Sakit Gigi atau Sakit Hati.?

Jika kemarin komputer saya diserang habis - habisan virus Kuda Troya. Sekarang ganti gusi saya yang diserang oleh sebuah virus. Enggak jelas nama virus yang menyerang tersebut. Mungkin saja Kuda Jingkrak atau Kuda Kencak, tapi kalau masalah efek senut - senut, udah deh nanya aja sama mereka yang pernah merasakan sakit gigi hehe.

Saya jadi teringat oleh sebuah lirik lagu yang berbunyi

Daripada sakit hati.
Lebih baik sakit gigi ini.
Ku tak mengapa.

Hemm, sebuah lirik lagu yang mungkin akan memperparah kedaan, jika dinyanyikan di depan orang yang sedang mengalami rasa sakit seperti saya.

Ada 3 macam penyakit menjengkelkan yang pernah saya rasakan dalam kehidupan ini, yaitu sakit gigi, telinga dan hati. Kalau boleh jujur rasanya sama. Sama - sama senut - senut dan memberikan efek emosi yang sensitif pada penderitanya. Jadi seandainya saya diharuskan untuk memilih diantara 3 macam penyakit itu, mungkin saya enggak akan memilih semuanya. Lah wong sakit kok malah enak, mending sehat toh..

Dulur blogger, segala sesuatu diciptakan Allah tentunya memiliki sejumlah hikmah yang terkandung di dalamnya. Demikian halnya dengan rasa sakit yang mungkin pernah kita alami. Sakit adalah sebuah cobaan. Dan dibalik cobaan tentunya ada sebuah pahala yang bisa kita dapatkan, apabila kita bisa ikhlas dan nrimo dengan cobaan yang kita dapatkan.

"Ingat sehat sebelum sakitmu"

Saat sakit ada baiknya kita bukan hanya meratap dan menangisi apa yang kita rasakan. Tapi cobalah jadikan kondisi sakit itu sebagai media perenungan tentang apa yang kita lakukan saat sehat dulu. Yah, mungkin saja selama sehat ada sesuatu yang keliru pada diri kita. Saat sakit tak hentinya kita berdo'a agar diberi kesembuhan. namun tatkala badan kita segar bugar tak sedikitpun kita bersyukur akan karunia-Nya.

Sakit telinga diberikan kepada kita, karena mungkin saja saat sehat kita tiada pernah menghiraukan atau bahkan pura - pura tuli atas semua nasihat bijak orang tua kita. Adanya sakit gigi bisa jadi terjadi, karena mungkin saat sehat kita enggan bersyukur terhadap nikmat yang telah kita makan. Sakit hati mungkin saja terjadi, karena bisa saja saat sehat lidah kita tak pernah sedikitpun mengucap hamdalah saat menerima kebahagian.

Semoga kita semua bisa dijadikan manusia yang tak pernah berhenti bersyukur dalam kondisi apapun. Saat sehat senantiasa kita selalu bersyukur serta menggunakannya hanya untuk kebaikan dan mengharap ridho-Nya semata. Sebaliknya jika sakit yang kita dapatkan, semoga pula kondisi itu tidak membuat kita lupa jika dibalik sakit pastilah ada nikmat yang nantinya akan kita terima.



sumber gambar : http://www.clipartguide.com/