Aksi Min Reaksi


Melanjutkan posting terdahulu yang berjudul "Living with Animal? Why not...?", sekarang saya akan kembali bercerita soal perikehidupan satwa yang ada di rumah saya.  Ceritanya setelah beberapa hari lalu usai saya menulis artikel untuk meramaikan ultah Maru Bunny, esoknya saya kedatangan  "tamu istimewa" di rumah. Seekor kucing kecil tiba-tiba saja datang meminta suaka kepada keluarga saya. Thomas, itulah nama yang kemudian saya berikan kepada kucing kecil lucu itu.

Dengan datangnya Thomas berarti  penghuni panti suaka kucing di rumah saya sekarang berjumlah 5 ekor. Setelah sebelumnya ada seekor kucing betina dewasa bernama Melly yang mempunyai dua ekor anak bernama Roy dan Rio. Dan satunya lagi adalah seeekor kucing yang doyan memamah plastik kresek yang dinamai Amira.

Hadirnya si mungil Thomas tentu saja memberikan sebuah warna keceriaan baru dalam keluarga saya. Namun tidak halnya dengan kucing-kucing saya yang lainnya. Dengan adanya Thomas di tengah mereka, nampak terjadi  sebuah perubahan sikap pada mereka. Seakan terjadi sebuah kesenjangan sosial pada kucing-kucing itu. Empat ekor kucing yang awalnya begitu manja, sekarang terlihat nampak acuh tak acuh dengan panggilan ibu saya. Demikian pula halnya saat jam makan, empat ekor kucing itu nampak tak berselera dan meninggalkan begitu saja jatah makannya apabila ada Thomas di tengah-tengah mereka. Hmm, seakan kucing-kucing saya tengah melakukan protes jika Thomas telah merenggut kasih sayang keluarga saya dari tangan mereka hehe.

Lain rumah lain pula cerita di tempat kerja saya. Di warnet saya mempunyai seorang pelanggan yang mempunyai sifat temperamental. Sedikit saja ada gangguan pada saat dia ngenet, berbagai macam "kosakata aduhai" pun muncul dari mulutnya. Saat komputer tiba-tiba ngadat, dia pun spontan meneriaki dengan kata-kata bangsat. Ketika bandwith tiba-tiba turun drastis, dia pun suka obral kata-kata kotor dengan bombastis.

Sebenarnya pelanggan tersebut adalah teman baik saya. Makanya saya maklum dan memilih diam manakala mendengar sumpah serapah mulai keluar dari mulutnya. Namun tak jarang pula saya menyahuti umpatan pelanggan tersebut dan menyarankan untuk membanting komputernya di luar warnet sekaligus menotal semua kerugiannya.

Solusi seringkali saya berikan kepada pelanggan tersebut dengan menyarankan agar dia pindah ke komputer lain yang saya anggap paling ciamik di warnet saya.  Tapi hal yang aneh justru terjadi  saat dia pindah ke komputer lainnya. Yah, komputer itu terlihat ngadat pula saat pelanggan itu memakainya. Seakan komputer yang masih gres itu melakukan aksi mogok kerja sebagai wujud solidaritas karena komputer-komputer lain yang diperlakukan dengan cara tak patut oleh pelanggan tersebut.

Dulur blogger, dalam kehidupan kita kenal sebuah hukum aksi min reaksi, sebuah hukum yang menyatakan jika dalam setiap aksi yang kita lakukan niscaya akan timbul pula sebuah reaksi yang akan kita dapatkan. Empat ekor kucing yang awalnya nampak begitu manja  sekarang nampak merajuk karena keluarga saya lebih memperhatikan kucing baru bernama Thomas. Demikan halnya dengan yang terjadi di warnet saya, sebuah benda mati bernama komputer pun seakan enggan pula bekerjasama ketika dipakai seorang pelanggan yang begitu kasar saat memakainya. Yah, benda mati dan satwa yang hanya mengandalkan naluri ternyata mengeluarkan reaksi pula saat kita melakukan aksi. Lantas bagaimana halnya jika aksi itu kita berikan kepada manusia?

Dalam kehidupan sosial bermasyarakat kita pun mengenal sebuah prinsip memberi dan menerima. Jika kita baik, insya ALLAH hal baik  akan kembali pula terhadap diri kita. Sebaliknya, jangan penah mencubit jika tahu saat dicubit itu terasa sakit. Yah, jika hal buruk yang kita lakukan, niscaya keburukan pula yang kita dapatkan. Baik dan buruk itu semua tergantung pada diri kita sendiri sebagai pelakunya. Setiap reaksi yang kita terima semua tergantung pada saat kita melabeli setiap aksi kita. Cap baik atau buruk, semua terserah kita sebagai pemberi labelnya.

Lantas bagaimana halnya jika kita merasa selalu berbuat baik, tapi justru hal buruk yang acapkali kita terima?. Hmmm. saya rasa hidup kita hanya sekali. Jadi apa salahnya jika kita selalu berbuat baik dalam hidup yang sekejap ini?. Seorang dermawan tentu saja tak akan pernah peduli seberapa banyak laba duniawi yang dia terima ketika memberi. Bukan pula reaksi kebaikan balik atau sebuah pujian dari makhluk TUHAN bernama insan. Tapi hanya sebuah ucapan selamat datang yang ia dambakan. Yah, sebuah ucapan selamat datang dan senyum simpul menawan dari makhluk TUHAN lainnya yang bernama Ridwan.

Komentar

  1. haha kereen
    lama lama rumahnya jadi suaka margasatwa tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sih pinginnya macan Kang, tapi gak tahu kenapa yang datang selalu kucing hehe

      Hapus
  2. Wah, aksi reaksi iku pelajaran fisika koyoke ..
    aku arek IPS sam ..
    hahaha :D
    *Joko Sembung mangan boyo
    *nyambung gak yo ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupz itu pelajaran fisika. Kalau menurut fisikawan tulen bisa jadi kurang nyambung, tapi nurut jomblo tulen macam aku setiap aksi yang kita lakukan bisa jadi akan menimbulkan sebuah reaksi yang akan kita dapatkan. contohnya kamu saja sebagai pencinta alam. jika kamu suka menanam pohon di kanan kiri rumahmu, so pasti akan menimbulkan dampak rumahmu adem dan burung gak sungkan bernyanyi saat pagi hari. Sebaliknya jika kita doyan menggunduli hutan, yo jangan salahkan jika banjir atau tanah longsor yang akan terjadi. Intine apik yo mbalik apik. Galau yo mbalik galau wkwkwk

      Hapus
  3. Nama kucingnya keren-keren ... itu juga kali yang disebut-sebut sang pelanggan .. mungkin lebih asyik dengernya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe entahlah Kang, kok misuh jadi budaya ya

      Hapus
  4. Asikkk,,akhirnya permohonannku terkabul, Kucing barunya dikasih nama Thomas, tapi kenapa pas saya kesana Thomas gak manja nang aku Uncle hehehe

    Sip Uncle, teori yang sampean tulis tepat sekali, kata orang jawa, nandur apik uwohe yo apik, nandur elek uwohe yo elek, semoga kita senantiasa bisa mengayomi, menghortmai dan menghargai antar sesama, dan biaralah Sang Kholik yang menilai, . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. soale Thomas paham Kang kalau dikau mau rabi, jadi takut dicemburui ama Umi hahaha

      Hapus
  5. Mas Loooozzzz.... Tulisane apik men siiihhh.... Bisa buat renungan...
    Perbuatan baik saja belum tentu mendapat tanggapan baik dr orang lain. Apalagi yang buruk2. Seperti tulisanku Bukan Simbiosis Mutualisme itu lho mas...
    Menarik benang merah antar kucing dan pelanggan warnetnya bagus juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz.. opo salahe berbuat baik saat hidup di dunia ini ya Bun

      Hapus
  6. banyak bener kucingnya nya kang, ada lima...
    saya melihara satu kucing aja di rumah suka di omelin ibuk #jarang ngasih makan sih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. begh hati-hati bisa dituntut sama komisi perlindungan kucing sampeyan loh Kang :)

      Hapus
  7. kucng hitam yang biasa mampir kesini lagi hamil uncle, kalau pintu rumah saya terbuka dia langsung kabur cari tempat nyaman:) berhubung rumahnya RSSSS jadi gak bisa memelihara hewan didalam rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti sampeyan harus SIAGA mulai sekarang mbak Lid, kalau ada apa-apa segera hubungi bidan terdekat wkwkwk

      Hapus
  8. Hukum sebab akibat berlaku ya Kang?. Semoga kucing-kucing sampeyan bisa akur, dan sampeyan bisa nambah piaraan lagi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah wis damai mereka sekarang Kang.. udah mau makan dan tidur bareng hehe

      Hapus
  9. Ikutan ya Uncle, aku bantu do'a ya, semoga menang :) Aku lg mentok nggak ada ide untuk GA ini, nyemangati yang ikut ikut aja dechhh...

    BalasHapus
  10. yg penting selalu berusaha berbuat baik ya uncle..

    thomas suka berantem sama Jerry gak kl di tempatnya uncle :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz.. berbagi kebaikan, insya ALLAH kebaikan akan kembali kita dapatkan.

      Jerry? hehehe tuh musuhnya Tom teh :p

      Hapus
  11. Kucing 'RIO' kok keren banget namanya, mau dong liat fotonya tapi gag pegang yaa om :D


    Untuk orang yang begitu sering berucap 'kata aduhai' kasian banget yaa om, mulutnya belum di cuci sama sabun biar gag kata2 begitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. biarin aja deh Niar, sing waras ngalah wae hehe

      Hapus
  12. alhamdulillah, setelah lamaaaaaaa sekali gak main kerumah Uncle, begitu kesini langsung dapat artikel apik ....
    dan, tulisan ini sangat berhasil membuatku merenungi ttg diri sendiri
    terimakasih ya Uncle
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh anda Bunda Lyli.. minal aidzin ya Bun.. maaf lewat komen blog ini, kapan hari sih saya telpon bunda masih sholat hehe

      Hapus
  13. Mas itu pelanggan kasar apa gak dipecat aja jd pelanggan biar lengpa penderitaamnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha sebenare orang baik dan lucu kok mbak, cuma agak temperamen aja sama kelakuaannya sendiri. jadi biarin aja, nanti kan capek sendiri

      Hapus
  14. kucing bisa saja ya cemburu :)

    sampeyan termasuk sabar ya mas orgnya meladeni langganan yg suka rewel itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, selama gak kebangetan saya masih bisa ngempet kesabaran mbak

      Hapus
  15. Postingannya bagus Lozz, seperti biasa...
    Saya sampe mikir, kenapa Amira, Melly, Roy dan Rio itu nggak suka dengan kedatangan Thomas?
    Apa karena iri atau kasih sayangnya orang rumah jadi terbagi?
    Ah, ah...padahal thomas itu lucu banget lo!

    Oya, selamat lebaran juga Lozz, mohon maaf lahir batin bila selama ini ada salah-salah komen atau jarang banget berkunjung, percaya deh, pintu rumah saya selalu terbuka lebar kalo Lozz mau berkunjung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe mungkin juga mbak, mereka takut jatah ikan asinnya dikurangi ibu saya

      minal aidzin juga mbak Irma.. mohon maaf lahir batin

      Hapus
  16. Oh tidaaaaaaaaaaakkkkkkkkk....!!
    Kenapa diberi nama Thomas?? Kok sama dengan nama bos gue? Apakah dia berasal dari S'pore juga? Jangan-jangan si kucing Thomas adalah reingkarnasi bliau.... *ngawur* :D

    Hawayu Unclenya Vales? Minal aidin wal faizin ya.. Maap telat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha salam saya buat Thomas deh kalau gitu.

      ayemfen teh.. Syawal masih belum lewat kok.hehe

      Minal Aidzin dan nitip wakilin angpao buat si Vales ya

      Hapus
    2. samaan....itu kan juga nama bos akyuu.....duuhhhh mudah2an bosku ngga baca artikel ini hihiihih.......

      intinya semua tergantung amalan yach uncle....kalo kita baik orang akan baik juga sama kita...lah kalo kita jahat...komputer aja pada ngambek hihihih.......

      Hapus
  17. nama kucingnya keren banget uncle...nama lengkapnya thomas siapa ya...hehe

    BalasHapus
  18. Hmmmm... bingung meh koment opo, Kang...

    Saya tahu keresahanmu, Kang. Berbuat baik terus ajah, nggak perlu nunggu reaksi, mungkin rencana Gusti Alloh lebih siiip kapan saat reaksi itu pantas kita terima.

    Sukses selalu, Kang. Cup cuuup.. ojo mellow yo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. begh.. sopo sing nangis Kang.. wah njaluk diantemi yo arek iki hahaha

      [im]http://www.bigslammers.com/punch.gif[/im]

      Hapus
  19. biasa lah orang baru sering dicuekin dulu sama orang lama...sampai dia kasih bukti kwlitasnya
    kucing2 itu niru kita mungkin

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe bisa jadi Tante, doakan saja kucing saya gak ikutan korupsi ikan asin deh

      Hapus
  20. Jadi merenung dengan aksi min reaksinya.
    Tulisan yang bagus Mas Loz.

