Menjadi Agen Kebangkitan Personal


Rasanya saya merasa trenyuh melihat perkembangan prestasi olahraga di negeri ini. Betapa tidak, kesebelasan yang digadang-gadang akan menjadi timnas kita di masa depan, ternyata harus kembali menuai kekalahan dari sebuah negara yang pemainnya  lebih banyak berlari menghindari rudal negara tetangganya daripada mengejar bola. Palestina telah memupus harapan kita bersama untuk melihat timnas bisa  mengangkat sebuah tropi internasional yang sangat kita idamkan. Sebuah kekalahan yang semakin menambah daftar panjang kegagalan timnas kita, setelah sebelumnya kita*pun tak bisa berjaya di Brunei Darussalam.

Harapan besar kembali kita sematkan kepada cabang olahraga yang lain. Kali ini nama besar bangsa kita dipertaruhkan di ajang Thomas dan Uber Cup. Saya optimis atlet-atlet kita akan berbicara banyak di gelaran tersebut, karena lewat bulutangkis negara kita banyak sekali menorehkan sejarah prestasi yang begitu manis. Namun sungguh sayang kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Kali ini giliran samurai-samurai dari negeri Sakura yang merontokkan bulu-bulu sang Garuda. Yah, Jepang yang dulu menjadi bulan-bulanan tim bulutangkis kita, sekarang sudah bisa membuat tim kita mengangkat koper sebelum waktunya. Merah Putih pun harus menerima kenyataan jika menuju puncak partai final saja kita sudah tidak bisa.

Beberapa hari kemarin ada sebuah hiburan yang bisa kita saksikan untuk sejenak melupakan kepiluan yang dialami timnas sepakbola dan bulutangkis kita. Sebuah klub besar dunia telah mengunjungi Indonesia dan melakukan pertandingan eksibisi dengan para pemain kita. Rasanya begitu bangga saat kesebelasan kita ternyata juga mampu melesakkan gol ke jala Inter Milan. Tapi sungguh sayang ternyata masih saja ada komentar-komentar negatif ketika usai pertandingan. Itu hanyalah pertandingan sandiwara, timnas kita hanya dijadikan latihan oleh Inter Milan, dan beragam komentar sinis yang keluar seperti halnya saat mereka mengatakan jika timnas yang dikirim ke Palestina kemarin hanya berisi pemain dengan kelas kompetisi antar kampung.

Itulah  realita yang terjadi di negeri kita. Kebebasan mengemukakan pendapat adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan unttk menyikapi setiap permasalahan. Udara reformasi telah membuka lebar-lebar bagi setiap warganya untuk beropini. Di satu sisi ini adalah sebuah kemajuan bagi demokrasi kita, tapi sungguh sayang jika opini itu dilontarkan dengan begitu bebasnya dan tidak sesuai dengan kapasitasnya. Alih-alih akan memberikan sebuah solusi, justru malahan akan membuat makin carut marutnya sebuah permasalahan. Yu Darmi yang hanya paham naik turunnya harga terasi, sekarang sudah berteriak soal korupsi. Kang Dasrun pun ikutan ngoceh soal PSSI, padahal dia sama sekali tidak paham berapa jarak garis gawang menuju titik penalti.

Segala sesuatu sekarang demikian mudah dijadikan pro kontra. Makin hari makin banyak komentator dadakan yang muncul di negeri ini. Bukan hanya urusan bola yang mereka komentari. Mobil Esemka yang harusnya mendapat apresiasi dan dukungan bersama pun tak luput dari komentar-komentar miring mereka. Seakan mereka tak mau mengakui jika putera puteri bangsa ini meraih sebuah prestasi. Sungguh ironis rasanya manakala kita melihat seorang Lady Gaga yang nyata-nyata lebih banyak mudharat ketimbang manfaatnya oleh beberapa pihak justru dibela mati-matian agar tetap menggoyang ibukota. Lantas bagaimana bangsa ini bisa bangkit dari tidur panjang, jika masih saja dinina bobokan dengan sesuatu yang tak penting di kiri kanan?.

Dulur blogger, mencari suatu kesalahan dan meneliti sebuah kekurangan bangsa ini adalah sesuatu yang begitu mudah dan mengasyikkan untuk dilakukan. Tapi pernahkah kita bertanya pada diri pribadi tentang apa dan sudahkah kita melakukan sesuatu bagi negeri yang kita cintai ini?. Sudahkah kebangkitan nasional kita sikapi dengan mengabdi sebaik-baiknya menurut bidang kita masing-masing?. Jika kita tahu suap dan korupsi adalah kejahatan, kenapa masih saja ada yang mau saat  diajak oknum aparat untuk bertransaksi di jalanan?. Jika kita tahu money politik itu sebuah tindakan curang, kenapa kita masih doyan menerima dana para kontestan yang mengatasnamakan sumbangan?.

