ber-Tamasya Bareng di Rumah Wachana

Setelah beberapa minggu disibukkan dengan kegiatan hari Bumi dan lomba daur ulang sampah. Tadi sore adik-adik saya menggelar sebuah kegiatan untuk sedikit merefresh pikiran mereka.
Sebuah kegiatan kumpul bareng dengan dulur-dulur pencinta alam kanan kiri, dengan tujuan mensyukuri atas keberhasilan kami menjadi juara 2 dalam lomba daur ulang sampah seminggu kemarin. Ala kadarnya namun istimewa, karena selain acara tersebut merupakan momentum bagi kami untuk lebih mempererat tali persaudaraan diantara kami. Tamasya band pun ikut hadir pula di tengah keceriaan tersebut. Suatu hal yang amat dirindukan oleh adik-adik saya, karena rasanya sudah lama pula Tamasya tidak berdendang di rumah Wachana.

Sederhana, penuh kebersamaan namun juga lucu, mungkin itu kesan yang saya dapatkan dari acara tadi sore. Sederhana karena mungkin hanya sebatas ketela pohon, ubi, kopi dan makanan ala kadar yang bisa dinikmati, namun penuh dengan kebersamaan. Tiada perbedaan di antara kami. Yang ada hanyalah sikap mengayomi si tua kepada yang lebih muda. Dan sebaliknya si muda juga menghormati kepada yang lebih tua.

Lucu karena pas disaat Tamasya mulai mendendangkan lagunya di tengah kami, tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya. Namun apa pun yang terjadi suara untuk alam harus kami dendangkan sore itu. Hujan bukanlah sebuah penghalang untuk arti sebuah tali persaudaraan.

Matur nuwun buat adik - adikku Wanagraha, Yaspa, Pasa untuk jalinan persaudaraan yang telah kalian berikan. Buat Masbro dan Tamasya, yang telah membuat jalinan persaudaraan itu semakin erat. Untuk adik-adikku Wachana, tetap bersemangat yo sayang. Semoga saja acara tadi makin membuat kalian bersemangat untuk terus berkarya. Setidaknya kalian sadar jika masih banyak tangan-tangan yang mau bergandeng untuk berkarya bersama kalian semua. I lophe yu all.