Pinarak Nak !

A ndai saja emak saya paham bahasa bule, mungkin cerita ini tak akan pernah terjadi. Ya, ini sedikit cerita tentang emak saat beliau masih ada di dunia. Tentang keluguan beliau yang tak mengerti sama sekali bahasa lain, kecuali bahasa Jawa dan sedikit bahasa Indonesia. Maklum, emak saya tiada pernah mengenyam pendidikan formal semasa hidupnya. Jika pagi hari adalah waktu untuk memulai geliat aktifitas manusia pada umumnya. Namun tidak demikian halnya dengan saya. Siang hingga pagi adalah waktunya untuk merecharge energi. Sebaliknya malam hari, justru saya bersaing dengan maling untuk menjalankan semua aktifitasnya. Ya, semua gara-gara isomnia tingkat tinggi yang merubah saya menjadi manusia nokturnal sejati. Padahal sejatinya ingin sekali merubah pola tidur yang saya jalani. Tapi, hingga hari ini hasilnya masih nihil saja. Bahkan semakin menjadi-jadi. Seakan semakin menasbihkan jika saya adalah bujang yang selalu dirindukan mentari. Pagi itu kembali saya jalani aktifitas ...