Kebangkitan nasional menurut saya ibarat kobaran api yang awalnya butuh percikan-percikan bunga api, dan bunga-bunga api itulah diri kita sebenarnya. Menahan diri mengeluarkan komentar-komentar tak penting dan lebih memilih melakukan sesuatu. Meski kecil tapi berwujud nyata itulah semestinya yang harus kita lakukan. Menjadi seorang agen kebangkitan secara personal dan membudayakannya ke kanan kiri kita. Kepada keluarga, teman, organisasi atau siapa saja, agar kebangkitan personal itu bisa menjadi sebuah kebangkitan global. Insya ALLAH jika saja kebangkitan secara personal itu membudaya di negeri ini, kebangkitan nasional yang di masa silam telah terjadi akan kembali bereinkarnasi di masa kini.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang agen kebangkitan personal?. Saya rasa mudah asal kita punya niatan dan mau melakukan. Jika anda sebagai orang tua, didiklah putera puteri anda dengan budaya timur dan agama anda masing-masing, jangan sampai lima atau sepuluh tahun ke depan hanya Lady Gaga saja yang ada dalam pikiran mereka. Jika anda seorang yang hobi berbelanja, cintailah produk-produk lokal dan berpikirlah dua kali saat membeli barang-barang impor yang lebih mahal. Jika anda penjaga warnet seperti saya, cobalah untuk senantiasa mensterilkan data-data warnet anda dari file-file dosa.

Petani, guru, aparat, anak sekolah, sampai tukang bakso pun bisa menjadi seorang agen kebangkitan personal menurut bidangnya. Lalu bagaimana dengan para pemimpin dan para wakil rakyat kita?. Halagh emboh..!. Saya rasa lebih baik energi  kita fokuskan dulu untuk menjadi seorang agen personal, daripada energi itu terbuang percuma hanya untuk mengumpat konspirasi orang-orang pintar di dewan. Mari kita buktikan jika kita mampu memberi contoh tentang arti kebangkitan nasional kepada mereka. Agar mereka mempunyai sedikit rasa malu dengan jabatan yang saat ini mereka emban. Lantas bagaimana  jika mereka masih tak mempunyai rasa malu?. Sekali lagi saya jawab... emboh.!.

Nah, jika anda saat ini menjadi seorang blogger, apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seorang agen kebangkitan personal?. Hmmm. saya rasa anda pasti lebih tahu jawabannya dibanding saya.

Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bangkit di BlogCamp


Komentar

  1. semoga kang Lozz semoga kita termasuk agen agen kebangkitan itu, sesuai dengan bidang2 yang kita tekuni.. saling mencaci dan menghujat tiada habisnya.. tidak akan menyelesaikan masalah2 yang ada, justru semakin memperkeruh suasana..

    tetep cinta Indonesia seperti apapun dan tetap optimis untuk kedepannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hidup Indonesia.. doakan saya ya mbak Ne.. semoga tabah menjalani ujian ini #loh

      Hapus
  2. Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
    Akan segera saya daftar
    Terima kasih atas partisipasi sahabat
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. Negeri ini terlalu banyak komentartor ketimbang motivator, padahal apa yang dihasilkan oleh putra putri bangsa ini adalah bentuk sebuah perjuangan untuk negara, tapi kok yo tego mereka metao,,halag embo wes !!!

    Tulisane keren, koyok'e iki bakalan menang uhuy,,

    Sukses ngontesnya Uncle, mugo mugo menang

    [im]http://2.bp.blogspot.com/-2yhuuG4qVXs/TcXroMjjBhI/AAAAAAAACis/xdo-HIyg5Ug/s1600/Berdo%2527a.jpg[/im]

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi komentator juga kadang perlu loh kang.. contohe pas nonton bola di TV. kan lucu kalau TVne bisu hehehe

      Hapus
    2. tanpa adanya komentator, negeri ini tidak akan rame
      bagaimana jika blog kita sepi komen berarti sepi pengunjung

      capek dech

      Hapus
    3. tapi blog lowongan kerja rame kok kang meski tanpa komen

      Hapus
    4. Memang perlu sih, tapi lo terkadang gak mendukung blas,, hu hu

      Hapus
    5. ada apa ini ribut2 aja semua .... meneng ojo akeh talk :P

      Hapus
  4. Agen kebangkitan personal, suka banget aku istilahnya Uncle :)

    Yaps, semoga kita bisa menjadi agen perubahan kearah yang baik sesuai kapasaitas dan kemampuan kita, demi bangkit marpuah ehhh Indonesia yang kita cintai ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha Yundaaaa jangan ingetin saya dengan Alisa, eh Marpuah dong ah

      Hapus
  5. aku sekeluarga sebagai pencinta bulutangkis nyesek banget waktu kmrn Thomas dan Uber cup harus gagal....hiks

    uncle sukses kontesnya yaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak.. jangan bersedih, kan masih ada kesempatan mendatang buat tim bulu tangkis kita

      Hapus
  6. saya tdka akan jadi komentator ttg tulisan ini hanya akan bilang
    "two thumbs up for Mas Lozzakbar"

    BalasHapus
    Balasan
    1. jempol juga buat sampean dan kita semua mas

      [im]http://i1076.photobucket.com/albums/w447/Lozzakbar1979/content_14624_prev.gif[/im]

      Hapus
    2. betul, Mas. Bak jagoan di film-film, meski didaftarkan di hari terakhir kontes, saya optimis tulisan ini akan berjaya di atas pentas.
      Tak ada bantahan atas apa yang Kang Lozz tuliskan, saya sepakat dan sependapat!
      Dan semoga saja, dengan keterbatasan kemampuan saya, saya bisa menjadi agen kebangkitan personal yang jika kita bersatu tentu kita akan kuat, bila bersama tentu kita akan hebat. Betul?

      Hapus
    3. mari kita menjadi agen kebangkitan dengan segenap kemampuan kang

      Hapus
  7. Oalah Kang, miris sekali melihat Thomas dan Uber Cup, rasa-rasane malah suwe malah gak karu-karuan mainnya.. rankingnya mlorot tajam

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar.. insya ALLAH kelak bulutangkis kita bangkit lagi mbak Yun

      Hapus
  8. Kalau nulis komentar di sini masuk kolom komentator dong? hehe..

    [im]http://i146.photobucket.com/albums/r262/rindhang/264.gif[/im]

    BalasHapus
  9. semoga saja postingan ini bsa menyuntikan semangat baru bagi yg membacanya untuk bangkit dari keterpurukan di sana sini.. Saya paling sedih ketika tim thomas gagal kesemifinal dan ini sebuah prestasi terburuk selama 30 tahun terakhir dan bukan tdk mungkin kalo kita tdk segera bangkit berbenah prestasi bulutangkis cuma akan menjadi catatan sejarah..

    Selamat buat kontesnya kang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yo kang.. saya juga sedih banget. tapi apapun yang terjadi kita tetap cintai dan dukung Indonesia

      Hapus
  10. Ulasan yang menarik mas, semenarik marpuah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke deh. kapan-kapan saya bakal ulas dirimu wae wis hehehe

      Hapus
  11. mantap uncle...kalo ibu rumah tangga seperti saya menjadi agen kebangkitan personal tentunya dengan membimbing anak agar bisa tumbuh dan berkembang di jalan yang lurus ya uncle.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul. semoga Zidane kelak jadi salah satu agen kebangkitan nasional ya mbak.. amiin

      Hapus
  12. luar biasa mas lozz. pa kabarnya nih? udah lama gak main kesini :D. tulisan mas lozz dan mas Bro hakim memang selalu mantap loh, bahasanya enak dibaca.
    iya prestasi olahraga kita lagi terpuruk luar biasa ya. banyak juga komentar miring, tapi cuman komentar doank gak membangun. dan bener lebih baik kita melakukan sesuatu hal yang nyata/konkret gitu meski sedikit atau kecil tapi berarti.

    Hidup hari kebangkitan nasional :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan hanya olahraga mas Maminx.. hampir di setia lini kayaknya. Tapi insya ALLAH dengan tekad bersama.. kita akan bangkit lagi, tapi kapan? semua tergantung kita semua cepat atau tidaknya

      Hapus
  13. Untunglah waktu thomas-uber itu aku ga nonton uncle, pasti bete kalo nonton trus ga menang hihihihi...
    Gudlak ngontesnya yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. itulah enaknya jadi warga negara Indonesia teh.. sering mendapat kekalahan, biar kalau suatu saat menang akan terasa nikmatnya

      Hapus
    2. hahaha... iku tah omonge wong kalah... seni menghibur diri :D
      Mantaps Kang, Ayo Bangkit !

      Hapus
  14. salam kaaanngg.. merdekaa..
    lama ga menyapa, semoga selalu sehat yo kang...

    yaah betul sekali, ga ikut ngomen ga asik katanya kang. Tapi sayangnya ngomennya cuman asal ngomen tanpa dibarengi solusi yg sifatnya membangun..
    smoga Indonesia bangun dari tidur panjangnyaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin.. terlalu lama tidur gak baik yo kang. ora paham perkembangan jaman hehe

      Hapus
  15. "Lantas bagaimana bangsa ini bisa bangkit dari tidur panjang, jika masih saja dinina bobokan dengan sesuatu yang tak penting di kiri kanan?"

    Setuju mas. Terlalu banyak hal tak penting yang dijadikan penting.

    Tulisan yang apik. Moga sukses ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yo mbak.. kok dikit-dikit suka dibuat pro kontra ya?

      Hapus
  16. wah panjang banget ulasanya ternyata lomba. eheheh, tapi memang benar apa yang di ceritakan. kita ga banyak belajar, terutama dari keadaan kita, nyatanya jepang bisa menyusul kita di bulutangkis, suatu hal yang tidak di duga. ehm. klo bicara masalah lain mengenai indonesia, wah ga ada habisnya... semua ulasannya terlihat memang benar apa adanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas.. butuh bergelas-gelas kopi kalau omongin masalah di negara kita, tapi tetap optimis dong kita bisa selesaikan bersama?

      Hapus
  17. terlalu banyak kepentingan dan yang ingin dipentingkan ya Mas..
    hehehheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener nduk. kata anak-anak sebelah sekret istilahe kakehan pacapa haha

      Hapus
  18. Mau doong jadi agen gas elpiji #lhoh?
    Mau dong jadi agen personal # nah baru bener :D
    Kayak MLM nggak, Kang ?

    Hidup Kang Lozz...!
    Hidup Kang Sholeh!
    Hidup KAng Akbar!
    Hidup Alysa Soebandono!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan lupa coblos gambar duren yo kang hahaha

      Hapus
  19. satukan hati untuk sebuah kebangkitan negari kang yach, ada isu katanya udah menjadi kepala keluarga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha kata siapa Bli..? palingan ulah Sofyan nih :(

      Hapus
  20. Agen personal untuk bangkit sesuai bidangnya masing-masing...jika semua personal mampu menjadi agen utk bangkit bagi diri sendirinya...kompaklah kebangkitan seluruh negeri ini menuju kebangkitan nasional yang sesungguhnya ya Mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kira-kira begitu mbak.. dikit-dikit lama-lama menjadi bukit #loh kok malah motto nabung? hahaha

      Hapus
  21. Assalamu'alaikum Kang Lozz
    saya kira pemikiran sampean memberikan gambaran yang jelas bagaimana kondisi negeri ini yang masih terpaku pada budaya cangkrukan dengan obrolan yang banyak dilakukan orang. Yang didalamnya seringkal dijumpai hanya bisa menilai dari segi kekurangan kekurangan orang lain, isone gur nyalahno thok. maka benar apa yang sampean tuliskan bahwa negeri ini terlalu banyak komentator yang cenderung tidak memberikan semangat kebangkitan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam kang Pakies.. Komen boleh dan sah-sah saja, tapi solusi dan tindakan yang penting yo kang.

      Hapus
  22. saya jadi komentator blog smapeyan aja bang

    BalasHapus
  23. Agen kebangkitan personal ? apa seperti para agen blogger Kang ?

    Sukses selalu
    Salam

    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan hanya blogger kang, semua bidang rasane bisa menjadi agen itu

      sukses ya Kang

      Hapus
  24. Posting posting posting serta blogwalking,
    Hanya itu yang bisa saya lakukan saat ini...
    Hiduplah Indonesia Raya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu juga termasuk tindakan nyata kok Pak.. asal isi posting kita bisa dipertanggungjawabkan

      Hapus
  25. Setuju, Mas. Dari pada sibuk mengumpat, mending langsung action.

    BalasHapus
  26. sebagai blogger anyaran, saya akan berusaha ngajak2 semangat deh dalam postingan saya untuk senang berbaik baik, menjaga kejujuran, dan suka berbagi...

    BalasHapus
  27. opini itu dilontarkan dengan begitu bebasnya dan tidak sesuai dengan kapasitasnya...

    Ini statement patent Sip ...

    dan kalau boleh ditambah ... ada yang baru melihat se-kuku tangan ... tetapi seolah sudah merasa mengetahui seluruh badan ...

    Sotoy banget kadang-kadang ...
    Makanya saya paling ndak suka semua acara TV yang isinya ... ada orang bertanya ... dan ada orang yang menjawab ...
    Yang nanya sama sok taunya dibanding narasumbernya ... hehehe


    :) :) :)

    salam saya

    BalasHapus
  28. Beneeeerrrr...buktikan rasa cinta Indonesia dengan perbuatan nyata, bukan hanya dengan omongan dan diskusi tanpa henti.
    Posting iki koyoke bakal jadi salah satu pemenang lomba di blog Pakde, Lozz. Uapik tenan je...
    :D

    BalasHapus
  29. Pak nH 18, saya juga sama dengan panjenengan Pak, yang nanya itu berasa sama pinter dengan yang ditanya...gak sopan blas pula...hehehehe :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya