Lagu Anak, Dimanakah kau Kini?


Membaca artikel Tante Monda yang berjudul "Dear Pahlawanku Pencipta Lagu Anak", seakan kita diajak untuk mencermati sebuah fenomena yang terjadi pada kehidupan anak-anak Indonesia sekarang. Tak terdengar lagi lantunan  "Aku Anak Sehat" dari bocah-bocah yang biasa kita dengar saat mereka pulang sehabis mengaji. Sekumpulan bocah yang bersepeda bareng sembari menyanyikan lagu "Kring Kring Goes Goes", Ah semua itu sepertinya sudah menjadi sebuah pemandangan yang begitu langka.

Semua sudah berubah tanpa pernah kita sadari. "Ayam Jantan" sudah tak lagi berkokok, karena kalah garang dengan raungan si "Kucing Garong". "Si Kancil" sudah tak nakal lagi, karena si "Keong Racun" sekarang makin menjadi-jadi. "Kasih Ibu" pun jarang sekali didendangkan, karena anak-anak sekarang lebih suka bersenandung  ala orang dewasa lewat "Cinta Satu Malam".

Saya rasa Tante Monda begitu jeli mengamati segala perubahan yang terjadi dalam dunia anak-anak kita. Dengan usia beliau yang beberapa  generasi di atas saya, mungkin Tante Monda  begitu merasa sangat kehilangan dengan lagu-lagu yang dulu  selalu mewarnai masa kecilnya. Lagu-lagu yang secara tidak langsung turut mendidik Tante Monda,  sebab lagu anak-anak bukan  sebatas unsur bunyi-bunyian yang mudah dihafal oleh seorang anak kecil. Banyak pelajaran dasar pada anak yang bisa kita temukan disana, macam berhitung atau pengenalan warna. Ada pula pendidikan budi pekerti pada anak semacam menyayangi orang tua, disiplin, semangat untuk belajar, mengenal keagungan Tuhan dan banyak lagi pelajaran budi pekerti  yang ditemukan dalam lagu-lagu itu. Namun sayang seiring perkembangan jaman, lagu-lagu itu sepertinya sekarang sudah mulai ditinggalkan.

Mungkin ada yang berpendapat, "Ah jaman Tante Monda kan dah jadul". Hmmm.. saya rasa kita tak mungkin mengerem laju perkembangan jaman. Tapi menurut saya seberapa pun pesatnya perkembangan jaman, yang namanya dunia anak-anak akan tetap stagnan. Pola pikir mereka tentunya masih sama dengan pola pikir kita saat masih polos dulu. Hanya kondisi kanan kiri saja yang mungkin akan mengalami perubahan dan ikut mempengaruhi perkembangan anak. Masa kanak adalah sebuah  proses meniru dari apa yang terlihat dan dengar di kanan kiri mereka. Salah satunya adalah lagu yang mereka dengar, yang tentunya harus kita filter sesuai dengan kapasitas mereka sebagai anak-anak.

Pernah suatu hari seorang bapak  meminta mengisi koleksi Mp3 handphone mereka ketika saya bekerja di warnet. Di salah satu koleksi itu si bapak juga meminta sebuah lagu berjudul "Keong Racun". Si bapak juga mengatakan jika anaknya yang masih TK suka sekali dan hafal di luar kepala lagu tersebut. Heran, kenapa orang tua yang harusnya bisa berperan aktif untuk memfilter segala sesuatu yang dikonsumsi oleh anak-anaknya, sekarang justru malah terkesan menyodori anaknya dengan sesuatu yang belum pada waktunya dan menurut saya lagu itu tak baik untuk pendidikan si anak. Jika untuk kategori orang dewasa saja "Keong Racun" masih menjadi sebuah kontroversi. Lantas bagaimana jika kemudian malah dikonsumsi anak-anak kita?.

Semoga saja mulai hari ini kita berperan aktif untuk selalu memfilter apa yang layak untuk ditonton dan didengar oleh anak-anak kita. Banyak hal  bisa kita berikan untuk para bibit-bibit penerus bangsa itu. Biarkan mereka berproses alami menurut tingkatan umurnya. Bukan malah sebaliknya kita memberikan sebuah injeksi negatif yang mengakibatkan mereka dewasa sebelum waktunya.