    Salam.. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. merenung sambil sedul-sedul dan nyruput kopi ya mbak Mood

      Hapus
  21. thomas melly rio roy amaria

    hayo sam, endi seng paling tuwek tekan kelimo kucing iku

    BalasHapus
    Balasan
    1. enom kabeh sam.. soale gak ada yang namanya Embah hehe

      Hapus
  22. Saleum,
    Pa kabar kang? kalo ngasih suaka pada kucing ati ati loh ama virusnya, dengar2 kabar virus dari kucing bisa menyebabkan Impotensi loh kang. Bener ato tidaknya hanya mereka yg tau....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabar baik bang.. ah gak juga kok bang. Itu kan kata orang yang terlalu phobia dengan kucing

      Hapus
  23. hukum karma berlaku juga tuh, hehe makanya kang, saya sih lbh mematenkan pda prinsip menanam dan memanen hehe tanamkan hal hal yg baik niscaya kita mendapatkan balasan yg baik pula, jika itu belum di dapat insya Allah Tuhan akan memberi balasan di lain tempat yg lebih baik, yaitu di akhirat.... maaf sok jadi ustadz dadakan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha matur nuwun buat pencerahan dari Ustadz Yayack

      Hapus
  24. sebuah permulaan cerita kesenjangan kasih sayang kucing
    dan akhirnya cerita menyentuh kucing
    semoga kucing saja ya mas

    BalasHapus
  25. ternyata benda mati-pun bisa membuat perlawanan atas sikap manusia ya...baru tahu saya hal ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba deh misal pak Hariyanto main kasar ama TV di rumah.. dijamin deh dalam waktu singkat TV itu bakal ngambek gak jalan hehe

      Hapus
  26. bergggrhghghh tibaknya jenenge anakku sing nomer loro podo karo jenenge kucinge sampean Kang, Rio hhh.

    Semua kembali pada niat yang kita lakukan. Jika semua terlandasi keikhlasan dengan makna ibadah, maka apapun hasilnya tetap mendatangkan rasa senang walo sebenarnya sakit jika dirasakan orang lain. Dan berkhusnudzon terhadap hasil yang kita dapatkan adalah bentuk keshalihan diri kita secara horisontal maupun vertikal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha cuma kebetulan loh Kang :p

      Yupz semua hanya dari sebuah niat kang..

      Hapus
  27. Sama juga dalam sebuah keluarga kang. Ketika anak kedatangan seorang adik, ia pasti merasa dikesampingkan dan menganggap adiknya itu telah merenggut kasih sayang orang tua yang semula hanya kepada dirinya. Tetapi seiring berjalannya waktu lama2 ia juga akan dapat mengerti statusnya sebagai kakak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz.. hanya soal belum terbiasa Mas.. tuh sekarang kucing-kucing saya sudah rukun semua

      Hapus
  28. kucingnya banyak banget, kalau pas ribut berisik banget jg kali ya ...
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih ribut keluarga saya loh mas kalau ada apa-apa dengan kucingnya hehe

      Hapus
  29. Kita selayaknya selalu berbuat baik.
    Jika kita berbuat baik lalu ada yang berlaku sebaliknya ya biarkan saja sepanjang tak terlalu merugikan kita.
    Kelak kita akan mendapat pahala yang diambil dari orang yang mendzolimi kita.


    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupz.. apa salahnya dan gak rugi berbuat kebaikan ya Pakde

      Hapus
  30. memang..setiap aksi selalu menimbulkan reaksi ya.. maka kita berusaha beraksi positif agar reaksi yg kita dapatkan positif pula ya.. eh, jadi pengen tahu, lalu gimana reaksi keluargamu menanggapi aksi mogok manjanya kucing2 lama itu? :)

    BalasHapus
  31. haha,..ternyata kucing pun bisa merajuk.

    BalasHapus
  32. masbro memang benar2 penyayang kucing sejati :)

    BalasHapus
  33. Kebalikan dari mestakung ya, Mas. Kala kita berbuat baik, yakin akan mendapatkan balasan/hasil yang baik pula.

    Tulisanmu semakin keren, Mas :)

    BalasHapus
  34. Semoga kehadiran si Thomas tidak diikuti oleh Jery. Bukan apa-apa, bisa kacau balaulah seisi rumah diacak-acak mereka #korban film kartun Tom & Jerry.
    Saya setuju dengan solusi untuk para netter yang suka latah kata-kata kasar dan kotor, banting saja komputer di luar warnet sekaligus hitung total kerugiannya. Hihihi...

    BalasHapus
  35. Mohon maaf jika komentarnya tidak sepaham dengan thomas
    sekedar cari backlink aja nich buat keyword yang dimaksudk judi bola yang marak dan mengisi halaman pencarian google

    BalasHapus
  36. waduh, banyak banget kucingnya. suami saya juga penyuka kucing. tapi saya tidak. jadi sampai sekarang dirumah masih belum ada kucing nih uncle :)

    BalasHapus
  37. iya sih, kdang2 kita merasa dapetnya yang buruknya terus, mantap lah ayo tebar kebaikan karna hidup sekali harus berarti. btw, gimana si Thomas udah diterimakah oleh yg lain?

    BalasHapus
  38. kayak orang jowo mas.


    mensangkut pautkan.
    :p

    BalasHapus
  39. waaa.... mana foto2 kucingnyaaaaaaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel dengan cara seksama dan tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya