Jakarta, Kelak Aku Akan Kembali

B anyak yang bilang orang tua kandung saya adalah seorang perantau sejati. Jauh sebelum orang-orang di kampung berduyun-duyun mengadu nasib di Jakarta seperti sekarang, bapak sudah terlebih dulu merasakan pahit legitnya ibukota. Mereka bilang jika bapak dulu merantau ke Jakarta dengan menumpang kereta barang. Tak banyak yang bisa saya ceritakan dari almarhum bapak, sebab bertemu beliau saja bisa dikatakan kurang dari jumlah jari tangan. Hingga akhir hayatnya dikabarkan jika bapak menyambung hidupnya di ibukota dengan menjadi penjual ikan hias di kawasan Jalan Pramuka. Pun demikan dengan almarhumah Mamak saya. Dulu mamak pernah bercerita jika beliau memulai kehidupan rantaunya sejak usia belia. Menyabung nasib dengan menjadi pembantu dari satu rumah ke rumah lainnya. Hingga perjuangan beliau membuahkan hasil. Yah, mamak pernah mempunyai usaha sendiri. Sebuah kantin kecil yang juga pernah saya dolani. Kantin kecil itu terletak di pinggir sebuah gedung megah, belaka...