Wisata Kopdar : Bunda Yati Yang Ada Jauh Di Sana (Jakarta bagian 2)
Sepertinya tak sia-sia saya memiliki guide handal macam Una. Segudang pengalaman jalan-jalan yang dia dapat dari berbagai negara, terlihat nyata saat dia menjadi guide saya di Jakarta. Tak hanya piawai mengatur strategi tempat mana saja yang akan saya kunjungi. Tapi, banyak pula pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat saat dolan bersamanya. Memperoleh pengalaman pertama menikmati nyamannya fasilitas ibukota bernama busway. Gara-gara Una saya pun bisa berkenalan dengan aneka makanan khas orang kota, yang terus terang saja membuat lidah saya terasa fals saat mengecapnya.
Mungkin terdengar ndeso banget dan lucu ya, tapi bagi saya pengalaman itu benar-benar baru dan mungkin sulit dilupa. Dan satu hal lagi, Una telah membuat saya serasa anak megapolitan saja. Betapa tidak, selama di Jakarta Una lebih banyak memilih jasa taksi sebagai angkutan kami saat wira-wiri. Ah, tiga hari yang membuat saya serasa menjadi backpacker gedongan saja hahaha.
Sore hari saat asyik menikmati zona internet wifi di rumah Bunda Lahfy, Una pun tiba dari kampus untuk menjalankan tugasnya menculik saya. Setelah sekian lama kami dan Bunda Lahfy berbincang, Una lalu menanyakan blogger mana selanjutnya yang akan saya sambangi.
Bunda Yati
Nama itulah yang saat itu muncul dalam pikiran saya. Jika ada pertanyaan kenapa Bunda Yati yang menjadi prioritas hari pertama saya di Jakarta? Alasannya sederhana, sebab saya lebih dulu kenal beliau saat masih belum menjadi seorang blogger. Bunda pun kala itu belum intens di dunia blogging seperti sekarang. Bahkan bisa dikatakan pertemanan kami diawali dengan jalan yang unik. Unik karena saya lebih dulu mengenal beliau lewat sebuah lirik. Ya, dari lirik lagu yang dulu suka saya nyanyikan sambil memainkan gitar. Tapi, eits jangan salah, penyanyi aslinya bukan saya loh. Tapi, Masbro empunya Acacicu. Penasaran lagunya? Monggo saya sunahkan untuk menyedotnya berjamaah DISINI.
Sebenarnya Bunda Lahfy berniat turut serta dolan bareng kami. Dengan syarat menunggu lebih dulu sang suami pulang kerja guna mendapat stempel ijinnya. Sayang, hingga larut menjelang sang suami tak kunjung datang. Bunda Lahfy pun tak bisa turut bareng kami. Ah sayang, andai Bunda Lahfy ikutan, mungkin kopdarnya akan semakin menyenangkan, begitu pikir saya.
Sebelum berangkat saya sempatkan untuk kembali membuka Facebook. Sedikit mengintip beberapa komentar dari teman-teman FB tentang wisata kopdar saya, dan salah satunya adalah Om NH. Beliau mengabarkan jika rumahnya berada satu jalur perjalanan dengan rumah Bunda Yati. Sempat saya berinisiatif untuk menculik Om NH dan mengajak beliau untuk turut serta. Namun batal dilakukan, karena kesibukan yang tak bisa beliau tinggalkan. Lagi-lagi saya bergumam dalam hati, Ah andai saja Om NH bisa turut serta, mungkin kopdar nanti akan semakin ceria.
Dengan menumpang taksi berwarna biru, saya memulai petualanganberpura menjadi seorang backpacker gedongan. Membelah jalanan ibukota yang saat itu terlihat sibuk dengan geliat macetnya. Selama perjalanan berkali-kali Una mengabarkan posisi kami kepada Bunda Yati. Pun demikian yang dilakukan beliau, kerap sekali menanyakan sampai dimana perjalanan kami. Saya tahu Bunda mungkin mulai resah menunggu kedatangan kami. Sama resahnya pula dengan Una yang sempat berbisik di telinga saya jika ada kemungkinan pak sopir mengajak kami muter-muter agak lama. Sebuah bisikan yang hanya bisa saya jawab dalam hati. "loe aje yang anak Jakarte kagak paham, apalagi gue anak kampuang. Jadi meneketehe hehe".
Setelah sekian lama akhirnya kami pun tiba di gerbang perumahan Bunda Yati. Dari dalam taksi saya melihat bunda sudah menunggu di kejauhan. Alhamdulillah, akhirnya keturutan juga nih bertemu salah satu emak online saya.
Pribadi yang hangat, itu kesan yang saya dapat saat pertama bertemu sosok bunda Yati. Hangat, sehangat pelukan selamat datang yang saya dapat . Mungkin jika digambarkan dalam sinetron mirip adegan anak hilang yang baru ketemu emaknya kali ya hahaha. Pun demikian ketika kami membuka obrolan, nyaris tiada tanda jika sebelumnya kami hanya kenal melalui dunia maya. Ah, sungguh kopdar yang begitu aduhai indahnya. Saya pun bersyukur dalam hati, sebab perjalanan jauh yang saya tempuh ternyata bisa bermanfaat pula buat Bunda. Yah, meski hanya mampu memberikan les kilat tentang setting kotak komentar pada blog Bunda. Setidaknya keinginan saya untuk berbagi ilmu ngeblog langsung di hadapan beliau akhirnya terwujud juga. Alhamdulillah.
Tiga jam bersama Bunda Yati serasa tiga menit saja waktu yang kami lalui. Berhubung waktu sudah larut malam. kami pun memutuskan untuk pulang. Sempat ada kejadian lucu yang saya alami saat pulang dari rumah Bunda Yati. Saat berpamitan ada sebuah pesan yang saya sampaikan sembari mencium tangan bunda sebagai tanda perpisahan.
"Doakan kelak saya bisa dolan lagi kesini ya Bun, mungkin setahun atau dua tahun lagi"
Setelah itu saya pun meluncur bareng Una kembali ke Jakarta. Nah kira-kira lima belas menit kemudian Bunda menelpon Una, mengabarkan jika ada tas berwarna hitam yang ketinggalan. Ya, tas berwarna hitam milik saya tertinggal di sana ! Mau tidak mau pak sopir harus balik arah kemudi menuju rumah Bunda Yati kembali. Yang artinya saya pun harus berpamitan untuk kali kedua. Yah, saya harus meremidi isi pesan pamit saya sebelumnya. "Ternyata enggak sampai setahun ya Bun, saya balik lagi kesini hihihi", itu pesan pamit saya selanjutnya sambil garuk-garuk kepala hahaha.
Untuk bunda Yati, matur nuwun ya bun untuk kopdar malam itu yang begitu indah bagi saya dan Una. Semoga kelak bukan hanya saya saja yang bisa dolan kesana. Tapi, mungkin Masbro, Prit atau anak-anak online anda lainnya bisa pula berbincang hangat dengan anda. Plong rasanya hati saya karena bisa memenuhi janji-janji saya. Bertemu sekaligus berbagi ilmu langsung walau hanya sekejap mata. Meski ada satu janji yang sepertinya belum saya tunaikan. Yah, saya ingin menyanyikan lagu itu langsung di hadapan Bunda. Tapi, berhubung di rumah Bunda tiada gitar yang bisa saya temukan, jadi terpaksa lagu itu urung saya dendangkan. Kapan-kapan aja ya?
Biarlah untuk sementara lagu itu saya dendangkan dari kejauhan. Biarlah lirik itu sebagai pengobat kerinduan kami pada Bunda. Menjadi inspirasi bagi kami anak-anak onlinemu di Jember atau manapun saja, jika usia senja bukanlah alasan bagi kita untuk frigid berkarya. Sebab setelah senja bukan berarti masa akan berhenti pula. Bukankah ada malam yang akan muncul setelahnya? Yah, malam yang dihias bintang gemintang. Dan siapa tahu, salah satu diantara bintang gemintang itu akan menjadi milik kita saat di surga.
We Lophe Yu Bunda
Mungkin terdengar ndeso banget dan lucu ya, tapi bagi saya pengalaman itu benar-benar baru dan mungkin sulit dilupa. Dan satu hal lagi, Una telah membuat saya serasa anak megapolitan saja. Betapa tidak, selama di Jakarta Una lebih banyak memilih jasa taksi sebagai angkutan kami saat wira-wiri. Ah, tiga hari yang membuat saya serasa menjadi backpacker gedongan saja hahaha.
Sore hari saat asyik menikmati zona internet wifi di rumah Bunda Lahfy, Una pun tiba dari kampus untuk menjalankan tugasnya menculik saya. Setelah sekian lama kami dan Bunda Lahfy berbincang, Una lalu menanyakan blogger mana selanjutnya yang akan saya sambangi.
Bunda Yati
Nama itulah yang saat itu muncul dalam pikiran saya. Jika ada pertanyaan kenapa Bunda Yati yang menjadi prioritas hari pertama saya di Jakarta? Alasannya sederhana, sebab saya lebih dulu kenal beliau saat masih belum menjadi seorang blogger. Bunda pun kala itu belum intens di dunia blogging seperti sekarang. Bahkan bisa dikatakan pertemanan kami diawali dengan jalan yang unik. Unik karena saya lebih dulu mengenal beliau lewat sebuah lirik. Ya, dari lirik lagu yang dulu suka saya nyanyikan sambil memainkan gitar. Tapi, eits jangan salah, penyanyi aslinya bukan saya loh. Tapi, Masbro empunya Acacicu. Penasaran lagunya? Monggo saya sunahkan untuk menyedotnya berjamaah DISINI.
Sebenarnya Bunda Lahfy berniat turut serta dolan bareng kami. Dengan syarat menunggu lebih dulu sang suami pulang kerja guna mendapat stempel ijinnya. Sayang, hingga larut menjelang sang suami tak kunjung datang. Bunda Lahfy pun tak bisa turut bareng kami. Ah sayang, andai Bunda Lahfy ikutan, mungkin kopdarnya akan semakin menyenangkan, begitu pikir saya.
Sebelum berangkat saya sempatkan untuk kembali membuka Facebook. Sedikit mengintip beberapa komentar dari teman-teman FB tentang wisata kopdar saya, dan salah satunya adalah Om NH. Beliau mengabarkan jika rumahnya berada satu jalur perjalanan dengan rumah Bunda Yati. Sempat saya berinisiatif untuk menculik Om NH dan mengajak beliau untuk turut serta. Namun batal dilakukan, karena kesibukan yang tak bisa beliau tinggalkan. Lagi-lagi saya bergumam dalam hati, Ah andai saja Om NH bisa turut serta, mungkin kopdar nanti akan semakin ceria.
Dengan menumpang taksi berwarna biru, saya memulai petualangan
Setelah sekian lama akhirnya kami pun tiba di gerbang perumahan Bunda Yati. Dari dalam taksi saya melihat bunda sudah menunggu di kejauhan. Alhamdulillah, akhirnya keturutan juga nih bertemu salah satu emak online saya.
Pribadi yang hangat, itu kesan yang saya dapat saat pertama bertemu sosok bunda Yati. Hangat, sehangat pelukan selamat datang yang saya dapat . Mungkin jika digambarkan dalam sinetron mirip adegan anak hilang yang baru ketemu emaknya kali ya hahaha. Pun demikian ketika kami membuka obrolan, nyaris tiada tanda jika sebelumnya kami hanya kenal melalui dunia maya. Ah, sungguh kopdar yang begitu aduhai indahnya. Saya pun bersyukur dalam hati, sebab perjalanan jauh yang saya tempuh ternyata bisa bermanfaat pula buat Bunda. Yah, meski hanya mampu memberikan les kilat tentang setting kotak komentar pada blog Bunda. Setidaknya keinginan saya untuk berbagi ilmu ngeblog langsung di hadapan beliau akhirnya terwujud juga. Alhamdulillah.
Tiga jam bersama Bunda Yati serasa tiga menit saja waktu yang kami lalui. Berhubung waktu sudah larut malam. kami pun memutuskan untuk pulang. Sempat ada kejadian lucu yang saya alami saat pulang dari rumah Bunda Yati. Saat berpamitan ada sebuah pesan yang saya sampaikan sembari mencium tangan bunda sebagai tanda perpisahan.
"Doakan kelak saya bisa dolan lagi kesini ya Bun, mungkin setahun atau dua tahun lagi"
Setelah itu saya pun meluncur bareng Una kembali ke Jakarta. Nah kira-kira lima belas menit kemudian Bunda menelpon Una, mengabarkan jika ada tas berwarna hitam yang ketinggalan. Ya, tas berwarna hitam milik saya tertinggal di sana ! Mau tidak mau pak sopir harus balik arah kemudi menuju rumah Bunda Yati kembali. Yang artinya saya pun harus berpamitan untuk kali kedua. Yah, saya harus meremidi isi pesan pamit saya sebelumnya. "Ternyata enggak sampai setahun ya Bun, saya balik lagi kesini hihihi", itu pesan pamit saya selanjutnya sambil garuk-garuk kepala hahaha.
Untuk bunda Yati, matur nuwun ya bun untuk kopdar malam itu yang begitu indah bagi saya dan Una. Semoga kelak bukan hanya saya saja yang bisa dolan kesana. Tapi, mungkin Masbro, Prit atau anak-anak online anda lainnya bisa pula berbincang hangat dengan anda. Plong rasanya hati saya karena bisa memenuhi janji-janji saya. Bertemu sekaligus berbagi ilmu langsung walau hanya sekejap mata. Meski ada satu janji yang sepertinya belum saya tunaikan. Yah, saya ingin menyanyikan lagu itu langsung di hadapan Bunda. Tapi, berhubung di rumah Bunda tiada gitar yang bisa saya temukan, jadi terpaksa lagu itu urung saya dendangkan. Kapan-kapan aja ya?
Biarlah untuk sementara lagu itu saya dendangkan dari kejauhan. Biarlah lirik itu sebagai pengobat kerinduan kami pada Bunda. Menjadi inspirasi bagi kami anak-anak onlinemu di Jember atau manapun saja, jika usia senja bukanlah alasan bagi kita untuk frigid berkarya. Sebab setelah senja bukan berarti masa akan berhenti pula. Bukankah ada malam yang akan muncul setelahnya? Yah, malam yang dihias bintang gemintang. Dan siapa tahu, salah satu diantara bintang gemintang itu akan menjadi milik kita saat di surga.
We Lophe Yu Bunda
Bersambung
Iyaaa, kalau aku ikut pasti seru ya mas Lozz.
BalasHapusTapi juga, kalau aku ikut trus aku pulang jam berapa?
Nunggu kisah lainnya aah.
Tapi alhamdulillah Bun, saya masih sempat ikutan seru-seruan ngebut ama sampean hahaha
HapusMatur nuwun Bunda
Bunda Yati, yang ada jauh disana. Salam hangat untuk anak cucu Bunda...
BalasHapusWah, aku kepengen banget iso ketemu karo Bunda Yati dan Bunda2 sing laine Mas,hehehe
Aku sekarang pingin ketemu Bunda Zuhanna.. kangen kopine rek hehe
Hapusnyasarnya manaaaaaaa??
BalasHapushahaha mas Wawan ini pemerhati orang kesasar yak..
Hapushmmm..jadi ngiri deh :(
BalasHapusKalau ada rejeki dan kesempatan, insya Allah saya juga dolan ke Jambi Mi.. doakan ya
HapusAncene Ndesoooo...
BalasHapuswkwkwkwkwk... podo karo sing koment
palingan kalo kejakarta beneran ya clingak-clinguk
Bukan ndeso sam.. tapi terlalu Indonesia hahaha
Hapuslah kapan giliran sampean mlaku-mlaku.. ditunggu mas Belalang tuh
Bunda yatiiii.... daku yang dekata aja belum pernah ketemu, kapan yuk bun,, hehhehe jadi maluuu...
BalasHapussam, kapan ketemu aku sampean?? hahhaha
Lah tuh.. disambangi dong emak onlinennya :p
Hapusnanti pada sesi selanjutnya ada cerita tentang Osar kok
hari pertama aja udah seru ... :D
BalasHapusYa mas, dari pertama hingga terakhir selalu seru.. bahkan saya masih belum puas aja dolan
HapusEssip ...
BalasHapusIni manis bener ...
Terasa ada aliran hangat di hati saya ...
Saya menyesal malam itu tidak bisa ikut ngluruk ke Rumah Bunda Yati ... karena malem itu kebetulan ada hal yang harus saya lakukan ...
This is the beauty of blogging
Salam saya Sip
Masih ada waktu Om.. saya juga masih banyak dulur-dulur blogger yang belum saya sambangi.. Insya Allah nanti kalau ada rejeki lagi
Hapusmatur nuwun Om
Cara jitu ben iso mbalik maning dengan ninggalin tas hitam keramat.
BalasHapusSampen cocok banget make selendang itu Kang hhh
Salam kagem Bunda Yati, semoga Alloh Ta'ala melimpahkan kesehatan dan kenyamanan hidup
haaa itu bukan sengaja mas Anton, tapi bener-bener lupa kok
HapusIiii wwooowww... Seru banget nih jalan2 kopdarnya mas...
BalasHapusMungkin akan lebih seru lagi jika bisa ketemu Dzaky
HapusYang jauh udah ketemu Bunda, aku malah belum.
BalasHapusFasilitas busway emang enak, asal yang masuk busway ya...TransJakarta doang.
Perjalanan Wisata Kopdar yang unik.
Salam
Astin
jangan salah mbak Astin.. Busway juga sempat membuat saya mumet juga loh.. tunggu aja ceritanya
HapusSerunya ketemu bunda Yati.
BalasHapusGaya uy, kemana2 naik taksi ;)
Ponakane sopo lah yaw.. haha
Hapuswah selalu aja saya tetap setia menunggu cerita uncle berikutnya, kopdarnya seruuuuuuuuuuuuuu.....tak tungguin ya serita selanjutnya :)
BalasHapusSyukron kasyir ya 'Azizati hihi
Hapusncle bikin ngiri aja :)
BalasHapusAndai saya waktu itu diberi waktu yang panjang.. mungkin akan mampir ke Semarang mbak.. tapi sayang saya harus memanfaatkan waktu seefisien mungkin.. kapan-kapan aja ya saya dolan kesana
Hapusbunda yati bersemangat sekali :)
BalasHapusDan juga membawa aura semangat pada kita semua Miss Rochma
Hapuskayaknya kalo aku ikut tambah seruu tuuh :D
BalasHapusIkooottt an :P
#menanti kopdar Bandung
betuul.. pasti akan makin rame dengan suara yang bernada lirih tapi ngangenin haha
HapusWaaahhh..bunda yati di poto itu gawol tenan :D
BalasHapusplesiran kang lozz emang joss :D
sy malah belum sempet bikin reportase kopdar cibinong :D
Wah, keren lho postingan plus poto-potone kuwi. Keren juga ya kita kalo dipoto, hahaha...mau donk bunda poto2nya. Btw bunda blom lho bikin postingan tentang kopdar kita itu. Lali aku, rek. Bersambung tah?
BalasHapusini namanya me'nyata'kan dunia maya :")
BalasHapusAhhh kau memang penculik kelas tinggi bii.
BalasHapusAku juga sangat penasaran dengan bunda yati.
Dan Alhamdulillah kali ini saya tau.
Beliau memang manis, Semanis lagunya
Taxy atau Taksi? :P
BalasHapusNanti disetiap postingan kopdar yang akan ditulis di sini, aku cuma mau komen "senangnya". . . :D
Kopdar yang mempesona. Itu barang-barang yg suka ketinggalan juga penyakit saya kalau jalan-jalan, Mas..Sering banget dapat omelin dari suami gara-gara keteledoran seperti ini ..
BalasHapusheummm..seneng ya bisa ketemu bunda yati :D
BalasHapusbackpacekran naik taksi itu modelnya horang kaya #eh
BalasHapusTerus nyasar pulak *eh lagi :D
Sakjane ngeceni, aku pertama ke rumah bunda Yati naik angkot tanpa nyasar soale :D :P
wah .. bahagianya kamu mas bisa kopdaran terus :)
BalasHapusBaru tau, ternyata lidah bisa juga fals ya..ckckckck, tapi asyik juga ya kang, jadi backpacker gedongan hahaha..
BalasHapusseru kan Uncle jd backpacker gedongan.. hihihi.. kapan2 maen sini lagi yaa.. ahaha...
BalasHapuswaaah jd semakin penasaran ingin ketemu Bunda Yati.. semoga bunda sehat yaa... uncle jugak.. :-D
ngekek baca coment uncle lozz akbar soal sekolah TK kinan..hehehe...tak bales komentnya disini yah...beh piye tho uncle ...durung diterima...*walah sekolah TK bae ono batesan umur byuh byuh....hehehe..
BalasHapusbtw masyallah bunda yati yah....semangat ngeblognya patut diacungi jempol...
senangnya yo kopdar kopdaran..dengan blogger jakarta dan sekitarnya..:)
Ayo uncle ditunggu yang cerita di bandung..:)
he eh, apalagi jakarta ya, gudangnya para blogger. Dulu jaman masi single, pas ke jakarta sehari bisa kopdar sama 3 blogger, waktunya beda lagi, dan senengnya mereka semua yang ngedatengin saya, jadi saya gak perlu kemana-mana, padahal Oyen tamunya loh... xixixixi...
BalasHapusweee... si Ankel essip pisan dah, bisa jjs dan kopdar sekaligus kek Oyen dulu :P .... moga-moga makin banyak sodara dan keluarga, jadi kalo ke jakatra lagi ada tempat wat nebeng... xixixixi :P
jadi pengawalnya srikandi blogger ya uncle
BalasHapusUncle curang ga ketemu sm aku >_< *merajuk* hihihihi
BalasHapusSeru memang ya uncle ketemu Bunda Yati, alhamdulillah aku pernah ketemu beliau di acara KEB :)
waahh senengnya ketemu bunda yati..aku jg pengeenn... eh kpn kita kopdar mas Lozz ? ;)
BalasHapussenengnya ketemu bunda dunia maya ..., biar jauh dijabanin aja ya
BalasHapusasyik ya bisa kopdar gini, pengen punya waktu jugalah untuk kopdar bersama teman2 blog, (andai bisa...)
BalasHapusbunda Yati langsung kursus singkat ngeblog, ya
BalasHapusNananana~
BalasHapus