Tompes !
Lagi..lagi, kembali kau datang lagi. Datang tanpa pernah diundang. Muncul begitu saja, bak seorang pejabat yang tengah sidak di pasar rakyat. Tiada terencana dan diduga sebelumnya. Seakan tak mau tahu meski aku belum mempersiapkan apa-apa untuk menyambutmu.
Andai saja mesin waktu itu benar-benar ada. Mengantarku ke proses awal mula. Mungkin hanya satu inginku. Meminta agar diri ini tak dibekali fitur bernama kalbu. Tapi, kurasa itu angan kosong belaka. Sebab, bagaimana bisa merasa nikmat isi dunia, jika kalbu itu tiada? Bagaimana bisa disebut manusia, jika hati tlah mati rasa?
Mungkin inilah yang disebut dinamika hidup. Perkara bolak-balik hati yang seringkali terjadi. Sesekali harus merasakan jatuh dan terjatuh lagi. Agar tak lena saat diri melambung tinggi. Tak selamanya dunia diisi dengan tertawa, tapi harus mau pula mengecup lara. Ketika rasa legit itu kembali tiba. Jangan lena dan harus sadar diri. Sebab, bisa jadi setelahnya ada pahit yang akan terasa.
Ah, jika dirasa hidup ini tak ubahnya sebilah pedang di pandai besi saja. Hanya bisa pasrah menerima segala tempa dari Empunya. Tak jua menerima tempaan dari sisi kanan. Tapi, harus siap pula saat empu melakukan pukulan kombinasi dari sisi kiri. Begitu seterusnya, berulang-ulang. Yang bisa dilakukan mungkin hanya sabar dan terus sabar menjalani proses tempaan. Ikhlas menerima pukulan hingga pedang itu benar-benar tajam. Jadi bagaimana hati hendak membangkang, jika aku bukanlah Empunya pedang?
Selamat datang kembali duka lara. Hari ini kau bebas bermain-main sepuasnya. Silahkan, gerogoti saja dinding-dinding hati yang paling kamu ingini. Untuk kali ini mungkin hanya bisa kuimbangi dengan sepi dan teguk secangkir kopi. Setelah itu biarkan aku yang memegang kendali. Yah, tak kan kubiarkan kau berlama-lama mengendap dalam dada. Karena setelahnya perih hati ini akan menjadi amunisi untuk kembali menata diri. Biarlah duka lara yang ada kan menjadi semangatku untuk terus berkarya.
Kawan, doakan aku...
Andai saja mesin waktu itu benar-benar ada. Mengantarku ke proses awal mula. Mungkin hanya satu inginku. Meminta agar diri ini tak dibekali fitur bernama kalbu. Tapi, kurasa itu angan kosong belaka. Sebab, bagaimana bisa merasa nikmat isi dunia, jika kalbu itu tiada? Bagaimana bisa disebut manusia, jika hati tlah mati rasa?
Mungkin inilah yang disebut dinamika hidup. Perkara bolak-balik hati yang seringkali terjadi. Sesekali harus merasakan jatuh dan terjatuh lagi. Agar tak lena saat diri melambung tinggi. Tak selamanya dunia diisi dengan tertawa, tapi harus mau pula mengecup lara. Ketika rasa legit itu kembali tiba. Jangan lena dan harus sadar diri. Sebab, bisa jadi setelahnya ada pahit yang akan terasa.
Ah, jika dirasa hidup ini tak ubahnya sebilah pedang di pandai besi saja. Hanya bisa pasrah menerima segala tempa dari Empunya. Tak jua menerima tempaan dari sisi kanan. Tapi, harus siap pula saat empu melakukan pukulan kombinasi dari sisi kiri. Begitu seterusnya, berulang-ulang. Yang bisa dilakukan mungkin hanya sabar dan terus sabar menjalani proses tempaan. Ikhlas menerima pukulan hingga pedang itu benar-benar tajam. Jadi bagaimana hati hendak membangkang, jika aku bukanlah Empunya pedang?
Selamat datang kembali duka lara. Hari ini kau bebas bermain-main sepuasnya. Silahkan, gerogoti saja dinding-dinding hati yang paling kamu ingini. Untuk kali ini mungkin hanya bisa kuimbangi dengan sepi dan teguk secangkir kopi. Setelah itu biarkan aku yang memegang kendali. Yah, tak kan kubiarkan kau berlama-lama mengendap dalam dada. Karena setelahnya perih hati ini akan menjadi amunisi untuk kembali menata diri. Biarlah duka lara yang ada kan menjadi semangatku untuk terus berkarya.
Kawan, doakan aku...
Semangattt kakak :D
BalasHapusMakasih mas.. tetap semangat kok
HapusAda apa ini Uncle :(
BalasHapusBiasa mas.. kembangane urip hehe
HapusWidiih.. disaat duka lara sekalipun Uncle Lozz tetep aja bisa buat tulisan sebagus ini yaa.. ^_^
BalasHapusMantap Mas.. Tetep semangat!!
ya mas.. terus berkarya apa pun kondisinya.. met lebaran ya
HapusMak pas ngennes deiyeh koh..
BalasHapusDinah pasabber ben paggun teros berusaha.
Sakek ateh tak kerah mateh..
Nah lho, faham bahasa saya om? :)
ngarteh Kak.. kese'on nggih..
HapusAlhamdulillah mun pon ngarteh..
HapusPadeh madurenah berarti nikah pon.. :)
hehehe.. engko' tak fasih ngoca'ah medureh Kak.. tapi kalau sampean ngerasani saya paham.. :)
Hapussalam kenal ya
aku sing modiyar nek ngene carane
Hapushehe
Hahaha
HapusEnten kiyah, guleh tak seneng mun arasanan oreng. Can Ibu bahaya polanah.. :)
Sabar ya uncle :) Maaf lahir batin ya
BalasHapusNgombe kopi sek kang, karo gitaran, hehe :D
BalasHapusTtp semangatttt..all is welll ;)
BalasHapusbahagia selalu uncle :D
BalasHapussemoga cepat kelar, uncle :)
BalasHapussuka dan duka, adalah dua hal yang sudah pasti hadir di hidup manusia.. jadi biasa ajah ya uncle.. mau skrg lg sedih ya gak masalah.. krn esok lusa gembira pasti datang, tak bisa ditolak.
BalasHapusdisetel kendo saja, om...
BalasHapussambil siapin tampok kasti buat persiapan... :D
Ada apa ini sam..?
BalasHapuscoba kutanya pada rumpt yang bergoyang
Kami mendoakanmu, ankel :)
BalasHapusMampir kemari lagi aah.. Kok nadane sendu sih?
BalasHapusTenang dulu, tenangkan dinding hati itu. . :)
BalasHapusPercayalah kalau Dia masih merumuskan kehidupan terbaik untukmu, Kakaaaaak. . :)
masih suasana lebaran kan,
BalasHapussambil mohon maaf lahir batin, back to zero,
sambil mata lirak lirik kanan kiri nyari ketupat....salam :-)
Semangat dan semangat uncle. semoga hari esok lebih baik lagi. (amin)
BalasHapusselamat menikmati duka, karena setelahnya ada cita.
BalasHapusjo klalen, kembangan urip sing klawu ndang dicat abang ben sumringah.
Uncleeeee......kamu tidak sendiri...! tetaplah semangat !
BalasHapusUntaian katamu indah banget ! :)
Namnaya hidup meamng ramuan antara suka dan duka
BalasHapusSabar yo Kang
Maaf lahir batin :)
Postingan yang nyastra. Manis dan pahit, sekaligus dalem.
BalasHapusPenerimaan kendali diri yang luar biasa, memaknai lara bagian proses penempaan diri. Salam
BalasHapusUncle, ada ungkapan yang mengatakan : " kekuatan itu datang bukan karena kita kuat, namun karena kita telah mampu merelakan atau menerima"
BalasHapusbagus ya Uncle ungkapan utk memotivasi diri kita ini...
dan.............bunda salut dgnmu Uncle, dalam lara sekalipun, masih mampu membuat postingan yg bagus ....
jadi.............mari rasakan, resapi dan nikmati duka yg bertamu ini dengan sepenuh jiwa, dan jangan biarkan terus larut ya Uncle...
salam
Untaian kata-katanya penuh maknaa dan luar biasa :)
BalasHapusuncle...galau?
BalasHapuslg galau, ya, Uncle? Dihibur sm ponakan2nya mau, ya :)
BalasHapusSemangka kaka....
BalasHapusPengin tlp dener curhatan secara langsung.
semangat mas. tempaan bikin terasah jiwa dan mendewasakan ya, hehee.
BalasHapus