Juni kemarin saya mencoba untuk membuat sebuah blog yang sedianya saya tujukan untuk anak-anak. Sayang, karena keterbatasan kemampuan saya menulis tentang dunia anak, Akhirnya saya cuma bisa isi blog itu dengan kumpulan lirik dan sound lagu anak. Ada sesuatu yang menarik saat saya mencari bahan-bahan lagu yang akan saya masukkan dalam blog itu. Dimana saya banyak melihat terjadi aksi coba-coba mengklaim lagu-lagu tersebut oleh oknum-oknum dari negeri tetangga.  Semoga semua ini bisa menjadi sebuah "warning" bagi kita semua untuk bisa lebih mencintai lagu-lagu anak itu. Sebab sebuah bangsa mungkin tak akan pernah berani mengklaim  budaya  kita, jika  budaya itu benar-benar dicintai di negerinya sendiri.

Berikut ini saya punya sebuah video lagu anak tahun 80an. Dulu saat kecil saya sukali menyanyikan lagu ini saat bersepeda ria dengan teman-teman sepermainan saya. Bagaimana menurut pendapat anda, khususnya yang muda-muda mengenai lagu tersebut. Apakah anda bisa menangkap sebuah pesan pendidikan anak di dalamnya?. Apakah lagu jadul tersebut memang sudah tak layak untuk dikonsumsi anak-anak jaman sekarang?. Monggo dishare lewat komen di bawah ya.







close




cbox


Dulur blogger, tumbuh besar lalu menjadi dewasa adalah sesuatu yang pasti akan terjadi pada anak-anak kita. Tapi jangan sampai anak-anak kita menjadi dewasa secara prematur. Bukankah kita semua tahu jika salah satu masa indah dalam kehidupan adalah masa kanak-kanak?. Jadi apakah kita mau merenggut masa-masa indah mereka itu dengan sesuatu yang belum pada waktunya?.

“Tulisan ini diikutkan  pada  Giveaway Pertama di Kisahku bersama Kakakin




Komentar

  1. uncle dong ciptakan lagu anak demi anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiyahahaha kalau bisa mungkin si Pascal dah saya bikinin mbak Lid..

      Hapus
    2. kyknya butuh bergelas2 kopi kl lozz yang bikin lagu ya.. hahaha...

      Hapus
    3. hahaha tahu aja teteh.. ayuk sruput kopinya.

      [im]http://www.gifs-paradise.com/animated_gifs/coffee/animated-gifs-coffee-05.gif [/im]

      Hapus
    4. Ciptakanlah sebuah lagu cinta untuknya

      nya itu siapa ya????????

      Hapus
    5. nak kanak ponduk Kang hahaha

      Hapus
  2. Mas, ada satu profesi yang saya kagumi saat ini, yang tanpa henti teruuuus memutar lagu anak-anak; Tukang Odong-Odong :lol:

    Saya kalau ke kota atau pas lagi jaga, seneng mendengar lagu anak-anak dan lagu daerah yang diputar berulang-ulang oleh tukang odong-odong. Dan itu harus dilestarikan lho.

    Lebih khawatir lagi, saya takut Odong-Odong ini diklaim lagi sama negeri tetangga ha ha ha ha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau disini masih banyak tuh Bli.. syukurlah ada juga kereta api mainan yang tiap beroperasi selalu muter lagu anak-anak.
      Bli Budi sih kapan hari gak sekalian mampir rumah, pasti deh saya ajakin naik kereta api mainan itu.. mau gak ya? hahaha

      Hapus
    2. Sepakat sama Bli Budiastawa..
      odong odong punya peranan penting dalam penyebaran lagu anak..

      Hapus
  3. setuju kang...dimana2 demam lagu2 ga mutu itu makin eksis. yg jadi miris korbannya adalah anak2 yg ga tau lirik lagu yg dinyanyikannya ga pantas didengar utk seusia dia, contoh nyata lagu "hamil 3 bulan" itu...doooooh, anak2 sempat dengar by radio trus nyanyi bareng2 bertiga,,,si emak yg kelabakan jelasin ke mereka bahwa itu lagu ga baik dinyanyiin, tp ya nmnya anak2 ttp ga ngeh maksudnya, kdg2 kelupaan nyanyi jg hiiiiikzzzz

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah tuh jadi PR mbak buat sampean agar anak-anak nahan dulu gak nyanyi lagu-lagu itu sampai pas waktunya kelak.. terutama keponakan saya, si rambut maut ini..

      [im]http://1.bp.blogspot.com/-MX1v6z8jbxQ/TyQB83P9dFI/AAAAAAAABWc/dchunmVv3eA/s320/IMG_0015.JPG[/im]

      Hapus
    2. PR nya berad ya kang,,,secara si emak watunya kebykan di kantor, trus anak2 dg bebasnya nonton dan dengar musik tanpa perhatian dan pengawasan ortu,,,hikkkzz penyesalan tiada akhir tp mau gmn lagi :(

      ahaaayyy...ni anak keknya jd idola mas lOzz neh,,,anak siapa ya ??? *tuing2

      Hapus
  4. bener banget tu mz......sy sampe geleng2 liat tingkah murid sy yang sampe naik k atas meja sambil gaya rock n roll...ckckckck*ekspresif sekali....hehehe...

    tapi biarpun demikian stiap kali sy tawarkan..."hayo pengen nyanyi lagu apa...?"
    mayoritas anak menjawab "balonku".....
    hmmmm...sedikit bernafas lega krn lagu balonku msh disukai...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. anak-anak disana masih suka dengan "Balonku" ya bak

      Hapus
    2. hihihi.......
      urutan 1 :: balonku
      urutan 2 :: pelangi-pelangi
      urutan 3 :: naik kereta api
      urutan 4 :: pada hari minggu....
      jd juaranya adalah.... :D

      Hapus
    3. Juaranya adalah??? sopo ya hehehe

      Hapus
  5. kalo dhe lagi main sama adeknya dhe pas malem, dhe suka nyanyiin lagu cicak cicak di dinding sama satu-satu (itu judulnya bener gk sih??).. hehe, gpp yang penting itu kan masih lagu anak-anak.. sebenarnya kebiasaan anak itu tergantung dari lingkungan keluarga ya yah, kalo misal sering di dengerin lagu anak-anak, maka anak-anak pun akan suka dan cinta sama lagu anak-anak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul.. orang tua juga turut menentukan kertas putih kehidupan anaknya mau diberi warna apa..

      Hapus
  6. peran orang tua, keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh...

    BalasHapus
  7. Asli miris memang, bahkan event lomba lagu anak-anak pun pihak penyelenggara tdk aware utk memberikan materi lagu yang anak-anak. Justru lagu2 dewasa yang dijadikan materi lomba. Mestinya sebagai penyelenggara punya otoritas utk membat rule'nya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena mengejar rating dan komersil belaka mbak, jadi mereka malah menyodorkan lagu-lagu yang sekarang lagi trend.. Padahal itu sudah jelas bukanlah lagu anak, tapi lagu orang dewasa

      Hapus
  8. bener banget,..dulu waktu jaman aku kecil, banyak bangt sampe bingung ngapalinnya, skarang anak kecil justru doyan nyanyiin lagu orng gede..ckckck, liriknya pun alay bngt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau mungkin sebaiknya ganti kita aja yang nyanyi lagu anak-anak itu mbak Phuji hehehe

      Hapus
  9. Seandainya ada yang mau mengaransemen ulang lagu anak² tersebut dengan model trend² terkini alangkah esipnya, kalau dulu ada trio wek wek saiki malah onok boyband, opo iku hahaha...

    tulisan ini koyok'e calon yang esip untuk jadi juara,,,

    "Kang Sofyan"

    BalasHapus
    Balasan
    1. piye kalau kita bikin duo aja Kang.. namanya duo posank wkwkwk

      Hapus
    2. Hahaha,,sepakat Cak koyok iki

      [im]http://id.jabunta.com/files/2011/06/foto-image-gambar-picture-gamarjobat-hello-ketch-dynamic-duo-mime-pelawak-kocak-jepang.jpg[/im]

      Hapus
  10. Bahkan sejak akhir 90-an banyak di antara adik-adik usia balita kita sudah tidak mengenal lagi lagu yang seharusnya mereka dengarkan. Bangun tidur adikku langsung berdendang, "Aku mungkin bukan pujangga, aku mungkin tak s'lalu ada..."

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha tapi herane saat besar kok jarang yang jadi pujangga ya mas

      Hapus
  11. lagu anak2 skrg udah langka atau malah udah punah ya skrg :(

    BalasHapus
  12. kangen lagu anak2 yang dulu...

    BalasHapus
  13. ayok semua kembali jadi anak-anak. . .. . :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. begh.. trus yang dewasa sapa nanti mas :)

      Hapus
    2. yang dwasa biar bang lozz aja wkwkwkwkwkkwkk

      Hapus
  14. hm, trenyuh. saya termasuk yang kehilangan, Kang. anak-anak sekarang terpaksa disodori dengan lagu yang saya sendiri pun suka geleng-geleng kepala mendengarnya. mau jadi apa generasi muda kalau kita yang lebih dewasa tidak memberikan saringan & arahan. ini PR bersama, bukan hanya orang tua, tetapi masyarakat secara umum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz PR semua pihak mbak Phie.. mulai ortu, pencipta lagu, media televisi, Guru, Pak Lurah, Tukang Sayur dan banyak lagi yang lainnya

      Hapus
  15. Memprihatinkan sekali dunia anak2 jaman sekarang. Kadang orang tua sudah mendidik dngn benar tapi pengaruh dari luar rumah kadang2 bisa meracuni anak2. Terus piye solusinya? *kok malah nanya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengawasan buat anak-anak nurut saya mbak Tar. harus pandai memilah segala sesuatu yang layak dan tidak buat mereka

      Hapus
  16. Balasan
    1. Nanti deh saya coba mbak dengan sekuat tenaga dan fikiran hehe

      Hapus
  17. bener mas. jaman skrang anak2 kesannya tinggal simbol, faktanya seperti buah2an karbitan. dipaksa matang sebelum waktunya, jdi prematur. jaman sya kecil bnayk bener artis kecilnya, mpe bingung hapalin lagu yg mna.


    ah, papa t. bob dimana yah? eh, salah. apa dunia sudah melupakan lagu2 beliau yah? PR kolektif ni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga sebenarnya bertanya-tanya saat melihat klip anak-anak tempo dulu. Penyanyi ini sekarang bagaimana nasibnya ya

      Hapus
  18. mosok Osar suruh nyanyi pacar 5 langkah sama alamat palsu yo uncle.. :(
    abang tukang bakso gak pernah lewat lagi sih,, hehe...
    untung ada ankelozz...

    BalasHapus
    Balasan
    1. entar saya aja yang jadi penjual baksonya..

      [im]http://2.bp.blogspot.com/-uaJY8EriPQ0/ThQp7kmvg1I/AAAAAAAAARw/zYjmqPO-0Bo/s320/DSC00292.JPG[/im]

      Hapus
  19. wan iya belum lihat blog dunia anaknya uncle
    trims ya uncle masih menyempatkan ikut serta

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama Tante. sukses buat acaranya ya

      Hapus
  20. Ibu juri datang... :)
    Saya dulu ngoleksi albumnya Puput Melati, Mas :)
    Kalo anak2 sekarang sih sukanya sama SMASH tuh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf gak sempat menggelar karpet merah bu Njuri... hehehe

      Hapus
    2. saya nebeng komen di Bu Juri ini,
      nah itu, emaknya cm bisa balonku, cicak di dinding,
      eh udah bisa berteman, yang digumamin lagunya smash semua :(

      Hapus
    3. hahaha apa perlu bikin emak Band ya mbak

      Hapus
  21. Saya kasihan sama2 anak2 jaman sekarang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga gak makin salah kaprah aja anak-anak Indonesia yo Kang

      Hapus
  22. tapi mahes suka nyanyi lagu yang dibilang "jadul" itu lho uncle, soale sampe sekarang blom ada penggantinya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pinter.. kalau keponakan saya yang satu itu dijamin deh mencintai lagu anak-anak

      Hapus
  23. lalu, kira2 solusif yang tepat untuk menangani hal semacam gimana ya kang?
    Jujur saja, waktu jamannya saya dulu, kelas 6 SD saja masih disuguhi lagu2nya trio kwek2, joshua, db.
    Tp kalau liat anak skarang? hadeeehhh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua harus proaktif membudayakan lagi lau anak yang benar-benar anak Kang. Terutama para orang-orang yang bergerak di bidang industri musik dan media televisi tentunya

      Hapus
  24. Kang... emang tak adanya lagu anak2 membuatku prihatin. Anak2 sekarang gak bisa nyanyi lagu2 yg pas buat mereka, tapi mereka malah hafal lagu2nya boysband dan girlsband... #ngenes..

    BalasHapus
  25. burung kutilang berganti menjadi cucakrowo ya kang, mengapa bisa begitu ya keprihatinan yang perlu mendapat perhatian demi kesehatan tumbuh kembang kejiwaan anak-anak negeri ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. entahlah Kang.. wah kok saya pingin posting lagu Burung Kutilang yo Kang di blog TK saya

      matur nuwun kang

      Hapus
  26. anak" skarang memang miskin lagu...

    saya dukung utk blog lagu anak" :D

    oh ya, lagu trio macan yg skarang juga sering dinyanyiin anak",,nambah kasian pd nyanyi iwak peyek :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. cariin dong Jiah lagu anak-anak yang daerah..

      Hapus
  27. sing mumet ki saya Kang, soalnya kita di rumah sudah berusaha dan menghindari lagu-lagu berbau koplo, tapi mo gimana lingkungan saya banyak penjual CD VCD yang muter lagu iwak peyek dan sejenisnya. Tiaapp hari siang malem muternya kenceng, otomatis si kecil jadi ikut denger to Kang. Makanya Ibuke kalo mo tidur nguro-nguro lagu sholawatan ato paling tidak ngenalkan dengan lagu anak-anak jadul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. perlu dikonter dengan metode kayak mbak itu Kang.. Biar ora kebiasaan anak-anak dengerin lagu yang kontroversial

      Hapus
  28. eyampun, videonya jadul bgt uncle, tapi sukaaaa... zaman sekarang malah ada boyband anak2 T__T"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boyband kalau lagune anak-anak saya rasa ora masalah Teh.. lah kalau lagune orang dewasa trus piye ya

      Hapus
  29. Kayaknya tetangga kita itu maruk banget ya? Nggak ada kerjaan lain apa selain gangguin punya oraaaaaang aja! Napsu banget claim sana claim sini.

    Baydewey, aku suka muter lagu anak-anak jadul kok dirumah. Vales juga senang lagu Burung Kakak Tua dan Naik-naik ke Puncak Gunung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu Mbak.. mungkin tetangga sebelah sudah merasa jika budaya itu gak dapat tempat lagi di masyarakat kita.. makanya berani klaim

      Hapus
  30. iya mas,aku juga kangen sama lagu anak2,,,habis ditv2,ga pernah diputer lagi adanya cuma lagu orang dewasa gitu..hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mampir aja blog TK saya mbak kalau kangen #sekilas promo

      Hapus
  31. Ponakanku yang cuilik saja sudah hapal lagunya Ayu Keting-ting, tapi kalau diminta menyanyikan lagu pelangi-pelangi dia malah geleng-geleng kepala. Dan celakanya, pencipta lagu anak yang ada sekarang terkesan mendewasakan anak belum pada waktunya, seperti buah asam diperam dengan karbit.
    [im]http://files.softicons.com/download/web-icons/buttery-emoticons-by-rokey/png/128x128/big_smile.png[/im]

    BalasHapus
  32. anak saya masih tetep suka nyanyi lagu anak-anak lho mas lozz, kalo dia nyanyi lagu dewasa malah langsung saya tegur kok, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. essip... itu baru namanya keponakan Uncle Lozz.. hidup Zidane

      [im]http://3.bp.blogspot.com/-v_-HGm1zjBg/TxLX8pxkiKI/AAAAAAAAAHE/XumW4l-nJtY/s170/Foto0129.jpg[/im]

      Hapus
    2. Dija juga nyanyi lagu anak anak,,,,

      paling suka tik tik bunyi hujan

      Hapus
  33. Biarpun saya hapal lagunya Ayu Ting-Ting, tapi saya masih ingat lho lagunya Enno Lerian, Melissa yang Abang Tukang Bakso, si Lumba-lumba, dan si Komo lewat.. tapi herannya punya ponakan umur 4tahun malah hapal lagunya Justin Beiber #hadehh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... semoga gak diajarin lagu Ayu Tingting wae sama sampean mbak Yun

      Hapus
  34. penyanyi anak-anak jaman sekarang pun nyanyinya lagu2 pop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dah gede wajar dong Mel nyanyi lagunya orang gede

      Hapus
  35. semangat mas lozz bikin lagu buat anak-anak. iya kasian sekarang anak-anak kecil paham nya lagu2 dewasa, karena jarang atau bahkan gak ada lagi lagu2 untuk anak-anak. bahkan grup band anak kecil (apa ya lupa nama grup nya), nyanyinya lagu "sayang, cinta-cintaan"

    semoga saya kalau kelak jadi Ayah, bisa membimbing dan ngasih anak inputan yang baik, amin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.. semoga secepatnya kesampaian ngajari anak-anaknya nyanyi lagu anak-anak ya Mas

      Hapus
  36. [im]http://i218.photobucket.com/albums/cc14/tamasya/SPIDERMAN.gif[/im]

    BalasHapus
    Balasan
    1. [im]http://www.all-creatures.org/anan/rabbit-dancing.gif[/im]

      Hapus
  37. Menunggu om lozz bikin lagu anak

    BalasHapus
  38. hahahahaha... asyek cak, lagune rek, iyoh, piye nek sampean mencoba tuk menciptakan lagu anak2, wajah udah ndukung banget kan. hohohoho :D

    BalasHapus
  39. kasihan skrg anak2
    malah pada nyanyiin lagu cinta dewasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya nih Mas.. semoga ada musisi yang peduli dengan mereka ya

      Hapus
  40. asiikk..ntar lagi mas lozz punya kerjaan baru..pencipta lagu anak2 :)..kasian soalnya mas..anak2 skrg udah kehilangan masa kanak2nya..blm pelajaran2 sekolah yg amit2 susyahnyaa..ditambah dunia hiburan anak yg kurang..ckckck..butuh org2 spt dirimu yg peduli..ayuukk ku dukung *kyk-kampanye*

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah saya cuma bisa mendukung lewat blog lagu anak itu aja mbak Jo.. kalau nyiptain lagu.. hadaaaah kayaknya gak bisa deh saya

      Hapus
  41. benerrrrrrrrrrrrrr.......... anakku wes gak apal lagu anak2. tak belikan kaset anak2, jawabe "ah itu sih utk anak kecil mah" ?????????????? :(
    tapi, apal banget lagune justin mbleber,sm yg enerjik2 gitu dia suka banget. hadeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhh.......................

    BalasHapus
    Balasan
    1. tuh kan.. waduh piye iki ponakanku nanti dewasa prematur jadinya

      Hapus
  42. sekarang byk ortu yg malah justru bangga kalo anak2 (kecil) mereka hafal lagu dewasa :roll:

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups bener, secara tidak langsung banyak juga ortu yang justru malah merampas masa-masa indah anak

      Makasih dah mampir ya

      Hapus
  43. Yup Lozz, lagu anak sekarang sudah bermetaformosa menjadi lagu-lagu remaja atau dewasa.
    Tak ada lagi kepolosan mereka yang dituangkan dalam lirik dan nada.
    Miris, tentu saja.
    Tapi semoga, pahlawan-pahlawan pencipta lagu anak terdahulu akan memiliki penerusnya di jaman kini.
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.. semoga ya mbak, ada musisi yang peduli dengan dunia anak

      Hapus
  44. Essip ...
    Saya punya keprihatinan yang sama ...
    itu sebabnya ... di Blog atau di youtube ...
    saya berusaha mengunduh ... lagu anak dan lagu daerah saja ...
    hasil mainan sederhana saya saja ...
    belum banyak sih ...
    tapi moga-moga banyak yang dengar

    salam saya Sip

    BalasHapus
  45. postingan yang sangat menarik :)
    sangat bermanfaat.. ^_^
    keep posting yaa..

    ingin barang bekas lebih bermanfaat ?
    kunjungi website kami, dan mari kita beramal bersama.. :)

    BalasHapus
  46. your post is nice.. :)
    keep share yaa, ^^
    di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

    jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
    terima kasih.. :)

    BalasHapus
  47. Mungkin hanya sebuah usulan kecil untuk Kang Loz agar dapat membuatkan lagu untuk anak tentang lestari alam, dan saya yakin bisa dicoba kok. Eit..... jangan menyerah dulu, demi sebuah dedikasi untuk dunia anak dalam menumbuhkan rasa cinta kepada alam. He....x9

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  48. hii.... blognya kren..infornya bnr2 bermanfaat.
    Saya juga punya sebuah blog yg byk membahas tentang anak2, terutama dunia lagu anak...
    anda juga bisa donlot lagu anak gratis di sana..
    klik http://lagu2anak.blogspot.com
    kunjung balik ya...
    tuker link juga boleh kalo tidak keberatan...


    Salam cinta lagu2anak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya