apapun itu...

    BalasHapus
  22. wah keren banget nih postingannya..
    kita adalah pahlawan :)

    BalasHapus
  23. Mantap...
    Siapa lagi yang akan membangun negri ini kalau bukan kita ??
    Salam Pahlawan

    BalasHapus
  24. Bintang@
    yaaa mbak Irma. padahal saya ngarepin anda ikutan nih

    Jumialely@
    enggak ah.. takut my husband hihi

    Siti Rasuna Wibawa@
    lah kan saya udah bikin tuh mbak Una, surat buat pak Sariban

    Muamdisini@
    SK sebenarnya kan nanti kang di akhirat.. tul kan?

    Socafahreza@
    kok bisa keren nih mas? hehe

    Usman Alhafish@
    betul mas.. ditangan kita semua tanggung jawab membangun bangsa dan negara tercinta

    BalasHapus
  25. ahaa..india, kochkoch kotahai...satu lagi pohon atau tiang,,,hehhe...

    mas apdet daftar peserta dah ada lagi nih, udah 53 alhamdullillah.

    BalasHapus
  26. untuk disebut pahlawan harus dimulai dari diri sendiri karena kita semua begitu berharga..

    BalasHapus
  27. postingannya bagus
    aku pahlawan buat hidupku sendiri
    iya dong mau sapa lagi :P

    BalasHapus
  28. Setuju Uncle, mulailah dari diri sendiri... diperpanjang ya, semoga makin banyak yang ikutan ;)

    BalasHapus
  29. aku malah gak suka nonton. wah, kamu tahu Jacky chen dan Samo Hung....aku malah gak begitu suka film2 mandarin lho.

    btw, mau jadi makelar? boleh boleh bisa gak jualin 100 buku aku? hahaha

    BalasHapus
  30. hidup pahlawan..
    maaf mas, aku gak ikut kontes ini dulu yaa hehe...
    tapi aku mendukung. hidupp! :D

    BalasHapus
  31. saya sedang belajar menjadi pahlawan. ya setidaknya untuk diri sendiri, walau banyak berharap pada murid2, tapi saya harus memulai sejarah itu dari diri sendiri. semangaaat pagi

    BalasHapus
  32. dan si penjahat biasanya bernama tuan takur,, hehehe

    BalasHapus
  33. Te-Ow-Pe gannn....
    Saya berarti pahlawan juga dong nih?
    Salam kenal ya mas Akbar

    BalasHapus
  34. Insya Alloh kita semua adalah pahlawan, setidaknya bagi diri sendiri. Memerangi amarah adalah jihad, bukankah begitu kata Rasulullah? ^_^
    Great post, Mas Akbar :)

    BalasHapus
  35. Hmm... setuju banget. Kita bisa menjadi pahlawan bagi orang lain di sekitar kita, atau setidaknya bagi diri kita sendiri. Semoga kontesnya sukses :)

    BalasHapus
  36. Puteriamirilies@
    jangan nunggu pahlawan datang,karena sebenarnya kitalah pahlawan itu

    Fonega@
    buat semua orang juga ya mbak hehe

    Yunda Hamasah@
    cuma sehari kok mbak karena kemarin blogdetik ada maintanance

    Sang Cerpenis Bercerita@
    100 buku? ehm saya pikir dulu deh mbak Fan hihi

    Rusydi Hikmawan@
    selamat menjadi pahalawan buat Lombok Timur mas..

    BalasHapus
  37. Dhila13@
    enggak apa-apa kok.. matur nuwun ya dukungannya :)

    Amel@
    hahaha ketahuan nih si Amel Indiahe juga ya

    Zoothera@
    ya iyalah.. kalau ada mau? salam kenal balik ya :)

    Della@
    Bantul Boyolali.. betul sekali mbak Della

    Kakaakin@
    Aamiin.. makasih ya Kak

    BalasHapus
  38. ibuku pahlawanku. gak setuju yo wes cak. hahahahaha
    makin manteb ae nek nulis

    BalasHapus
  39. pahlawan dalam kesusahan akan selalu ada dihati ketimbang disaat sensng

    BalasHapus
  40. kalu bukan kita pahlawan siapa lagi
    ayo berjuang menggapai keinginan

    salam pahlawan... :)

    BalasHapus
  41. Postingannya inspiratif banget mas :)
    Semoga aja kita bisa menjadi pahlawan bagi orang lain, amin :)

    BalasHapus
  42. Kita semua memiliki potensi utk menjadi pahlawan, tinggal kita mau menggalinya atau tidak.
    Salam...!

    BalasHapus
  43. Saleum,
    Banyak tuh kuburan para pahlawan yang dulu memperebutkan kemerdekaan dikampung saya, tapi gak ada pun yang mau peduli akan perbaikannya. Seharusnya jika ada yang mau peduli dan merawatnya, apakah bisa jua disebut sebagai pahlawan kang...???
    hehehe....
    saleum dmilano

    BalasHapus
  44. Kang maaf ya saya ngasih PR buat kang lozz, bukan bermaksud ngrepotin tapi hanya untuk menjalin silaturahim.
    Mohon dikerjakan ya. silahkan cek di link berikut.

    http://www.masjier.com/2011/11/kenangan-waktu-smp.html

    Makasih

    BalasHapus
  45. Wuiih..
    jelas donk aku pahlawan buat diriku sendiri,ciyee..

    BalasHapus
  46. Sepakat Uncle...setidaknya kita adalah pahlawan bagi diri kita sendiri ya :D

    BalasHapus
  47. ketika bisa bermanfaat bagi orang banyak, maka kita sudah menjadi pahlawan ya Uncle ........

    seperti Rasulullah saw pernah bilang : jadilah manusia yg bermanfaat bagi manusia lainnya ....

    salam

    BalasHapus
  48. pahlawan sejati adalah pahlawan yang tidak pernah meminta imbalan ataupun pamrih mas..
    siapkah kita untuk melakukan itu?

    BalasHapus
  49. sebelum menjadi pahlawan bagi orang lain, jadilah pahlawan untuk diri kita, keluarga, dan orang lain

    jangan jadi pahlawan kesiangan

    BalasHapus
  50. pahlawan sy adalah ibu sy mas,,,, betul skali mas, pahlawan bisa siapa saja....

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya