Jika Saya Bisa, Anda Pasti Lebih Bisa

"TIDAK TAHU", itulah jawaban yang  selalu saya berikan manakala dulu diberi pertanyaan guru SD tentang apa cita-cita yang saya impikan. Saya bukanlah seorang yang sempit harapan dan miskin cita-cita. Namun rasanya saya tidak bisa memberikan sebuah jawaban spesifik layaknya anak kecil yang  memilih dokter, guru, pilot, tentara bahkan presiden yang menjadi pekerjaan idamannya.

Dulu saya adalah pribadi yang labil dalam hal memilih sebuah pekerjaan. Bahkan selepas SMA nyaris tak ada sebuah impian tentang pekerjaan apa yang nantinya akan saya lakukan usai lulus pendidikan. Saya putuskan sejenak untuk beristirahat dengan menjadi seorang pengangguran, yang ujung-ujungnya justru malah kebablasan. Entah berapa tahun lamanya saya menjadi seorang pemuda tak produktif. Hanya bisa menjadi seorang  "provokator" bagi teman-teman kampung yang sama-sama berbaju penganggur . Namun saya sangat berterima kasih  dengan pengalaman masa lalu itu, karena dari jalanan banyak pelajaran tentang kehidupan yang saya dapatkan.

Beberapa tahun kemudian saya sadar jika diri ini sudah lama terlena menjadi "anak muda". Semua bermula ketika saya mengenal sebuah dunia baru bernama pencinta alam. Sebuah dunia yang mampu membangunkan saya dari tidur yang panjang. Meski tiada tekanan dari orang tua agar saya segera bekerja,  saya  sadar  jika mau tidak mau sebuah pernak pernik duniawi bernama materi harus segera saya cari. Meski saya rasa kesadaran itu baru sebatas kulit ari. Yah, saya mau bekerja hanya karena sebuah angan-angan, bukan karena masa depan. Mencari materi hanya untuk sebuah obsesi menjadi seorang petualang yang mampu menaklukkan semua puncak tinggi yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Maklum saat itu makna pencinta alam bagi saya adalah berpetualang dan terus berpetualang.

Banyak pekerjaan yang coba saya lakukan. Saya hindari jenis pekerjaan yang berbau kantoran, sebab saat itu saya begitu alergi dengan semua yang berbau birokrasi. Saya masih sangat idealis dan salah kaprah dalam menerjemahkan kata "merdeka" saat itu. Saya hanya mau dengan pekerjaan yang tidak membatasi petualangan-petualangan saya. Saya pilih pekerjaan yang hanya mengandalkan otot dan saya tak terikat di dalamnya. Menjadi tenaga bantu di usaha PKL  VCD seorang teman,  tukang jemur usaha penggilingan padi, pekerja harian di DKP yang akrab dengan lumpur selokan, sampai menjadi  kuli bangunan di ibukota. Tapi semua itu tak bertahan lama, karena saya masih eman dengan petualangan saya.

Pada suatu ketika saya dihadapkan pada sebuah kondisi dimana saya harus menjadi seorang lelaki yang patah hati. Sebuah kisah yang mempertemukan saya dengan sebuah "Luka Yang Indah". Bagi saya semua itu sungguh menyakitkan. Saya dendam, tapi saya harus membalasnya dengan sebuah bukti jika saya tak akan pernah mati gara-gara patah hati. Saya harus segera bangkit dan membalas semua rasa sakit dengan sesuatu yang legit. Sudah waktunya bagi saya untuk menanggalkan semua idealisme saya. Melupakan semua obsesi petualangan saya. Merelakan sebutan "anak muda" pergi perlahan dari kehidupan saya.

Alhamdulillah, ternyata Sang Khalik mendengar semua doa saya, karena tak seberapa lama kemudian saya pun mendapat pekerjaan yang telah lama saya idamkan. Meski ini hanyalah pekerjaan masyarakat bawahan, tapi saya sangat cintai dan banggakan pekerjaan ini. Saya serasa menemukan sebuah kehidupan baru selain menjadi seorang pencinta alam. Dunia maya, yah.. itulah kehidupan baru saya. Disinilah medan pertempuran saya untuk berkarya. Inilah ladang saya dalam mencari rejeki. Mengumpulkan sen demi sen yang nantinya mungkin akan saya butuhkan saat Marpuah telah saya temukan.

Saya bangga menjadi seorang satpam dunia maya. Saya cukup bahagia kendati pekerjaan saya hanya sebatas seorang penjaga di sebuah warnet desa. Apalagi saat mengenal dunia bernama blogsphere membuat saya merasa mantap dan sreg jika dunia internet lah yang memang benar-benar cocok dengan pekerjaan saya.

Menjadi seorang blogger sungguh tidak pernah ada dalam impian saya. Saya bukanlah penikmat buku tebal, bukan mania sastra ataupun  novela. Bukan pula ilmu komputer yang menjadi latar belakang akademik saya. Saya baru tahu jika ada sebuah potensi diri  yang selama ini tidak saya sadari. Sungguh di luar dugaan manakala ternyata tulisan saya bisa menyentil kuping seorang petinggi di dewan. Yah, saya baru sadar jika selama ini saya cuma terbebani sebuah paradigma "saya tidak bisa" dan "saya tidak mampu". Padahal jika saya mau belajar dan berusaha semua pekerjaan itu tidaklah sesulit yang saya kira.

Rasanya saya sangat berbahagia dengan dua dunia yang saat ini saya lakoni. Di dunia nyata sangat bangga menjadi seorang pencinta alam. Saya bahagia menjadi bagian dari proses kehidupan adik-adik saya. Menemani mereka berkarya dengan apa yang kami bisa. Jika dulu untuk sesaat saya menjadi seorang "provokator" untuk hal-hal yang tidak baik. Mungkin sekarang waktunya bagi saya untuk menjadi seorang "provokator" yang mencoba mengarahkan hal-hal kebaikan untuk selamanya.

Demikian halnya di dunia maya, saya tidak boleh hanya sebatas menjadikan dunia itu hanya untuk memulung rejeki demi perut saya, tapi saya harus mau pula berkarya di dalamnya. Saya tak terlalu bermimpi ada sebuah buku dengan nama saya tertera di sampulnya. Impian saya cukuplah sederhana. Saya ingin menjadikan blog ini sebagai corongan kampanye lingkungan saya ke segala penjuru dunia. Hanya ingin berbagi pengalaman hidup lewat sebuah tulisan yang bisa diambil jika ada sesuatu yang baik, dan abaikan atau muntahkan jika ada sebuah pengalaman tidak baik yang terjadi pada diri saya. Setidaknya ada sebuah sinyum simpul yang keluar saat tulisan itu terbaca, bagi saya itulah sebuah prestasi untuk karya-karya saya.

Dulur blogger, seringkali masa lalu kita dibumbui dengan segala sesuatu yang berwarna abu-abu bahkan hitam. Tapi selama detik waktu masih berjalan disitu masih ada jalan untuk melakukan perbaikan. Kenapa harus ada kata malas jika pulsa usia kita belum tuntas?. Yang harus kita lakukan adalah terus dan terus mengisi ulang sisa pulsa kehidupan dengan segala kebaikan. Tidak ada kata terlambat jika kita benar-benar punya niat. Baik tidaknya hari ini tentu semua tergantung pada diri kita sendiri.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi siapa saja. Bisa memotivasi para lelaki patah hati. Bisa pula memberi inspirasi adik-adik dan teman-teman saya yang masih saja nyaman dengan sebuah zona bernama "enggan". Sebab jika seorang tukang sapu seperti saya bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat, kenapa anda tidak?. Saya rasa jika ada sebuah niat dan usaha, anda pun pasti bisa dan jauh akan lebih hebat dari saya.





Komentar

  1. Setujuu, hidup memang harus diisi dengan perbaikan. Inspiratif, semoga menang, :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Bli.. sampean gak ikutan berpartisipasi

      Hapus
  2. Jika kamu bisa, aku juga bisa! terima kasih untuk semangat dan provokasi kebaikan yang diberikan. Aku juga sedang mencari-cari sesuatu yang bisa kulakukan untuk melepas zona 'enggan'itu.

    Btw Semoga segera bertemu dengan si Marpuah ya :)salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat mencari-cari mbak.. semoga lekas ketemu ya

      Hapus
  3. Om Essip bisa, saya belum tentu
    [img]http://lintasme.s3.amazonaws.com/2012-02/small/b9b1edd6ecc97dea5a894c725da91f5e.jpg[/img]

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa kok.. apa sih yang Om Aldy gak bisa..

      haaaa kode gambarnya salah tuh Om

      Hapus
  4. Balasan
    1. hehehe awas ada provokator

      Hapus
    2. Asal bukan provokator anarkis (versi demo kenaikan harga BBM)...

      Hapus
  5. Tulisan ini luas, saya seperti sedang membaca artikel essip sedari awal.

    Banyak yang sampeyan bisa dan saya tidak bisa. Itulah mengapa kita berteman dan saling mengisi dan sesekali saling mengingatkan. Betul kan Kang? hehe.. Tambah apik tulisane :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. matur nuwun ya Sam.. Untuk sebuah dunia baru yang indah ini

      Hapus
  6. kereenn.. dan salut dengan kegigihannya.. banyak yang bisa diambil sebagai pelajaran dari pengalaman hidupmu ini kang, terutama buat generasi galau, bahwa yang namanya patah hati itu bukan berarti mati dan berhenti, karena hidup tetap harus berjalan..

    *tak kasih dua jempol deh :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. matur nuwun mbak Ne untuk jempolnya... tak kasih bakso deh..

      [im]http://jajanankue.files.wordpress.com/2011/02/bakso-daging-sapi.jpg?w=300&h=200[im]

      Hapus
  7. Hehehe, jaman dulu sama sekarang beda ya Uncle, dulu kita gak pernah mikir panjang untk menjadi seseorang yang pingin punya materi, tapi kenapa sekarang masih ada aja orang yang suka pilih² dalam urusan mencari rejeki,

    Dulu provakator sekarang jadi proklamatore Wachana hehehe

    Sukses GA nya Uncle, semoga menang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. loh kok kebalik.. malah dulu saya yang milih-milih hehehe

      matur nuwun kang

      Hapus
  8. mantabs pakdhe.....

    ingat potensi,...ingat tentang multiple intelegent...
    sesungguhnya pd diri setiap mns memiliki potensi,...tinggal manusia'nya saja menyadari atau tidak, sanggup mengembangkannya atau tidak...

    sukses GA'nya pakdhe.....^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. multiple intelegent.. wow isitilah baru buat saya nih..

      matur nuwun Budhe

      Hapus
  9. kereeeeeeeeeeennnn...
    trus onty Marpuah kapan datengnya uncle??? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Marpuah masih kulakan pencit di pasar Probolinggo Bing hahaha

      Hapus
  10. kalo tulisannya keren begini, GA nya pasti menang nih uncle....sukses selalu uncle, semoga mbak marpuahnya nya segera datang menghampiri uncle...hehe

    BalasHapus
  11. waaaaah baguuus yaa... semoga menang.....

    BalasHapus
  12. Essip bangett :D


    aye bise merasakan rasa kebahagiaan mas liwat tulisan ini ^_^ terharu euy.

    gud luk buat kontesnye mas..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan nangis dong Nay.. ku tak sanggup melihat air matamu berlinang di pipi hahaha

      makasih ye

      Hapus
  13. Tulisan Uncle membuat hatiku merembes, ternyata dendam positif itu melecutkan potensi diri. Semoga Marfuah segera diraih, kalau jadijadi menjagai dumay saja udah sesucses ini apalagi menjaga seorang Marfuah, Uncle pasti BISA :)

    Gudlak GAnya, aku baru daftar juga ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah kan ada yang mbrebes lagi.. belum sukses kok Yundo, cuma sudah mulai belajar menata diri dan materi..
      owh daftar juga ya, bentar deh saya dolan..

      Hapus
  14. hiks...
    jadi terharu dengan perjuangan hidup seorang uncle Lozz

    tulisan yg sangat bagus dan meng inspiratif

    sukses dengan giveawaynya ya...
    pasti menang....pasti menang....!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. matur nuwun mbak Diandara.. sampean pasti bisa lebih bagus dari ini kok

      Hapus
  15. yups.... mantap banget mas, membangkitkan... saya dulu nganggur g produktif babar blas... hla kok sekarang malah nganggur lagi didepan komputer nge blog... gubrak dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. perlahan yang namanya pikiran pasti akan terbuka Kang.. tergantung kita cepat atau tidaknya

      Hapus
  16. menyentuh sekali ceritamu mas...ternyata perjuangan hidup itu dimulai ketika semua org bilang "itu sudah terlambat"
    seharusnya berterima kasih terhadap org yg menimbulkan dendam itu mas....krn dari dia lah kita disadarkan pada kehidupan yg real :D

    hayooo....minta maaf dan berterimakasih sonoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha oraaa.. ben wis ah ora ketemu maneh haha

      Hapus
  17. kereeeennn.... tp setuju bgt deh.. isi hidup kita untuk hal2 yg bermanfaat saja. Kita pasti bisa!! :)

    BalasHapus
  18. Aku bisa gak ya kayak gini ..? ^^

    BalasHapus
  19. itulah kenapa saya memilih tema "Inspirasi" untuk GA saya yg pertema. see? Uncle Lozz dan teman-teman yang berpartisipasi sangat menginspirasi saya lewat cerita-ceritanya. Luarbiasaaaaa... terimakasih atas partisipasinya yaa. saya sudah masukkan ke list Inspirasi saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. matur nuwun bu Njuri.. senang bisa menyemarakkan peringatan ultah mbak Mira

      Hapus
  20. mungkin kata enggan itu bisa saja kita ganti menjadi mau, tp terkadang situasi dan kondisi yg memang mengharuskan kita 'masih' tetap berada di jalan yg melelahkan itu Mas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. namun kadangkala hanya sebuah rasa takut saja mbakyang membuat kita enggan bergerak, takut gak bisa bebas lagi.. mungkin takut juga dengan lingkungan baru kita

      Matur nuwun mbak

      Hapus
  21. "lukah yang indah" hmm,...

    yup,semoga tulisannya bisa jadi inspirasi para lelaki pata hati diluar sana:)
    keren

    sukses GA-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah dengerin blum lagunya mbak..?? hihihi #promo

      Hapus
  22. beri tepuk tangan,
    prok prok prok. . .


    saya baru sempat observasi. . . ;)
    ceritanyaaaaa. . .
    sunguh inspiratif. . .sangat suka. . . :lol:

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih udah menjadi pandu sorak di tulisan saya hahaha

      Hapus
  23. Marpuahhhhhh.... cepatlah datang kemari...
    ah, tulisanmu ini, memang menginspirasi sam..
    rasanya mereka kaum galauers bakal liuers baca ini, dan segera bertobat, hehe.. :)

    nice post..
    kunjungi link saya juga ya.. hihihi.. :P

    BalasHapus
  24. waktu SD sih saya cita-cita nya jadi insinyur :D perihal kerja kantoran, sejujurnya udah mulai bosan ini dan saya pegnennya di usia 35 taun pensiun gitu. pengen jadi pengusaha aja, buka toko atau punya kontrakan yang banyak, amin..

    jadi kantoran kerja betul serasa ada keterbasan, tapi gpp mudah2an insyaAllah kerja kantoran ini hanya sementara aja, amin..

    inginnya nulis buku aja gitu atau apa yang lebih manfaat deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin semoga keturutan deh cita-cita mas Maminx..

      Hapus
  25. hehehe satpam dunia maya yang gag galak, orang na baik hati dan tidak sombong... *lho...

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe Niar cilukbaa yang ramah, murah senyum dan ngegemesin wkwkwk

      Hapus
  26. berdamai dengan diri sendiri atas kekeliruan yang sempat tergores dimasalalu, itu yang paling berat ya uncle, tetapi satu yang memebedakannya dari yang lain idealisme itu masih ada dan mempunyai tempat, walau tidak lagi se kaku dulu,,
    saya tunggu berita marpuahnya itu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti deh saya kabari lewat media televisi hahaha

      makasih mbak..

      Hapus
  27. kalimat "aku gak iso" beberapa kali saya dgr meluncur dengan lancarnya dr seorang teman. ASli saya sempat hampir emosi, mengingat dia bukan orang bodoh dalam arti welcome educated. Namun saat saya bilang ttg sesuatu yg harusnya dia kerjakan krn mmg dia yg on the duty..lha kok dgn 'iklhas'nya dia bilang " aku gak iso"...Lha ilmu ghaib sj bisa di pelajari, apalagi yg tdk ghaib kan? #numpang curcol

    Btw, saya bukan lare osing tapi wong LA = Lamongan aseli

    BalasHapus
  28. saya kadang bingung antara simpanan pikiran di otak dengan mbatin dan kata hati setiap detiknya merekam dan mengolah apa yang terjadi didiri kita. Rangakaian peristiwa masa lalu akan menjadi penguat diri di kekinian jika kita mampu menepis rasa enggan melewatinya. Dan sesungguhnya masalah dan ujian adalah pupuk yang sangat luar biasa dalam menyuburkan kedewasaan berpikir dalam memutuskan segala hal.
    OOT:
    1. dua minggu terakhir saya wira-wiri RS Kang, soale 2 sodaraku menjalani operasi
    2. gimana gambar untuk stikernya, sudah ada apa belum ?.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. semoga lekas sembuh saudaranya Kang
      2. hahaha beluuum kang, ojo rame-rame yo asline aku ora iso blas Corel hahaha, nanti deh minta tolong arsitek saya

      Hapus
  29. ini sekaligus memotivasi sya sebenarnya, dengan baca tulisan ini seenggaknya sya bsa merasa termotivasi apa yg sekarang sudah sya lakukan untuk terus di pertahankan. emang pada awalnya mungkin sangat berat dan barangkali tdk punya rasa percaya diri namun percaya diri itu dgn sendirinya akan muncul jika semangat kita sendiri mampu di pelihara hingga lahirnya sebuah pencapaian dari rangkaian proses kerja kita tadi.

    tapi semangat sya terkadang tdk mampu di barengi dgn spekulasi yg hebat, maka ada kesan nyari di zona nyaman aja hehe tapi cukup menikmatinya aja dulu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz.. ojo ngebut-ngebut juga Kang.. bisa benjut kita nanti

      Hapus
  30. malam uncle. memang ada yg lagi patah hati ya? :)
    semoga sukses GAnya ya

    BalasHapus
  31. wahhhh... semoga berjaya..
    #maaf, iqa tak faham sangat. faham sikit sikit sahaja. -from Malaysia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. owh.. from Malaysia ya Encik... salam kenal dari Indonesia ya

      Hapus
  32. Smart and full motivation post

    Tapi mana buktinya sebagai seorang laki-laki yang terlepas dari patah hati dan menjadikannya lagu yang indah. Apakah akan sekedar menjadi sebuah syair?????

    he.. he... buktikan merahmu biar TOPPAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha durung Kang.. ojo kesusu dong ah..nanti deh saya bakar Toppasnya

      Hapus
  33. Balasan
    1. makasih mbak... mbok saya ditawarin kalau lagi maem :)

      Hapus
  34. nah lho, kan, malah bingung komentar opo. Mangkane nek aku rene mending ndak komentar :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. begh.. apakah karismaku telah membuta bibirmu kelu? hahahaha

      Hapus
  35. tidak sedikit orang menjadi hebat dan terkenal karena dunia maya.
    semoga menang !! :D

    BalasHapus
  36. dari patah hati bisa menimbulkan semangat ya mas ^^ terus semangat yaaa
    saya juga hampir tiap hari di warnet tapi bukan jaga warnet cuma mau maen sama temen saya si pemilik warnet :P

    BalasHapus
  37. biar tak ada lagi Luka Yang Indah, dhe kasih hadiah spesial Seratus Cinta Gamazoe untuk ayah.. diambil yaa, http://gamazoe.wordpress.com/2012/03/31/seratus-cinta-gamazoe/ :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur nuwun Dhe... saya pamerin dulu disini ya

      [im]http://gamazoe.files.wordpress.com/2012/03/seratus-cinta-gamazoe.png?w=237&h=213[/im]

      Hapus
  38. Kita bisaaaa *tari pompom sm uncle* heuheuheue

    BalasHapus
    Balasan
    1. [im]http://www.lingeyhouseprimary.org/Images/Line%20Dancer.gif[/im]


      [ma]goyang yuk teh......[/ma]

      Hapus
  39. makasiih untuk inspirasinya....
    hehhehe

    BalasHapus
  40. kita semua bisa :D

    sukses buat GAnya ^^
    aq g ikutannnn

    BalasHapus
  41. siiplah..!!!
    asalkan ada niat, apapun susahnya pasti akan bisa dilakoni sob..
    mungkin kalo kamu baca sejarah perjuanganku dlm membangun blogku, hampir gak jauh beda dgnmu..
    1 yg mungkin membuat perbedaan antara aku dgn blogger semua, yaitu "aku adalah seorg blogger yg tdk memiliki sebuah komputer 1 pun"
    bayangin aja sob.. gmn klimpungannya aku dlm mengurus blogku ini..
    tp yg jls, semua demi menyalurkan hobi menulisku. dan tentunya berbagi dgn tmn2 semua... bagiku, blogku adalah dunia lainku, sisi lainku dari dunia nyataku. dan tanpa kalian semua, aku bkn siapa2...
    dan karena blogku jg, aku jd mengenalmu sob, mengenal sosok seorg ESSIP. kalo aku jujur, wajah kamu itu mirip dgn saudaraku sob.. sepupuku.

    nah, kalo aku yg gak punya komputer aja tp bisa ngeblog, aku yakin kalian semua pasti BISA!!
    SEMANGAT!!! SEMOGA MENANG SOB!!!!

    BalasHapus
  42. Ada yang orang bisa tapi saya masih belum bisa Mas...
    Semoga menang dalam GA nya Mbak Mira...
    Salam!

    BalasHapus
  43. Loh Kang, cuman lulusan SMA... podo yen ngono, eh ora ding, akyu lulusan SMU ding Haha :D Kerja apa saja ya, Kang... lulus SMU sy juga nguli bangunan ikut Paklik, jualan baju di pasar ikut Mas, sampe ikut jadi tukang cat di pelabuhan ikut orang, pernah juga kerja video shooting pd salah satu wedding orginizer (sing iki enak), dan sekarang, tukang ngecor bensin. Jama'aaaah~ Alhamdulillah... :D

    Saya iri pada orang2 yang suka berpetualang, pingin banggeth. Untuk melampiaskannya saya lakukan ajah petualangan intelektual ;) Ini kontesnya sampe kapan, Kang?

    Sukses yo, Kang...
    Salam jambak erat *eh

    BalasHapus
  44. aku setuju kawan dengan pendapatmu, sebagai manusia kita harus mampu menjadikan sisa hidup ini berharga dengan kebaikan-kebaikan kecil namum mampu membuat bibir orang lain tersenyum karena bahagia

    BalasHapus
  45. Informatif dalam berartikel ria.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  46. Makin gigih, pasti peluang makin bisa lebih terbuka lebarrr.. :D
    Salam olahraga, Kang.. Semoga menang.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya